c. Stelsel Campuran
Stelsel campuran merupakan gabungan dari stelsel riil dan stelsel fiktif ,yaitu pada awal tahun pajak
menggunakan stelsel fiktif , setelah ahkir tahun menggunakan stelsel riil. Contoh Pajak penghasilan.
2. SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK
Di Indonesia terdapat 3 jenis sistem pemungutan pajak yaitu :
a. Official Assesment System
Besarnya pajak ditentukan oleh fiskus dengan mengeluarkan surat ketetapan Pajak. Wajib Pajak bersifat Tahapan
tahapan Dalam menghitung dan meperhitungkan pajak yang terhutang ditetapkan oleh fiskus yang tertuang dalam
surat keputusan pajak (SKP).Wajib baru aktif ketika melakukan penyetoran pajak terhutang berdasarkan ketetapan
surat keputusan pajak (SKP) Ciri ciri sistem ini adalah.
1) Wajib pajak bersifat pasif
3) utang pajak timbul setelah dibuatkan surat ketetapan pajak (SKP) oleh fiskus
Agar pemungutan pajak tidak Menimbulkan hambatan pemungutan pajak harus syarat-syarat Sebagai berikut:
a. Syarat keadilan
Pemungutan pajak harus adil,sesuai dengan tujuan hukum yakni mencapai keadilan undang undang.Pelaksanaan pemungutan juga
harus adil, yaitu dikenakan kepada orang-orang pribadi Sebanding dengan kemampuannya untuk (ability to pay) pajak tersebut serta
sesuai dengan manfaat yang diterimanya.
b. Syarat Yuridis
Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang karena sifat dapat dipaksakan.Hak dan kewajiban wajib pajak maupun petugas
pajak diatur dalam syarat ini .Undang –Undang No.6 Tahun 1983 yang telah diubah dengan UU No. 16 Tahun 2009 tentang Umum
dan tatat Cara perpajakan, memberi kesempatan kepada Wajib pajak yang tidak puas untuk mengajukan keberatan dan
banding.Undang-Undang memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi negara maupun warganya.
c.Syarat Ekonomis
Pemungutan pajak harus bisa menjaga keseimbangan kehidupan ekonomi dan tidak boleh menggangu kelancaraan kegiatan produksi
maupun perdagangan agar tidak menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat.
d.Syarat Finansial
Pemungutan pajak harus efisien , sesuai dengan fungsi budgetair , baiya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga lebih rendah
dari hasil penghasilannya.
e.Sederhana
Pemungutan harus sederhana agar memudahkan dan mendorong masyrakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.