Anda di halaman 1dari 11

Lex Privatum, Vol.I/No.

1/Jan-Mrt/2013

PRAKTIK PENYELESAIAN SENGKETA DI dilanjutkan dengan pelaksanaan keputusan


BIDANG KONTRAK BISNIS PERUSAHAAN1 (eksekusi).
Oleh: Riski Siswanto Mohune2 Kata kunci: kontrak, bisnis perusahaan

ABSTRAK PENDAHULUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk A. Latar Belakang
mengetahui bagaimana pengaturan hukum Perkembangan dunia usaha saat ini
dalam pembuatan suatu kontrak bisnis begitu pesat. Tingkat persaingan yang tinggi
perusahaan dan bagaimana penyelesaian dan aktivitas dunia usaha saat ini tidak
sengketa di bidang kontrak bisnis dapat dipungkiri cenderung bergerak dan
perusahaan. Berdasarkan penelitian berkembang ke arah yang lebih kompleks
hukum normatif disimpulkan bahwa: 1. dan variatif. Perkembangan ini terus
Pengaturan hukum dalam pembuatan berlangsung, sehingga transaksi bisnis
suatu kontrak bisnis mengacu kepada suatu tersebut tidak terlepas dari bentuk-bentuk
bentuk perjanjian formal yang diakui secara kontrak (perjanjian) terbaru sesuai dengan
sah menurut hukum, dan secara umum ragam kepentingan dan tujuan-tujuan dari
tidak diatur secara jelas dan tegas terhadap para pelaku bisnis.
formalitas dari suatu perjanjian. Asas Era reformasi merupakan era perubahan
kebebasan berkontrak berdasarkan pada dalam kehidupan berbangsa dan
ketentuan Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata bernegara. Era reformasi telah dimulai
yaitu: “Semua perjanjian yang dibuat secara sejak tahun 1998 yang lalu. Latar belakang
sah berlaku sebagai undang-undang bagi lahirnya era reformasi adalah tidak
mereka yang membuatnya”. Dalam praktik, berfungsinya roda pemerintahan dalam
pada umumnya para pihak dari suatu kehidupan berbangsa dan bernegara,
perjanjian (kontrak) bisnis menginginkan terutama di bidang politik, ekonomi dan
perjanjian dibuat setidak-tidaknya dalam hukum. Maka dengan adaya reformasi,
bentuk tertulis dan dilegalisir oleh notaris penyelenggara negara berkeinginan untuk
atau dalam suatu bentuk akta notaris (akta melakukan perubahan secara radikal
otentik); dalam rangka memperkuat (mendasar) dalam ketiga bidang tersebut.
kedudukan para pihak yang terlibat dalam Dalam bidang hukum, diarahkan kepada
suatu kontrak apabila terjadi sengketa. 2. pembentukan peraturan perundang-
Penyelesaian sengketa di bidang kontrak undangan yang baru dan penegakan hukum
bisnis perusahaan dapat dilaksanakan (law enforcement). Tujuan pembentukan
dengan mengacu kepada ketentuan KUH peraturan perundang-undagan yang baru
Perdata yang menetapkan apabila terjadi adalah untuk menggantikan peraturan yang
wanprestasi dalam perjanjian; akan tetapi lama yang merupakan produk pemerintah
jika pihak yang melakukan wanprestasi Hindia Belanda diganti dengan peraturan
tidak bersedia menyelesaikannya secara yang baru yang sesuai dengan prinsip-
musyawarah, maka gugatan dapat diajukan prinsip demokrasi, rasa keadilan, dan
melalui Pengadilan Negeri yang berwenang budaya hukum masyarakat Indonesia
dan setelah keputusan diperoleh, dapat termasuk di bidang hukum kontrak.
Apabila dikaji aspek pasar tentunya kita
akan mengkaji dari berbagai aktivitas bisnis
1
Artikel skripsi. Dosen Pembimbing Skripsi: Josina E. yang hidup dan berkembang dalam sebuah
Londa,SH,MH, Roosje Lasut,SH,MH, Firdja pasar (market). Di dalam berbagai market
Baftim,SH,MH tersebut maka akan menimbulkan berbagai
2
NIM: 090711139. Mahasiswa Fakultas Hukum macam kontrak yang dilakukan oleh para
Universitas Sam Ratulangi, Manado.

104
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013

pelaku usaha. Ada pelaku usaha yang dengan istilah “kontrak”, yaitu istilah
mengadakan perjanjian jual beli, sewa “transaksi” yang meruakan terjemahan dari
menyewa, beli sewa, dll. Hal ini bila tidak istilah Inggris “transaction”. Namun
diatur secara formal akan memunculkan demikian, istilah “kontrak” (sebagai
berbagai perbedaan persepsi, dan konflik terjemahan dari istilah Inggris “contract”)
kepentingan antara para pembuat kontrak adalah yang paling modern, paling luas dan
sehingga potensi sengketa akan menjadi paling lazim digunakan, termasuk
terbuka. pemakaiannya dalam dunia bisnis. Dan
Melihat pentingnya pembuatan suatu hukum yang mengatur tentang kontrak itu
kontrak dalam kegiatan bisnis, terutama disebut dengan “hukum kontrak”. 3
untuk penyelesaian sengketa di bidang Yang dimaksud dengan kontrak adalah
kontrak bisnis perusahaan, maka menarik suatu keseakatan yang diperjanjikan
kiranya untuk dilakukan penelitian (promissory agreement) di antara 2( dua)
mengenai pembuatan kontrak bisnis serta atau lebih pihak yang data menimbulkan,
upaya-upaya penyelesaian hukum yang memodifikasi atau menghilangkan
dapat dilakukan terhadap suatu kontrak hubungan hukum.4 Selanjutnya, ada juga
yang telah disepakati bersama dan yang memberikan pengertian kepada
bermasalah yang akan dituangkan dalam kontrak sebagai suatu perjanjian atau
bentuk skripsi. serangkaian perjanjian di mana hukum
memberikan ganti rugi terhadap
B. Perumusan Masalah wanprestasi dari kontrak tersebut, dan oleh
1. Bagaimana pengaturan hukum dalam hukum, pelaksanaan dari kontrak tersebut
pembuatan suatu kontrak bisnis dianggap merupakan suatu tugas yang
perusahaan ? harus dilaksanakan. Dan, menurut Kitab
2. Bagaimana penyelesaian sengketa di Undang-undang Hukum Perdata (Pasal
bidang kontrak bisnis perusahaan ? 1313), maka suatu kontrak diartikan
sebagai suatu perbuatan di mana 1 (satu)
orang atau lebih.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode B. Maksud Dan Tujuan Dibuatnya Kontrak
penelitian yang termasuk jenis penelitian Hukum kontrak Indonesia bersumber
normatif, di mana didalamnya penulis kepada Buku III Burgerlijk Wetboek (BW)
meneliti dan mempelajari norma yang Indonesia tentang perikatan. Menurut Pasal
terdapat dalam peraturan perundang- 1320 KUH Perdata syarat-syarat sahnya
undangan ataupun norma yang mengatur perjanjian adalah :
tentang pembuatan kontrak bisnis dan 1. Adanya kata sepakat (toestemming)
upaya penyelesaian hukum terhadap 2. Kecakapan untuk membuat perjanjian
kontrak yang bermasalah. (bekwaamheid).
3. Adanya objek tertentu (bepaald
TINJAUAN PUSTAKA onderwerp).
A. Pengertian Perjanjian (Kontrak)
Pada tampilannya yang klasik, untuk
istilah kontrak ini sering disebut dengan 3
Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis, Menata
istilah “perjanjian”, sebagai terjemahan dari Bisnis Modern di Era Global, Citra Aditya Bakti,
“agreement” dalam bahasa Inggris, atau Bandung, 2005, hlm. 9
4
“overeenkomst” dalam bahasa Belanda. Di Henry Champbell Black, Black’s Law Dictionary, ST.
samping itu, ada juga istilah yang sepadan Paul, Minnesota, West Publishing Co, USA, 1968,
hlm. 394.

105
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013

4. Adanya sebab yang dibolehkan khususnya mengenai kekuatan


(geoorloofde oorzak).5 pembuktiannya :
1. Perjanjian di bawah tangan yang
PEMBAHASAN ditandatangani oleh para pihak yang
A. Pengaturan Hukum Dalam Pembuatan bersangkutan saja
Kontrak Bisnis Perjanjian semacam itu hanya mengikat
Pengaturan hukum dalam pembuatan para pihak dalam perjanjian tetapi tidak
kontrak bisnis sebenarnya tidak terlepas mempunyai kekuatan mengikat pihak
dari bentuk-bentuk perjanjian secara ketiga. Dengan kata lain, jika perjanjian
formal yang diakui secara sah menurut tersebut disangkal oleh pihak ketiga,
hukum. Sedangkan secara umum tidak maka para pihak atau salah satu pihak
diatur secara jelas dan tegas mengenai dari perjanjian tersebut berkewajiban
formalitas suatu perjanjian. Perjanjian untuk mengajukan bukti-bukti yang
dapat dilakukan secara lisan atau tertulis, dipergunakan untuk membuktikan
atau dengan suatu akta otentik. Setiap bahwa keberatan pihak ketiga
orang yang mendalilkan bahwa ia dimaksud adalah tidak berdasar dan
mempunyai sesuatu hak, atau untuk tidak dapat dibenarkan.
menguatkan haknya sendiri maupun 2. Perjanjian dengan disahkan notaris
menyangkal suatu hak orang lain, untuk melegalisir tanda tangan para
menunjuk pada suatu peristiwa, diwajibkan pihak
membuktikan adanya hak atau peristiwa Fungsi kesaksian notaris atas suatu
tersebut. Namun demikian, KUH Perdata dokumen semata-mata hanya untuk
menentukan pengecualian terhadap melegalisir kebenaran tandatangan
ketentuan umum ini. Beberapa perjanjian para pihak. Akan tetapi kesaksian
khusus harus dibuat secara tertulis dengan tersebut tidaklah mempengaruhi
suatu akta otentik yang dibuat di hadapan kekuatan hukum dari isi perjanjian. Jadi
notaris, seperti misalnya hibah, akta walau para pihak tidak dapat
pendirian suatu perseroan dapat mengikat menyangkal bahwa ia menandatangani
hanya dengan penyerahan dari objek yang perjanjian itu; ia mungkin saja
diperjanjikan sehingga bentuk menyangkal isi perjanjiannya. Namun
pertanggungjawaban secara tertulis melalui pihak yang menyangkal tersebut adalah
akta notariel dapat dibuktikan. pihak yang harus membuktikan
Memang dalam praktik pada umumnya penyangkalannya.
para pihak dari suatu perjanjian 3. Perjanjian yang dibuat di hadapan dan
menginginkan suatu perjanjian dibuat oleh notaris dalam bentuk akta notariel.
setidak-tidaknya dalam bentuk tertulis dan Jenis dokumen ini merupakan alat bukti
dilegalisir oleh notaris atau dalam bentuk yang sempurna bagi para pihak yang
akta notaris (akta otentik); dalam rangka bersangkutan maupun pihak ketiga.
memperkuat kedudukan mereka jika terjadi Suatu akta otentik (akta notariel)
sengketa. mempunyai 3 fungsi :
Sehubungan dengan formalitas dalam 1. Sebagai bukti bahwa para pihak yang
perjanjian, berikut ini adalah uraian singkat bersangkutan telah mengadakan
mengenai bentuk-bentuk perjanjian tertulis perjanjian tertentu.
2. Sebagai bukti bagi para pihak ketiga
bahwa apa yang tertulis dalam
5
KUH Perdata, Burgerlijk Wetboek, Kitab Undang- perjanjian adalah yang menjadi tujuan
undang Hukum Perdata, Cet. 1, Pustaka Mahardika, dan keinginan para pihak.
Jakarta, 2010, hlm. 298.

