1/Jan-Mrt/2013
ABSTRAK PENDAHULUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk A. Latar Belakang
mengetahui bagaimana pengaturan hukum Perkembangan dunia usaha saat ini
dalam pembuatan suatu kontrak bisnis begitu pesat. Tingkat persaingan yang tinggi
perusahaan dan bagaimana penyelesaian dan aktivitas dunia usaha saat ini tidak
sengketa di bidang kontrak bisnis dapat dipungkiri cenderung bergerak dan
perusahaan. Berdasarkan penelitian berkembang ke arah yang lebih kompleks
hukum normatif disimpulkan bahwa: 1. dan variatif. Perkembangan ini terus
Pengaturan hukum dalam pembuatan berlangsung, sehingga transaksi bisnis
suatu kontrak bisnis mengacu kepada suatu tersebut tidak terlepas dari bentuk-bentuk
bentuk perjanjian formal yang diakui secara kontrak (perjanjian) terbaru sesuai dengan
sah menurut hukum, dan secara umum ragam kepentingan dan tujuan-tujuan dari
tidak diatur secara jelas dan tegas terhadap para pelaku bisnis.
formalitas dari suatu perjanjian. Asas Era reformasi merupakan era perubahan
kebebasan berkontrak berdasarkan pada dalam kehidupan berbangsa dan
ketentuan Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata bernegara. Era reformasi telah dimulai
yaitu: “Semua perjanjian yang dibuat secara sejak tahun 1998 yang lalu. Latar belakang
sah berlaku sebagai undang-undang bagi lahirnya era reformasi adalah tidak
mereka yang membuatnya”. Dalam praktik, berfungsinya roda pemerintahan dalam
pada umumnya para pihak dari suatu kehidupan berbangsa dan bernegara,
perjanjian (kontrak) bisnis menginginkan terutama di bidang politik, ekonomi dan
perjanjian dibuat setidak-tidaknya dalam hukum. Maka dengan adaya reformasi,
bentuk tertulis dan dilegalisir oleh notaris penyelenggara negara berkeinginan untuk
atau dalam suatu bentuk akta notaris (akta melakukan perubahan secara radikal
otentik); dalam rangka memperkuat (mendasar) dalam ketiga bidang tersebut.
kedudukan para pihak yang terlibat dalam Dalam bidang hukum, diarahkan kepada
suatu kontrak apabila terjadi sengketa. 2. pembentukan peraturan perundang-
Penyelesaian sengketa di bidang kontrak undangan yang baru dan penegakan hukum
bisnis perusahaan dapat dilaksanakan (law enforcement). Tujuan pembentukan
dengan mengacu kepada ketentuan KUH peraturan perundang-undagan yang baru
Perdata yang menetapkan apabila terjadi adalah untuk menggantikan peraturan yang
wanprestasi dalam perjanjian; akan tetapi lama yang merupakan produk pemerintah
jika pihak yang melakukan wanprestasi Hindia Belanda diganti dengan peraturan
tidak bersedia menyelesaikannya secara yang baru yang sesuai dengan prinsip-
musyawarah, maka gugatan dapat diajukan prinsip demokrasi, rasa keadilan, dan
melalui Pengadilan Negeri yang berwenang budaya hukum masyarakat Indonesia
dan setelah keputusan diperoleh, dapat termasuk di bidang hukum kontrak.
Apabila dikaji aspek pasar tentunya kita
akan mengkaji dari berbagai aktivitas bisnis
1
Artikel skripsi. Dosen Pembimbing Skripsi: Josina E. yang hidup dan berkembang dalam sebuah
Londa,SH,MH, Roosje Lasut,SH,MH, Firdja pasar (market). Di dalam berbagai market
Baftim,SH,MH tersebut maka akan menimbulkan berbagai
2
NIM: 090711139. Mahasiswa Fakultas Hukum macam kontrak yang dilakukan oleh para
Universitas Sam Ratulangi, Manado.
104
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013
pelaku usaha. Ada pelaku usaha yang dengan istilah “kontrak”, yaitu istilah
mengadakan perjanjian jual beli, sewa “transaksi” yang meruakan terjemahan dari
menyewa, beli sewa, dll. Hal ini bila tidak istilah Inggris “transaction”. Namun
diatur secara formal akan memunculkan demikian, istilah “kontrak” (sebagai
berbagai perbedaan persepsi, dan konflik terjemahan dari istilah Inggris “contract”)
kepentingan antara para pembuat kontrak adalah yang paling modern, paling luas dan
sehingga potensi sengketa akan menjadi paling lazim digunakan, termasuk
terbuka. pemakaiannya dalam dunia bisnis. Dan
Melihat pentingnya pembuatan suatu hukum yang mengatur tentang kontrak itu
kontrak dalam kegiatan bisnis, terutama disebut dengan “hukum kontrak”. 3
untuk penyelesaian sengketa di bidang Yang dimaksud dengan kontrak adalah
kontrak bisnis perusahaan, maka menarik suatu keseakatan yang diperjanjikan
kiranya untuk dilakukan penelitian (promissory agreement) di antara 2( dua)
mengenai pembuatan kontrak bisnis serta atau lebih pihak yang data menimbulkan,
upaya-upaya penyelesaian hukum yang memodifikasi atau menghilangkan
dapat dilakukan terhadap suatu kontrak hubungan hukum.4 Selanjutnya, ada juga
yang telah disepakati bersama dan yang memberikan pengertian kepada
bermasalah yang akan dituangkan dalam kontrak sebagai suatu perjanjian atau
bentuk skripsi. serangkaian perjanjian di mana hukum
memberikan ganti rugi terhadap
B. Perumusan Masalah wanprestasi dari kontrak tersebut, dan oleh
1. Bagaimana pengaturan hukum dalam hukum, pelaksanaan dari kontrak tersebut
pembuatan suatu kontrak bisnis dianggap merupakan suatu tugas yang
perusahaan ? harus dilaksanakan. Dan, menurut Kitab
2. Bagaimana penyelesaian sengketa di Undang-undang Hukum Perdata (Pasal
bidang kontrak bisnis perusahaan ? 1313), maka suatu kontrak diartikan
sebagai suatu perbuatan di mana 1 (satu)
orang atau lebih.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode B. Maksud Dan Tujuan Dibuatnya Kontrak
penelitian yang termasuk jenis penelitian Hukum kontrak Indonesia bersumber
normatif, di mana didalamnya penulis kepada Buku III Burgerlijk Wetboek (BW)
meneliti dan mempelajari norma yang Indonesia tentang perikatan. Menurut Pasal
terdapat dalam peraturan perundang- 1320 KUH Perdata syarat-syarat sahnya
undangan ataupun norma yang mengatur perjanjian adalah :
tentang pembuatan kontrak bisnis dan 1. Adanya kata sepakat (toestemming)
upaya penyelesaian hukum terhadap 2. Kecakapan untuk membuat perjanjian
kontrak yang bermasalah. (bekwaamheid).
3. Adanya objek tertentu (bepaald
TINJAUAN PUSTAKA onderwerp).
A. Pengertian Perjanjian (Kontrak)
Pada tampilannya yang klasik, untuk
istilah kontrak ini sering disebut dengan 3
Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis, Menata
istilah “perjanjian”, sebagai terjemahan dari Bisnis Modern di Era Global, Citra Aditya Bakti,
“agreement” dalam bahasa Inggris, atau Bandung, 2005, hlm. 9
4
“overeenkomst” dalam bahasa Belanda. Di Henry Champbell Black, Black’s Law Dictionary, ST.
samping itu, ada juga istilah yang sepadan Paul, Minnesota, West Publishing Co, USA, 1968,
hlm. 394.
105
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013
106
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013
107
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013
108
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013
109
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013
110
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013
111
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013
112
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013
113
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013
KEPUSTAKAAN
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perikatan,
Alumni, Bandung, 1982.
Achmad Ichsan, Hukum Perdata IB, PT.
Pembimbing Masa, Jakarta, 1969.
C.S.T. Kansil, Christine S.T. Kansil, Pokok-
pokok Pengetahuan Hukum Dagang
Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2002.
Henry Champbell Black, Black’s Law
Dictionary, ST. Paul, Minnesota, West
Publishing Co, USA, 1968.
Jesse R. Raphael, The Collier Quick and Easy
Guide to Law, COLLIER Books, New
York, 1962.
Lawrence M. Friedman, American Law An Introduction, Penerjemah, Whisnu Basuki, Tata
Nusa, Jakarta, 2001.
Mariam Darus Badrulzaman, Perjanjian Kredit Bank, Alumni, Bandung, 1983.
___________, Aneka Hukum Bisnis, Alumni, Bandung, 1994.
Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis, Menata Bisnis Modern di Era Global, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2005.
M. Yahya Harahap, Segi-segi Hukum Perjanjian, Alumni, Bandung, 1982.
Muhammad Abdulkadir, Hukum Perjanjian, Alumni, Bandung, 1986.
R. Subekti, Hukum Perjanjian, Cet. X, PT. Intermasa, Jakarta, 1985.
R. Setiawan, Pokok-pokok Hukum Perikatan, Binacipta, Bandung, 1977.
Roedjiono, Alternative Dispute Resolution (Pilihan Penyelesaian Sengketa), Makalah disajikan
pada Penataran Dosen Hukum Perdata, diselenggarakan oleh Fakultas Hukum UGM,
Yogyakarta, 1996.
R. Wirjono Prodjodikoro, Hukum Perdata Tentang Persetujuan-persetujuan Tertentu, Sumur,
Bandung, 1985.
Salim, H. S, Hukum Kontrak, Teori & Teknik Penyusunan Kontrak, Cet. Keenam, Sinar Grafika,
Jakarta, 2009.
Sudargo Gautama, Hukum Dagang Internasional, Alumni, Bandung, 1985.
KUH Perdata, Burgerlijk Wetboek, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Cet. 1, Pustaka
Mahardika, Jakarta, 2010.
114