PROPOSAL
Oleh :
____________________
NIM : ________________-
Nama : __________________
NIM : ____________________
Mengetahui
Dosen Pembimbing
_____________________.
NIDN : __________
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Atas berkah rahmat dan karunianya kita
skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan masih banyak
mengalami kesalahan maupun kendala yang dihadapi, namun atas berkat rahmat
waktu.
penulisan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik, khususnya kepada kedua orang
tua Shodikin dan Jumrotun yang telah memberikan doa, kekuatan, dukungan dan
menyelesaikan Program Study perkuliah S-1 ini. Tak lupa penulis ucapkan
1. Ibu Dra Sugiharti S.E., M.M. Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Totalwin Semarang.
Manajemen.
3. Bapak ______________________. Selaku Dosen Pembimbing yang
jauh dari kata sempurna, Namun penulis sangat berusaha memberikan yang
terbaik dalam penulisan ini. Demikian penulis meminta kritik dan saran untuk
hasil yang lebih baik lagi, dan semoga dengan penulisan skripsi ini dapat
Semarang, ____________
_________________
DAFTAR ISI
Tabel 1.1...........................................................................................................................11
Tabel 1.2...........................................................................................................................14
Tabel 1.3...........................................................................................................................17
Tabel 2.1...........................................................................................................................39
Tabel 3.1...........................................................................................................................56
Tabel 3.2...........................................................................................................................59
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1......................................................................................................................52
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Era globalisasi telah memberikan dampak yang cukup besar bagi kehidupan
sangat tergantung pada teknologi yang sudah ada. Ketergantungan teknologi dapat
dilihat dalam keseharian masyarakat, baik dalam lingkup rumah tangga maupun
perusahaan dapat menghasilkan produk lebih banyak dan dapat selesai sesuai
waktu yang telah ditentukan salah satunya yang terjadi pada PT Grand Best
Indonesia.
perusahaan yang paling produktif dengan produk yang dihasilkan yaitu berbagai
macam pakaian olahraga seperti : baju olahraga, baju renang, celana panjang dan
seperti yang sekarang. Pada tahun 2021 industri manufaktur di Jawa Tengah telah
Indonesia, produk domestik bruto (PDB) dan lima kontributor PDB ialah industri
Tabel 1.1
Data industri manufaktur di Jawa Tengah
15
10 7.07 6.66
0
ia to i ut
es as m an an
ru m ga gk ai um
don k b ar lo a n
pak in
in es
ti &f ng la
t
l&
an ia ra a ti &m
i om kim ba st
ri ks an
om kd ri sti u i te a n
on u s t du In
d tr ak
re
k od du In du
s M
Pr In In tri
Pe s
du
Jumlah (%) In
kontribusi yang cukup besar bagi sektor perekonomian dan salah satunya PT
perusahaan mereka karena dengan itu para pimpinan juga dapat melihat apakah
selalu bermotivasi terhadap pengembangan diri menuju masa depan yang lebih
baik. Karyawan yang berusaha untuk mengembangkan potensi kerjanya akan
lebih merasa nyaman dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan. Hal
ini dapat memberikan pengaruh yang positif karena dengan itu produktivitas kerja
dihasilkan dalam proses produksi maka nilai jual yang dihasilkan akan semakin
terukur dalam pekerjaan serta kualitas kerja karyawan yang dihasilkan. Oleh
perusahaan.
kerja dengan sangat baik. Hal ini dikarenakan perusahaan tersebut selalu
memberikan masukan dan dorongan kepada setiap karyawannya dan juga dengan
yang tertera pada PP No. 31 tahun 2006 tentang sistem pelatihan kerja nasional,
keterampilan serta keahlian karyawan namun sesuai dengan jenjang dan pekerjaan
yang akan mereka hadapi (RI, 2017). Oleh karena itu pelatihan dapat dijadikan
acuan bagi perusahaan untuk menghasilkan karyawan dengan kinerja yang sangat
baik.
