( 4 SKS )
Penilaian
• TUGAS – 25%
• KEHADIRAN – 25 %
• UJIAN TENGAH SEMESTER – 25%
• UJIAN AKHIR SEMESTER – 25%
PERTEMUAN KE-1
SISTEM PAJAK DI
INDONESIA
Definisi Pajak
Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H.: iuran
rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-
undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak
mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang
langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan
untuk membayar pengeluaran umum
Ciri-ciri Pajak
Fungsi Budgeter
sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi
pembiayaan pengeluaran - pengeluaran
pemerintah. Misal: dimasukkannya pajak
dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri
Fungsi Reguler (mengatur)
sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijakan dibidang sosial dan
ekonomi. Misal: pajak yang tinggi dikenakan
kepada minuman keras, dengan tujuan untuk
mengurangi konsumsi minuman keras
Azas pajak
Equality : Adil
Certainty : ada kepastian hukum
Convinience : Mudah
Economic : Efisien
Asas-asas Pemungutan Pajak
(Four Maxims of Adam Smith)
1. Equality
2. Certainty
3. Convenience
4. Economy
Teori Asuransi
Teori Kepentingan
Witholding Tax
Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak
yang memberi wewenang kepada pihak ketiga
untuk memotong atau memungut besarnya pajak
yang terutang oleh Wajib Pajak
Tarif Pajak
2. Tarif tetap
Tarif berupa jumlah yang tetap (sama)
terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak
sehingga besarnya pajak yang terutang tetap
Contoh :
Besarnya tarif Bea Materai untuk cek dan bilyet
giro dengan nilai nominal berapapun adalah
Rp 3.000
Tarif Pajak
3. Tarif progresif
Persentase tarif yang digunakan semakin besar
bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar
4. Tarif degresif
Persentase tarif yang digunakan semakin kecil
bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar
HUKUM PAJAK
Pajak Langsung
Pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib
Pajak dan tidak dapat dibebankan atau
dilimpahkan kepada orang lain
Contoh: Pajak Penghasilan
Pajak Tidak Langsung
Pajak yang pembebanannya dapat
dilimpahkan kepada pihak lain
Contoh: Pajak Pertambahan Nilai
Jenis Pajak berdasarkan Wewenang Pemungut
Pajak Pusat
pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk
membiayai rumah tangga negara
Contoh: PPh, PPN
Pajak Daerah
pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan digunakan untuk
membiayai rumah tangga daerah
Pajak Daerah terdiri atas :
Pajak Propinsi, contoh: Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di
Atas Air, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
Pajak Kabupaten/Kota, contoh: Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak
Hiburan, Pajak Reklame
Jenis Pajak berdasarkan Sifat
Pajak Subjektif
Yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan
pada subjeknya, dalam arti memperhatikan
keadaan diri Wajib Pajak
Contoh: PPh
Pajak Objektif
Yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya,
tanpa memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak
Contoh: PPN dan PPnBM