Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ramdani Febriansyah

NIM : 044730595

Izin menjawab pertanyaan diskusi

1.

A. Objek pajak hotel terdiri dari :

a. Fasilitas penginapan. Dalam pengertian rumah penginapan termasuk rumah kos dengan jumlah
kamar sepuluh atau lebih yang menyediakan fasilitas seperti rumah penginapan.

b. Pelayanan penunjang sebagai kelengkapan fasilitas penginapan atau tempat tinggal jangka pendek
yang sifatnya memberikan kemudahan dan kenyamanan.

c. Fasilitas olahraga dan hiburan yang disediakan khusus untuk tamu hotel, bukan untuk umum.

d. Jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di hotel.

B. Subjek pajak pada pajak hotel, yang menjadi subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang
melakukan pembayaran atas pelayanan hotel. Sementara itu, yang menjadi wajib pajak adalah
pengusaha hotel, yaitu orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam lingkungan
perusahaan atau pekerjaannya melakukan usaha di bidang jasa penginapan.

C. Dasar pengenaan pajak hotel

Dasar pengenaan pajak hotel adalah jumlah pembayaran yang dilakukan kepada hotel. Jika
pembayaran dipengaruhi oleh hubungan istimewa, harga jual atau penggantian dihitung atas dasar
harga pasar yang wajar pada saaat pemakaian jasa hotel.

Pembayaran adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh subjek pajak kepada wajib pajak untuk harga
jual baik jumlah uang yang dibayarkan maupun penggantian yang seharusnya diminta wajib pajak
sebagai penukaran atau pemakaian jasa tempat penginapan dan fasilitas penunjang termasuk pula
semua tambahan dengan nama apa pun juga dilakukan berkaitan dengan usaha hotel.

D. Tarif pajak hotel

Tarif pajak hotel ditetapkan paling tinggi sebesar sepuluh persen dan ditetapkan dengan peraturan
daerah Kabupaten atau Kota yang bersangkutan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan
kepada pemerintah Kabupaten/Kota untuk menetapkan tarif pajak yang dipandang sesuai dengan
kondisi masing-masing daerah Kabupaten/Kota.

2. Untuk di daerah saya yaitu Kota Bekasi, terdapat peraturan daerah yang mengatur tentang pajak
restoran yaitu terdapat pada Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 10 Tahun 2019 tentang Pajak
Daerah.

Disebutkan dalam Pasal 14, bahwa tarif pajak restoran untuk wilayah Kota Bekasi ditetapkan sebesar
10% (sepuluh persen). Dasar pengenaan Pajak Restoran adalah jumlah pembayaran yang diterima
atau yang seharusnya diterima Restoran.
Menurut pendapat saya untuk wilayah Kota Bekasi wajib pajak restoran sudah cukup baik namun
belum sepenuhnya patuh, dilihat dari informasi pada media elektronik

Dapat dilihat bahwa realisasi yang ada belum dapat mencapai target
yaitu 91,50% pada tahun 2018, 95,44% pada tahun 2019 pada tahun 2020 sebesar 87,74%.
Memang pada tahun 2018 ke 2019 terjadi kenaikan sebesar 3,94% akan tetapi kembali terjadi
penurunan pada tahun 2020 sebesar 7,7%. Hal ini menjadi perhatian bagi
Pemerintah bahwasannya pemungutan pajak di Kota Bekasi belum berjalan secara optimal terlebih
lagi pada tahun tersebut telah terjadi bencana nasional yang melanda Indonesia. Pihak pemerintah
Kota Bekasi sendiri telah meluncurkan aplikasi berbasis digital yang diberi nama SIPDAH yang dapat
membantu para wajib pajak untuk melaporkan serta membayarkan pajaknya dengan mudah, namun
sosialisasi terhadap aplikasi ini dirasa masih belum maksimal karena masih banyak wajib pajak yang
belum mengetahuinya.

Referensi

https://www.pajak.com/komunitas/opini-pajak/dasar-pengenaantarif-dan-perhitungan-pajak-hotel/

https://jdih.bekasikota.go.id/jdih/web/uploads/Perda_10_2019.pdf

Anda mungkin juga menyukai