Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL

SOSIAL POLITIK DAN PENEGAKKAN HUKUM YANG


BERKEADILAN INDONESIA

DI SUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS PADA MATA KULIAH


KEWARGANEGARAAN
Dosen Pengampu : Dr. Yus’aini K, M.Pd.

Disusun Oleh :
Astria Nova Khoirini : 231270002
Latifah : 231270026
Aulia nur nabila : 231270030

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
TAHUN 2023 M / 1444 H
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan semesta alam yang telah memberikan taufiq,
hidayah dan inayah-Nya kepada penulis. Sehingga dapat merampungkan penulisan
makalah ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad Saw. beserta keluarga dan sahabat-Nya. Semoga kelak kita
mendapatkan syafa’at di yaumil qiyamah. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamin.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak Dr. Yusaini k,
M.Pd yang telah memberikan tugas membuat makalah yang berkaitan dengan
“Dinamika Historis Kontitusional Dan Penegakkan Hukun Yang Berkeadilan
Indonesia” yang Alhamdulillah berkat rahmat dan karunia Allah Swt. tugas tersebut
telah penulis selesaikan sebelum berakhirnya waktu yang ditentukan.
Penulis menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan krtitik
yang bersifat membangun dari berbagai pihak. Akhirnya penulis berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Serang, 1 september 2023 M


13 Shafar1444 H

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang...............................................................................................1
B.Perumusan Masalah.......................................................................................1
C.Tujuan Penulisan...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dinamika historis konstitusional,sosial politik dan penegakan
hukum berkeadilan indonesia?..................................................................
B. Hakikat konstitusi........................................................................................
C. Perkembangan konstitusi di indonesia .....................................................
D. Penegakkan hukum.....................................................................................
E. Dinamika dan tantangan penegak hukum yang berkedilan indonesia. .

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan
tertinggi yang sah dan di taati oleh rakyat. karena mempunyai wewenang dalam
mengatur atau mengendalikan rakyat juga memaksa secara sah untuk kepentingan
umun demi tegaknya hukum.
Seperti yang kita ketahui, indonesia merupakan negara hukum yang artinya
semua penyelenggaraan pemerintahan dan kenegaraan didasari oleh hukum. Hukum
memiliki sifat sifat tertentu seperti mengatur yang berarti hukum mengatur dan
memberikan larangan terhadap suatu hal yang dianggap merugikan. Hukum juga
bersifat memaksa. Yaitu memaksa seseorang untuk mematuhi peraturan yang telah di
sepakati dan berlaku pada saat itu. Dengan asanya hukum maka akan tercipta
kedamaian,ketentraman, dan keamanan.
Bila suatu negara tidak memiliki hukum maka semua orang akan berlaku
sewenang wenang. Dan akan terjadi kekacauan di karenakan tidak terpenuhinya hak
hak sesama warga negara. Maka dari itu hukum merupakan bagian penting yang
harus di miliki setiap negara dan harus di taati setiap warga negaranya. Namun
hukum bukanlah hal yang bisa di buat dengan sesuka hati. Akan tetapi perlu adanya
musyawarah dan diskusi yang di lakukan untuk membuat dan mencapai
kesepakatan bersama. Bukan kesepakatan sepihak maupun seseorang dengan maksud
untuk menyalah gunakan hukum.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat diperoleh beberapa perumusan masalah yaitu
1. Pengertian dinamika historis konstitusional,sosial politik dan penegakan hukum
berkeadilan indonesia?
2. Apa hakikat konstitusional?
3. Bagaimana dinamika sejarah konstitusional terjadi?
4. Bagaimana penegakkan hukum berkeadilan di indonesia?

1
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas maka dapat diambil beberapa tujuan yaitu antara lain :
1. Mengetahui hakikat konstitusiaonal.
2. Mengetahui sejarah kontitusional di Indonesia.
3. Mengetahui bagaimana penegakkan hukum yang berkeadilan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian historis konstitusional, Sosial Politik Dan Penegakan Hukum Berkeadilan