Pelatihan yang dilakukan di PT Grand Best Indonesia bersifat off the job
training yang dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan dengan balai latihan
kerja (BLK) yang dijadikan sebagai tempat pelatihan calon karyawan PT Grand
Kegiatan ini berjalan dengan sangat baik dengan memberikan pengetahuan dan
Namun pada pelatihan off the job training karyawan tidak dapat ikut andil dalam
pelatihan yang dijalankan. Work engagement pada seorang karyawan juga sangat
dapat menghasilkan kinerja yang baik (Afriani, 2017). Selain itu juga keterlibatan
bergantung pada kinerja yang dihasilkan oleh para karyawan. Oleh karena itu
dengan adanya work engagement diharapkan calon pegawai baru dapat ikut serta
dalam menghasilkan produktivitas kerja yang baik pada PT Grand Best Indonesia.
Syamsuri (2018), Chovarda (2021), Randy Rozaan (2019), Dr. Naveed Iqbal
Tabel 1.2
Ringkasan Research Gap Hubungan Pelatihan Kerja terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan dengan Work Engagement sebagai mediasi
ini (2022)
Penurunan produktivitas telah terjadi selama tiga bulan terakhir pada tahun 2021,
banyak dari beberapa line pada bagian produksi tidak mencapai target yang telah
ditentukan oleh perusahaan. Data hasil produktivitas kerja dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 1.3
Data hasil akhir produktivitas kerja karyawan
Pada 3 bulan terakhir di tahun 2021
Pada data diatas dapat dilihat bahwa selama 3 bulan terakhir beberapa line
dibagian produksi belum memenuhi target bulanan yang telah ditentukan oleh
perusahaan. Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk fenomena bisnis pada PT
Grand Best Indonesia guna melihat faktor apa saja yang mempengaruhi hasil akhir
Sejalan dengan research gap dan fenomena bisnis yang telah diuraikan
maka masalah penelitian yang dapat disajikan dalam penelitian ini bagaimana
latar belakang diatas dapat dilihat adanya perbedaan dalam masalah penelitian
antar kedua variabel tersebut pada penelitian ini membangun sebuah variabel
sebagai berikut :
1. Manfaat Teoristis
2. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi manajemen
3. Akademisi
BAB I Pendahuluan
penulisan.
BAB V Kesimpulan
Bab ini berisikan tentang kesimpulan hasil peneliti dan saran-saran bagi
2.1.1 Pelatihan
karyawan baru yang ingin bergabung dengan perusahaan tersebut. pelatihan kerja
akan diberikan, bahkan pelatihan kerja dapat digunakan untuk proses seleksi
perusahaan.
perusahaan. kualitas angkat kerja, persaingan global, perubahan yang cepat dan
prestasi kerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung
jawabnya. Pelatihan kerja yang dilakukan secara terus menerus akan berdampak
pada peningkatan kemampuan, sehingga karyawan akan melakukan tugas dengan
mengatasi masa depan bisnis yang penuh tantangan dan mengalami perubahan
perpindahan karyawan.
Menurut pengertian pelatihan dari beberapa ahli yang tertera diatas maka
dapat disimpulkan bahwa pelatihan ialah suatu proses kegiatan yang bersifat
dapat memberikan jalan keluar bagi pegawai baru yang baru bergabung disuatu
organisasi dan juga sebagai faktor penentu dalam menunjang produktivitas suatu
perusahaan.
2.1.1.2 Tujuan pelatihan
kepentingan pegawai dan perusahaan. Seperti yang dijelaskan oleh Paulus Leonu
1. Kepentingan Pegawai :
2. Kepentingan Perusahaan :
Metode yang dapat digunakan dalam pelatihan dan pengembangan SDM dapat
Pelatihan terstruktur yang langsung masuk dalam dunia kerja yang nantinya
2.1.1.4 Indikator-Indikator
Indikator dalam penelitian ini mengunakan indikator pada Firdiyanti (2017) yaitu:
Materi yang diberikan pada saat pelatihan harus sesuai dengan konsep kerja
pada perusahaan tersebut agar tidak terjadi kesalahan pada saat akhir
Metode pelatihan bersifat off the job training oleh karena itu kosep materi
perusahaan.
