MAKALAH
“HUKUM KONTRAK"
OLEH:
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
Materi ini bersumber dari berbagai sumber bacaan yang Insya Allah tersusun
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari
kata sempurna makalah ini, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu, penulis terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberi manfaat ataupun inpirasi pada
pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
inggris, yaitu contract of law, sedangkan dalam bahasa belanda disebut dengan istilah
overeenscom strecht. Timbulnya perjanjian jenis ini karena adanya asas kebebasan
berkontrak, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1338 KUH Perdata. Pada dasarnya
kontrak berawal dari perbedaan atau ketidaksamaan kepentingan di antara para pihak.
proses negosiasi diantara para pihak. Melalui negosiasi para pihak berupaya
asas kontrak, syarat sah kontrak yang harus dipenuhi,dan dengan kontrak pula pihak-
pihak yang terkait mendapatkan suatu kejelasan hukum apabila salah satu pihak tidak
Undang Hukum Perdata atau Burgerlijk Wetboek Bab III tentang perikatan
sebagai suatu pengertian yang lebih sempit dari sebuah perjanjian. Perjanjian
diberlakukan karena terdapat perbedaan kepentingan antara para pihak yang dengan
perjanjian tersebut. Dalam skala yang lebih luas kontrak merupakan sebuah
kesepakatan antara dua pihak yang menjalin kesepakatan di dalam perjanjian kontrak
tersebut. Jadi pada dasarnya kontrak terdapat sebuah hubungan antara kedua belah
pihak tersebut, yang dimana berisi perjanjian yang diterbitkan bagi yang
membuatnya. Kontrak tersebut terbentuk seperti suatu rangkaian kata yang berisi
pertama, maka sumber hukumnya. Istilah kontrak mempunyai pengertian lebih sempit
karena ditujukan kepada perjanjian atau persetujuan yang tertulis. Menurut ajaran
disimpulkan dari Bab II Buku III KUHPerdata, karena tidak ada definisi yang tegas
mengenai kontrak, tetapi KUHPerdata lebih otentik daripada pendapat doktrin. Asas
berbeda atau tidak sama. Kepentingan itu sudah muncul pada saat kesepakatan dibuat
para pihak, namun perkembangan akibat hukum terhadap kesepakatan itu berbeda-
beda.
Definisi hukum kontrak menurut para ahli yang memiliki pandangan mengenai
hukum kontrak sangat banyak, salah satunya Menurut Salim H.S, yaitu definisi
kedua belah pihak yang saling berhubungan yang tertuang keinginan kedua belah
pihak yang ada pada dokumen tertulis agar tercapainya suatu tujuan tertentu. Hukum
kontrak disebut juga sebagai hukum pelengkap. Jika para pihak tidak melakukan
pengaturan sendiri pada perjanjian yang dibuat maka disinilah peran dari pasal yang
Ciri-ciri suatu kontrak hukum bisa dilihat pada adanya sebuah kesepakatan
karakteristik dalam pembuatan perjanjian yang berupa sebuah niat yang dapat
diungkapkan kepada pihak lain. Hukum menjadi dasar adanya transaksi bisnis dan
memberikan perlindungan hukum, karena itu pada hukum kontrak tersebut sangatlah
peradaban manusia yang lebih baik. Hal ini bahwa semua perjanjian yang melekat
pada kontrak tersebut berlaku secara sah bagi para pihak yang membuatnya yang
ketidaksamaan bagi para pihak, maka perlu sebuah rumusan hubungan kontraktual
yang didasari pada proses negosiasi di antara para pihak. Dengan sebuah proses
negosiasi, para pihak akan berusaha untuk melakukan upaya kesepakatan melalui
proses tawar menawar. Karena umumnya di dalam sebuah perjanjian berawal pada
perjanjian. Melalui perjanjian tersebut, perbedaan itu akan diakomodasi dan dibingkai
dengan seperangkat hukum yang dapat mengikat para pihak yang mebuatnya.
Terdapat asas penting pada suatu perjanjian ataupun kontrak yaitu asas
kebebasan konsensualisme, asas kebebasan kontrak, acta pacta sun servanda, dan asas
a. Asas Konsensualisme, Merupakan perjanjian yang dibuat oleh dua orang atau
lebih yang sudah mengikat sehingga melahirkan kewajiban bagi salah satu
pihak.
dengan isi yang bebas akan tetapi tidak melawan undang-undang, ketertiban
c. Acta pacta sun servanda, Asas ini merupakan sebagai pengikat dalam suatu
perjanjian, yang berarti bahwa para pihak yang membuat perjanjian tersebut
terikat didalam sebuah kesepakatan pada perjanjian yang telah mereka buat.