106
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013

3. Sebagai bukti kepada pihak ketiga untuk menyusun dan membuat


bahwa pada tanggal tertentu, kecuali kesepakatan atau perjanjian yang
jika ditentukan dan bahwa isi perjanjian melahirkan kewajiban apa saja, selama dan
adalah sesuai dengan kehendak para sepanjang prestasi yang wajib dilakukan
pihak. tersebut bukanlah sesuatu yang terlarang.
Suatu akta notariel yaitu akta yang Ketentuan Pasal 1337 Kitab Undang-undang
dibuat oleh dan di hadapan notaris Hukum Perdata yang menyatakan bahwa :
merupakan bukti prima facie mengenai “suatu sebab adalah terlarang, apabila
fakta, seperti pernyataan atau perjanjian dilarang oleh undang-undang, atau apabila
yang termuat dalam suatu akta; mengingat berlawanan dengan kesusilaan baik atau
notaris di Indonesia adalah pejabat umum ketertiban umum”.
yang mempunyai kewenangan untuk Memberikan gambaran umum kepada
memberi kesaksian atau melegalisir suatu kita semua, bahwa pada dasarnya semua
fakta. Jika isi dari akta semacam itu perjanjian dapat dibuat dan
disangkal di suatu pengadilan notariel, diselenggarakan oleh setiap orang. Hanya
kecuali jika pihak yang menyangkal dapat perjanjian yang mengandung prestasi atau
membuktikan bahwa bagian tertentu dari kewajiban pada salah satu pihak yang
akta telah diganti atau bahwa hal tersebut melanggar undang-undang kesusilaan dan
bukanlah yang disetujui oleh para pihak, ketertiban umum saja yang dilarang.
pembuktian mana bukanlah hal yang Jika kita perhatikan Kitab Undang-
mudah untuk dilakukan. undang Hukum Perdata menunjuk pada
Bila kita melihat ketentuan undang- pengertian sebab atau causa yang halal.
undang mengenai kontrak kita akan Secara prinsip dapat kita katakan bahwa
menemukan bahwa seperti halnya asas apa yang dinamakan dengan sebab atau
konsensualitas, asas kebebasan berkontrak causa yang halal tersebut bukanlah
(Pasal 1338 KUH Perdata) menentukan pengertian sebab atau causa yang
dasar hukumnya pada rumusan Pasal 1320 dipergunakan dalam kehidupan kita sehari-
Kitab Undang-undang Hukum Perdata, yang hari, yang menunjuk pada sesuatu yang
berbunyi : melatarbelakangi terjadinya suatu peristiwa
“untuk sahnya perjanjian-perjanjian, hukum, berubahnya keadaan hukum, atau
diperlukan empat syarat : dilakukan atau dilaksanakannya suatu
1. Kesepakatan mereka yang mengikatkan perbuatan hukum tertentu. Hukum tidak
dirinya : pernah berhubungan dan tidak perlu
2. Kecakapan untuk membuat suatu mengetahui apa yang melatarbelakangi
perikatan; dibuatnya suatu perjanjian, melainkan
3. Suatu pokok persoalan tertentu; cukup bahwa prestasi yang dijanjikan untuk
4. Suatu sebab yang tidak terlarang. dilaksanakan yang diatur dalam perjanjian
Jika asas konsensualitas menemukan yang dibuat oleh para pihak tidak
dasar keberadaannya pada ketentuan mengandung unsur-unsur yang
angka 1 (satu) dari Pasal 1320 Kitab bertentangan dengan undang-undang,
Undang-undang Hukum Perdata, maka asas kesusilaan dan ketertiban umum.
kebebasan berkontrak mendapatkan dasar Untuk ini dapat diberikan contoh sebagai
eksistensinya dalam rumusan angka 4 Pasal berikut :
1320 Kitab Undang-undang Hukum 1. Bank W memberikan pinjaman kepada
Perdata. Dengan asas kebebasan A untuk masa satu tahun, dengan
berkontrak ini, para pihak yang membuat perjanjian bahwa A akan
dan mengadakan perjanjian diperbolehkan mengembalikan seluruh pinjaman