Saran dan fasilitas pelatihan perlu diperhatikan khususnya pada mesin jahit
5. Peserta pelatihan.
Peserta pelatihan perlu dilakukan pendataan dan jumlah peserta pada saat
secara psikologis terhadap kerja, atau sejauh mana pentingnya kerja bagi total
pekerjaan.
Menurut Ni Kadek Dwiparaniti (2021), work engagement adalah suatu
pekerjaannya dan memiliki semangat untuk bekerja dengan tekun dengan rasa
keinginan yang tinggi. Jefan Basten Kembau (2018) berpendapat bahwa work
pekerjaan mereka dan menganggap penting suatu tingkat kinerja yang dicapai
keterlibatan tersebut juga dengan work engagement (Dr. Mumtaz Ali, 2021).
energi dan ketahanan mental yang tinggi ditempat kerja bahkan ketika pegawai
Penyerapan mengacu pada fokus pegawai yang merasa senang karena disibukan
dengan pekerjaan yang diberikan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa work
psikologis menganggap bahwa pekerjaan sebagai yang utama dan harus dikerjaan
dengan bersungguh-sungguh.
Ada beberapa manfaat work engagement dalam suatu organisasi, yaitu sebagai
berikut :
unggul.
2.1.2.2 Indikator-Indikator
Indikator dalam penelitian ini mengunakan indikator pada Syamsuri (2018) dan
2. Keikutsertaan.
3. Kerja sama.
mencapai tujuan bersama. Kerja sama antar karyawan dapat dilakukan saat
pekerjaan.
yang dihasilkan oleh pegawai perusahaan, perusahaan dengan nilai citra yang
tinggi selalu mempunyai cara dalam upaya mengantisipasi terjadinya failure pada
perbandingan antara hasil kerja dengan bahan, waktu, dan tenaga yang digunakan
ada secara efektif dan efisien, tetapi tetap menjaga mutu barang atau jasa yang
dihasilkan.
merupakan tolak ukur bagi organisasi atau perusahaan untuk menilai kemampuan,
kinerja karyawan dan memberikan informasi yang berguna bagi hal-hal yang
kerja karyawan adalah produktivitas yang memiliki dua dimensi yakni efektivitas
dan efisisensi. Dimensi pertama berkaitan dengan pencapaian untuk kerja yang
maksimal, dalam arti pencapaian untuk kerja yang maksimal, dalam arti
dilaksanakan.
tertera diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja karyawan adalah
salah satu faktor menjamin keberhasilan suatu perusahaan dimana dengan
memperhatikan produksi (output) yang berkualitas serta bernilai jual tinggi yang
perlu menjadi syarat yang harus dimiliki oleh masing-masing pegawai perusahaan
semangat dan konsisten dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang telah
ditetapkan.
Menurut Saksono (2019) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tinggi
menghidupi dirinya beserta keluarganya secara layak. Jelas dalam hal ini
produktivitas.
kepada segala aturan tertulis maupun lisan yang ada, sangat mudah
5. Sikap mental dan etika kerja, karena tenaga itu bersikap mental dan beretika
kerja, pada umumnya mempunyai rasa tanggung jawab dan bekerja keras
dibebankan.
6. Motivasi, tenaga kerja perlu dirangsang atau didorong untuk dapat lebih
7. Gizi dan kesehatan, gizi dan kesehatan sangat dipentingkan untuk kekuatan
fisik tenaga kerja itu, sehingga dirasa segar selalu dalam menunaikan
pekerjaan itu.
8. Lingkungan dan iklim kerja, lingkungan kerja dan iklim kerja cukup
berperan agar tenaga kerja dapat bekerja tenang dan aman tanpa sesuatu
bekerjanya tenaga kerja akan dapat menjaga hubungan baik antara tenaga
kerja.
10. Sarana produksi, baik buruknya manajemen dalam suatu organisasi sangat
pula menentukan betah tidaknya atau tenang tidaknya karyawan itu bekerja.
karyawan tersebut.
