Anda di halaman 1dari 14

RUU Hukum acara perdata harus mengandung asas

sederhana, mudah, & berbiaya ringan


KELOMPOK 1 :
Kartika Sapna (2103030026)
Ahwan Ganda (2103030005)
Alfira (2103030020)
Zakiah Khairunnisa Bahtiar (2103030003)
Maharani (2103030017)
Zirah 2103030006)
Nurmila (2103030025)
Aisyah Rehan Nabila (2103030012)
Fitrah Aulia Nasruddin (2103030018)

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH
IAIN PALOPO
2022/2023
 
Pendahuluan

Dalam pembahasan kasus mengenai RUU hukum acara perdata harus mengandung asas
sederhana, mudah & berbiaya ringan di latar belakangi oleh perkembangan masyarakat yang cukup
cepat di karnakan pengaruh globalisasi, menuntut adanya hukum acara perdata yang dapat
persengketaan di bidang perdataan dengan cara efektif dan efesien sesuai dengan asas sederhana mudah
dan berbiaya ringan.
Hukum pada dasarnya sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa yang bersangkutan, sampai saat ini
masih banyak peraturan perundang-undangan yang tidak sesui dengan nilai luhur bangsa indonesia,
dalam menjaring masukan dari masyarakat perlu yang namanya kesabaran karna semakin masif dan
padatnya masyarakat di akibatkan perkembangan masyarakat yang pesat.
Teori
Perkembangan masyarakat yang sangat cepat dan
pengaruh globalisasi, dengan adanya hukum acara perdata
bermanfaat untuk mengatasi sebuah sengketa di bidang
persengketaan karna tinggina perkembangan masyarakat
yang semakin hari semakin cepar bertambahnya
masyarakat.
Penyusunan UU tentang hukum acara perdata
nasional yang komprehensif, bersifat kodifikasi dan
unifikasi perlu di lakukan untuk dapat menampung
perkembangan dan kebutuhan masyarakat .
Adapun urgensi dari penyusunan UU ini mengatur mengenai acra perdata yang masih tersebar dalam
berbagai peraturan perundang-undangan, banyaknya aspirasi yang di sampaikan oleh masyarakat, aspirasi sendiri
merupakan keinginan yang sangat kuat yang di tandai dengan usaha meraih sesuatu hal yang di pandang lebih
tinggi dan lebih bernilai dari sekarang. Aspirasi adalah harapan perubahan yang lebih baik dengan tujuan untuk
meraih keberhasilan di masa depan.
Hukum adat mengenai hukum perdata yang berlaku di masyararakat perlu juga menjadi perhatian dalam
penyusunan UU perdata, hukum adat sendiri merupakan keseluruhan kaida-kaidah atau norma baik tertulis
maupun tidak tertulis yang berasal dari adat istiadat atau kebiasaan masyarakat.
Indonesia merupakan negara yang majemuk yakni negara yang di mana kadang apa yang dia sampaikan dari
mulutnya tidak sesuai, maka dari itu adanya penegak hukum untuk menyampaikan dan menyelesaikan kasus yang
terjadi di masyarakat.
Dengan adanya RUU Hukum Acara Perdata di kaitkan dengan
perkembangan masyarakat yang sangat cepat yang pengaruh globalisasi yang
makin masif, masif sendiri merupakan sesuatu yang berskla luas atau cepat, maka
dari itu perlu kesabaran dan ketelitian dengan menjaring masukan dari berbagai
pihak.
Sedangkan terkait prosedur berperkara secara elektronik merupakan suatu
hal yang bagus perlu di tingkatkan sarana dan prasarana, ini memang suatu hal
yang baik dari sisi percepatan penyelesaian perkara dan berbiaya ringan. Namun
ini juga perlu di perhatikan sarana dan prasarananya.
PERATURAN
Peraturan perundang-undangan hukum acara perdata yang berlaku sampai saat ini tersebar sampai berbagai
peraturan perundang-undangan,baik peraturan perundang-undangan peninggalan pemerintah hindia belanda
maupun peraturan perundang-undangan produk negara kesatuan republik indonesia yaitu antara lain terdapat
dalam:
1). HIR
2). RBG
3). RV
4). BW
5). Reglement op het houden der registers van den burgerlijke stand voor europeanen
6). Reglement burgerlijke stand voor europeanen
7). Reglement op het houden der registers van den burgerlijke stand voor de chineezen
8). Undang-undang nomor 20 tahun 1947 tentang peradilan ulangan di jawa dan madura
9). Undang-undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan
10). Undang –undang nomor 14 tahun tentang mahkamah agung sebagaimana telah di ubah undang-undang
nomor 5 tahun 2004 dan terakhir undang-undang nomor 3 tahun 2009.
PENDAPAT PARA AHLI