107
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013

tersebut tepat pada akhir masa 4. Bank Z memberikan pinjaman kepada A


pinjaman yaitu satu tahun terhitung untuk masa satu tahun, dengan
sejak penarikan dana oleh A. Aelain perjanjian bahwa A akan
kewajiban untuk mengembalikan pokok mengembalikan seluruh pinjaman
pinjaman, maka A juga diwajibkan tersebut tepat pada akhir masa
untuk melakukan pembayaran atas pinjaman yaitu satu tahun terhitung
bunga pinjaman setiap bulannya sejak pengambilan dana oleh A. Selain
dengan suku bunga yang telah kewajiban untuk mengembalikan pokok
ditetapkan oleh bank W sebelumnya. pinjaman, maka A juga diwajibkan
2. Bank X memberikan pinjaman kepada A untuk melakukan pembayaran atas
untuk masa satu tahun, dengan bunga pinjaman setiap bulannya
ketentuan bahwa pinjaman hanya akan dengan suku bunga yang telah
dipergunakan sebagai modal kerja ditetapkan oleh Bank Z. Dalam
untuk membeli bahan baku untuk perjanjian pemberian pinjaman
melancarkan produksi pabrik milik A. A tersebut dinyatakan dengan tegas
berjanji akan mengembalikan seluruh bahwa uang pinjaman tersebut akan
pinjaman tersebut tepat pada akhir dipergunakan oleh A untuk melakukan
masa pinjaman yaitu satu tahun transaksi spektakulatif perdagangan
terhitung sejak penarikan dana oleh A valuta asing.
dan untuk melakukan pembayaran atas Dalam perjanjian yang pertama, Bank W
bunga pinjaman setiap bulannya tidak mempersoalkan penggunaan fasilitas
dengan suku bunga yang telah pinjaman oleh A. Dalam hal yang demikian,
ditetapkan oleh bank X sebelumnya. maka prestasi masing-masing pihak adalah
3. Bank Y memberikan pinjaman kepada A sebagaimana yang dicantumkan dalam
untuk masa satu tahun, dengan perjanjian, yaitu Bank W untuk
perjanjian bahwa A akan memberikan atau mencairkan pinjaman
mengembalikan seluruh pinjaman kepada A dan A untuk membayar bunga
tersebut tepat pada akhir masa pinjaman dan mengembalikan pokok
pinjaman yaitu satu tahun terhitung pinjaman sebagaimana telah ditentukan
sejak pengembalian dana oleh A. Selain dalam perjanjian. Perjanjian yang demikian
kewajiban untuk mengembalikan pokok tidaklah melanggar ketentuan Pasal 1320
pinjaman, maka A juga diwajibkan jo. Pasal 1337 Kitab Undang-undang Hukum
untuk mengembalikan pokok pinjaman, Perdata. Apabila A mempergunakannya
maka A juga diwajibkan untuk untuk membiayai transaksi spekulatif
melakukan pembayaran atas bunga perdagangan valuta asing, maka hal
pinjaman setiap bulannya dengan suku tersebut tidaklah berkaitan dengan
bunga yang telah ditetapkan oleh Bank perjanjian pemberian pinjaman oleh Bank
Y, meskipun tidak diberitahukan oleh A, W kepada A, meskipun alasan atau
mengetahui bahwa uang pinjaman penyebab A memerlukan pinjaman dari
tersebut akan dipergunakan oleh A Bank W adalah untuk transaksi
untuk melakukan transaksi spekulatif spektakulatif perdagangan valuta asing.
perdagangan valuta asing itu, tidak Dalam perjanjian yang kedua, secara
pernah dibicarakan antara Bank Y dan jelas disebutkan bahwa pinjaman yang
A, maka hal tersebut (transaksi diberikan hanya boleh dipergunakan untuk
spektakulatif perdagangan valuta asing) keperluan pembelian bahan baku. Dalam
tidak dinyatakan dalam perjanjian yang hal terjadi penyimpangan oleh A dalam
dibuat antara Bank Y dan A. mempergunakan fasilitas pinjaman, maka A