2.1.3.2 Indikator-Indikator
yaitu:
1. Kemampuan.
3. Semangat kerja.
Semangat kerja adalah suatu perasaan yang dialami oleh setiap orang dapat
dilihat dengan sikap individu yang lebih merasa giat. Mempertebal rasa
4. Pengembangan diri.
5. Mutu.
Mutu adalah peningkatan kualitas kerja menjadi lebih baik dengan
6. efisiensi.
dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan
banyak dilakukan oleh para peneliti terdahulu, berikut ini beberapa hasil
Penelitian yang dilakukan oleh Novi Yanti (2020) mengenai sem pls
productivity: case study bank nagari west Sumatera. Penelitian ini terdapat
adalah productivity. Hasil dari penelitian ini yaitu training berpengaruh langsung
terhadap productivity pegawai bank nagari Sumatera Barat. Secara tidak langsung
Jakarta. Penelitian ini terdapat variabel independen yaitu training dan work
employee productivity.
intervening terhadap prestasi kerja karyawan (studi empiris pada PT. Gloria Jaya
Sejahtera Medan). Penelitian ini terdapat variabel independen yaitu budaya kaizen
dari penelitian ini yaitu budaya kaizen berpengaruh positif dan tidak signifikan
variabel dependennya adalah work engagement. Hasil dari penelitian ini yaitu
di sektor perbankan.
engagement.
CV. Segarindo Utama Minahasa. Penelitian ini terdapat variabel independen yaitu
produktivitas kerja karyawan. Hasil dari penelitian ini yaitu Insentif, turnover dan
dependennya yaitu produktivitas kerja karyawan. Hasil dari penelitian ini adalah
karyawan.
pada PT. Tunas Baru Lampung, Tbk-Banyuasin. Penelitian ini terdapat variabel
dependennya adalah produktivitas kerja karyawan. Hasil dari penelitian ini adalah
secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan terhadap
produktivitas kerja pada PT. Tunas Baru Lampung, Tbk-Banyuasin. Secara parsial
kerja pada PT. Tunas Baru Lampung, Tbk-Banyuasin. Secara bersama-sama ada
pengaruh yang signifikan antara pelatihan dan pengalaman kerja terhadap
analisis keterlibatan kerja, kualitas kehidupan kerja dan insentif terhadap kinerja
karyawan di PT. Air Manado. Penelitian ini terdapat variabel independen yaitu,
dependennya adalah kinerja karyawan. Hasil dari penelitian ini adalah secara
Tabel 2.4
Penelitian Terdahulu
Karyawan
2017). Menurut Ni Ketut Apriliani (2019) “Pelatihan adalah sebagai alat utama
manfaat yang lebih besar bagi karyawan dan organisasi itu sendiri, dengan melalui
Produktivitas Kerja.
dapat mengasah ketrampilan yang mereka miliki. Menurut Abd. Rasyid Syamsuri
(2018) Pelatihan menjadi hal yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan
kualitas kerja karyawan. Work engagement adalah suatu kondisi dimana karyawan
merasa bahwa pekerjaan suatu hal yang penting dan perlu dikerjakan dengan
sebaik mungkin. Sehingga kedua variabel ini memiliki keterkaitan yang dapat
mempengaruhi satu sama lain. Berdasarkan penjelasan diatas hipotesis yang akan
Engagement
penting untuk dapat mengurangi adanya turnover. Jika keterlibatan kerja yang
tinggi seorang karyawan akan mempengaruhi perilaku dan kinerja karyawan dan
tentu tidak akan secara suka rela meninggalkan perusahaan. Seorang karyawan
telah menjadi salah satu alat yang paling efektif digunakan dalam meningkatkan
produktivitas kerja. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa pelatihan kerja dengan
Produktivitas Kerja.
dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berhubungan dengan karyawan itu
sendiri maupun faktor lain salah satunya seperti pelatihan, ketrampilan, sikap dan
etika kerja, dan lain sebagainya. Pelatihan dan produktivitas adalah satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan, apabila suatu pelatihan dikerjakan dengan baik maka
kinerja yang dihasilkan karyawan akan baik juga sehingga produktivitas kerja
akan meningkat.
Namun adanya pelatihan kerja tanpa dibarengi work engagement tidak bisa
work engagement sebagai seorang karyawan tidak dapat dijadikan sebagai faktor
telah dikemukakan diatas, maka kerangka pemikiran teoritis pada penelitian ini
Work
Engagement
Z
H2 H3
H4
Pelatihan H1 Produktivitas
Kerja
X
Y
Direct effect
Mediated effect
Sumber : Firdiyanti (2017) dan Syamsuri (2018)
Keterangan :
engagement (Z).
2.5 Hipotesis
tersebut tunduk pada peluang untuk menyimpang dari kebenaran”. Suatu hipotesis
akan diterima jika analisis data empiris yang dihasilkan dapat membuktikan
bahwa hipotesis tersebut benar, begitu dengan kerangka pemikiran teoristis harus
karyawan.
kerja karyawan.
METOLOGI PENELITIAN
yang ditetapkan untuk mendapatkan informasi atau bahan penelitian lebih lanjut.
Variabel dapat mempengaruhi hasil akhir suatu penelitian, maka dari itu sebelum
melakukan penelitian labih lanjut diharuskan untuk memilih variabel yang cocok
untuk dijadikan suatu penilitian ilmiah. Hubungan antar variabel juga harus saling
berkesinambungan satu sama lain supaya menciptakan hasil yang sejalan dan hasil
akhir yang memuaskan sesuai yang telah inginkan. Variabel yang ada pada
engagement (Z).
3. Variabel dependen (Y) adalah suatu nilai yang dapat diukur dalam sebuah
penelitian dan faktor apa saja yang dapat mempengaruhinya. Penelitian ini
Tabel 3.5
Defeinisi Operasional
untuk dipilih menjadi anggota sampel (Saksono, 2019). Populasi dalam penelitian
ini adalah karyawan di PT Grand Best Indonesia dan jumlah populasi sebanyak
250 karyawan.
merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang diambil dalam
penelitian cukup banyak maka peneliti tidak akan mengambil semua populasi
yang ada pada PT Grand Best Indonesia dikarena keterbatasan waktu dan dana.
Sesuai dengan alat analisis yang akan digunakan yaitu structural equation model
(SEM) maka dari itu penentuan jumlah sampel pada penelitian ini adalah :
= 16 x 8
= 128 responden
Menurut Joseph Hair F (2010) jumlah sampel yang baik untuk analisis SEM yaitu
100-200 responden agar dapat dianalisis menggunakan SEM. Oleh karena itu
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
Menurut Popong Suryani (2020) data kuantitatif adalah jenis data yang dapat
diukur secara langsung, yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan
dan hasil angket pada saat penyebaran kuesioner. Jenis data dibantu dengan
pertimbangan. Data ini digunakan dalam menentukan kriteria sampel yang cocok
dalam penelitian.
1. Data Primer yaitu data yang belum diolah yang diperoleh langsung dari objek
penelitian dalam hal ini data terkait yang diperoleh dari hasil wawancara dan
angket yang telah disediakan peneliti (Saksono, 2019). Data primer pada
penelitian ini diperoleh dari hasil kuesioner dan hasil observasi pada PT Grand
Best Indonesia.
2. Data Sekunder adalah suatu data yang berasal dari perusahaan berupa
dan berbagai publikasi serta instansi terkait yang relevan dengan masalah yang
diangkat (Abrian Imanuel Kojo, 2019). Data sekunder dalam penelitian ini
diperoleh dari junal, buku-buku, internet dan sumber bacaan lainnya yang
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti saat
Tabel 3.6
Skala likert
Sumber dari Saksono (2019)
Pertanyaan Bobot
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang setuju 3
Tidak setuju 2
Fernando Daiva (2020) partial least square (PLS) adalah teknik statistika
dan variabel independen berganda. Partial least square (PLS) merupakan analisis
yang relatif kuat karena tidak berdasarkan perkiraan yang ada. Data juga tidak
sampel tidak harus besar. Keuntungan mengunakan partial least square (PLS)
adalah dapat mengestimasi ukuran model pada validitas dan reliabilitas dan
yang dihipotesiskan.
Partial least square (PLS) selain dapat mengkonfirmasi teori dapat juga
digunakan untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antar variabel laten.
Partial least square (PLS) dapat menganalisis konstruk yang dibentuk dengan
dengan indikator refleksif dan formatif. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh SEM
yang berbasis kovarian karena akan menjadi unidentified model. Pemilihan
metode Partial least square (PLS) dalam penelitian ini didasarkan pada beberapa
pertimbangan karena dalam penelitian ini terdapat 4 variabel laten yang dibentuk
dengan indikator refleksif dan variabel diukur dengan pendekatan second order
indikator atau manifest. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
angket. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur
Sugiyono (2016). Suatu koesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengunakam korelasi
1. Bila Koefisien korelasi atau r hitung > r tabel maka dinyatakan valid.
2. Bila Koefisien korelasi atau r hitung < r tabel maka dinyatakan tidak valid.
menggunakan uji validitas ada beberapa tahapan yang perlu dilalui yaitu
content validity, convergent validity, avarage variance extrated (AVE),
2. Content validity
dipakai oleh para peneliti. Kuesioner dalam penelitian ini diambil dari teknik
3. Convergent validity
Uji validitas ini merupakan nilai validitas dari item pertanyaan dengan
melihat avarage variance extrated (AVE). AVE adalah persentase rata-rata nilai
variance extrated (AVE) antar item pertanyaan atau indikator variabel dari
ringkasan convergent indicator. Untuk persyaratan yang baik, jika AVE masing-
5. Discriminant validity
Uji validitas ini menjelaskan apakah dua variabel cukup berbeda satu sama
lain atau tidak. Metode menilai dengan discriminant validity adalah dengan
menguji validitas discriminant dengan melihat nilai cross loading untuk setiap
variabel harus > 0,7. Cara lain yang dapat digunakan yaitu dengan
konstruk dengan korelasi antara konstruk lainnya dalam model. Apabila nilai akar
AVE setiap konstruk lebih besar daripada nilai korelasi, maka dapat dikatakan
sebaiknya (Ghozali, 2009). Pada persamaan regresi ganda yang telah terbentuk,
multikolineritas bisa dilakukan dengan melihat dari nilai Tolernace dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai Tolerance > 0,10 atau sama dengan
nilai VIF < 10, maka dapat diketahui bahwa tidak ada multikolineritas antar
Alpa Cronbach. Dengan keterangan, apabila dalam nilai koefisien Alpa Cronbach
melebihi angka 0,7 maka data dikatakan reliabel. Sebaliknya, apabila koefisisen
elevance dan uji t serta signifikan dari koefisien parameter jalur struktural. R-
independen (X) terhadap variabel dependen (Y) adalah kecil. Seperti halnya nilai
R-square 0,67, 0,33, dan 0,19 menunjukan model kuat, moderat dan lemah. Selain
melihat besarnya R-square, evaluasi model PLS dapat juga dilakukan dengan
parameternya.
modeling menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antara variabel laten. Uji T
apabila thitung ≥ ttabel dan signifikasi berada < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Sebaliknya, apabila thitung ≤ ttabel dan signifikasi berada > 0,05 maka Ho
diterima dan Ha ditolak. Atau bisa juga dikatakan apabila nilai T statistik lebih
besar dari T tabel 1.96 (α 00,5) maka dapat dinyatakan diterima atau terbukti.
BAB 4
PENUTUP
Daftar Pustaka
Kepada Yth:
Bapak/ Ibu/ Sdr/ I Karyawan
PT Grand Best Indonesia, Semarang
Di Tempat
Dengan hormat,
Hormat Saya,
_______________
NIM : _____________
KUESIONER PENELITIAN
Identitas Responden :
1. Nama : …………………….…………..
2. Jenis Kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan
3. Usia : ………… Tahun
4. Pendidikan terakhir : ……………………………….
5. Bagian : ……………………………….
6. Lama bekerja : ……………………………….
Petunjuk Pengisian :
Penilaian :
2 = Tidak setuju
3 = Kurang setuju
4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
LEMBAR KUESIONER
Pelatihan (X)
Jawaban
No. Pernyataan
1 2 3 4 5
Jawaban
No. Pernyataan
1 2 3 4 5
Jawaban
No. Pernyataan
1 2 3 4 5