Indonesia

Menurut KBBI, dinamika yaitu pergerakan. Kata history dalam kamus besar
bahasa Indonesia (KBBI) adalah kb. (j.-ries) yang artinya sejarah. Sedangkan arti
konstitusional yaitu segala tindakan atau perilaku seseorang maupun penguasa berupa
kebijakan yang dipatuhi atau didasarkan konstitusi. Sosial-Politik adalah sifat-sifat
masyrakat yang berhubungan dengan kekuasaan. Kultural adalah hal yang berhubungan
dengan kebudayaan. Konteks Kontemporer adalah Kondisi suatu keadaan yang terjadi pada
masa kini atau keadaan yang saat ini sedang terjadi. Penegakan hukum adalah upaya
untuk berfungsinya norma-norma hukum secara nyata dalam kehidupan bermasyrakat
dan bernegara. Berkeadilan menurut KBBI adalah adalah tidak berat sebelah,
berpihak kepada yang benar dan tidak sewenang-wenang. Jadi, dapat disimpulkan
pengertian dari judul keseluruhan makalah kami Dinamika History Konstitusional
Sosial-Politik, Kultural, Serta Konteks Kontemporer Penegkan Hukum Yang Berkeadilan
adalah yaitu suatu gerakan atau susunan mempelajari tentang sejarah dan tindakan
perilaku manusia yang berhubungan dengan kekuasaan dan kebudayaan.

B. Hakikat konstitusi

Konstitusi pada hakikatnya merupakan hukum dasar tertinggi suatu negara, termasuk
urusan ketatanegaraan, sehingga konstitusi harus mempunyai sifat yang lebih stabil
dibandingkan dengan undang-undang lainnya. Negara demokratis bisa menjadi negara
otoriter karena adanya perubahan konstitusi. Terkadang keinginan masyarakat untuk
mengubah konstitusi tidak bisa dihindari. Hal ini terjadi ketika mekanisme penyelenggaraan
negara yang diatur dalam konstitusi dianggap tidak lagi sejalan dengan aspirasi masyarakat.
Konstitusi juga biasanya memuat ketentuan mengenai amandemen yang harus dilakukan
terhadap konstitusi itu sendiri, dan kemudian diubah sedemikian rupa sehingga amandemen
yang terjadi benar-benar sesuai dengan keinginan masyarakat.

Amanat yang disampaikan konstitusi adalah aturan-aturan pokok yang mengatur


kehidupan bernegara dan berbangsa, sehingga hendaknya konstitusi disusun atas dasar
kesepakatan bersama antara negara dan warga negara. Konstitusi merupakan bagian dan
ciptaan kehidupan demokratis seluruh warga negara. Apabila suatu negara memilih
demokrasi, maka konstitusi yang demokratis merupakan aturan yang dapat menjamin
terwujudnya demokrasi di negara tersebut. Setiap konstitusi untuk dapat digolongkan
sebagai konstitusi demokratis harus mempunyai prinsip-prinsip dasar demokrasi itu sendiri.

2
C. Perkembangan konstitusi di indonesia

Perkembangan Konstitusi di Indonesia Para pendiri negara kesatuan Republik Indonesia


sepakat untuk menyusun undang-undang dasar sebagai undang-undang tertulis dengan
segala arti dan fungsinya. Sehari setelah Negara Republik Indonesia memproklamirkan
kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang dikenal dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945. Republik
Indonesia. Terlihat bahwa meskipun UUD 1945 merupakan konstitusi yang sangat pendek
yaitu hanya 37 pasal, namun ketiga isi konstitusi yang harus ada menurut ketentuan umum
teori ketatanegaraan telah diwujudkan dalam UUD 1945.

Selanjutnya, revisi UUD 1945 dilakukan secara bertahap, dan menjadi salah satu
agenda Sidang Tahunan Kongres Rakyat Nasional 1999, hingga Sidang Tahunan Kongres
Rakyat Nasional Tahun 2002 Perubahan Keempat, dan disepakati pembentukan Panitia
Konstitusi untuk melakukan peninjauan menyeluruh terhadap UUD 1945 yang telah diubah
dengan Ketetapan MPR Nomor 2 I/MPR/2002 tentang Pembentukan Dewan Konstitusi.
Dalam sejarah perkembangan administrasi nasional Indonesia, terdapat empat jenis undang-
undang yang pernah berlaku, yaitu:

1. Periode 18 Agustus 1945 sampai dengan 27 Desember 1949


(Pengukuhan UUD 1945)
Ketika Negara Kesatuan Republik Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus
1945, republik baru tersebut belum memiliki konstitusi. Sehari kemudian, pada tanggal
18 Agustus 1945, rancangan undang-undang tersebut disetujui oleh PPKI sebagai
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia .

2. Periode 27 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus 1950

(Penetapan konstitusi Republik Indonesia Serikat)

Perjalanan negara baru Republik Indonesia tidak luput dari ancaman pihak Belanda
yang menginginkan kembali berkuasa di Indonesia. Belanda mencoba untuk
membangun negara-negara seperti negara Sumatera Timur, negara Indonesia Timur,
negara Jawa Timur, dan sebagainya. dengan usaha Belanda itu maka terjadilah agresi
Belanda 1 pada tahun 1947 dan agresi 2 pada tahun 1948. Dan ini menyebabkan
diadakannya KMB yang mencetuskan negara Republik Indonesia Serikat. Sehingga
UUD yang semestinya berlaku untuk seluruh negara Indonesia hanya berlaku untuk
negara Republik Indonesia Serikat .