108
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013

telah dianggap melakukan wanprestasi, melakukan transaksi spekulatif


dengan segala akibat hukumnya. Apabila A perdagangan valuta asing adalah sesuatu
mempergunakannya untuk membiayai yang dilarang oleh ketentuan peraturan
transaksi spekulatif perdagangan valuta perundang-undangan yang berlaku dalam
asing, maka hal tersebut tidaklah berkaitan hal ini perhatikan SK Direksi BI No.
dengan perjanjian pemberian pinjaman 28/119/KEP/DIR, yang dalam rumusan
oleh Bank kepada A. Hal transaksi spekulatif Pasal 6 ayat (2) menyatakan bahwa : “Bank
perdagangan valuta asing menjadi dilarang memberikan fasilitas kredit dan
tanggung jawab dari A semata-mata, cerukan (overdraft) untuk keperluan
perjanjian tidak menjadi tidak sah dan batal transaksi derivatif kepada nasabah”, maka
karena kegiatan penggunaan fasilitas sesuai ketentuan Pasal 1320 jo, Pasal 1337
pinjaman oleh A untuk transaksi spekulatif Kitab Undang-undang Hukum Perdata,
perdagangan valuta asing. Pengakhiran perjanjian tersebut tidak mengikat para
perjanjian yang dipercepat dapat dilakukan pihak, dalam pengertian bahwa segala
oleh Bank, karena A telah melanggar ketentuan yang diatur dalam perjanjian
prestasi yang wajib dilakukan olehnya, yaitu tersebut tidak dapat dipaksakan
mempergunakan fasilitas di luar untuk berlakunya.
keperluan pembelian bahan baku Bahwa undang-undang memperlakukan
(melanggar kesepakatan yang telah setiap causa atau sebab atau alasan sebagai
dicapai). halal, kecuali dapat terbukti atau dibuktikan
Pada perjanjian yang ketiga, meskipun dari isi perjanjian, yang merupakan pokok
Bank Y mengetahui bahwa A semata-mata dalam perjanjian yang tanpanya perjanjian
akan mempergunakan pinjaman yang tidak akan pernah dibuat, prestasi yang
diberikan untuk transaksi spekulatif harus dilakukan oleh salah satu atau lebih
perdagangan valuta asing, namun oleh pihak dalam perjanjian dapat kita temukan
karena hal tersebut tidak dinyatakan dalam dasarnya pada ketentuan Pasal 1336 Kitab
perjanjian dan hukum tidak berkewajiban Undang-undang Hukum Dagang, yang
untuk mengetahui latar belakang berbunyi : “jika tidak dinyatakan suatu
terbentuknya suatu perjanjian, yang dalam sebab, tetapi ada sebab yang tidak
pandangan awam merupakan causa atau terlarang, ataupun jika ada sebab lain
sebab atau alasan, maka perjanjian daripada yang dinyatakan itu,
tersebut tetap berlaku bagi Bank Y dan A. perjanjiannya, namun demikian adalah
Kebebasan untuk membuat perjanjian ada sah”.6
pada Bank Y dan A. Prestasi atau kewajiban Dalam hal demikian berarti sebab atau
yang harus dipenuhi oleh para pihak, Bank causa atau alasan tersebut haruslah
Y dan A serupa dengan konstruksi dalam sesuatu yang diketahui oleh kedua belah
perjanjian antara Bank W dan A. pihak secara bersama-sama, yang pada
Agak berbeda dari konstruksi perjanjian dasarnya merupakan kehendak para pihak,
ketiga, dalam perjanjian keempat ini, yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk
secara jelas dinyatakan dalam perjanjian prestasi yang harus dipenuhi.
bahwa tujuan penggunaan dana adalah Pelaksanaan kontrak berdasarkan prinsip
untuk transaksi spekulatif perdagangan “kebebasan berkontrak”, bahwa tiap-tiap
valuta asing. Transaksi spekulatif perjanjian yang dibuat secara sah adalah
perdagangan valuta asing yang dinyatakan mengikat para pihak, mereka tidak dapat
dalam perjanjian adalah suatu prestasi yang
6
harus dipenuhi oleh A. Oleh karena Kansil C.S.T, Christine S.T. Kansil, Pokok-pokok
pemberian pinjaman oleh Bank untuk Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia, Sinar
Grafika, Jakarta, 2002, hlm. 27.

109
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013

membatalkan/mengakhirinya tanpa sengketa (ADR) adalah lembaga


persetujuan kedua belah pihak atau alasan penyelesaian sengketa atau beda pendapat
yang dibenarkan undang-undang. Para melalui prosedur yang disepakati para
pihak tidak hanya terikat pada apa yang pihak, yakni penyelesaian di luar
secara tegas diperjanjikan, melainkan juga pengadilan dengan cara konsultasi,
untuk segala sesuatu yang menurut sifat negosiasi, mediasi, konsiliasi atau penilaian
persetujuan diharuskan oleh kepatutan, ahli (Pasal 1 ayat (10) Undang-undang No.
kebiasaan atau undang-undang. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan
Semua persetujuan harus dilaksanakan Alternatif Pilhan Penyelesaian Sengketa).
berdasarkan itikad baik oleh para pihak. Apabila mengacu ketentuan Pasal 1 ayat
Ketentuan mengenai itikad baik harus (10) Undang-undang No. 30 Tahun 1999
diperhatikan untuk melindungi kepentingan maka cara penyelesaian sengketa melalui
debitor dari kesewenang-wenangan ADR dibagi menjadi lima cara, yaitu :
kreditor dalam menyalahgunakan 1. Konsultasi
penafsiran bunyi perjanjian. Melalui 2. Negosiasi
ketentuan itikad baik, hakim diberi 3. Konsiliasi, atau
wewenang untuk melakukan investasi 4. Penilaian ahli.7
(turut campur) dalam pelaksanaan suatu Dalam literatur juga disebutkan dua pola
kontrak. penyelesaian sengketa, yaitu the binding
adjudicative procedure dan the nonbinding
B. Upaya Penyelesaian Hukum Bagi adjudicative procudere.
Suatu Kontrak Yang Bermasalah 1. The binding adjudicative procedure, yaitu
Kenyataan menunjukkan bahwa lebih suatu prosedur penyelesaian sengketa
mudah para pihak untuk membuat dan yang di dalam memutuskan perkara
menandatangani suatu kontrak daripada hakim mengikat para pihak. Bentuk
melaksanakannya. Kita dapat mengatur penyelesaian sengketa ini dapat dibagi
sanksi bagi tiap-tiap pelanggaran ketentuan menjadi empat macam, yaitu :
dalam suatu kontrak, namun 1. Litigasi
pelaksanaannya tetap tergantung dari 2. Arbitrase
itikad baik para pihak yang membuat dan 3. Mediasi-Arbitrase, dan
melaksanakan suatu kontrak. 4. Hakim Partikelir
Pada dasarnya setiap kontrak 2. The non binding adjudicative procedure,
(perjanjian) yang dibuat para pihak harus yaitu suatu proses penyelesaian
dapat dilaksanakan dengan sukarela atau sengketa yang di dalam memutuskan
itikad baik, namun dalam kenyataannya perkara hakim atau orang yang
kontrak yang dibuatnya seringkali ditunjuk tidak mengikat para pihak.
dilanggar. Persoalannya kini, bagaimanakah Penyelesaian sengketa dengan cara ini
cara penyelesaian sengketa? Penyelesaian dibagi menjadi enam macam, yaitu :
sengketa di bidang kontrak dapat dibagi 1. Konsiliasi
menjadi dua macam, yaitu (1) melalui 2. Mediasi
pengadilan, dan (2) di luar pengadilan. 3. Mini-Trial
Penyelesaian sengketa melalui pengadilan 4. Summary Jury Trial,
adalah suatu pola penyelesaian sengketa 5. Neutral Expert Fact-finding, dan
yang terjadi antara para pihak yang 6. Early Expert Neutral Evaluation8
diselesaikan oleh pengadilan. Putusannya
7
bersifat mengikat. Sedangkan penyelesaian Salim, H. S, Hukum Kontrak, Teori & Teknik
sengketa melalui alternatif penyelesaian Penyusunan Kontrak, Cet. Keenam, Sinar Grafika,
Jakarta, 2009, hlm. 140.

110
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013

Kedua penyelesaian sengketa itu penduduk, surat kawin dan lain


berbeda antara satu dengan yang lainnya. sebagainya.
Perbedaannya terletak pada kekuatan Adanya persetujuan isteri/suami dan
mengikat dari putusan yang dihasilkan oleh persetujuan hakim untuk penjualan
institusi tersebut. Kalau the binding harta benda oleh dan penggunaan
adjudicative procedure, putusan yang jaminan milik anak di bawah umur
dihasilkan oleh institusi yang memutuskan merupakan hal yang penting; karena
perkara adalah mengikat para pihak, tanpa persetujuan tersebut gugatan
sedangkan dalam the nonbinding akan ditolak oleh pengadilan.
adjudicative procedure, putusan yang 3. Adanya jaminan
dihasilkan tidak mengikat para pihak. Artiny Konsultan hukum seharusnya
dengan adanya putusan itu para pihak mengingatkan kliennya untuk
dapat menyetujui atau menolak isi putusan mempunyai jaminan bagi pelaksanaan
tersebut. Persamaan dari kedua pola perjanjian. Cara mengeksekusi jaminan
penyelesaian sengketa tersebut adalah adalah tergantung dari jenis jaminan
sama-sama memberikan putusan atau yang dipegang oleh kreditor. Secara
pemecahan dalam suatu kasus. garis besar, tahapan-tahapan gugatan
KUH Perdata telah menetapkan sanksi perdata biasa berlaku pula bagi
apabila terjadi wanprestasi dalam eksekusi jaminan, kecuali untuk
perjanjian (kontrak); akan tetapi jika pihak jaminan-jaminan tertentu seperti
yang melakukan wanprestasi tidak bersedia hipotik (yang dapat dieksekusi secara
menyelesaikannya secara musyawarah, langsung tanpa perlu mengajukan
maka gugatan harus diajukan melalui gugatan perdata biasa). Jaminan tunai
Pengadilan Negeri yang berwenang dan merupakan jaminan yang paling efektif
setelah keputusan diperoleh, masih harus dan efisien, karena dieksekusi tanpa
dilanjutkan dengan pelaksanaan keputusan bantuan pengadilan.
(eksekusi), hal mana memerlukan waktu 4. Pilihan hukum dan yurisdiksi
yang lama dan biaya yang besar. Sebagaimana dikemukakan terdahulu,
Masalah-masalah yang mempengaruhi keputusan pengadilan asing tidak dapat
pelaksanaan perjanjian (kontrak) dan dilaksanakan oleh pengadilan Indonesia
eksekusi apabila terjadi wanprestasi dapat sebab tidak mempunyai kekuatan
dijelaskan sebagai berikut : eksekutorial, karenanya suatu
1. Bentuk perjanjian perjanjian yang menyangkut asset yang
Pilihan untuk mengguinakan alat bukti terletak di Indonesia atau yang akan
yang sempurna seperti akta notariel dilaksanakan di Indonesia, disarankan
sangat mendukung proses pelaksanaan, untuk memilih hukum Indonesia
melakukan pelanggaran/wanprestasi. sebagai hukum yang berlaku.
2. Kemampuan para pihak Demikian pula, jika suatu perjanjian
hal ini menyangkut itikad baik para menggunakan bahasa asing, pengadilan
pihak dalam memberikan identitas akan meminta perjanjian tersebut
mereka masing-masing seperti hal diterjemahkan ke dalam bahasa
dokumen perusahaan, kartu tanda Indonesia oleh penterjemah disumpah.
Untuk memperkecil biaya dan waktu,
8
Roedjiono, Alternative Dispute Resolution (Pilihan disarankan untuk memilih yurisdiksi
Penyelesaian Sengketa), Makalah disajikan pada Pengadilan Negeri yang mempunyai
Penataran Dosen Hukum Perdata, diselenggarakan yurisdiksi atas asset pihak yang
oleh Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta, 1996, hlm.
3.

111
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013

mempunyai kewajiban/debitur atau dapat ditolak apabila putusan itu jelas-


jaminan dari perjanjian tersebut. jelas melanggar ketertiban umum yang
Sejalan dengan hal tersebut, untuk berlaku di Indonesia.
menghindari keragu-raguan dan Hal yang sangat penting dilakukan oleh
penolakan oleh pengadilan, pilihan para pihak yang mengajukan sengketa
yurisdiksi dalam perjanjian pokoknya kontrak ke Pengadilan adalah para pihak
harus disesuaikan dengan pilihan harus dapat membuktikan tentang apa
yurisdiksi perjanjian jaminannya. yang dituntut. Misalnya, yang dituntut
Namun apa yang diterangkan di atas, adalah menghentikan kontrak yang dibuat
tidaklah berarti bahwa putusan antara kreditor dan debitor. Permintaan
pengadilan maupun putusan arbitrase penghentian kontrak ini disebabkan debitor
yang dijatuhkan dalam sebuah negara tidak melaksanakan prestasi sebagaimana
asing sama sekali tidak mungkin mestinya.
dilaksanakan di Indonesia, ataupun Berdasarkan apa yang diajukan oleh para
sebaliknya. pihak maka pengadilan dapat memutuskan
Pada tanggal 28 September 1968 untuk mengakhiri kontrak yang dibuat oleh
Indonesia telah meratifikasi para pihak, berdasarkan alat bukti yang
“Convention on the Settlement of disampaikannya. Dengan demikian, dapat
Investment Disputes between State and dikatakan bahwa berakhirnya kontrak
Nationals of Other States”, disingkat karena putusan pengadilan, yaitu tidak
ICSID, yaitu sebuah konvensi tentang berlakunya kontrak yang dibuat oleh para
penyelesaian sengketa-sengketa pihak, yang disebabkan adanya putusan
investasi antara negara dan warga pengadilan yang telah mempunyai
negara lain negara yang disponsori oleh kekuatan hukum tetap.
World Bank. Ratifikasi tersebut telah Penyelesaian sengketa di kalangan
dikukuhkan dengan Undang-undang pengusaha jarang mengajukan gugatan ke
Nomor 5 Tahun 1968. pengadilan karena untuk mengajukan
Pasal 2 dari undang-undang tersebut perkara ke pengadilan membutuhkan biaya
menetapkan bahwa jika terjadi suatu yang besar, waktu yang lama, dan
sengketa mengenai investasi modal timbulnya konflik yang terus-menerus di
asing antara Republik Indonesia dengan kalangan mereka. Untuk menghindari hal
seorang warga suatu negara asing, itu, mereka menggunakan cara-cara yang
pemerintah RI berwenang untuk dianggap menguntungkan kedua belah
diselesaikan menurut “Washington pihak.
Convention”. Pasal ini menentukan Walaupun di dalam kontrak yang dibuat
antara lain bahwa pelaksanaan suatu oleh para pihak telah ditentukan cara
putusan arbitrase memerlukan suatu penyelesaian sengketa, yaitu melalui
izin tertulis untuk melaksanakan pengadilan, namun dalam kenyataannya
putusan tersebut dari Mahkamah para pihak jarang menyelesaikan sengketa
Agung. tersebut ke pengadilan. Di kalangan
Mahkamah Agung ini harus pengusaha, jarang para pihak menggugat
menetapkan bahwa putusan tersebut pihak lawannya ke pengadilan, hal ini
dapat dilaksanakan. Suatu putusan dikemukakan Stewart Maculay, yang telah
arbitrase, menurut Washington melakukan riset terhadap pengusaha di
Convention, tidak tunduk pada penilaian
tentang isinya oleh pengadilan
Indonesia. Namun pelaksanaan itu

