Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Mata Kuliah : Hukum Bisnis

Dosen Pengampu : Dr.Sri Rezeki,SE,M.Si

Disusun Oleh :

MAY SARAH SIREGAR 7183510040

MANAJEMEN A 2018

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah Yang maha Esa, atas berkat rahmat dan karunia-
Nya, sehingga saya masih diberikan kesempatan menyelesaikan critical journal review ini
dengan baik.

Terimakasih kepada Ibu dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dan
arahan yang baik dalam mengerjakan rekayasa ide ini dan juga telah memberikan
kesempatan dan kepercayaan kepada kami dalam meyusun critical journal review ini.
Terimakasih juga kepada teman yang turut membantu pembuatan makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik serta
saran yang membangun guna menyempurnakan tugas ini dan dapat menjadi acuan dalam
menyusun tugas-tugas selanjutnya. Terimakasih.

Medan, Desember 2020

Penyusun

ii
BAB I
RINGKASAN JURNAL
Jurnal 1
A. Identitias Jurnal

Judul KEABSAHAN PERJANJIAN JUAL BELI SECARA TIDAK


TERTULIS BERDASARKAN HUKUM PERDATA
Nama Jurnal Ilmu Hukum

Volume,Tahun Vol 1, No 2 Desember 2018 P-ISSN 2622-6235, E-ISSN 2622-6243,

Penulis Aan Handriani

Tujuan a. Untuk mengetahui bagaimana perjanjian jual beli secara tidak


Penelitian tertulis.
b. Untuk mengetahui bagaimana hukum perdata mengatur tentang
perjanjian jual beli.

Halaman 275-304

Download file:///C:/Users/user/Downloads/j%203%20hukum.pdf

B. Ringkasan dari Setiap Bagian Jurnal

Bagian Ringkasan
Jurnal
Pendahuluan “Di dalam asas kebebasan berkontrak yang dijelaskan melalui
rumusan Pasal 1338 KUHPerdata menyebutkan bahwa semua perjanjian
yang dibuat secara sah, berlaku sebagi Undang-Undang bagi mereka
yang membuatnya dan di dalam ayat (3) disebutkan persetujuan-
persetujuan harus dilaksanakan dengan etikad baik. Pengertian ini
berkaitan dengan asas pacta s unt servanda yang artinya bahwa
perjanjian tersebut harus dilaksanakan.”5 “Di dalam rumusan Pasal
1320 KUHPerdata dijelaskan mengenai syarat sahnya perjanjian, yaitu :
a). sepakat mereka yang mengikatkan diri, b). kecakapan untuk
membuat perjanjian, c). suatu hal tertentu, d). suatu sebab yang halal.
Dalam pengertian sepakat pada salah satu unsur Pasal 1320
KUHPerdata adalah syarat amat penting dalam sahnya suatu perjanjian.
Sepakat ditandai oleh penawaran dan penerimaan dengan cara : a).
tertulis; b). lisan; c). diam-diam; d). simbol-simbol tertentu. Oleh sebab
itu, jelas bahwa perjanjian lisan/Tidak Tertulis merupakan perjanjian
yang sah karena memenuhi unsur kata sepakat yang terdapat di dalam

1
rumusan Pasal 1320 KUHPerdata
Kajian Teori  Uitings theorie (teori saatmelahirkan kemauan)
 Verzend theorie (Teorisaat mengirim surat penerimaan)
 Ontvang theorie (teori saat menerima surat penerimaan)
 Vernemings theorie (teori saat mengetahui surat penerimaan
Metode  Jenis metode penelitian yaitu jenis penelitian Yuridis normatif
Penelitian  Sebagai sumber datanya adalah data sekunder, yang terdiri dari
bahan Hukum primer, bahan Hukum sekunder atau data tersier.
 Metode analisis kualitatif,berdasarkan data sekunder yang berupa
teori, makna dan substansinya dari berbagai literatur
Pembahasan “Berdasarkan ketentuan mengenai syarat sahnya suatu perjanjian
tersebut, tidak ada satupun syarat dalam Pasal 1320 KUH Perdata yang
mengharuskan suatu perjanjian dibuat secara tertulis”. Dengan kata lain,
suatu Perjanjian yang dibuat secara tidak tertulis juga mengikat secara
hukum bagi para pihak yang membuatnya.
Kesimpulan 1. Keabsahan Perjanjian Jual Beli Secara Tidak Tertulis ,“Perjanjian
lisan/Tidak Tertulis seperti ini tetaplah sah, tetapi yang menjadi
masalah adalah jika ada sengketa yang lahir terkait dengan
perjanjian ini maka para pihak akan kesulitan melakukan
pembuktian.
2. Hukum Perdata Mengatur Tentang Perjanjian Jual Beli,Dalam KUH
Perdata Buku III tentang Perikatan ( van verbintenis )” tidak
mendefenisikan tentang perikatan. “Akan tetapi diawali dengan
pasal 1233 BW mengenai sumber-sumber perikatan, yaitu
perikatan,lahir karena suatu suatu persetujuan atau perjanjian
Undang-Undang.”
Saran 1. Untuk mencegah kerugian antara kedua belah pihak yang melakukan
suatu perjanjian Jual beli, sebaiknya perjanjian dimuat secara tertulis
maksud dari hal ini, jika terdapat pihak yang melanggar dalam proses
perjanjian, hal ini bisa melihat kembali pada isi perjanjian dan
pembuktianya cukup sempurna ditambah dengan adanya saksi dalam
suatu perjanjian.
2. keabsahan suatu perjanjian sebagaimana tertera dalam pasal 1320
bahwa suatu perjanjian apabila sah , sepakat mereka yang mengikat
dirinya, kecakapan untuk membuat suatu perjanjian, Suatu hal
tertentu,Suatu sebab yang halal.