3. Periode 17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959

(Penetapan Undang-Undang Dasar Sementara 1950)

3
Periode federal dari Undang-undang Dasar Republik Indonesia Serikat 1949 adalah
perubahan sementara, karena bangsa Indonesia sejak 17 Agustus 1945 memiliki sifat
kesatuan, maka negara Republik Indonesia Serikat tidak bertahan lama karena
terjadinya penggabungan antara Republik Indonesia Serikat dengan Republik Indonesia.
akhirnya dicapailah kata sepakat untuk mendirikan kembali Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Maka hal ini mendorong adanya undang undang dasar baru.

4. Periode 5 Juli 1959 sampai dengan sekarang

(Penetapan kembali Undang-Undang Dasar 1945)

Dengan dekrit Presiden 5 Juli 1959 berlakulah kembali Undang-Undang Dasar 1945.
Dan perubahan MPR Sementara Orde Lama pada masa 1959 sampai 1965 menjadi
MPR Sementara Orde Baru. Perubahan itu dilakukan karena MPR Sementara Orde
Lama tidak meralisasikan pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945 dengan murni dan
konsekuen.

D. penegakkan hukum

Agar negara dapat melaksanakan ketertiban dan perlindungan warga negara, maka
disusunlah peraturan yang disebut peraturan hukum. Peraturan hukum tersebut
mengatur hubungan antara manusia, warga negara dengan negara, serta mengatur
organ-organ negara dalam menjalankan pemerintahan negara. Hukum terbagi menjadi
dua bagian besar yaitu:

a) Hukun privat yang mengatur hubungan antar manusia yang menyangkut


kepentingan pribadi. Seperti jual beli, sewa menyewa dan lain lain.
b) Hukum publik yang menhangkut hubungan antar negara dengan organ negara
atau negara dengan seseorang yang menyangkut kepentingan umum. Seperti
perampokan, korupsi dan lain lain.

Dalam menegakkan hukum penegak hukum harus menjalankan peraturan


sesuai dengan peraturan yang ada dalam hukum material dan hukum formal. Yaitu;

a) Hukum material adalah hukum yang menyangkut kepentingan dan hubungan


yang berisi perintah dan larangan (KUHP).
b) Hukum formal atau hukum acara adalah hukum yang mengatur bagaimana
menjalankan dan mempertahankan hukum material (KUHAP).

Dalam upaya merealisasikan sistem hukum nasional yang bersumber pada


Pancasila dan UUD NRI 1945, tidak hanya diperlukan pembaharuan materi hukum,
tetapi yang sangat penting adalah pembinaan penegak hukum sebagai pelaksana dan
penegak hukum. Di negara Indonesia, pemerintah tidak hanya harus tunduk dan
menjalankan hukum, tetapi juga harus aktif memberikan penyuluhan hukum kepada
masyarakat, agar masyarakat semakin menyadari pentingnya hukum. Dengan cara
demikian, akan terbentuk perilaku warga negara yang menjunjung tinggi hukum serta
taat pada hukum yang berlaku di negara tersebut.

4
E. Dinamika dan tantangan penegak hukum yang berkeadilan indosnesia

Penegakan hukum di Indonesia dipandang masih terlalu lemah. Dalam beberapa


kasus, masyarakat dihadapkan dengan ketidakpastian hukum. keadilan masyarakat pun
belum sesuai dengan harapan masyarakat. Sebagian masyarakat bahkan merasakan
bahwa penegak hukum sering memberlakukan hukum bagaikan pisau yang tajam ke
bawah tetapi tumpul ke atas. Apabila hal ini terjadi secara terus menerus bahkan telah
menjadi suatu hal yang dibenarkan atau kebiasaan yang terus dilakukan maka tidak
menutup kemungkinan akan terjadi revolusi hukum. Oleh karena itu, tantangan dan
rintangan yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah menghadapi
permasalahan penegakan hukum yang belum sesuai harapan di tengah maraknya
pelanggaran hukum di segala aspek kehidupan masyarakat indonesia. Berikut beberapa
hal yang penting untuk dimiliki penegak hukum:

1) keadilan
Dalam melaksanakan hukum penegak hukum harus bersikap adil. Pelaksanaan
hukum yang tidak adil akan mengakibatkan keresahan masyarakat, sehingga
wibawa hukum dan aparatnya akan luntur di mata masyarakat. Dan masyarakat
menjadi enggan untuk mematuhi hukum tersebut.
2) kemanfaatan
Hukum harus bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, pelaksanaan hukum
atau penegakan hukum harus memberi manfaat atau kegunaan bagi seluruh warga
negara.
3) kepastian hukum
penegakan hukum pada dasarnya adalah perlindung terhadap tindakan yang
sewenang-wenang. Adanya kepastian hukum memungkinkan seseorang akan
dapat memperoleh sesuatu yang diharapkan. Bukan hanya hukum yang dijanji
janjikan saja

