Disusun Oleh :
Ni Ketut Suasti Rahayu (09)
Ni Kadek Christina Darmayanti (10)
Ni Made Mirah Adi Purnami (11)
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................9
3.2 Saran.......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
hal tertentu yang telah mereka sepakati. Ketentuan umum tentang kontrak diatur dalam
umum dari asas-asas hukum yang mengatur hubungan-hubungan hukum antara dua pihak
atau lebih berdasarkan perjanjian yang sah. Hukum kontrak Indonesia tetap menggunakan
ketentuan pemerintah kolonial Belanda yang tertuang dalam Buku III KUH Perdata. Buku
III KUH Perdata menganut sistem terbuka, artinya para pihak bebas mengadakan
perjanjian dengan siapa saja, menentukan syarat-syarat berlakunya, dan bentuk perjanjian
itu baik secara tertulis maupun lisan. Selain itu, ia memiliki hak untuk membuat kontrak
sipil dan non-sipil. Ini juga sesuai dengan Pasal 1.338 Ayat (1) KUH, yang menyatakan :
“Semua yang secara sah masuk ke dalam kontrak diatur oleh hukum mereka yang masuk
ke dalamnya”. Mendengar kata kontrak, sekilas kita langsung berpikir bahwa itu adalah
perjanjian tertulis. Dengan kata lain, kesepakatan dianggap dalam arti sempit
kesepakatan. Dalam arti luas, kontrak adalah perjanjian yang mengatur hubungan antara
1
5. Apa perbedaan antara perjanjian dan kontrak?
3. Untuk mengetahui manfaat dan makna dalam kehidupan sehari-hari mengenai Hukum
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kontrak atau perjanjian adalah kesepakatan antara dua orang atau lebih tentang hal-
hal tertentu yang telah mereka sepakati. Ketentuan umum tentang kontrak diatur dalam
bahwa, perjanjian merupakan bagian dari pengertian perjanjian, artinya perjanjian juga
yang mempunyai akibat hukum yang mengikat disamakan dengan perjanjian. Perjanjian
tanpa akibat hukum bukanlah suatu kontrak. Dasar untuk menentukan apakah suatu
kontrak mempunyai akibat hukum yang mengikat atau hanya merupakan suatu kontrak
yang berkonsekuensi moral timbul dari kehendak dasar para pihak yang berkontrak.
Hukum perjanjian meliputi pengertian umum dari asas-asas hukum yang mengatur
hubungan-hubungan hukum antara dua pihak atau lebih berdasarkan perjanjian yang sah.
yang tertuang dalam Buku III KUH Perdata. Buku III KUH Perdata menganut sistem
terbuka, artinya para pihak bebas mengadakan perjanjian dengan siapa saja, menentukan
syarat-syarat berlakunya, dan bentuk perjanjian itu baik secara tertulis maupun lisan.
Selain itu, ia memiliki hak untuk membuat kontrak sipil dan non-sipil. Ini juga sesuai
dengan Pasal 1.338 Ayat (1) KUH, yang menyatakan : “Semua yang secara sah masuk ke
dalam kontrak diatur oleh hukum mereka yang masuk ke dalamnya”. Mendengar kata
kontrak, sekilas kita langsung berpikir bahwa itu adalah perjanjian tertulis.
3
Dengan kata lain, kesepakatan dianggap dalam arti sempit kesepakatan. Dalam arti
luas, kontrak adalah perjanjian yang mengatur hubungan antara dua pihak atau lebih. Dua
orang yang bersumpah untuk menikah satu sama lain masuk ke dalam kontrak
pernikahan. Seseorang yang memilih makanan di pasar membuat kontrak untuk membeli
sejumlah tertentu dari makanan itu. Kontrak tidak lain adalah kontrak itu sendiri (kontrak
yang mengikat tentunya). Dalam hukum kontrak Indonesia yang masih menggunakan
acuan hukum dari bekas pemerintahan kolonial Belanda, kontrak yaitu Burgerlijk
Wetboek (BW) disebut overeenkomst, yang dalam bahasa Indonesia berarti kontrak. Salah
satu alasan mengapa banyak kontrak yang dibuat tidak selalu dapat disamakan dengan
kontrak adalah karena kontrak menurut Pasal 1.313 KUH tidak mengandung kata
“kontrak tertulis”. Konsep perjanjian dalam pasal 1313 KUH hanya menyebutkan suatu
perbuatan di mana satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang atau lebih.
Untuk dapat dianggap sah secara hukum, ada 4 syarat yang harus dipenuhi sebagaimana
diatur dalam Pasal 1.320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia, yaitu :
4. Alasan Hukum.
Kesepakatan kontrak mengandung arti bahwa, kehendak para pihak yang membuat
kesepakatan adalah konsisten, sehingga tidak boleh ada paksaan, penguasaan dan
sebagai salah satu syarat sahnya suatu perjanjian mengandaikan bahwa, para pihak dalam
perjanjian itu harus dewasa, sehat jasmani, dan cakap hukum. Menurut Pasal 1.330 BW
4
juncto Pasal 47 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 , seseorang dianggap sudah
dewasa, yaitu dia berusia 18 tahun atau sudah menikah. Jika seseorang yang belum cukup
umur ingin membuat perjanjian, dia atau walinya yang sah dapat mewakilinya.
Sedangkan, orang yang dinyatakan sehat jiwanya tidak dikenakan perwalian menurut
Dalam hal ini, alasannya adalah tujuan akad. Kesepakatan para pihak dan yurisdiksi
para pihak merupakan syarat sahnya kesepakatan subyektif. Jika tidak dipenuhi, akad
dapat dibatalkan, yaitu selama para pihak tidak memutuskan kontrak, maka kontrak
tersebut sah. Hal tertentu dan alasan halal merupakan syarat sahnya suatu kontrak
substantif. Jika tidak dipenuhi maka akad batal, yaitu dianggap sejak semula tidak pernah
ada akad. Kenyataannya, banyak kontrak yang tidak memenuhi syarat sahnya kontrak
secara umum, misalnya unsur kontraktual dilaksanakan dengan cara yang berbeda dengan
kehendak para pihak dalam kontrak. Saat itu dibuat kontrak-kontrak yang isinya hanya
Menurut teori pada ilmu aturan perdata, diketahui ada 9 asas-asas aturan perikatan yg
mereka yg membuatnya.”
Asas ini adalah asas yg menaruh kebebasan pada para pihak untuk membuat :
5
b. Mengadakan perjanjian menggunakan siapapun.
6
c. Memilih isi perjanjian, pelaksanaan, dan persyaratannya.
Tetapi kebebasan yg dimaksud pada KUHP pula nir bisa diartikan bahwa kontrak bisa
Pasal 1320 ayat (1) KUHP sudah memilih bahwa salah satu kondisi sahnya perjanjian
Asas ini pula merujuk dalam Pasal 1338 ayat (1) KUHP, dimana para pihak akan
Asas ini sudah tercantum pada Pasal 1338 ayat (3) KUHPerdata yg berbunyi :
Sehingga bisa disimpulkan bahwa, para pihak ketika menciptakan kontrak juga ketika
melaksanakan isi kontrak tadi wajib dilakukan menggunakan itikad & niat baik.
5. Asas Keseimbangan
Asas ini menetapkan adanya suatu posisi tawar yg sama atau seimbang waktu
6. Asas Kepatutan
“Suatu perjanjian nir hanya mengikat buat hal-hal yg secara tegas dinyatakan di
dalamnya, namun pula buat segala sesuatu yg berdasarkan sifat perjanjian, diharuskan
7
Artinya, kontrak tadi pula wajib memperhatikan kepatutan & keadilan bagi para
pihak.
Asas ini adalah cerminan menurut Pasal 1338 ayat (2) KUHPer yg menyatakan bahwa
pihak pada perjanjian tidak boleh buat membatalkan perjanjian secara sepihak.
Asas ini memilih bahwa seorang yg akan melakukan & atau menciptakan kontrak
hanya buat kepentingan perseorangan saja. Hal ini tertulis pada Pasal 1315
“Pada umumnya seseorang nir bisa mengadakan perikatan atau perjanjian selain buat
dirinya sendiri.”
Inti ketentuan ini telah kentara bahwa buat mengadakan suatu perjanjian, orang tadi
9. Asas Kebiasaan
perjanjian, meskipun nir menggunakan tegas dinyatakan. Hal ini adalah perwujudan
Ada beberapa poin penting dalam kontrak kerja yang perlu Anda pahami, antara lain :
8
Di tempat kerja, setiap perusahaan harus menawarkan tunjangan karyawannya.
kebijakan.
Maka Anda harus tahu bahwa surat itu berisi kebijakan pembatalan dan pembatalan
perusahaan. Agar nanti ketika ingin berhenti dan ada masalah yang menyebabkan
Selain itu, Anda harus tahu bahwa Anda memiliki status pekerjaan yang jelas setiap
kali Anda bekerja. Bisa jadi karyawan kontrak yang sudah lama bekerja di
Anda perlu memahami poin ini agar jelas kapan Anda bekerja dan kapan Anda
mengambil cuti. Biasanya kontrak kerja mencantumkan lembur atau tidak. Untuk hari
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sekian pembahasan singkat mengenai definisi dari hukum kontrak dan hukum
dalam sebuah kontrak dan perjanjian bagaimana prosedur sebuah kontrak dan
perjanjian beserta syarat sah dan asas hukum yang berlaku dalam membuat sebuah
kontrak dan perjanjian oleh seorang pekerja atau pelaku bisnis dalam menyepakati
sebuah kontrak dan perjanjian yang dilakukan antara kedua belah pihak agar terjalin
kesepakatan bersama.
pihak yang dirugikan dapat melapor ke pihak yang berwenang, yang terjadi sesuai
penelitian ini proses penyelesaian di lakukan secara mediasi, dan pihak yang
merugikan dapat mengantikan barang yang rusak atau lain sebagainya dengan denda.
3.2 Saran
bidang dasar yang penting seperti sosial, budaya, politik, hukum, dan bidang
1
ekonomi. Hal tersebut perlu dikerjakan supaya perubahan yang terjadi nantinya akan
menjadi lebih baik lagi. Kita pun perlu untuk menanamkan penerapan nilai-nilai UUD
1945 serta Pancasila, supayaya bangsa Indonesia tetap maju tanpa meninggalkan ciri
khas yang telah ada. Kami yakin jika bangsa ini akan memiliki kehidupan yang lebih
baik apabila berpegang teguh kepada pedoman yang ada, meskipun zaman dan
1
DAFTAR PUSTAKA
https://jdih.banyuwangikab.go.id/ebook/upload/ebook/hukum-kontrak.pdf
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-hukum-kontrak/
https://www.bpkp.go.id/pustakabpkp/index.php?p=show_detail&id=1507
https://layanan.hukum.uns.ac.id/data/RENSI%20file/Data%20Backup/Done%20To%20Back
Up/MATERI%20HUKUM%20KONTRAK%20(2).docx
https://fh.unair.ac.id/mempelajari-dasar-dasar-hukum-kontrak/
https://www.agamkab.go.id/Agamkab/detailkarya/533/mengenal-perjanjian-dan-kontrak.html
https://libera.id/blogs/hukum-kontrak/
https://repository.uin-suska.ac.id/6416/4/BAB%20III.pdf
https://www.slideshare.net/abdul300483/hukum-perjanjian-hukum-kontrak
https://ansugi.com/id/apa-perbedaan-perjanjian-kontrak-dan-mou/