Jurnal 2
A Identitas Jurnal
Judul Sahnya Perjanjian Jual Beli Melalui Internet Berdasarkan Hukum

2
Nama Jurnal Lex Privatum

Volume,Tahun Vol. VI/No. 2/April/2018

Penulis Oleh : Jesica Ch. Andes2

Tujuan Ttujuan untuk mengetahui bagaimana kewajiban penjual dan pembeli


Penelitian dalam perjanjian jual beli berdasarkan hukum perdata dan bagaimana
sahnya perjanjian jual beli melalui internet menurut Hukum Perdata.

Halaman 78-84

Download https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexprivatum/article/view/19983/
19591

B. Ringkasan dari Setiap Bagian Jurnal


Bagian Ringkasan
Jurnal
Pendahuluan 1. Dalam perjanjian jual beli berdasarkan hukum perdata ada beberapa
kewajiban utama yang wajib dipenuhi oleh penjual yaitu menyerahkan
hak milik atas benda yang dijualbelikan , menjamin cacat tersembunyi,
jaminan dari gugatan pihak ketiga serta kenikmatan tenteram atas benda
yang dijualbelikan, selain itu penjual dibebani kewajiban tambahan yaitu
biaya penyerahan, sedangkan kewajiban utama pembeli adalah membayar
harga pembelian berupa sejumlah uang.
2. Sahnya perjanjian jual beli melalui internet harus memiliki keabsahan
yang sama dengan perjanjian konvensional sepanjang dapat dibuktikan
dan memenuhi ketentuan dalam Pasal 1320d dan Pasal 1338
KUHPerdata. Dasar sahnya suatu perjanjian terjadi apabila keduanya
sama-sama sepakat dan adanya kata kesepakatan antara pembeli dan
penjual dalam berkomunikasi mengenai penawaran barang dan pemilihan
barang yang diinginkan serta keduanya menyetujuinya. Perjanjian antara
kedua belah pihak berlangsung secara bebas dan menjadi undangundang
bagi yang membuatnya.

Kajian Teori 1. Teori Penawaran dan Penerimaan ( Offer and Acceptance).


2. Teori Pernyataan (VerklaringsTheorie)
3. Teori Konfirmasi.

3
Metode Metode Penelitianyang digunakan ialah penelitian hukum normatif atau
Penelitian penelitian hukum kepustakaan6dan mempelajari norma yang terdapat
dalam peraturan perundangundangan ataupun norma yang mengatur
tentang perjanjian jual beli melalui internet berdasarkan hukum perdata.
Pembahasan 1. Bagaimana kewajiban penjual dan pembeli dalam perjanjian jual
beli berdasarkan hukum perdata?
1. Kewajiban Penjual Penjual wajib menyatakan dengan tegas untuk apa
dia mengikatkan dirinya bahwa segala janji yang tidak jelas dan dapat
menimbulkan berbagai pengertian harus ditafsirkan untuk kerugian
penjual. Demikian peringatan dini yang diberikan oleh pembentuk
undang-undang kepada penjual melalui ketentuan Pasal 1473
KUHPerdata.
2. Kewajiban Pembeli
Selain kewajiban pokok, ada lagi kewajiban pelengkap yang diatur dalam
Pasal 1476 KUHPerdata, yaitu pembeli wajib memenuhi biaya yang
wajib dikeluarkan untuk mengangkut benda ke tempat pembeli, misalnya
biaya alat angkut. Kewajiban pelengkap biasanya ada kaitannya dengan
ketentuan syarat penyerahan dalam perjanjian yang dibuat oleh kedua
pihak, misalnya, syarat franco. Artinya, benda di antar ke tempat yang
ditentukan pembeli.
2. Bagaimana sahnya perjanjian jual beli melalui internet menurut
Hukum Perdata?
Kontrak dalam perdagangan melalui internet belum diatur di dalam
buku III KUHPerdata, pengaturan terhadap kontrak atau e-commerce
dapat digunakan aturan yang berlaku secara umum. Kontrak dalam e-
commerce mengikat dan berlaku bagi para pihak yang ketika kontrak
tersebut disepakati oleh kedua belah pihak. Hal ini terjadi dikarenakan
adanya sifat terbuka dari buku III KUHPerdata. Meskipun ada salah satu
syarat sahnya perjanjian yang tidak terpenuhi yaitu mengenai syarat
kecakapan. Para pihak perjanjian atau kontrak yang dibuat oleh merchant
dan customer tetap berlaku dan mengikat serta menjadi undang-undang,
karena syarat kecakapan termasuk dalam syarat subjektif dimana suatu
syarat meskipun tidak terpenuhi dalam perjanjian tidak menyebabkan
perjanjian atau kontrak menjadi tidak sah, namun perjanjian atau kontrak
tersebut dapat dimintakan pembatalan.
Kesimpulan 1. Dalam perjanjian jual beli berdasarkan hukum perdata ada beberapa
kewajiban utama yang wajib dipenuhi oleh penjual yaitu menyerahkan
hak milik atas benda yang dijualbelikan , menjamin cacat tersembunyi,
jaminan dari gugatan pihak ketiga serta kenikmatan tenteram atas benda
yang dijualbelikan, selain itu penjual dibebani kewajiban tambahan yaitu
biaya penyerahan, sedangkan kewajiban utama pembeli adalah membayar
harga pembelian berupa sejumlah uang.
2. Sahnya perjanjian jual beli melalui internet harus memiliki keabsahan
yang sama dengan perjanjian konvensional sepanjang dapat dibuktikan

