Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Arnil

NIM : 041271452
Prodi : D3 Perpajakan
Tugas 2 Lab PDRD

1. Menurut Devas, dkk, untuk melihat indikator sejauh mana sistem perpajakan daerah
atau suatu pajak daerah tertentu sudah baik atau tidak, dapat digunakan prinsip-prinsip
pajak daerah yang baik. Sebutkan dan terangkan kriteria indikator nya!
JAWAB :
1. Prinsip Keadilan (Equity) Prinsip keadilan (equity) diartikan sebagai prinsip pajak
yang memperlakukan semua Wajib Pajak dengan perlakuan yang sama. Artinya,
negara tidak boleh bertindak diskriminatif atau seenaknya dalam melakukan
pemungutan pajak.
2. Prinsip Kepastian Hukum (Certainty) Prinsip kepastian hukum (certainty) harus
diadopsi dalam perumusan ketentuan UndangUndang Perpajakan dan Peraturan
Perpajakan suatu negara. Sebab, memang sudah seharusnya sistem pemungutan
pajak didasarkan pada sebuah ketentuan hukum dan dilakukan secara jelas, terang,
serta pasti.
3. Prinsip Efisiensi Ekonomis (Economy) Prinsip efisiensi ekonomis adalah prinsip
pajak yang menggambarkan bahwa pemungutan pajak harus mampu mencapai
tujuan tanpa biaya yang besar dan tidak menimbulkan permasalahan lain. Artinya,
sistem pemungutan pajak harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan
pengeluaran negara dan harus pula cukup elastis dalam menghadapi berbagai
tantangan, perubahan, serta perkembangan kondisi perekonomian.
4. Prinsip Ketepatan Waktu (Convenience) Prinsip convenience merupakan prinsip
sistem perpajakan suatu negara yang digambarkan sebagai sebuah ketepatan dalam
hal pemotongan, pemungutan, dan pembayaran pajak oleh Wajib Pajak. Dalam hal
ini, pemerintah dapat secara bijak menentukan kapan waktu yang tepat bagi Wajib
Pajak untuk menunaikan kewajiban pajaknya. Sebab, tidak semua Wajib Pajak
memiliki ketepatan waktu yang sama, yang tidak membebani dan mengenakkan
baginya untuk membayar pajak. Sistem perpajakan yang baik akan memberi
kemudahan bagi Wajib Pajak dan menumbuhkan kesadaran untuk taat membayar
pajak. Terlebih jika pemerintah memberikan kelonggaran waktu sebagaimana yang
dijelaskan pada prinsip ketepatan waktu. Baik halnya pula bagi Wajib Pajak untuk
langsung menganggarkan besaran pajak yang harus dikeluarkan begitu
mendapatkan gaji atau penghasilan. Dalam hal ini, Wajib Pajak bisa memanfaatkan
kemajuan teknologi berupa software akuntansi dan bisnis seperti Accurate Online.
Accurate Online merupakan software berbasis cloud yang menyediakan lebih dari
200 jenis laporan keuangan dan bisnis. Di dalamnya, terdapat fitur dan keunggulan
yang akan memudahkan Anda dalam mengelola dan membuat laporan keuangan
secara lebih akurat, cepat, dan otomatis.
2. Apa pendapat saudara dan kaitkan dengan aturan perundang-undangan perpajakan jika
pada masa pandemi Covid 19 ini sejak awal tahun 2020 sampai dengan bulan Agustus
2022 beberapa pemerintah daerah propinsi menerapkan aturan insentif pajak kendaraan
bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor melalui skema pemutihan pajak!
JAWAB :
Pemutihan pajak adalah suatu program penghapusan atau pengampunan denda pajak
yang dibebankan pada pemilik kendaraan. Pemutihan pajak sering dilaksanakan oleh
pemerintah dengan tujuan untuk meringankan beban pajak kendaraan di masyarakat
dan harapannya program ini bisa menertibkan wajib pajak yang menunggak
pembayaran pajak kendaraannya. Pemutihan pajak selalu menjadi program yang
ditunggu oleh masyarakat. Program pemutihan pajak kendaraan tidak hanya bermanfaat
atau menguntungkan bagi pemilik kendaraan, dalam hal ini wajib pajak, tetapi juga
bermanfaat bagi pemerintah. Bagi pemilik kendaraan (wajib pajak), program
pemutihan pajak kendaraan membuat wajib pajak lebih ringan dalam membayar pajak
yang dibebankan. Selain itu, wajib pajak juga dapat melegalkan kendaraan miliknya
tanpa harus takut. Sedangkan, bagi pemerintah program pemutihan pajak kendaraan
membantu pemerintah dalam hal menjadikan wajib pajak taat dan patuh membayar
pajak dan menambah penerimaan pemerintah. Program ini sebagai bentuk perhatian
kepada seluruh masyarakat dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi
pasca pandemi Covid-19 dengan memberikan pembebasan denda, bebas BBNKB II,
bebas tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor tahun ke-5, diskon Pajak Kendaraan
Bermotor dan diskon BBNKB I Pemberian Insentif/Stimulus PKB memberikan
peningkatan terhadap penerimaan PAD Provinsi di Masa Pandemi Covid 19. Dalam
penerimaan PKB mengalami naik turun namun mampu memberikan penerimaan
terbesar terhadap penerimaan PAD. Penerimaan PKB dapat meningkat karena terdapat
tiga kebijakan yang saling melengkapi satu sama lain dan mampu melebihi Target
APBD yang ditentukan. Pemberian Insentif/Stimulus BBNKB memberikan
peningkatan terhadap penerimaan PAD. Dalam penerimaan BBNKB pemberian
insentif yang diberikan tidak selalu naik dan tidak selalu turun. Karena kebijakan
Insentif yang diberikan pada sektor BBNKB saling melengkapi dengan PKB. Namun
meskipun penerimaan BBNKB mengalami penurunan dan kenaikan, penerimaan
BBNKB mampu melebihi Target APBD yang ditentukan. Badan Pendapatan Daerah
melakukan berbagai upaya optimalisasi untuk mencapai Target APBD sehingga upaya
yang dilakukan sudah maksimal di masa pandemi covid 19.
3. Pada bulan Juli 2020, Pak Tarno membeli mobil jenis minibus dengan harga Rp
325.000.000. Di STNK tertera pemilik mobil minibus tersebut sudah tangan kedua.
Kemudian di bulan Desember 2020, Pak Tarno ingin balik nama mobil tersebut atas
nama anaknya yang alamatnya berbeda dengan Pak Tarno sekaligus membayar PKB
yang sudah jatuh tempo di bulan yang sama. Adapun alamat rumah anaknya Pak Tarno
berada di wilayah Kabupaten Tangerang. Hitung PKB dan BBNKB dari mobil minibus
milik Pak Tarno tersebut dan sertakan Perda nya!
JAWAB :
Pajak kendaraan bermotor 1,5% x 325.000.000 = Rp 4.875.000
BBNKB 1%x 325.000.000 = Rp 3.250.000
SWDKLLJ = Rp 143.000
Administrasi STNK = Rp 50.000
Penerbitan STNK = Rp 200.000
Penerbitan BPKB = Rp 350.000
Pendaftaran = Rp 100.000
Penerbitan TNKB = Rp 100.000
Total = Rp 9.000.000
Jadi :
biaya PKB = Rp 4.875.000
BBNKB = Rp 3.250.000
Total biaya PKB,BBNKB dan biaya lainnya sebesar Rp 9.000.000
4. Jelaskan tentang Pajak Alat Berat, objek dan subjek pajaknya, dasar Pengenaan pajak
berikut tarif pajaknya.
JAWAB :
Pajak Alat Berat yang selanjutnya disingkat PAB adalah Pajak atas kepemilikan
dan/atau penguasaan alat berat.
Alat berat adalah alat yang diciptakan untuk membantu pekerjaan konstruksi dan
teknik sipil yang sifatnya berat bila dikerjakan dengan tenaga manusia, beroperasi
menggunakan motor, serta tidak melekat secara permanen pada area tertentu termasuk
tapi tidak terbatas pada area konstruksi, perkebunan, kehutanan, dan pertambangan.
Objek PAB adalah kepemilikan dan/atau penguasaan Alat Berat. Yang dikecualikan
dari objek PAB adalah kepemilikan dan/atau penguasaan atas:
1. Alat Berat yang dimiliki dan/atau dikuasai Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia;
2. Alat Berat yang dimiliki dan/atau dikuasai kedutaan, konsulat, perwakilan negara
asing dengan asas timbal balik dan lembaga internasional yang memperoleh
fasilitas pembebasan pajak dari Pemerintah; dan
3. kepemilikan dan/atau penguasaan Alat Berat lainrlya yang diatur dalam Perda.
Subjek PAB adalah orang pribadi atau Badan yang memiliki dan/atau menguasai AIat
Berat. Wajib PAB adalah orang pribadi atau Badan yang memiliki dan/atau menguasai
Alat Berat.
Dasar pengenaan PAB
Dasar pengenaan PAB adalah nilai jual Alat Berat. Nilai jual ditentukan berdasarkan
harga ratarata pasaran umum Alat Berat yang bersangkutan. Harga rata-rata pasaran
umum ditetapkan berdasarkan harga rata-rata yang diperoleh dari berbagai sumber data
yang akurat pada minggu pertama bulan Desember Tahun Pajak sebelumnya.
Penetapan dasar pengenaan PAB diatur dalam peraturan menteri yang
menyelenggarakan Urusan Pemerintahan dalam negeri setelah mendapat pertimbangan
dari Menteri. Dasar pengenaan PAB ditinjau kembali paling lama setiap 3 (tiga) tahun
dengan memperhatikan indeks harga dan perkembangan perekonomian. Tarif Pajak
Alat Berat ditetapkan maksimal 0,2 persen. Tarif ini ditetapkan pemerintah provinsi
melalui peraturan daerah.

Anda mungkin juga menyukai