Dengan demikian, perjanjian tersebut yang sudah diperbuat akan berlaku sah
bagi pembuatnya oleh para pihak yang menbuat kontrak itu tersebut.
d. Asas Itikad Baik, Asas ini memiliki arti bahwa pada pelaksanaan perjanjian
harus berdasarkan itikad baik. Itikad baik terdapat pada Pasal 1338 ayat (3)
KUHPerdata. Itikad baik bisa dibedakan dalam arti pengertian secara subjektif
maupun objektif. Itikad baik dalam segi subjektif, berarti perlu adanya sebuah
kejujuran, karena kejujuran sangar erat dengan sikap batin seseorang pada saat
harus berdasarkan pada tahap kesepakatan para pihak (dengan tahap ini adanya
berupa sebuah tinjauan dari pihak sebagai pembuat atau pihak yang tidak membuat
dalam suatu rancangan kontrak bisnis tersebut). Setelah melalui tahap ini maka
tercapai negoisasi, yang setelah semua proses ini di lalui maka kontrak bisnis dapat
hal di dalam kontrak tersebut. Menurut penulis pembuatan suatu perjanjian pada
Anatomi yang dari kontrak yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan
berupa:
Judul Kontrak
Pada judul harus jelas, padat dan singkat sehingga diberikan sebuah gambaran
Awal Kontrak
pembuka, serta tanggal dimulainya kontrak tersebut sebagai bukti dan perbuatan
Para Pihak
Premis
bagaimana kesepakatan dalam kontrak tersebut terjadi harus diuraikan secara singkat.
Isi Kontrak
Pada tahap ini, isi pada suatu perjanjian diwakili pasal-pasal sertapada tiap
pasal diberikan judul.IIsi pada suatu perjanjian kontrak meliputi tiga (3) yakni
sebagai berikut: accidentalia, naturalia, dan essensali. Terdapat pula unsur yang tidak
pihakpihak yang bersangkutan serta juga terdapat saksi pada perjanjian kontrak
tersebut.
Tidak dapat disangkal bahwa hubungan bisnis dimulai dari kontrak. Tidak
menimbulkan gejala hukum sebagai akibat dari hubungan hukum antara satu
hak yang timbul dari hukum kontrak bersifat tidak mutlak yaitu berlaku bagi
Sehingga hukum kontrak merupakan dasar bagi adanya hubungan bisnis. Agar
suatu perjanjian atau kontrak berlaku sah, seperti yang ditetapkan Pasal 1320 Kitab
a. Sepakat diantara para pihak yang mengikatkan diri pada suatu kontrak tertentu
b. Para pihak tersebut memang cakap melakukan perbuatan hukum yaitu dalam
c. Sifat dan luas objek perjanjian kontrak dapat ditentukan (Pasal 1332-1334
KUH Perdata)
2. Melindungi berbagai suatu jenis usaha, khususnya untuk jenis Usaha Kecil
5. Mewujudkan iklim bisnis yang aman dan adil untuk semua pelaku bisnis.
tertib, dan tentram agar tidak ada pihak yang dirugikan. Selain itu, Fungsi kontrak
pasal 1338 KUH Perdata menerangkan bahwa segala perjanjian yang dibuat
mengatur bagi para pihak yang membuatnya. Kontrak ini mengatur mengenai
hak dan kewajiban para pihak. Sehingga dengan adanya Kontrak maka para
kontrak.
dengan adanya Kontrak, maka Anda dengan mudah dapat memantau dan
mengontrol apakah mitra Anda telah melakukan apa yang telah dijanjikan
atau belum, ataukah malah telah melanggar hal-hal yang telah disepakati di
dalam Kontrak.
hubungan bisnis.
dengan musyawarah terlebih dahulu, jika masalah tidak selesai melalui cara
ketentuan ini maka para pihak tidak kebingungan lagi bagaimana cara
penyelesaiannya jika terjadi masalah di kemudian hari.
5. Kontrak berfungsi sebagai alat bukti jika terjadi perselisihan. Jadi tidak
selamanya suatu hubungan bisnis bisa berjalan dengan mulus, sangat mungkin
terjadi salah satu pihak atau bahkan kedua belah pihak ingkar janji, tidak
melakukan apa yang telah dijanjikannya atau melanggar Kontrak yang telah
dibuat. Sehingga dengan kontrak bisnis mutlak diperlukan sebagai alat bukti
tertulis untuk menggugat mitra Anda yang ingkar janji atau Wanprestasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ahli hukum menempatkan sebagai bagian dari hukum perjanjian karena kontrak
suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada orang lain atau dua orang saling
sebagai dasar dari adanya hubungan bisnis, hukum kontrak berperan juga dalam
memberikan perlindungan hukum bagi para pihak yang terkait dengan hubungan
bisnis tersebut dan hukum kontrak juga berperan dalam penyelesaian sengketa yang
terjadi antar para pihak dalam perjanjian kontrak, baik melalui non litigasi maupun
melalui litigasi.
3.2 Saran
Makalah ini dibuat untuk menjadi bacaan reveresi kami dalam mengetahui
Anak A,. Marwanto. 2010. Kontrak Sebagai Krenagka Dasar Dalam Kegiiatan Bisnis
Di Indonesia. Hukum Keperdataan. Fakultas Hukum Universitas Udayana.
Sigit Irianto. 2007. Hukum Kontrak dan Perkembangannya. Doktor Ilmu Hukum.
Fakultas Hukum. UNTAG Semarang.