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. KESIMPULAN
C. Penegakkan hukum
merupakan salah satu
usaha untuk mencapai
atau
D. menciptakantata
teratur,keamanan
danketentraman
dalambermasyarakat
baikitu
E. merupakanupayapenc
egahan
maupunpenindakansetel
ah
ituterjadinyamelanggar
7
F. hukum.
G. Hukum harus
ditegakkan secara
konsekuensi agar-agar
bisa menciptakan
ketenangan
H. serta kesejahteraan
bagi semua. Tujuan
utama penegakkan
hukum adalah untuk
I. membuat masyarakat
merasa memperoleh
perlindungan akan hak-
haknya.Agar
J. manusia yang hidup
dalambernegaradanberb
angsa
2
berlangsungdengan
normal,
K. damai, dan tentram
Penegakkan hukum merupakan suatu usaha untuk mencapai ketertiban,
kenyamanan, dan tatanan yang teratur. Hukum harus dilaksanakan secara
konsekuensi. Agar terlaksana dengan baik. Karena pada dasarnya hukum bertujuan
untuk melindungu hak hak sesama manusia agar bisa hidup aman, damai dan
tentram. Untuk mencapai pelaksanaan hukum yang baik maka dibutuhkan pula
penegak hukum yang berkualitas.

L. BAB III
M. PENUTUPSEBUAH
N. A. KESIMPULAN
O. Penegakkan hukum
merupakan salah satu
usaha untuk mencapai
atau
P. menciptakantata
teratur,keamanan
danketentraman

3
dalambermasyarakat
baikitu
Q. merupakanupayapenc
egahan
maupunpenindakansetel
ah
ituterjadinyamelanggar
R. hukum.
S. Hukum harus
ditegakkan secara
konsekuensi agar-agar
bisa menciptakan
ketenangan
T. serta kesejahteraan
bagi semua. Tujuan
utama penegakkan
hukum adalah untuk
4
U. membuat masyarakat
merasa memperoleh
perlindungan akan hak-
haknya.Agar
V. manusia yang hidup
dalambernegaradanberb
angsa
berlangsungdengan
normal,
W. damai, dan tentram.
X. B.
Y. KESIMPULAN
Z. Penegakkan hukum
merupakan salah satu
usaha untuk mencapai
atau

5
AA. menciptakantata
teratur,keamanan
danketentraman
dalambermasyarakat
baikitu
BB. merupakanupayape
ncegahan
maupunpenindakansetel
ah
ituterjadinyamelanggar
CC. hukum.
DD. Hukum harus
ditegakkan secara
konsekuensi agar-agar
bisa menciptakan
ketenangan

6
EE.serta kesejahteraan
bagi semua. Tujuan
utama penegakkan
hukum adalah untuk
FF. membuat masyarakat
merasa memperoleh
perlindungan akan hak-
haknya.Agar
GG. manusia yang
hidup
dalambernegaradanberb
angsa
berlangsungdengan
normal,
HH. damai, dan tentram
II. BAB III
JJ. PENUTUPSEBUAH
7
KK. A. KESIMPULAN
LL.Penegakkan hukum
merupakan salah satu
usaha untuk mencapai
atau
MM. menciptakantata
teratur,keamanan
danketentraman
dalambermasyarakat
baikitu
NN. merupakanupayape
ncegahan
maupunpenindakansetel
ah
ituterjadinyamelanggar
OO. hukum.

8
PP. Hukum harus
ditegakkan secara
konsekuensi agar-agar
bisa menciptakan
ketenangan
QQ. serta kesejahteraan
bagi semua. Tujuan
utama penegakkan
hukum adalah untuk
RR. membuat
masyarakat merasa
memperoleh
perlindungan akan hak-
haknya.Agar
SS. manusia yang hidup
dalambernegaradanberb
angsa
9
berlangsungdengan
normal,
TT.damai, dan tentram.
UU. B.
B.Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu saran dan kritik
dari pembaca sangat kami harapkan.

10
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Triana Rejekiningsih S.H.,K.N., M.Pd. Bab Vll Dinamika Historis
Konstitusional Sosial-Politik, Kultural, Serta Konteks Kontemporer
Penegakkan HukumYang Berkeadilan
topihukum./2014/02/sejarah-dan-perkembangan-konstitusi-

11

Anda mungkin juga menyukai