Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS PROSEDUR PEMUNGUTAN PENERIMAAN PAJAK HOTEL DI KABUPATEN

SUMENEP
(Studi Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Sumenep)

Desi Trisnawati
Siti Ragil Handayani
Nurlita Sukma Alfandia

PS Perpajakan, Jurusan Ilmu Administasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya,
125030407111086@gmail.com

ABSTRAK
Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pajak Daerah merupakan
peraturan yang memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak hotel, dengan tarif 10% diharapkan
pendapatan daerah dapat meningkat dan seimbang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana prosedur pemungutan pajak hotel di Kabupaten Sumenep yang dilakukan oleh (Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset) apa saja faktor penghambat yang mengakibatkan
pemungutan pajak hotel tidak berjalan dengan baik. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Fokus
penelitian ini adalah prosedur pemungutan pajak hotel di Kabupaten Sumenep. Dengan teknik
pengumpulan data melalui wawancara dan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan
prosedur pemungutan pajak hotel di masih lemah, yaitu kurangnya sumber daya manusia dan masih
lemahnya pengawasan dalam hal pemungutan pajak hotel. Praktik prosedur pemungutan pajak hotel
tidak berjalan dengan baik salah satu faktor penghambatnya kurangnya kesadaran wajib pajak, karena
hal tersebut pegawai sering melakukan tindakan official assessment terhadap wajib pajak. (Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset) perlu meningkatkan pengawasan dan kedisiplinan pada
wajib pajak yang kesadaran membayar pajaknya rendah. Wajib pajak yang sering melakukan
penunggakan pembayaran pajak sebaiknya pegawai bertindak tegas dengan mencabut surat izin
usahanya.

Kata Kunci: Prosedur Pemungutan Pajak Hotel

ABSTRACT
Local Regulations Sumenep Regency Number 1 Year 2012 on Regional Taxes piece of legislation which makes it
easy for Taxpayer hotel, with tariff of 10% expected revenues can be increased and balanced. The purpose of this
study was to determine how the tax collection procedure in Sumenep (Department of Revenue Finance and Asset
Management) what resistance factors that cause tax hotel does not walk with good. This type of this research is
descriptive. The focus of this research is the procedure of tax collection hotel in Sumenep regency. With the
technique of data collection through interviews and documents. The results of the study showed that the
implementation of the procedure for tax collection hotel is still weak, and monitoring is still weak in terms of hotel
tax collection. The practice of tax collection procedures did not go well one of the factors inhibiting the lack of
awareness of the taxpayer, because that employees often perfome actions official assessment against the required
taxs. (Department of Revenue Finance and Asset Management) needs to improve the supervision and discipline of
the taxpayers who pay their taxes low. Taxpayers who often perform tax payment arrears employee should act
decisively to revoke its operating license.

Keyword: Procedure, tax collection, hotel taxes

PENDAHULUAN Daerah, pemerintah daerah diberikan


Pajak adalah iuran penting bagi wewenang untuk memungut 16 jenis pajak,
pembiayaan Negara. berdasarkan lembaga dengan pembagian provinsi di berikan
pemungutannya, salah satu pajak yang wewenang memungut 5 jenis pajak sedangkan
menyumbangkan pembiayaan terbesar ke kabupaten/kota di berikan wewenang untuk
pemerintah daerah adalah pajak daerah. memungut 11 jenis pajak. Dari 16 jenis pajak
(Mardiasmo, 2009). daerah pemerintah daerah berharap agar
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 pendapatan daerah semakin meningkat.
tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 10 No. 1 2016| 1


