Anda di halaman 1dari 9

TAX

EFFICIENCY
PT ANGKASA PURA RETAIL
ISTILAH PENTING DALAM PERPAJAKAN
DI DALAM BANDARA

PAJAK adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
kemakmuran rakyat.

PPh (Pajak Penghasilan) adalah pajak yang dikenakan terhadap subyek pajak atas
penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak.

PPN (Pajak Pertambahan Nilai) adalah pajak yang dikenakan terhadap


perolehan/penerimaan, penyerahan dan pemanfaatan atas barang dan/atau jasa, baik
yang berasal dari dalam daerah pabean maupun dari luar daerah pabean, dan
pengenaan pajak tersebut ada di dalam daerah pabean.

PPN MASUKAN adalah pajak pertambahan nilai yang seharusnya sudah dibayar oleh
pengusaha kena pajak karena perolehan barang kena pajak dan/atau penerimaan jasa
kena pajak dan/atau pemanfaatan barang kena pajak tidak berwujud dari luar daerah
pabean dan/atau pemanfaatan jasa kena pajak dari luar daerah pabean dan/ atau
impor barang kena pajak.
ISTILAH PENTING DALAM PERPAJAKAN
DI DALAM BANDARA

PPN KELUARAN adalah pajak pertambahan nilai terhutang yang wajib dipungut oleh
pengusaha kena pajak yang melakukan penyerahan barang kena pajak, penyerahan
jasa kena pajak atau ekspor barang kena pajak.

PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) adalah pajak yang dikenakan terhadap wajib pajak
atas bumi dan/atau bangunan yang dimiliki atau dikuasainya dalam tahun pajak sesuai
dengan ketentuan pajak yang berlaku.

DPP (Dasar Pengenaan Pajak) adalah jumlah harga jual atau pengganti atau nilai
impor atau nilai ekspor atau nilai lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan yang
dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak yang terhutang.

FAKTUR PAJAK adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh pengusaha kena pajak
yang melakukan penyerahan barang kena pajak atau penyerahan jasa kena pajak atau
bukti pungutan pajak yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Bea Cukai.  
ISTILAH PENTING DALAM PERPAJAKAN
DI DALAM BANDARA

WP (Wajib Pajak) adalah orang pribadi atau badan meliputi pembayar pajak,
pemotong pajak dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

PKP (Pengusaha Kena Pajak) adalah pengusaha  yang melakukan penyerahan


barang kena pajak dan/atau penyerahan jasa kena pajak yang dikenai pajak
berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

BUKTI POTONG adalah bukti pemotongan Pajak atas penghasilan sehubungan dengan
pekerjaan, jasa atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diterima
atau diperoleh wajib pajak yang bentuk formulir dan tarifnya mengikuti ketentuan
perpajakan yang berlaku.
ISTILAH PENTING DALAM PERPAJAKAN
DI DALAM BANDARA

NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak
sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal
diri atau identitas wajib pajak dalam  melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
Official Assessment system adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang
kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib
Pajak.
Self Assessment System adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang
sepenuhnya kepada Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan
melaporkan sendiri besarnya pajak yang terutang.
With Holding System adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang
kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.
ISSUE PERPAJAKAN ATAS
DITRANSAKSI AFILIASI (INTERCOMPANY)
DALAM BANDARA

KONDISI SAAT INI USULAN


Tax Efficiency belum berjalan. Pemberlakukan Tax Efficiency untuk transaksi
Biaya sewa dan konsesi yang dibayarkan dari afiliasi (intercompany)
tenant kepada APR akan dikenakan pajak
sementara biaya sewa dan konsesi yang dibayarkan
oleh APR kepada AP1 juga akan dikenakan pajak.
Contoh MC BPN (target AP1 kepada APR 57M
sedangkan APR mendapat kan dari tenant 65 M
Tenant kepada APR : 65 M.
APR kepada AP1 : 57 M
SIMULASI TAX EFFICIENCY
DI DALAM BANDARA

CONTOH PERHITUNGAN
PAJAK DENGAN BISNIS MODEL MASTER CONCESSIONER (MC) BANDARA INTERNASIONAL BPN DENGAN
PEMBAYARAN DARI PT APR KE PT API (PERERO) SEBESAR RP 57 MILYAR ATAU RATA-RATA DIBAYAR KAN PERBULAN
SEBESAR Rp 4.750.000.000 TERBAGI UNTUK SEWA 50% DAN KONSESI 50% :

PERHITUNGAN PAJAK PERBULANNYA:


a. PPN sebesar 10% x Rp 4.750.000.000 = Rp 475.000.000
b. PPH pasal 4 (2) sewa 10% x Rp 2.375.000.000 = Rp 237.500.000
c. PPH Pasal 23 konsesi 15% x Rp 2.375.000.000 = Rp 356.250.000

Total SEBULAN = Rp 1.068.750.000


Total SETAHUN = Rp 12.825.000.000.
SIMULASI TAX EFFICIENCY
DI DALAM BANDARA

CONTOH PERHITUNGAN
PAJAK MC BPN DENGAN PEMBAYARAN DARI APR KE API SEBESAR RP 57 MILYAR DENGAN BISNIS MODEL TOTAL
ADALAH SEWA DAN DIBAYARKAN SECARA TAHUNAN PADA AKHIR TAHUN BUKU ATAU (31 DESEMBER)
UNTUK TAHUN BERJALAN.
Perhitungan Pajaknya per bulan:
a.PPN sebesar 10% x Rp 57.000.000.000 = Rp 5.700.000.000
b.PPH pasal 4 (2) sewa 10% x Rp 57.000.000.000 = Rp 5.700.000.000
TOTAL SETAHUN = Rp 11.400.000.000.

1. TERDAPAT EFISIENSI PAJAK SEBESAR RP 1.425.000.000 JIKA DIBANDIKAN DENGAN BISNIS MODEL POLA I
DIATAS.
2. EFISIENSI DARI CASH OUT FLOW GROUP SETIAP BULAN YANG DAPAT DIPERGUNAKAN UNTUK INVESTASI ATAU
MINIMAL DIDEPOSITOKAN DENGAN BUNGA 7%/TAHUN ; AKAN MENGHASILKAN PENDAPATAN RP 486.000.000
SETAHUN.
3. TERDAPAT EFISIENSI DARI PAJAK PPH BADAN DENGAN HANYA TARIF 10% FINAL (SEWA) SEDANGKAN KONSESI
PADA AKHIR TAHUN HARUS DITAMBAH 10% X RP 28.500.000.000 = RP 2.850.000.000/TAHUN
4. SEHINGGA TOTAL EFISIENSI JIKA MEMPERHITUNGKAN PPH BADAN PADA AKHIR TAHUN BUKU ADALAH
SEBESAR RP 4.761.000.000.000/TAHUN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai