Anda di halaman 1dari 75

Perancangan Kontrak

HKK 612610
(KURIKULUM 2012)
1. CONTRACT DRAFTING (Oleh: F.X. Suharda).
2. PRINSIP-PRINSIP LEGAL DRAFTING & DESAIN NASKAH AKADEMIK
(Oleh:Hestu Cipto Handoyo).
3. TEKNIK PEMBUATAN AKTA KONTRAK (Oleh: Paulus J. Soepratignja).
4. HUKUM KONTRAK & PERANCANGAN KONTRAK (Oleh: Ahmadi Miru &
Sutarman Yodo).
5. PANDUAN NEGOSIASI KONTRAK (Oleh: Budiono Kusumohamidjojo)
6. PANDUAN UNTUK MERANCANG KONTRAK (Oleh: Budiono
Kusumohamidjojo)
7. DASAR-DASAR & TEKNIK PENYUSUNAN KONTRAK (Oleh: Joni Emirson)
8. HUKUM KONTRAK (TEKNIK, METODE & SISTEM) (Oleh: Salim HS)
9. PERKEMBANGAN HUKUM KONTRAK INNOMINAAT (Oleh: Salim HS)
10.HUUKUM PERJANJIAN: ASAS PROPORSIONALITAS DALAM KONTRAK
KOMERSIAL (Oleh: Agus Yudha Herdoko)
11.ITIKAD BAIK DALAM KEBEBASAN BERKONTRAK (Oleh: Ridwan Khairandy)
1. Istilah Contract Drafting,
merupakan istilah yang lazim
dipakai dalam khasanah akademis
maupun praktis. Ada dua istilah
pokok Contract dan Drafting, Draf
(konsep),Ing(pengkonsepan/pera-
ncangan).

2. Contract Drafting: kegiatan


pengkonsepan atau perancangan
kontrak, atau cara penyusunan
rancangan kontrak yg sesuai
dengan tuntutan, teori asas dan
kaedah perancangan kontrak
Perencangan kontrak merupakan suatu rangkaian kegiatan
merancang substansi atau isi kontrak (contract drafting) yg
dimulai dari tahab sbb:

1. Identifikasi kecakapan para pihak yang akan membuat


kontrak menurut hukum.

2. Negosiasi maksud dan tujuan para pihak untuk membuat


kontrak.

3. Deskripsi nota kesepahaman sebagai persetujuan


pendahuluan para pihak untuk membuat kontrak
(Memorandum of Understanding).

4. Formulasi pernyataan kehendak para pihak yg disepakati


dalam kontrak
ISTILAH KONTRAK
(Contracts and Overeenkomst)

1. Istilah “Kontrak” atau “Perjanjian” msh difahami secara rancu


oleh pelaku bisnis, sering diartikan berbeda.

2. Secara dogmatik istilah “Kontrak” dan “Perjanjian” sama: Van


Verbintenissen die uit Contract of Overeenkomst geboren worden.

3. Jadi istilah kontrak dan perjanjian adalah sama (perjanjian


Waralaba, Perjanjian Sewa Guna Usaha, Kontrak Kerja Sama,
Kontrak Konstruksi).

4. Prof Subekti: Kontrak itu perjanjian yg tertulis, sedangkan untuk


perjanjian yg tdk tertulis bukan kontrak.
Definisi Otentik 1313 KUHPdt: “Suatu
perbuatan dengan mana seorang atau
lebih mengikatkan dirinya terhadap satu
orang lain atau lebih.

Rumusan
Kontrak
1. Pengertian kontrak 1313 KUHPdt tdk
lengkap, karena hanya kontrak sepihak.
2. Tidak mengatur “ saling mengikatkan
diri”.
3. Pengertian kontrak 1313 terlalu luas,
padahak kontrak di sini adalah dalam
bidang bisnis/harta kekayaan yg
mengandung nilai ekonomis.
Teori Baru Hukum Kontrak
(Van Dunne)

1. Kontrak merupakan hubungan hukum (rechtsverhouding)


antara dua pihak atau lebih berdasarkan kata sepakat
untuk menimbulkan akibat hukum (hak dan kewajiban).

2. Kontrak harus dilihak dari tahap Pracontractual


(Penawaran/Offer dan Penerimaan /Acceptance), dan
tahap Postcontractual (pelaksanaan kontrak.

3. Tahapan kontrak: Persiapan pembentukan kontrak


(Pracontractual), tahap terjadinya kontrak (Contractual) dan
pelaksanaan kontrak (Postcontractual)
Essentialia: Bagian dari kontrak yang harus
ada, misalnya harga dalam perjnjian jual
beli harus ditegaskan sebagai esensinya

Naturalia: bagian kontrak yg menurut


sifatnya dianggap ada tanpa perlu
Unsur – Unsur dlm
Suatu Kontrak diperjanjikan khusus. Misalnya biaya
penyerahan barang dlm jual beli
ditanggung oleh penjual , kecuali
diperjanjikan lain (Pasal 1476 KHUPdt)

Accidentalia: bgian dari kontrak yg


diperjanjikan secara khusus. Misalnya cara
pembayaran, pilihan domisili, pilihan hk
dsb.
Pengaturannya: Buku III KUHPdt, Pasal 1233-
1864 KUHPdt, termasuk PJJ bernama

Sistem pengaturannya bersifat terbuka (open


system) lihat Pasal 1338 KUHPdt

Hukum Kebebasan berkontrak


Kontrak
Konsensualisme
Asasnya
Pacta sunt servanda

Itikad baik (1338 (3)


KUHPdt

Personalitas
Secara khusus dalam Buku III KUHPdt, yg dikenal
dengan KONTRAK BERNAMA (Beneomde
Contract/Nominaat Contract). Misalnya jual beli,
sewa menyewa, tukar menukar, pinjam meminjam,
penanggungan, hibah, perdamaian dsb.

Yang tidak secara khusus diatur dlm KUHPdt:


PENGATURAN KONTRAK TIDAK BERNAMA (Oneneomde
KONTRAK Contract/Innominaat Contract). Misalnya:
Consumer Finance,Lesiang, Factoring, Venture
Capital, Francising,

Dalam KUHD, TENTANG KONTRAK


PERDAGANGAN. Misalnya: kontrak kerja laut,
kontrak asuransi, kontrak keperantaraan, dsb
Kontrak Kredit Perbankan (UU Perbankan)

Kontrak Elektronik (UU ITE)

PENGATURAN Kontrak di Bidang Jasa Konstruksi (UU Jasa


KONTRAK Konstruksi
BERDASARKAN
UNDANG-
UNDANG Kontrak Jaminan Fidusia (UU Fidusia)

Kontrak Karya (UU Minerba)

Kontrak Terapeutik , kontrak rumah sakit


(UU Kedokteran)dan UU RS)
Join Venture, pruduction sharing contract,
technical assisten contract (UU Penanman
Modal)
Filosofis: mewujudkan
keadilan para pihak

Fungsi Kontrak

Yuridis: memberi
kepastian hukum para
pihak

Ekonomis:
menggerakkan (hak
milik) sumber daya dari
nilai yng lebih rendah
menjadi nilai yg lebih
tinggi
Perlindungan terhadap subyek hk kontrak
(orang & badan hk) dr kesewenang-
wenangan subyek hk kontrak lain

Fungsi Yuridis

Fakta bahwa subyek hk kontrak dapat


menilai akibat hukum dari perbuatannya,
baik akibat dari tindakan maupun
kesalahan/kelalaian

Kepastian Hukum
Kepastian hk dlm kontrak memberikan
jaminan dapat diduganya dan
dipenuhinya kontrak serta dapat dituntut
pertangungjawaban hukum atas
pelaksanaan kontrak
Kontrak sbg wadah hk bagi
para pihak dlm menuangkan
hak &kwjbn masing2

Kontrak sebagai bingkai aturan


main
Fungsi Kontrak Dalam
Lalu--Lintas
Kontrak sbg bukti adanya
hubungan hk

Kontrak memberi kepastian


hk

Kontrak menunjang iklim


bisnis yg kondusif
SUBJEK & OBJEK HUKUM KONTRAK

1. Subjek Hukum.
a. Subjek hukum: setiap pihak yg menjadi pendukung hak dan
kewajiban dalam melakukan hubungan hukum
b. Subjek hukum mengenal dua subjek hukum: manusia
sebagai naturlijk persoon dan badan hukum sebagai recht
persoon.
c. Subjek hukum dalam mengadakan kontrak harus
memenuhi persyaratan hukum tertentu, agar kontrak
mengikat, misalnya subjek hk orang harus sudah dewasa,
untuk badan hukum harus memenush syarat formal suatu
badan hukum.
d. Subjek hukum orang pada prinsipnya dapat mewakili
kepentingan seseorang, misalnya orang tua dan wali.
2. Objek Hukum Kontrak
a. Objek hukum pada prinsipnya bersifat materiil dan berwujud
(barang/benda, benda yg akan ada) dan bersifat immateriil
misalnya objek hak cipta
b. Objek hukum dapat juga berupa perbuatan atau pekerjaan
aktif atau pasif yang sifatnya berwujud nyata dan konkrit yg
merupakan kepentingan bagi subyek hukum.
c. Objek hukum dalam hukum kontrak dikenal “pokok perikatan”
atau “prestasi”, yaitu: “Memberi sesuatu” (te geven)
menyerahkan suatu barang/memberi kenikmatan suatu
barang. “Berbuat sesuatu” (te doen) mislanya melukis. “Tidak
berbuat sesuatu” (niet te doen), misal tidak membangun pagar.
d. Objek hukum kontrak harus memenuhi persyaratan: dapat
digunakan, dapat diperdagangkan (dijualbelikan), mungkin
untuk dilakukan (dapat dilaksanakan) bernilai ekonomis, dapat
dinilai dengan uang dan diperkenankan UU.
Contoh Sub-Bagian Pembuka
• Perjanjian Kerjasama Perhotelan (selanjutnya disebut “Perjanjian”)
ini dibuat pada hari ini _______________ di ________________
oleh dan antara:
• Perjanjian Jual Beli Aset (“Perjanjian”) ini dibuat dan ditandatangani
di _________ pada hari ini _________ tanggal ____________ oleh
dan antara:
• This Assignment of Project Construction Contract (herein after
referred to as the “Agreement”) is made and entered into as of
________________ by and between:
• This Joint Venture Agreement (“JVA”) is made __[day]___ of
_______________ by and between:

19
Contoh Sub Bagian Pencantuman Identitas Para
Pihak (1)
• PT ABC, NPWP No. _______, yang didirikan dengan Akta Notaris
____________, SH di Jakarta No. _____ tanggal ________
sebagaimana telah diubah dan terakhir dengan Akta No.
__________ tanggal __________ yang telah disahkan dengan
Keputusan Menteri Kehakiman No. ______ tanggal __________ dan
telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia No. _____ Tahun ______ (Berita Negara Republik
Indonesia tanggal ________ No. _____), berkedudukan di
________________, dalam perbuatan hukum ini diwakili secara sah
oleh ______________, Direktur Utama PT ABC, selanjutnya disebut
“ABC”.

20
Contoh Sub Bagian Pencantuman Identitas Para
Pihak (3)
• PT ABADI, suatu perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan hukum negara Republik Indonesia,
berkedudukan di _______, dalam hal ini diwakili oleh
_______________ yang bertindak dalam kedudukannya
selaku ______________ dan untuk tindakan hukum
sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini telah
mendapatkan persetujuan dari rapat umum luar biasa
pemegang saham PT ABADI sebagaimana terbukti dalam
Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham PT ABADI
tertanggal ______________ yang dilampirkan dalam
perjanjian ini (selanjutnya disebut “Penjual”).

21
Contoh Sub Bagian Pencantuman Identitas Para
Pihak (2)
• PT ABADI, suatu badan usaha patungan dalam pendirian
yang sahamnya dimiliki oleh:
PT CEPAT sejumlah _____ %
PT SEJATI sejumlah _____ %
PT MAKMUR sejumlah _____ %
yang didirikan berdasarkan Akta Notaris _______________,
SH di __________ No. _____ tanggal ____________, yang
sedang dalam proses pengesahan Menteri Kehakiman,
berkedudukan di _______________, dalam perbuatan
hukum ini diwakili secara sah oleh __________, Direktur
Utama PT ABADI, selanjutnya disebut “ABADI”.
) 22
Contoh Sub Bagian Pencantuman Identitas Para
Pihak (3)
• PT MAKMUR, suatu perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia,
berkedudukan di _______, dalam hal ini diwakili oleh
_______________ yang bertindak dalam kedudukannya
selaku ______________ dan untuk tindakan hukum
sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini telah
mendapatkan persetujuan dari rapat umum luar biasa
pemegang saham PT MAKMUR sebagaimana terbukti
dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham PT
MAKMUR tertanggal ______________ yang dilampirkan
dalam perjanjian ini (selanjutnya disebut “Penjual”).

23
Contoh Sub Bagian Pencantuman Identitas Para
Pihak (4)
• PT MAKMUR, a company duly organized and validly existing
under the laws of the Republic of Indonesia, domiciled in
___________, with its office at _______________ (hereinafter
referred to as the “Lander”).

• PT SEJATI, a limited liability company formed under the laws


of the Republic of Indonesia and having a place of business
at ___________________, herein after referred to as the
“Producer”.

• PT SEJATI of _________ [alamat] __________ (“SEJATI”).


24
Asas-Asas Hukum Kontrak
• Asas Konsensualisme: consensus, according (sepakat): thd
prestasi yg diperjanjikan. Kontrak ada/lahir sejak adanya
kesepakatan, namun ada kontrak yg bersifat formalitas (hibah)
yg hrs dg suatu akta (notaris).
• Untuk menjamin kepastian hk kontraktual tdk cukup bersandar
pd asas konsensualisme saja tetapi perlu legal cover dlm bentuk
tertulis.
• Asas kesepakan merupakan spirit/ruh perjanjian, namun dlm
keadaan trt ada kontrak yg tdk menunjukkan kesepakatan yg
sebenarnya, krn ada cacat kehendak (wilsgebreke).
• Cacat kehendak dpt berupa: kesesatan (dwaling), penipuan
(bedrog) atau paksaan (dwang)serta penyalahgunaan keadaan
(misbruik van omstandigheden).
Contoh Asas Kesepakatan Dalam kontrak:

“Pihak Pertama sepakat dengan Pihak Kedua untuk


mengadakan kontrak jual beli rumah panggung
bongkar pasang (knocdwon hause)…..sebanyak……
ukuran….dengan model…..dst, dengan kontrak
sebagai berikut:----------------”

“Whereas Seller agrees to sell and deliver and Buyer


agrees to purchase, accetp delivery and pay for coal
on terms and conditions set out in this Agreement”
•Asas Konsensualisme juga terkandung dlm Ps 1338
KUHPdt, yg bersifat imperatif/dwingenrecht: “kontrak
yang telah dibuat secara sah tidak dapat ditarik
kembali/diputuskan secara sepihak”
•Kata sepakat menurut doktrin:
1.Sepakat untuk “mengikatkan diri & mendapatkan
prestasi”.
2.Sepakat mrpkn “persesuaian pernyataan kehendak”.
3.Penawaran (offer): pernyataan kehendak yg
mengandung usul (proposal) unk mengadakan kontrak
dan adanya penerimaan (acceptance): pernyataan
setuju dari pihak lain yg mendapatkan offer.
Bagaimana Terhadap Kontrak Elektronik

• Kontrak yg tdk dilakukan secara langsung (tatap


muka) & percakapan tdk dilakukan secara lisan
(surat manual/elektronik)
• Kapan terjadi kesepakatan/persesuaian
kehendak dlm kontrak elektronik?
• Dapat mengacu pada 4 teori hk kontrak: T.
Pernyataan (uitings theorie), T.Pengiriman
(verzending theorie), T.pengatahuan (verneming
theorie) dan T. penerimaan (onvangs theorie)
Kesesatan (Dwaling)
Pasal 1322 KUHPdt

1. Dwaling yg tdk sesungguhnya (oneigenlijk):


terjadi kekeliruan ttp tdk terjadi kata sepakat.
Contoh: seorang kontraktor ttd kontrak yg isinya
lain dr apa yg dipikirkan. Di sini tdk terjadi kata
sepakat & tdk terjadi dwaling. “Cacat kehendak
terjadi kalau kata sepakat terjadi”.
2. Dwaling yg sesungguhnya (eigenlijk): di sini
kata sepakat terjadi, ttp kehendak dari salah
satu pihak cacat. Contoh: A membeli biola milik
maestro Idris Sardi seharga 1 Milyar, ttp
ternyata biola tsb bukan milik sang maestro.
Cacat kehendak dalam kesepakatan &
akibat hukumnya
Kekeliruan/kesesatan (dwaling): terkait dengan
hakikat “benda atau orang” (benda
menyangkut jumlah, kualitas & harga). Untuk
orang misalnya pemberian kuasa kpd advocat
profesional, ttp kontrak pemberian kuasa
dilakukan thd orang yg baru lulus ujian advocat
dan blm mempunyai izin.
Paksaan/Kekerasan (Dwang)
(Pasal 1323-1327 KUHPdt)

• Paksaan bersifat ancaman yg menakut-nakuti,


shg tdk ada kehendak bebas salah satu pihak
untuk menandatangi kontrak.
• Ancaman hrs yg bertentangan dg UU (dibunuh,
diculik), jd ancaman yg tidak bertentangan dg
UU tdk dpt dianggap sbg dwang (misalnya,
akan digugat ke pengadilan)
Penipuan (Bedrog) Pasal 1328 KUHPdt
• Bedrog erat dg dwaling, krn bedrog itu bentuk
kesesatan yg dikualifikasi, artinya ada bedrog jika
gambaran yg keliru ttg sifat-sifat & keadaan ditimbulkan
oleh tingkah laku yg sengaja menyesatkan dari pihak
lawan yg disebabkan oleh rangkaian tipu daya
(kunstgrepen).
• Bedrog terjadi jika seseorang dg kehendak dan
pengetahuannya (willen en wetens) serta kesengajaan
(opzet) menyesatkan orang lain, menyembunyikan fakta
tertentu, beri informasi yg keliru, atau tipu daya lainnya.
Misbruik van Omstandigheden
(Penyalahgunaan Keadaan)
• MvO, tdk diatur dlm KUHPdt, ttp dlm yurisprudensi (MA No.
1804K/Sip/1982 & MA No.3431K/Pdt/1985).
• MvO terjadi: ada kerugian salah satu pihak & penyalahgunaan
kesempatan oleh pihak lain yg timbulkan sifat melawan hk.
• MvO terjadi ada keunggulan/ketidakseimbangan (tdk ada
“equal-equilibrium) salah satu pihak yg bersifat “ekonomis
dan/atau psikologis”.
• Keunggulan psikologis prinsipnya tdk ada ketergantungan
ekonimis, ttp salah satu pihak mendominasi secara
“kejiwaan” (dokter-pasien, buruh-majikan, bank-nasabah,
pelaku uasaha-konsuman) dan salah satu pihak “kurang
pengalaman/pendidikan/informasi”.
Asas Kebebasan Berkontrak (Partij
Otonomie, Freedom of Contract)
1. Bebas unk membuat/tdk membuat kontrak.
2. Bebas untuk memilih dg siapa mengadakan
kontrak.
3. Bebas pilih causa dari kontrak yg dibuat.
4. Bebas tentukan objek kontrak
5. Bebas tentukan bentuk suatu kontrak
6. Bebas menerima/menyimpang UU yg bersifat
aanvullend/optional.
Apa yang Dapat Diperjanjikan oleh Para
Pihak?

• Pada dasarnya para pihak dapat


memperjanjikan apa saja yang dikehendaki
• Prinsip diatas dikenal sebagai “kebebasan
berkontrak” yang diatur dalam Pasal 1338
KUHPdt
• Bunyi Pasal 1338 adalah sebagai berikut:
“Semua persetujuan yang dibuat secara sah
berlaku sebagai undang-undang bagi mereka
yang membuatnya 35
Apa yang Dapat Diperjanjikan oleh Para
Pihak?
1. Hanya saja prinsip Kebebasan Berkontrak
ada batasannya
2. Batasan dari Kebebasan Berkontrak diatur
dalam Pasal 1339 dimana disebutkan bahwa
batasannya adalah:
Kepatutan;
Kebiasaan; dan
Undang-undang/Hukum

36
Apa yang Dapat Diperjanjikan oleh Para
Pihak?

1. Pasal 1339 KUHPdt dengan


demikian dapat menentukan sah
tidaknya perjanjian.
2. Disamping Pasal 1339 KUHPer yang
juga ikut menentukan sah tidaknya
perjanjian adalah Pasal 1320
KUHPdt
37
Asas Pacta Sunt Servanda (kekuatan
mengikat kontrak)

• Kontrak yg dibuat secara sah berlaku sgb UU


bagi pembuatnya (1338 KUHPdt).
• Ps 1338 juga mrpkn wujud penghargaan karya
contract drafter, juga kontraktan yg bobot
nilainya sama dengan legal drafter/legislator.
• Kontrak mengikat para pihak (asas personalitas)
UU mengikat secara umum.
Asas Itikad Baik
(te goede trouw, in good faith)
• Kontrak harus dilaksanakan dg itikad baik
(1338 ayat 3 KUHPdt).
• Dinamisasi asas itikad baik hrs dimaknai dlm
keseluruhan proses kontraktual, artinya
itikad baik harus melandasi pada tahap
prakontraktual, kontraktual dan pelaksanaan
kontraktual
Syarat Sahnya Kontrak (1320 KUHPdt)
1. Sepakat mereka yg mengikatkan diri (de
toestemming van degenen die zich verbinden).
2. Cakap untuk membuat suatu kontrak (de
bekwaamheid om eene verbintenis aan te gaan).
3. Objek atau pokok persoalan tertentu atau dapat
ditentukan (eene bepald onderwerp objekt).
4. Sebab atau causa yg tidak dilarang (eene
geoorloofde oorzaak).
Jenis Kontrak
1. Kontrak lisan (oral contract): dibuat oleh para pihak
secara lisan tdk secara tertulis baik dibawah tangan
maupun akta otentik. Dlm perkembangan sulit untuk
pembuktian.
2. Kontrak tertulis dlm akta dibawah tangan: dibuat olah
para pihak sendiri secara tertulis tanpa perantara
pejabat yg berwenang (1874 KUPdt).
3. Kontrak tertulis secara otentik: akta yg dibuat oleh atau
dihadapan pejabat yg berwenang (1868 KUHPdt). Akta
yg dibuat pejabat (amtelijke acte) dan akta yg dibuat
dihadapan pejabat (partijk acte).
Kriteria Kepastian Hukum Kontrak Tertulis
1. Bentuk tertulis tdk mudah diubah.
2. Keaslian tdk diragukan (tanpa coretan/hapusan).
3. Bahasa baku dlm bidang hukum, tdk punya arti ganda.
4. Struktur dan sistematis
5. Substansi lengkap, rinci, pasal demi pasal tdk mudah
diinterpretasi.
6. Masa berlaku ditetapkan secara tegas dan jelas, tdk
mudah dibatalkan.
7. Kesaksian, perlu ada pihak ketiga sebagai saksi.
8. Otentisitas, dpt di muka notaris atau dibuat di bawah
tangan.
Jenis Kontrak Menurut Proses Terjadinya

1. Kontrak konsensual: dianggap sah bila terjadi


kesepakatan (jual beli sepakat barang dan harga
1457 KUHPdt).
2. Kontrak riil, kontrak yg kesepakatannya hrs
diikuti penyerahan barang (penitipan barang
1741, pinjam mengganti 1754 KUHPdt).
3. Kontrak Formil: tidak cukup dg sepakat ttp hrus
dibuat secara otentik dihadapan pejabat
(kontrak jaminan fidusia Ps 5 (1) UU No.42/1999)
Kontrak Menurut Sifat & Akibat Hknya

1. Kontrak bidang hk keluarga (kontrak perkawinan yg


bersifat sui generis).
2. Kontrak kebendaan; ditujukan untuk mengalihkan,
menimbulkan, berubah atau berakhirnya suatu hak
kebandaan pada benda bergerak atau tetap.
3. Kontrak obligatoir, kontrak untuk menimbulkan suatu
perikatan (1313, 1349 KUHPdt)
4. Kontrak pembuktian: cara mengajukan alat bukti agar
tidak bertentangan.
5. Kontrak kepublikan, salah satu atau keduanya adalah
badan hukum publik
Kontrak Menurut Hak & Kewajiban Para
Pembuatnya
1. Kontrak timbal balik, kontrak yang
meletakan hak dan kewajiban (jual
beli 1457 KUHPdt).
2. Kontrak sepihak , kontrak yg
meletakan kewajiban pd salah satu
pihak saja (hibah 1666 KUHPdt)
Kontrak Menurut Penamaan & Sifat
Pengaturannya
1. Kontrak bernama (benoemde contract/nominaat cantract),
yang secara khusus diatur dalam Bab V-XVIII KUHPdt.
2. Kontrak tdk bernama (onbenoemde contract/innominaat
cantract), tdk diatur dlm KUHPdt, berkembang dlm
masyarakat berdasarkan asas kebebasan berkontrak.
3. Kontrak campuran (Contractus Sui Generis), merupakan
kontrak bernama & tidak bernama (contoh pengusaha
hotel menyewakan kamar (sewa menyewa), menyediakan
makanan (jual beli), pelayanan (kontrak melakukan jasa-
jasa)
Tahapan Perencangan kontrak (contract drafting):

1. Identifikasi kecakapan para pihak yang akan membuat


kontrak menurut hukum.

2. Negosiasi maksud dan tujuan para pihak untuk membuat


kontrak.

3. Deskripsi nota kesepahaman sebagai persetujuan


pendahuluan para pihak untuk membuat kontrak
(Memorandum of Understanding).

4. Formulasi pernyataan kehendak para pihak yg disepakati


dalam kontrak
Ada dua aspek yg harus diperhatikan oleh
pembuat kontrak
1. Aspek akomodatif: harus mampu
mengakomodasi kebutuhan & keinginan yg
sah para pihak transaksi bisnisnya ke dalam
kontrak bisnis yg dirancang (legitimate needs
and expectation of the parties).
2. Aspek legalitas: harus mampu menuangkan
transaksi bisnis para pihak ke dalam kontrak
sah dan dapat dilaksanakan (valid and
enforceable contract)
Aspek lain yg perlu diperhatikan oleh
pembuat kontrak
1. Aspek budaya: hrs memahami budaya hk kontrak di
kalangan pelaku bisnis (Barat: kontrak sebagai
dokumen yuridis, Timur: kontrak sbg simbul
kerjasama)
2. Aspek hukum: hrs menguasai hk positif nasional &
internasional yg berkaitan dg kontrak yg akan dibuat.
3. Aspek praktis: kehati-hatian, kecermatan, klausula-
klausula, analisis isi kontrak, kondisi yg kondusif
(tidak ada dwang, dwaling, bedrog, Misbruik van
Omstandigheden/undue influence).
Negosiasi Maksud & Tujuan Para Pihak
dalam Membuat Kontrak
• Negosiasi (negosiation) pembicaraan/perundingan yg
sungguh-sungguh dan mendalam tentang suatu hal.
Merundingkan berarti membicarakan sesuatu untuk
memperoleh persetujuan/permufakatan.
• Perumusan hubungan kontraktual pada umumnya diawali
proses negosiasi para pihak secara terus menerus.
• Tempat negosiasi tergantung kesepakatan para pihak
(tidak ada dwang, dwaling, bedrog, Misbruik van
Omstandigheden/undue influence).
• Perlu diperhatikan bargaining position
Hal-hal yang Perlu diperhatikan dalam
Negosiasi Kontrak
1. Penguasaan hukum, bukan hanya penguasaan aturan hk
kontrak (hk perjanjian/perikatan) ttp juga hk lain yg
berkaitan dg kontrak yg akan dibuat (ex: Joint Venture
Produk Elektronik, hrs menguasai UUPM, UTE).
2. Penguasaan bhs asing (Inggris/lainnya) secara baik &
benar (Listening, writing, grammer, reading and
speaking). Perlu diperhatikan juga BAHASA HUKUM (hire
purchase)
3. Penguasaan bidang teknis dan bidang-bidang yang
dinegosiasikan.
Negosiation and Bargaining Position
Nota Kesepahaman Sebagai Persetujuan Pendahuluan Para
Pihak Untuk Membuat Kontrak (Memorandum of
Understanding):
1. Istilah lain MoU: Prelimanary Agreement, Cooperration
Agreement, Basic Agreement, Head Agreement,
Gentlelment Agreement , Letter of Intent (LoI)

2. MoU tdk diatur dlm KUHPdt, ttp tumbuh dan berkembang


dlm praktik kebiasaan hk kontrak dan sifatnya fakultatif.

3. Salah satu dasar hk MoU: UU No.


24/2000 tentang Perjanjian
Internasional: MoU atau LoI:
mrpkn persetujuan pendahuluan
unk perjanjian Internasional di
bidang hk publik yg diatur oleh hk
internasional atau subjek hk
Internasional lainnya.
Ciri-Ciri MoU:
1.Isinya ringkas, bahkan bisa hanya satu halaman.

2.Berisikan hal-hal yg pokok saja

3.Hanya bersifat pendahuluan saja, yang akan


diikuti perjanjian lain yang lebih rinci,

4.Mempunyai jangka waktu berlaku.

5.Biasanya dibuat di bawah tangan.


Hal yang perlu diperhatikan dalam MoU
1. Hk kontrak Ind tdk mengenal MoU apa lagi mengharuskan
MoU.
2. Bila ada MoU, perlu diteliti keberadaannya hanya ikatan
moral atau ikatan hukum.
3. MoU mrpkn suatu tahapan sebelum kontrak dibuat
(Prakontraktual).
4. MoU anatominya tdk selengkap kontrak, MoU tdk
merefleksikan kontrak yg sesungguhnya (it is not the real
contract).
5. MoU tdk sampai pd rincian hak & Kwjbn para pihak secara
konkret, dan tdk sampai pd mekanisme penyelesaian
sengketa hk, forum penyelesaiannya negosiasi/musyawarah.
Ada dua pendapat yg berbeda ttg MoU

1. MoU, hanya merupakan gentlement


agreement, meskipun dibuat secara otentik
kekuatan mengikatnya tdk seperti kontrak, jika
salah satu pihak wanprestasi jika ikatan moral
tdk dpt digugat ke PN.
2. MoU mrpkn agreement is agreement, MoU
dianggap mempunyai kekuatan mengikat
secara hk.
Anatomi MoU
1.Awal atau Kepala MoU:
a. Judul: “Memorandum of Understanding antara……..
Dengan…….. Tentang Kerja sama………..”
b. Pembukaan:
“Pada hari ini, Rabu tanggal 8, bulan April Tahun 2015, bertempat di…….,
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
2. Badan MoU:
a. Identitas Para Pihak
(1) Ir. Bayu, MSc, Dekan Fakultas …….yang berkedudukan
di………..Selanjutnya dalam MoU disebut sebagai
PIHAK PERTAMA
(2) Drs. Badu, S.E, Akuntan, yang berkedudukan di…………..
dalam hal inibertindak untuk dan atas nama Pengurus Ikatan
Akuntan….. Selanjutnya dalam MoU disebut sebagai
PIHAK KEDUA
Anatomi MoU
b. Substansi atau isi MoU:
(1) Nota kesepahaman sebagai Persetujuan Pendahuluan untuk
membuat kontrak kerja sama ini bertujuan meningkatkan
kerjasama dalam rangka pengutan audit keuangan………..
(2) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, setuju mengadakan kerja
sama yang meliputi…………
(3) PIHAK KEDUA bertindak dan bertanggung jawab sebagai
pelaksana kegiatan sebagaimana dimaksud angka (2) serta
kegiatan lainnya yang dianggap perlu oleh PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA.
(4) Segala biaya yang timbul dari nota kesepahaman sebagai
Persetujuan pendahuluan untuk membuat Kontrak Kerja
Sama di bebankan pada PIHAK PERTAMA.
(5) Dan seterunya…………
Anatomi MoU
3.Akhir atau penutup MoU:
a. kalimat penutup:
(1) Nota kesepahaman sebagai persetujuan pendahuluan untuk
membuat kontrak kerja sama dibuat di Bandar Lampung Pada,
Rabu tanggal 8, bulan April Tahun 2015, mulai berlaku sejak
penandatangan dan berakhir pada 8 Oktober 2015 dan dapat
diperpanjang masa berlakunya dengan persetujuan PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
(2) Nota kesepahaman sebagai persetujuan pendahuluan untuk
membuat kontrak kerja sama dibuat ini dibuat dalam rangkap 2
(dua) di atas kertas bermaterai cukup, masing-masing dalam
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, kedua naskah mempunyai
kekuatan yang sama untuk kepentingan PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA.
Anatomi MoU
b. Tanda tangan, yg terletak di bawah kalimat
penutup, yg disertai nama terang para pihak
yang membuat dan menandatangani MoU:

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Ir. Bayu, M.Sc. Drs. Badu, S.E.


APAKAH PERJANJIAN HARUS BERSIFAT KOMERSIAL?

 Perjanjian tidak harus bersifat komersial


 Perjanjian nikah, misalnya, adalah perjanjian yang
tidak bersifat komersial
 Perjanjian yang bersifat komersial sering disebut
sebagai kontrak bisnis
 Karakteristik dari kontrak bisnis adalah:
 Ada sesuatu yang dapat dinilai dengan uang
 Jumlahnya harus substansial

66
ISTILAH KONTRAK BISNIS
 Istilah kontrak bisnis, sering disebut kontrak bisnis
internasional; adapula kontrak bisnis yang
berdimensi publik, namun ini semua sama kontrak
adalah kontrak
 Disebut kontrak bisnis internasional karena ada
unsur atau elemen asingnya (apa kewarganegaraan,
tempat dilaksanakan prestasi, dll.)
 Disebut kontrak bisnis yang berdimesi publik karena
salah satu pihak adalah pemerintah

67
Copyright by Hikmahanto Juwana 2001(c)

Siapa Yang Menentukan Isi Kontrak Bisnis?

 Yang menentukan isi dari kontrak bisnis


adalah pemakai
 Perancang kontrak (contract drafter) hanya
membuatkan
 Perancang kontrak dapat dianalogikan
dengan penjahit: ia yang membuat tetapi
bukan yang memakai

Contract Drafting
68
Siapa Yang Menentukan Isi Kontrak Bisnis?

 Perancang kontrak menterjemahkan


keinginan klien dalam bentuk kalimat
hukum
 Selain itu Perancang juga membuat
klausula yang melindungi klien

69
II. TAHAPAN KONTRAK BISNIS

70
6 TAHAP KONTRAK BISNIS
 Tahap Kesepakatan Awal Para Pihak
 Tahap Pembuatan atau Penelaahan Kontrak Bisnis
 Tahap Negosiasi Rancanan Kontrak Bisnis
 Tahap Penandatanganan Kontrak Bisnis
 Tahap Pelaksanaan Kontrak Bisnis
 Tahap Sengketa Kontrak Bisnis (apabila ada)

71
Apakah Kontrak Harus Dalam Bentuk Tertulis?

 Kontrak atau perjanjian tidak harus dalam


bentuk tertulis
 Bentuk lisan atau tertulis dari sebuah kontrak
lebih untuk keperluan pembuktian
 Kontrak dalam bentuk lisan mempunyai
kekuatan pembuktian yang lemah

72
Apakah Kontrak Harus Dalam Bentuk Tertulis?

 Kontrak dalam bentuk tertulis dapat dibedakan


antara:
 Dibawah tangan

 Didaftarkan ke notaris

 Dilegalisir tandatangan para pihak oleh notaris

 Dibuat dihadapan notaris (akta notariil)

 (catatan: untuk kontrak yang dibuat dihadapan


notaris bisa karena diharuskan oleh peraturan
perundang-undangan)

73
Bagaimana Dengan Materai?
 Apakah materai menentukan sah tidaknya
Perjanjian? Ataukan menentukan lemah
kuatnya pembuktian?
 Materai adalah hutang para pembuat
perjanjian kepada negara
 Materai merupakan kewajiban pembuat
perbuatan hukum tertulis kepada negara

74
Bagaimana Dengan Materai?
 Ketentuan tentang Materai diatur dalam UU No. 13
Tahun 1985 tentang Bea Materai
 Dalam Pasal 1 disebutkan “Dengan nama Bea
Materai dikenakan pajak atas dokumen yang disebut
dalam Undang-undang ini”
 Selanjutnya Pasal 2 ayat (1) disebutkan
 “Dikenakan Bea Materai atas dokumen yang
berbentuk: (a) Surat Perjanjian dan surat-surat
lainnya yang dibuat dengan tujuan untuk
digunakan sebagai alat pembuktian mengenai
perbuatan, kenyataan atau keadaan yang bersifat
perdata”
75

Anda mungkin juga menyukai