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
Kabupaten Sumenep sebagai salah satu Namun dalam prakteknya pelaksanaan
pelaksana otonomi daerah perkotaan yang pemungutan pajak hotel tidak berjalan dengan
sedang berusaha berkembang untuk baik dimana wajib pajak sering melakukan
meningkatkan pendapatan asli daerah penunggakan bahkan enggan untuk membayar.
Kabupaten Sumenep terlebih dari sektor pajak Hal ini mengakibatkan petugas Dinas
daerah. Salah satu objek dari pajak daerah yang Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
dapat dikembangkan potensinya oleh melakukan tindakan official assessment terhadap
pemerintah daerah di Kabupaten Sumenep wajib pajak yang melakukan penunggakan
adalah pajak hotel. Langkah pertama yang pajak. Tujuan penelitian adalah untuk
dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten menjelaskan praktik prosedur pemungutan
Sumenep yaitu dengan menerapkan peraturan pajak hotel di Kabupaten Sumenep dan faktor
daerah Kabupaten Sumenep nomor 1 tahun penghambat wajib pajak sering melakukan
2012. penunggakan atau telat membayar pajak.
Penerapan peraturan daerah tersebut di TINJAUAN PUSTAKA
harapkan dapat berjalan dengan baik dan di PAJAK
terapkan oleh petugas. Karena Kabupaten Secara sederhana, pengertian pajak
Sumenep melakukan perkembangan yang sendiri adalah salah satu kontribusi yang paling
begitu pesat, dimana perkembangan tersebut penting bagi Negara, karena pajak di kenakan
dilihat dari wisata yang ada di Kabupaten kepada masyarakat yang sifatnya memaksa dan
Sumenep. Dengan berkembangnya wisata yang tetap harud di bayar apabila masyarakat
ada di Kabupaten Sumenep secara keseluruhan tersebut sudah di tetapkan sebagai wajib pajak.
Kabupaten Sumenep melakukan upaya ASAS PEMUNGUTAN PAJAK
peningkatan pajak daerah melalui pemungutan Agar pemungutan pajak daerah
pajak hotel. mencapai tujuan maka dalam pemungutan
Semakin berkembangnya wisata yang ada pajak harus berpegang teguh pada asas-asas
di Kabupaten Sumenep telah menarik banyak yang di ada di perpajakan dimana asas
minat para pemilik usaha lokal dan yang berasal pemungutan pajak di antaranya yaitu:
dari luar kota. Seiring dengan pesatnya 1. Asas Kecakupan
pembangunan yang dilakukan, Kabupaten 2. Asas Keadilan
Sumenep menjadi salah satu tujuan wisata yang 3. Asas Kemampuan Administratif
banyak di minati dan memanfaatkan fasilitas 4. Asas Kesepakatan Politis
hotel yang tersedia. Hal ini membawa dampak Sistem Pemungutan Pajak
positif pada peningkatan penerimaan pajak Dalam suatu pemungutan pajak terdapat
hotel di Kabupaten Sumenep, dimana jumlah system yang di gunakan:
hotel yang ada di Kabupaten Sumenep semakin 1. Self Assessment merupakan suatu cara
meningkat dari tahun ke tahun ini terbukti sistem dimana yang berhak untuk
dengan penerimaan pajak hotel yang melebihi penghitungan dan mengetahui besarnya
target. pajak adalah wajib pajak itu sendiri.
Data yang didapat dari Dinas Pendapatan 2. Official Assesment merupakan cara
Pengelolaan Keuangan dan Aset penerimaan pemungutan pajak dengan memberikan
pajak hotel di Kabupaten Sumenep wewenang agar yang menentukan
menunjukkan adanya kecenderungan positif besarnya pajaknya serta menghitung
dalam meningkatkan pendapatan asli daerah. pajaknya adalah pihak fiskus.
Meskipun pada tahun 2014-2015 target pajak 3. With holding System merupakan system
hotel dapat direalisasikan dengan baik dan pemungutan pajak dimana pajaknya di
bahkan melebihi targetnya, akan tetapi tetap hitung dan yang menetapkan besarnya
dibutuhkan kesadaran wajib pajak pemilik hotel pajaknya adalah pihak ketiga, pihak ketiga
terhadap proses pemungutan pajak hotel. ini bukan pihak pemerintah dan bukan juga
Kesadaran wajib pajak untuk tidak melakukan pihak wajib pajak yang bersangkutan.
penunggakan pembayaran pajak akan Pajak Hotel
memberikan dorongan bagi masyarakat bahwa Berdasarkan Undang-Undang Nomor
pemungutan pajak hotel sudah berjalan baik 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
dan penerimaan pajak hotel sudah sesuai. Retribusi Daerah, pajak hotel merupakan pajak
atas pelayanan yang di berikan oleh hotel

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 10 No. 1 2016| 2


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
tersebut. (Siahaan, 2010) hotel sendiri adalah itu juga menggunakan teknik dokumenter yaitu
penyedian bangunan yang khusus di sediakan pengamatan pada data-data sekunder yang
untuk orang dapat menginap dengan fasilitas berkaitan dengan fokus penelitian. Analisis
penginapan yang di pungut bayaran. Agar data menggunakan metode deskriptif.
pengenaan pajak hotel di kabupaten/kota bisa di HASIL DAN PEMBAHASAN
terapkan apabila kabupaten/kota tersebut Pemungutan Pajak Hotel yang Dilakukan
menerbitkan peraturan tentang pajak hotel, DPPKA Kabupaten Sumenep.
dimana peraturan tersebut bisa di terapkan Tabel 1. Penerimaan Pajak Hotel di Kabupaten
pada saat petugas melakukan pemungutan Sumenep Tahun 2013-2015
pajak. Tahun Target Realisasi %
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 Realisasi
Kebijakan pemerintah daerah mengenai 2013 96.218.200,- 64.287.300,- 66,81%
prosedur pemungutan pajak hotel di Kabupaten 2014 106.000.000,- 309.516.945,- 292,00%
Sumenep dengan manfaat peraturan daerah 2015 137.800.000,- 330.992.942,- 240,20%
khusunya pajak hotel untuk memberikan Sumber: DPPKA Kabupaten Sumenep, 2016
kemudahan bagi wajib pajak orang pribadi atau Realisasi penerimaan pajak hotel dari
badan yang mengusahakan hotel dalam tahun 2013-2015 selalu mengalami peningkatan,
membayar pajak hotel. Sedangkan tujuan kecuali pada tahun 2013 target penerimaan
peraturan daerah untuk meningkatkan pajak hotel tidak dapat terpenuhi karena
pengetahuan wajib pajak dalam membayar realisasinya yang tidak memenuhi target. Hal ini
pajak hotel serta memberikan kemudahan bagi tidak terlepas dari asas-asas dalam pemungutan
masyarakat luar dalam melaksanakan kewajiban pajak yang di terapkan oleh petugas, asas-asas
pemungutan pajak yaitu:
membayara pajak tidak Cuma pajak hotel.
1. Asas kecakupan merupakan asas
Pengecualian objek pajak hotel yaitu jasa tempat
pemungutan pajak berdasarkan atas
tinggal seperti asrama, rumah sakit, dengan tarif
sumber pendapatan. Terkait pemungutan
10% petugas Dinas Pendapatan Pengelolaan
pajak hotel di Kabupaten Sumenep
Keuangan dan Aset berharap agar wajib pajak
menunjukkan pendapatan yang cukup
dapat membayar pajak tepat waktu namun besar sebagai sumber keuangan daerah
kenyataanya besarnya tarif yang sudah di namun dalam hal pemungutannya sering
tentukan justru sangat memberatkan wajib pajak terjadi kesulitan dimana kurangnya
yang megusahakan hotel. kesadaran wajib pajak hotel.
METODE PENELITIAN 2. Asas keadilan bertujuan agar wajib pajak
Berdasarkan tujuan penelitian yang orang pribadi atau badan yang
telah dipaparkan, jenis penelitian yang di mengusahakan hotel dapat memahami
gunakan oleh peneliti adalah deskriptif melalui bahwa pemungutan pajak atas pajak hotel
metode kualitatif. Deskriptif merupakan tetap di lakukan sekalipun wajib pajak
penelitian yang di arahkan untuk memberikan mengeluh pendapatan lagi menurun
gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian karena yang membayar pajak adalah
pelanggan sedangkan yang mengusahakan
sistematis dan akurat mengenai sifat populasi
hotel hanya membayarkan pajak.
atau daerah tertentu. (Zuhirah, 2008). Metode
3. Asas kemampuan administratif bertujuan
kualitatif adalah metode yang menafsirkan serta
memberikan kenyaman bagi wajib pajak
memahami hubungan antara tingkah laku
dalam melakukan pembayaran pajak demi
manusia pada situasi tertentu berdasarkan meningkatkan kesadaran wajib pajak
dengan faktanya (Sugiyono, 2013). Penelitian ini dalam membayar pajak, dengan
mengambil studi pada Dinas Pendapatan memberikan pelayanan berupa kemudahan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten dalam prosedur, menyediakan loket di
Sumenep. Fokus penelitian yang diambil adalah kantor, menyediakan bank jatim di dekat
praktik prosedur pemungutan pajak hotel di kantor agar menghemat waktu dalam
Kabupaten Sumenep. melakukan pembayaran di bank.
Teknik pengumpulan data yang 4. Asas kesepakatan politis merupakan
digunakan pada penelitian ini adalah teknik kesepakatan antara wajib pajak hotel
wawancara ke kepala Dinas Pendapatan dengan Dinas Pendapatan Pengelolaan
Pengelolaan Keuangan dan Aset, pegawai yang Keuangan dan Aset karena meskipun wajib
pajak hotel tinggal membayar pajak dari
memegang pajak hotel, pengusaha hotel, selain
hasil pendapatan yang di terima dari

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 10 No. 1 2016| 3


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
pelanggan kebanyakan wajib pajak enggan menciptakan prosedur yang mudah di pahami
untuk melakukan pembayaran pajak, masyarakat sebagai pembayar pajak dan
karena bagi wajib pajak pendapatan yang pemerintah sebagai pembuat peraturan. Karena
di terima wajib pajak hotel tidak menentu. rendahnya pengetahuan terhadap perpajakan
Prosedur Pemungutan Pajak Hotel di kendala yang dapat mengakibatkan perlawanan
Kabupaten Sumenep pajak. DPPKA tidak tinggal diam dengan wajib
Prosedur pemungutan pajak hotel pada pajak yang tidak patuh dalam membayar pajak,
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan petugas akan terjun langsung melakukan
Aset Kabupaten Sumenep tidak terlepas dari tindakan official assessment terhadap wajib yang
sistem yang sudah di susun. Prosedur yang telat membayar pajak.
sekarang di gunakan DPPKA kurang memenuhi Faktor penghambat lainnya yaitu
syarat karena terlihat dengan adanya kurangnya sumber daya manusia yang ada di
perangkapan tugas di bagian seksi pendataan DPPKA, diketahui bahwa di dalam DPPKA
dan pendaftraan, seksi pembukuan dan terjadi perangkapan tugas dan fungsi. Hal ini
pelaporan. Dampak yang terjadi atas menunjukkan dengan kurangnya sumber daya
perangkapan tugas yaitu terjadi kecurangan. manusia mengakibatkan munculnya celah bagi
Selain itu tidak semua prosedur pada saat pegawai atau wajib pajak untuk melakukan
petugas melakukan pemungutan pajak hotel di tindakan curang.
gunakan, ini terbukti bahwa prosedur Hasal Wawancara Prosedur Pemungutan Pajak
pembetulan, prosedur penghapusan sanksi Hotel
administrasi, prosedur keberatan dan banding, Hasil wawancara dengan petugas di
prosedur penghapusan piutang, prosedur DPPKA menyimpulkan bahwa tidak semua
penundaan belum di terapkan oleh petugas prosedur yang sudah ada berjalan dengan
pada saat melakukan pemungutan pajak. sesuai system, karena demi agar wajib pajak
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prosedur membayar pajak petugas tidak menerapkan
Pemungutan Pajak Hotel semua prosedur pada saat mumungut pajak.
Faktor pendukung yang mempengaruhi Hampir semua pihak DPPKA mengatakan
prosedur pemungutan pajak hotel yaitu potensi pajak hotel semakin berkembang dan
tersedianya sarana dan prasarana yang bahkan hasil penerimaan pajak hotel melebihi
memadai bagi wajib pajak orang pribadi atau targetnya, hal ini tidak lepas dengan pengaruh
badan yang mengusahakan hotel dalam berkembangnya wisata yang turut memberikan
menunjung pemungutan pajak hotel agar wajib pendapatan daerah. Namun di balik potensi
pajak dapat lebih nyaman dalam melakukan pajak hotel yang berkembang DPPKA masih
pembayaran pajak. Berkembangnya wisata yang tidak menambah sumber daya manusia
ada di Kabupaten Sumenep ikut berpengaruh akibatnya banyak seksi yang di rangkap, hal ini
terhadap penerimaan pajak hotel. Karena akan memicu terjadinya kecurangan.
sebagai salah satu kabupaten yang sedang Semua pihak DPPKA mengatakan
berkembang dari sektor pariwisata, sejarah, bahwa hambatan terbesarnya adalah tingkat
budaya banyak wisatawan tertarik untuk kesadaran wajib pajak yang masih sangat
mengunjungi. Dalam hal ini pemerintah rendah. Hal ini terbukti dengan seringnya wajib
mengenakan pajak pada tempat-tempat wisata, pajak melakukan penunggakan pajak, telat
adanya pengenaan pajak akan memberikan membayar pajak, hal ini sering terjadi apabila
keuntungan pada penerimaan daerah. wajib pajak yang menerima pajak dari
Faktor penghambat prosedur pelanggan pendapatannya tidak mencukupi
pemungutan pajak hotel yaitu kurangnya untuk membayar pajak akibatnya wajib pajak
kesadaran wajib pajak hotel yang masih rendah. akan melakukan penunggakan. Selain itu pihak
Berdasarkan wawancara yang di lakukan DPPKA juga mengatakan sering kali wajib pajak
hambatan terbesar pada pemungutan pajak menitipkan pembayaran pajaknya terhadap
rendahnya tingkat kesadaran wajib pajak dalam orang lain, sekalipun wajib pajak mengetahui
membayar pajak. Hal tersebut di karenakan resiko yang akan di terima namun hal ini masih
wajib pajak enggan melakukan kewajiban di lakukan.
pajaknya sekalipun sudah paham mengenai hal Pihak DPPKA tidak akan tinggal diam
tersebut. Hal lain seringnya wajib pajak apabila menemukan wajib pajak yang seperti
melakukan penunggakan pemabayaran pajak, itu, petugas akan mengirim surat teguran ke
karena pendapatan yang di terima dari wajib pajak namun biasanya wajib pajak tidak
pelanggan tidak menentu sehingga wajib pajak akan merespon teguran petugas. Akhirnya wajib
menunggak pembayaran pajak. Kendala yang pajak melakukan tindakan official assessment
timbul pada sistem prosedur adalah bagaimana terhadap wajib pajak yang bandel dalam

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 10 No. 1 2016| 4


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
membayar pajaknya padahal wajib pajak hanya sementara agar wajib pajak tidak
tinggal membayar pajak yang sudah di terima melakukan penunggakan lagi sementara
dari pelanggan yang menginap di hotel. bagi wajib pajak orang pribadi atau badan
Tindakan lain yang di lakukan oleh DPPKA yang patuh membayar pajakagar bisa
biasanya mencabut sementara izin usaha yang lebih memotivasi masyarakat.
sudah di dapat dari pemerintah daerah. 2. Sebaiknya DPPKA memperbaiki struktur
Hasil wawancara dengan pihak wajib
organisasi dan menambah aparat petugas
pajak yang mengusahakan hotel yaitu alasan
pemungutan pajak hotel agar tidak terjadi
wajib pajak sering melakukan tindakan telat
celah kecurangan pada saat wajib pajak
bayar pajak, penunggakan pajak, bahkan
melakukan pembayaran pajak di lakukan
enggan untuk membayar karena wajib pajak
pemisahan fungsi seksi yang menerima
merasa pendapatan yang di terima dari
pelanggan yang menginap di hotel tidak selalu perangkapan tugas.
menentu. Hal ini sangat di sadari oleh wajib 3. Mengingat faktor penghambat alangkah
pajak bahwa apabila wajib pajak melakukan baiknya bila petugas terjun langsung ke
tindakan tersebut petugas DPPKA tetap lapangan dan melakukan penggencaran
melakukan pemungutan pajak dan menindak sosialisasi mengenai pentingnya
lanjuti wajib pajak tersebut. Wajib pajak sudah membayar pajak serta maaft yang di
memahami manfaat dan tujuan yang di terima dapat apabila wajib pajak patuh
apabila wajib pajak membayar pajak tepat membayar pajak, serta masyarakat di
waktu namun wajib pajak tetap melakukan harapkan turut bersatu dan memiliki jiwa
tindakan telat membayar pajak. sosial yang tinggi untuk mensukseskan
KESIMPULAN DAN SARAN
pembangunan daerah.
Kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Prosedur pemungutan pajak hotel terhadap
Arikunto, Suharsani. 2006. Prosedur Penelitian
wajib pajak orang pribadi atau badan yang
Suatu Pendekata Prkatek. Jakarta: Rineke
mengusahakan hotel memiliki alur
Cipta
prosedur yang mudah di mengerti akan
Kurniawan. dan Purwanto. 2004. Pajak Daerah
tetapi dalam pelaksanaan pembayarannya
Dan Retribusi Daerah. Malang: Bayu Media
masih di katakan kurang baik, di karenakan
Publishing
seringnya terjadi penunggakan.
Mardiasmo, 2009. Perpajakan Edisi Revisi.
2. Adanya perampakan tugas di DPPKA baik
Yogyakarta: Andi Offset
di seksi pendaftaran dan pendataan bahkan
Moelong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian
di seksi yang lainnya.
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
3. Alir prosedur pendataan wajib pajak sangat
Mulyadi, 2001. Sistem Informasi Akuntansi Edisi
sederhana tidak berbelit-belit akan tetapi
Ketiga. Jakarta: Salemba Empat
dalam pelaksanaannya masih di katakan
Pandiangan, Liberty. 2002. Undang-Undang
kurang berjalan dengan baik di sebabkan
Perpajakan Indonesia. Jakarta: Erlangga
wajib pajak orang pribadi atau badan yang
Prakoso, Kesit Bambang. 2007. Pajak dan
baru memulai usaha hotel enggan
Retribusi Daerah. Yogyakarta: UII Press
melakukan pendaftaran dalam pendataan
Peraturan Daerah Kota Sumenep Nomor 1
wajib pajak hotel.
Tahun 2012 tentang Pajak Daerah
4. Kendala yang sering di hadapi petugas
Rahayu, Siti Kurnia dan Ely Suharyati. 2010.
DPPKA yaitu rendahnya kesadaran wajib
Perpajakan: Teori dan Teknis Perhitungan.
pajak orang pribadi atau badan yang
Yogyakarta: Graha Ilmu
mengusahakan hotel dalam penyetoran
Resmi, Siti. 2005. Perpajakan Teori dan Kasus Edisi
pajak.
Kedua. Jakarta: Salemba
Saran
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28
1. Agar dalam pelaksanaan pemungutan
Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan
pajak hotel dalam berjalan dengan baik
Retribusi Daerah
dan penunggakan semakin berkurang
Siahaan P, Marihot. 2010. Pajak Daerah dan
dalam pemungutan pajak petugas
Retribusi Daerah Edisi Ketiga. Jakarta: PT.
sebaiknya mengambil tindakan tegas
Raja Grafinso Persada
terhadap wajib pajak orang pribadi atau
Sugiyono, 2013. Penelitian Kualitatif. Jakarta:
badan yang mengusahakan hotel dengan
Rineka Cipta
melakukan tindakan mencabut izin usaha

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 10 No. 1 2016| 5


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
Sujarweni, Wiratna. 2014. Metode Penelitian.
Yogyakarta: PT. Pustaka Baru
Zuhriah, Nurul. 2006. Metodetology Penelitian
Sosial dan Pendidikan: Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Bumi Aksara

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 10 No. 1 2016| 6


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai