Kultur Psiko
Hukum Sosial
Kultur Hukum
Intern Ektern
Kultur APH Kultur
Masyarakat
Medikolegal
• Medikolegal adalah ilmu terapan yang memiliki dua aspek, yaitu kedokteran dan ilmu hukum.
Tim Dokter indepanden tidak bisa dipanggil untuk mengevaluasi klaim, cedera, riwayat medis
dan protocol Riwayat pasien. Dari sana, para ahli media memberikan laporan berdasarkan
fakta tentang penyebab dan tingkat keparahan cedera seseorang serta efek jangka pendek
dan jangka Panjang dari cedera tersebut pada kehidupan orang tersebut ke depannya.
• Pada kasus KS/KBG/KBGO maka pada proses peradilan untuk mengetahui penyebab dan
tingkat keparahan cedera pada perempuan korban KS, Hakim memerlukan Visum et
Rapertum (Dokter Umum dan/atau Spesialis Kandungan) dan Visum et Repertum Psikiatrikum
(Psikiatri/Dokter Spesialis Kejiwaan) dari dokter-dokter independen tersebut. Visum-visum
tersebut dapat dijadikan alat bukti dalam persidangan untuk meyakinkan Hakim tentang
kekerasan/kejahatan seksual yang terjadi. Permintaan untuk melakukan VeR dan VeRP harus
dari Penyidik Kepolisian dimana perempuan korban KS mengadukan kasusnya. Hasil VeR dan
VeRP juga diserahkan Dokter/RS kepada pihak Penyidik Kepolisian setempat.
Medikolegal
Struktur Ilmu
Hukum Mediko Kedokteran
legal
Psikososial
• Perempuan dan anak korban KS biasanya mengalami kebingungan, ketakutan, takut dimarahi orang tua, malu
dengan teman, marah kepada pelaku namun tak berdaya, menyalahkan diri sendiri, putus asa, stress maupun
depresi bahkan ada pula yang berfikir dan ada yang mencoba bunuh diri. Kondisi semacam ini seringkali
dialami sendiri, dan hanya sedikit korban yang kemudian mencari orang yang dipercaya untuk bercerita atau
mencari Lembaga yang dapat membantu mengatasi kesulitannya. Kalau tidak segera mendapat dampingan,
perempuan dan anak korban KS dapat mengalami perubahan akibat KS tersebut yang dapat meliputi
perubahan cara berpikir (kognitif), cara mengekspreikan perasaan (emosional) dan cara berinteraksi dengan
orang lain di sekitarnya (social). Kondisi semacam ini menurut ilmu psikologi sangat mirip seperti tanda-
tanda Orang Dengan Skisofrenia (ODS) yang memerlukan pemulihan yang bersifat psikososial yang terdiri
atas remediasi kognitif dan psikoedukasi.
• Perempuan dan anak korban KS, memerlukan tahapan dan upaya pemulihan trauma untuk pulih dari dampak
KS yang dialaminya.
• Mitos dan stigma masyarakat, menjadi budaya hukum eksternal yang juga berpengaruh terhadap budaya
hukum internal pada perempuan dan anak korban KS.
• Hal-hal semacam ini perlu diketahui oleh Aparat Penegak Hukum sebagai pihak yang akan menciptakan
budaya internal yang sangat berpengaruh terhadap pemulihan korban.
Psikososial
Psiko
Kultur Sosial
Hukum Psikologi
Instrumen Terpadu Perempuan Korban KS
• Apabila kita “jumlahkan” maka Instrumen Terpadu menjadi
konsekwensi logis yang harus merupakan tindak lanjut dari kebijakan
Layanan Terpadu dalam SK Bersama Tiga Menteri: Meneg PPPA
(sekarang MenPPPA), Menkes dan Mensos Bersama Kapolri pada tahun
2002.
• Sinergi kolaborasi tidak terbatas pada keterpaduan jenis layanan dan
jenis instrument yang digunakan untuk penangnan perempuan dan
anak korban KS/KBG/KBGO, namun juga untuk mengembangkan
budaya hukum internak dan eksternal yang sehat, untuk mewujudkan
kesetaraan dan keadilan gender sebagaimana diamanatkan oleh Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan atau SDG`s.
Instrumen Terpadu untuk Layanan Terpadu
Ilmu
Struktur Kedokteran
Hukum
Mediko Mempertanggung
legal Mendapat
jawabkan KS
Keadilan,
Sesuai vonis
Pemulihan dan
hakim
Substansi
Hukum
Restitusi (Korban
Trafiking) Dan Jera
Psiko
Melakukan KS lagi
Kultur Sosial
Hukum Psikologi
Rekomendasi
• SETIAP MANUSIA DILAHIRKAN MERDEKA, MEMILIKI HARKAT DAN
MARTABAT, AKAL BUDI DAN BUDI NURANI YANG SAMA