1. C.W. Star Busmann


Menurut beliau kata “Hukum Acara Perdata” di pakai sebagai
terjemahan dari istilah belanda “Burgelijke procesecht” jadi hukum
acara perdata di rumuskan sebagai peraturan-peraturan untuk
mewujudkan hukum perdata.
2. H.L Wichers
Menurut beliau hukum acara perdata sebagai hukum formal yang
merupakan alat untuk mrnyelenggarakan hukum material sehingga
hukum acara tidak harus di gunakan sesuai dengan keperluan hukum
material
3. Wirjono Prodjodikoro
Menurut beliau hukum acara perdata adalah
rangkaian peraturan yang memuat cara bagaimana
orang harus bertindak satu sama lain untuk
melaksanakan berjalannya hukum-hukum perdata
4. Soepomo
Menurut beliau pengertian hukum acara perdata di
kaitkan dengan tugas hakim yaitu bahwa dalam
peradilan perdata tugas hakim adalah
mempertahankan tata hukum perdata.
i
5. Soedikno Mertokusomo
Menurut beliau hukum acara perdata adalah peraturan
hukum yang mengatur bagaimana caranya menjamin
di taatinya hukum perdata materil dengan perantaraan
hakim.
6. Retnowulan sutanto dan iskandar oerief kartawinata
Menurut beliau hukum acara perdata adalah kaidah
hukum yang menentukan dan mengatur cara
bagaimana melaksanakan hak-hak dan kewajiban-
kewajiban perdata sebagaimana di atur dalam hukum
perdata materil.
YURISPRUDENSI
Yurisprudensi adalah putusan-putusan hakim terdahulu yang telah
berkekuatan hukum tetap dan di ikuti oleh para hakim atau badan
peradilan lain dalam memutuskan perkara yang sama.
Kitab undang-undang hukum acara perdata terdahulu yang masih
berlaku sampai saat ini yakni HIR (Herzien inlandsch reglement),
Perkembangan peraturan hukum acara perdata setelah kemerdekaan 17
agustus 1945 masih memakai ketentuan pada masa pemerintahan bala
tentara dai nippon yang di dasarkan pada ketentuan aturan peralihan pasal
II dan pasal IV UUD 1945 tanggal 18 agustus 1945 juncto peraturan
pemerintah no.2 tahun 1945 tanggal 10 oktober 1945.
Asas sederhana, cepat dan biaya ringan di atur dalam pasal 57 ayat
3 UU nomor 7 tahun 1989 dan pada dasarnya berasal dari ketentuan pasal
4 ayat 2 UU nomo 42 tahun 1970.
PEMBAHASAN
SOLUSI

Adapun solusi yang dapaat kami ambil dari pada kasus mengenai RUU hukum acara perdata
harus mengandung asas sederhana, mudah & berbiaya ringan dengan adanya hukum acara perdata
dapat mempermudah masyarakat dalam penyelesaian kasus perdata yang menyangkut
kemasyarakatan.
Dalam mendesain UU tentang hukum acara perdata yang di kaitankan perkembangan
masyarakat yang sangat cepat, maka dari itu perlu yang namanya kesabaran dan ketelitian dalam
menggali masukan dari berbagai pihak . Terlebih setiap daerah tentu memiliki hukum adat yang
berbeda. dengan adanya UU hukum acara perdata maka dapart membantu masyarakat dalam
penyeelesaian kasus perkara, jika tidak bisa di selesaikan secara adat istiadat atau kekeluargaan di
dalam masyarakat
KESIMPULAN

Hukum pada dasarnya sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa


yang bersangkutan, sampai saat ini masih banyak peraturan
perundang-undangan yang tidak sesui dengan nilai luhur bangsa
indonesia, dalam menjaring masukan dari masyarakat perlu yang
namanya kesabaran karna semakin masif dan padatnya masyarakat di
akibatkan perkembangan masyarakat yang pesat.
Penyusunan UU tentang hukum acara perdata nasional yang
komprehensif, bersifat kodifikasi dan unifikasi perlu di lakukan untuk
dapat menampung perkembangan dan kebutuhan masyarakat .
Kitab undang-undang hukum acara perdata
terdahulu yang masih berlaku sampai saat ini yakni
HIR (Herzien inlandsch reglement), Perkembangan
peraturan hukum acara perdata setelah
kemerdekaan 17 agustus 1945 masih memakai
ketentuan pada masa pemerintahan bala tentara dai
nippon yang di dasarkan pada ketentuan aturan
peralihan pasal II dan pasal IV UUD 1945 tanggal
18 agustus 1945 juncto peraturan pemerintah no.2
tahun 1945 tanggal 10 oktober 1945
i
THANKYOUUUUUUUU!!!!!!!!
WASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI
WABARATUH

Anda mungkin juga menyukai