112
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013

Wiscounsen, Amerika Serikat,9 menemukan membuatnya”. Dalam praktik, pada


bahwa banyak di antara mereka cenderung umumnya para pihak dari suatu
mengenyampingkan hukum kontrak perjanjian (kontrak) bisnis
(formal) dan doktrin kontrak. Terutama menginginkan perjanjian dibuat setidak-
mereka menghindari untuk saling tidaknya dalam bentuk tertulis dan
menggugat meskipun perkaranya benar- dilegalisir oleh notaris atau dalam suatu
benar menurut hukum formal. Alasannya bentuk akta notaris (akta otentik);
tidak aneh; pengusaha saling tergantung; dalam rangka memperkuat kedudukan
mereka hidup dan bekerja dalam jaringan para pihak yang terlibat dalam suatu
hubungan yang berkesinambungan. Di kontrak apabila terjadi sengketa.
antara perusahaan manufaktur mungkin 2. Penyelesaian sengketa di bidang
membeli penjepit kertas, pulpen dan kontrak bisnis perusahaan dapat
peralatan kantor dari dealer yang sama dari dilaksanakan dengan mengacu kepada
tahun ke tahun. Langsung menggugat; atau ketentuan KUH Perdata yang
berselisih kelewat batas, atau menetapkan apabila terjadi wanprestasi
mempertahankan hak-hak, atau dalam perjanjian; akan tetapi jika pihak
mempertahankan hak-hak yan g tidak yang melakukan wanprestasi tidak
masuk akal akan mengganggu; ini bersedia menyelesaikannya secara
cenderung meletakkan hubungan yang musyawarah, maka gugatan dapat
bernilai ini. Juga ada norma, praktik, da diajukan melalui Pengadilan Negeri
konsepsi rasa hormat dan sportif yang yang berwenang dan setelah keputusan
biasanya dianut oleh pengusaha. diperoleh, dapat dilanjutkan dengan
Berdasarkan uraian ini, jelaslah bahwa pelaksanaan keputusan (eksekusi).
para pengusaha di Amerika Serikat, di
dalam menyelesaikan sengketa di kalangan B. Saran
mereka karena pengusaha saling 1. Sebaiknya para pihak dalam membuat
tergantung; mereka hidup dan bekerja suatu kontrak berupaya untuk
dalam jaringan hubungan yang mematuhi isi dari kontrak tersebut
berkesinambungan. untuk menjaga kepercayaan dan citra
mereka dalam berusaha dan
PENUTUP berhubungan dengan pihak lain, dan
A. Kesimpulan apabila salah satu pihak mengalami
1. Pengaturan hukum dalam pembuatan hambatan atau lalai dalam memenuhi
suatu kontrak bisnis mengacu kepada isi dari kontrak maka bagi pihak yang
suatu bentuk perjanjian formal yang lalai terlebih dahulu diberi surat
diakui secara sah menurut hukum, dan peringatan untuk mengingatkan yang
secara umum tidak diatur secara jelas dimaksudkan untuk memberi tenggang
dan tegas terhadap formalitas dari waktu agar si lalai dapat memenuhi
suatu perjanjian. Asas kebebasan kewajibannya.
berkontrak berdasarkan pada 2. Meskipun di dalam kontrak yang dibuat
ketentuan Pasal 1338 ayat (1) KUH oleh para pihak telah ditentukan cara
Perdata yaitu: “Semua perjanjian yang penyelesaian sengketa, yaitu melalui
dibuat secara sah berlaku sebagai pengadilan, sebaiknya dalam
undang-undang bagi mereka yang penyelesaian sengketa bisnis para
pengusaha sebelumnya mengupayakan
9
Lawrence M. Friedman, American Law An cara-cara musyawarah untuk mencari
Introduction, Penerjemah, Whisnu Basuki, Tata penyelesaian masalah sehingga para
Nusa, Jakarta, 2001, hlm. 197.

113
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013

pihak tersebut dapat meningkatkan


hubungan yang bernilai. Dengan tetap
mengedepankan norma, praktik, dan
konsepsi rasa hormat sesama dan sikap
sportif yang biasanya dianut oleh para
pengusaha.

KEPUSTAKAAN
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perikatan,
Alumni, Bandung, 1982.
Achmad Ichsan, Hukum Perdata IB, PT.
Pembimbing Masa, Jakarta, 1969.
C.S.T. Kansil, Christine S.T. Kansil, Pokok-
pokok Pengetahuan Hukum Dagang
Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2002.
Henry Champbell Black, Black’s Law
Dictionary, ST. Paul, Minnesota, West
Publishing Co, USA, 1968.
Jesse R. Raphael, The Collier Quick and Easy
Guide to Law, COLLIER Books, New
York, 1962.
Lawrence M. Friedman, American Law An Introduction, Penerjemah, Whisnu Basuki, Tata
Nusa, Jakarta, 2001.
Mariam Darus Badrulzaman, Perjanjian Kredit Bank, Alumni, Bandung, 1983.
___________, Aneka Hukum Bisnis, Alumni, Bandung, 1994.
Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis, Menata Bisnis Modern di Era Global, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2005.
M. Yahya Harahap, Segi-segi Hukum Perjanjian, Alumni, Bandung, 1982.
Muhammad Abdulkadir, Hukum Perjanjian, Alumni, Bandung, 1986.
R. Subekti, Hukum Perjanjian, Cet. X, PT. Intermasa, Jakarta, 1985.
R. Setiawan, Pokok-pokok Hukum Perikatan, Binacipta, Bandung, 1977.
Roedjiono, Alternative Dispute Resolution (Pilihan Penyelesaian Sengketa), Makalah disajikan
pada Penataran Dosen Hukum Perdata, diselenggarakan oleh Fakultas Hukum UGM,
Yogyakarta, 1996.
R. Wirjono Prodjodikoro, Hukum Perdata Tentang Persetujuan-persetujuan Tertentu, Sumur,
Bandung, 1985.
Salim, H. S, Hukum Kontrak, Teori & Teknik Penyusunan Kontrak, Cet. Keenam, Sinar Grafika,
Jakarta, 2009.
Sudargo Gautama, Hukum Dagang Internasional, Alumni, Bandung, 1985.
KUH Perdata, Burgerlijk Wetboek, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Cet. 1, Pustaka
Mahardika, Jakarta, 2010.

114

Anda mungkin juga menyukai