4
dan memenuhi ketentuan dalam Pasal 1320d dan Pasal 1338
KUHPerdata.
Saran Meskipun para pihak tidak saling bertemu seperti dalam perjanjian
konvensional atau perjanjian biasa dan Pemerintah memberikan
pengawasan yang lebih besar bagi para pihak yang melakukan transaksi
agar tidak disalah gunakan oleh pihakpihak yang tidak bertanggung
jawab dan tidak menimbulkan sengketa antara para pihak dalam
perjanjian ini.

5
6
BAB II
PEMBAHASAN
Kekurangan dan Kelebihan Jurnal
 Kelebihan
 Dijurnal 2 isi abstraknya lebih bagus yang mana dari bagian tersebut dapat
menggambarkan penelitian yang dilakukan di jurnal tersebut kebanding jurnal
1 yang tidak memaparkan secara rinci penelitian yang dilakukan di bagian
abstrak,di bagian abstrak jurnal ini hanya menjelaskan Perjanjian jual beli
tidak diikutsertakan mengenai pengambilan penelitian.
 Jika untuk kajian teori kedua jurnal tidak langsung menampilkan bagian ini
namun kebanyakan teori terapat di jurnal 1 kebanding jurnal 2 yang mana
jurnal 2.
 Kedua jurnal sama-sama menampilkan bagian rumusan masalah sehingga jelas
para review dapat dengan mudah menentukan uji masalah yang diteliti oleh
penelitian jurnal tersebut.
 Dari segi layout kedua jurnal,lebih bagus jurnal 1 kebanding jurnal 2.
 Abstrak di jurnal 1 menyajikan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia
sedangkan di jurnal 2 hanya menggunakan bahasa Indonesia,tidak
menampilkan abstrak dengan bahasa Inggris.

 Kekurangan
 Dari segi penulisan masih terdapat kata-kata yang salah terutama di jurnal
kedua.
 Jurnal 2 tidak ada ISSNnya sedangkan pada jurnal 1 memiliki ISSN
 Dibagian abstrak jurnal pertama tidak memaparkan gambaran dari penelitian
yang dilakukan,tidak menjelaskan tujuan dilakukannya penelitian,tidak
menjelaskan sampel yang digunakan dan lain sebagainya sehingga para
periview atau pembaca kesulitan untuk memahami penelitian apa yang
dilakukan di jurnal tersebut.
 Di jurnal 2 tidak membuat bagian metode penelitian di jurnalnya namun
kebanyakan berdasarkan teori KUHP berisi pasal-pasal yang dijelaskan secara
detail untuk pembahasan jurnal tersbut.

7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Materi jurnal yang saya ambil disini yaitu mengenai Implikasi “Hukum Perdata pada
Transaksi Jual Beli Tidak Tertulis/Online” . Dari hasil simpulan saya mengenai jurnal 1 dan 2
semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing,namun jurnal yang menurut saya
kurang relevan yaitu jurnal 2 yang dimana pengujian penelitiannya tidak terpaparkan secara
jelas
Demikian laporan penyusunan cjr saya yang mengenai mata kuliah kewirausahaan pada
jurnal analisis bank pastinya terdapat kekurangan. Maka dari itu kami meminta saran atau
kritik yang membangun guna memperbaiki isi cjr kami ini agar lebih baik,Terimakasih.

Saran
Saran yang dapat saya berikan yaitu untuk jurnal kedua sebaiknya cakupan penelitiannya
lebih diperluas lagi, rujukan atau langkah seperti apa yang akan dilakukan untuk penelitian
selanjutnya, data-data sebaiknya tidak hanya mengunakan data yang tersedia di internet
ataupun website saja namum melakukan penelitian secara langsung. Sekian dan Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai