Anda di halaman 1dari 18

SEMINAR PROPOSAL

S I S T E M P E L A K S A A N P E M U N G U TA N
D A N P E N G E N A A N S A N K S I PA J A K
H I B U R A N PA D A B A D A N P E N G E L O L A
PA J A K D A N R E T R I B U S I D A E R A H
( B P P R D ) K O TA M E D A N

O
L
E
H

IRFANSYAH PUTRA

152600010
Pelaksanaan Pemungutan dan Pengenaan
Sanksi Pajak Hiburan

A. LATAR BELAKANG

B. BATASAN MASALAH

C. TUJUAN DAN MANFAAT

D. URAIAN TEORITIS

E. METODE PENELITIAN

F. SISTEMATIKA PENULISAN
A. LATAR BELAKANG
Pajak yang dipungut oleh Undang-Undang Nomor 23
Pemerintah Daerah akan Tahun 2014 Tentang
PAJAK meningkatkan Pendapatan Asli Pemerintahan Daerah, yang
Daerah (PAD) yang merupakan menyebutkan bahwa
modal dasar pemerintah untuk Pemerintah Daerah memiliki
Menjadi alternatif
mendanai pembangunan serta sumber Pendapatan Asli
yang sangat memenuhi anggaran belanja Daerah (PAD)
potensial terhadap daerah dan untuk mengurangi
penerimaan ketergantungannya dalam
negara mendapatkan dana dari Undang-Undang Nomor
pemerintah pusat. 28 Tahun 2009

Pajak hiburan memiliki sanksi berupa sanksi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
pidana jika kealpaannya/sengaja tidak Pemerintah daerah mengelola jenis
pajak daerah kabupaten/kota seperti
menyampaikan Surat Tagihan Pajak Daerah
pajak hotel, pajak restoran, pajak
(STPD) atau mengisi dengan tidak benar,
reklame, pajak hiburan, pajak
guna untuk meningkatkan kesadaran penerangan jalan, pajak parkir dan
masyarakat bahwa pentingnya membayar pajak pengambilan bahan galian
pajak golongan C
B. BATASAN MASALAH
1. Bagaimana sistem pelaksanaan
pemungutan pajak hiburan pada
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi
Daerah kota Medan ?

2. Bagaimana sistem pelaksanaan


pemungutan pajak hiburan pada
Badan Pengelola Pajak dan
Retribusi Daerah kota Medan ?
3. Bagaimana pengenaan sanksi
Pajak Hiburan pada Badan
Pengelola Pajak dan Retribusi
Daerah Kota Medan ?

4. Apa kendala-kendala yang dihadapi


dalam pelaksanaan pemungutan
Pajak Hiburan terhadap Pendapatan
Asli Daerah ?
C. TUJUAN & MANFAAT
TUJUAN
Untuk mengetahui
Untuk mengetahui masalah-masalah
bagaimana sistem atau kendala-kendala
pelaksanaan yang berkaitan
pemungutan pajak dengan pemungutan
hiburan yang dilakukan Pajak Hiburan
oleh BPPRD Kota Medan

Untuk mengetahui
bagaimana kepatuhan
Untuk mengetahui
wajib pajak dalam
pengenaan sanksi
memenuhi kewajibannya Pajak Hiburan
dalam menyelenggarakan
hiburan.
MANFAAT
Bagi Program Studi Diploma III
Bagi Mahasiswa Administrasi Perpajakan
 Untuk menambah ▪ Menambah hubungan kerja sama
wawasan dan antar Universitas khususnya
Program Studi Diploma III
pengetuhuan di bidang
Administrasi Perpajakan dengan
perpajakan khususnya Kantor Badan Pengelola Pajak dan
Pajak Hiburan Retribusi Daerah kota Medan
 Mengaplikasikan semua ▪ Meningkatkan mutu serta kualitas
teori dan disiplin yang pendidikan pada masa yang akan
telah dipelajari selama di datang sehingga berkembang
bangku perkuliahan di pesat
▪ Sebagai sarana dalam
dalam kehidupan dunia
meningkatkan kualitas
kerja nyata sebagai upaya Mahasiswa/I di perguruan tinggi
peningkatan kepatuhan yang bersangkutan
terhadap Wajib Pajak ▪ Mempromosikan Sumber Daya
 Meningkatkan Manusia
keterampilan mahasiswa
dalam berkomunikasi dan
berinteraksi
Bagi Kantor Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan

 Membina kerjasama antara lembaga


pendidikan dengan kantor Badan
Pengelola Pajak dan Restribusi Daerah
Sebagai salah satu sarana untuk
menyebarkan informasi mengenai pajak
hiburan.
 Membekali Mahasiswa/I dengan
pengalaman yang sebenarnya di dunia
kerja dan sebagai persiapan untuk
memasuki dunia kerja dan masyarakat
umum.
 Sebagai sarana untuk memudahkan
perekrutan/tenaga kerja
D. URAIAN TEORITIS
Pengertian Pajak Menurut Undang-Undang No 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan
umum dan Tata Cara Perpajakan bahwa Pajak adalah Kontribusi
wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak
mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

Fungsi Pajak
Pajak sebagai sumber
Fungsi Budgeteir dana bagi pemerintah
untuk membiayai
pengeluaran-
pengeluarannya
Pajak sebagai alat untuk
mengatur atau
melaksanakan kebijakan
pemerintah dalam bidang
Fungsi Regulerend
sosial dan ekonomi.
Pajak Langsung Adalah Pajak yang
di pikul sendiri oleh Wajib Pajak
dan tidak dapat dibebankan atau
dilimpahkan kepada orang lain
Menurut
Golongannya
Pajak Tidak langsung adalah
pajak yang dibebankan atau
dilimpahkan kepada orang lain

Pajak Subjektif, yaitu pajak yang


berdasarkan pada subjeknya yang

JENIS Menurut Sifatnya


memperhatikan keadaan Wajib Pajak

Pajak Objektif, yaitu pajak yang

PAJAK berdasarkan pada objeknya


tanpa memperhatikan keadaan
diri Wajib Pajak

Pajak Pusat, yaitu pajak yang


dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah
tangga negara
Menurut
Pemungutannya
Pajak Daerah, yaitu pajak yang
dipungut oleh pemerintah daerah dan
digunakan untuk membiayai rumah
tangga daerah.
Sistem
Pemungutan Pajak

Self Official With


Assesment Assesment Holding
System System System

Sistem pemungutan pajak yang Pemungutan pajak yang


berwewenang kepada Wajib Pajak berwewenang kepada pihak ketiga
untuk menentukan sendiri besarnya untuk menentukan besarnya pajak
pajak terutang terutang oleh Wajib Pajak.

Suatu system pemungutan yang


berwewenang kepada pemerintah untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang
oleh Wajib Pajak
PAJAK DAERAH
Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh daerah
kepada orang pribadi atau badan tanpa imbalan langsung yang
seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan pemerinutah daerah dan
pembangunan daerah
JENIS JENIS PAJAK DAERAH

Jenis Pajak Provinsi, terdiri dari: Jenis Pajak kabupaten/kota, terdiri dari :
 Pajak Kendaraan Bermotor  Pajak Hotel  Pajak Sarang Burung Walet
 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor  Pajak Restoran  Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
 Pajak Hiburan Perkotaan;
 Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
 Pajak Reklame  Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
 Pajak Air Permukaan  Pajak Penerangan Jalan
 Pajak Rokok  Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
 Pajak Parkir
 Pajak Air Tanah
PAJAK HIBURAN

Pajak Hiburan adalah pajak atas


penyelenggaraan hiburan, sedangkan
yang dimaksud dengan hiburan adalah
semua jenis tontonan, pertunjukan,
permainan dan / atau keramaian yang
dinikmati dengan dipungut bayaran .
Dasar Hukum Pajak Hiburan

Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan


Retribusi Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak


Daerah.

Peraturan Daerah kota Medan Nomor 12 tahun 2003 tentang Pajak Daerah
Kota Medan
E. METODE PENGUMPULAN DATA
1. Metode Interview (Wawancara) 2. Metode Observasi (Pengamatan)
Dalam tahap ini penulis Dalam tahap ini penulis
mengumpulkan dan mencari data dengan mengumpulkan dan mencari data
melakukan wawancara dan mengajukan dengan pengamatan secara langsung
beberapa pertanyaan kepada pegawai terjun ke lapangan untuk mengamati
instansi yang berkompenten untuk dan meneliti bagaimana sistem
mendukung hasil laporan dan memperoleh
pelaksanaan pemungutan dan
data yang dibutuhkan mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan sistem pelaksanaan pengenaan sanksi Pajak Hiburan
pemungutan dan pengenaan sanksi Pajak
Hiburan 3. Dokumentasi
Dalam tahap ini penulis
mengumpulan data dan mencari data
dengan membuat daftar dokumentasi
yang telah diperolah dari Kantor Badan
Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah
Kota Medan.
F. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN
BAB I : PENDAHULUAN
memuat dan menguraikan Latar Belakang laporan tugas akhir,
tujuan dan manfaat laporan tugas akhir, ruang lingkup laporan
tugas akhir, metode penulisan dan sistematika laporan.

BAB II : GAMBARAN UMUM BADAN PENGELOLA PAJAK DAN


RETRIBUSI DAERAH KOTA MEDAN
menguraikan gambaran objek lokasi penelitian meliputi sejarah
singkat, uraian tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi dan
gambaran data pegawai Dinas Pendapatan Kota Medan.

BAB III : GAMBARAN DATA SISTEM PELAKSANAAN


PEMUNGUTAN DAN PENGENAAN SANKSI PAJAK HIBURAN
PADA BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH
KOTA MEDAN
menguraikan segala Pajak Hiburan mulai dari subyek, objek, cara
perhitungan serta masalah yang berkaitan dengan objek
penelitian.
BAB IV : ANALISA DAN EVALUASI
diuraikan mengenai penganalisaan masalah yang timbul dan
alternatif pemecahan masalah juga evaluasi terhadap alternatif
pemecahan masalah tersebut.

BAB V : PENUTUP
berisi kesimpulan dan saran yang merupakan rangkuman atau
intisari mengenai masalah dari teori pelaksanaan laporan tugas
akhir dan pada saat melaksanakan laporan tugas akhir. Serta
saran dari Penulis dapat diambil tindakan yang konkret untuk
mengatasi masalah yang diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi pihak yang membutuhkan
DAFTAR PUSTAKA
Siahaan Marihot P., 2005, Pajak dan Retribusi Daerah, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Suandy Erly, 2005, Hukum Pajak, Edisi Tiga, Salemba Empat, Jakarta.
Peraturan Perundang – Undangan :
Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pendapatan Asli Daerah
(PAD)
Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah.
Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak hiburan.
Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 28 Tahun 2009 sebagai perubahan
atas Undang - Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah
Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pajak Daerah
Kota Medan

Anda mungkin juga menyukai