b. Sebutkan beberapa stelsel pajak yang bisa digunakan dalam pemungutan pajak!
1) Stelsel Nyata (riel stelsel)
Pengenaan pajak didasarkan pada objek (penghasilan yang nyata), sehingga
pemungutannya baru dapat dilakukan pada akhir tahun pajak, yakni setelah
penghasilan yang sesungguhnya diketahui.
2) Stelsel Anggaran (fictieve stelsel)
Pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh UU.
Misalnya penghasilan suatu tahun dianggap sama dengan tahun sebelumnya,
sehingga pada awal tahun pajak sudah dapat ditetapkan besarnya pajak yang
terutang untuk tahun pajak berjalan.
3) Stelsel Campuran
Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel anggapan. Pada
awal tahum, besarnya dihitung berdasarkan suatu anggapan, kemudian pada
akhir tahun besarnya pajak disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya.
b. Terangkan mengenai asas yg dibawakan oleh Adam Smith yang masih bisa
dijalankan sampai sekarang dan jelaskan!
5. Apa yang dimaksud dengan kealpaan dan kesengajaan di dalam pajak tersebut,
serta sanksi apa yang bisa diberikan bila Wajib Pajak melakukan hal tersebut!
Definisi kealpaan dan kesengajaan dalam pajak dalam pasal 38 dan pasal 41 (1)
UU KUP juga tampaknya mencoba menjelaskan apa yang dimaksud dengan
kealpaan dalam administrasi perpajakan.
1) tidak sengaja; (pasal 38)
2) lalai; (pasal 38/ pasal 41 (1))
3) tidak hati-hati; (pasal 38/ pasal 41 (1)) dan
4) kurang mengindahkan kewajibannya (pasal 38/ pasal 41 (1))