Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akidah adalah inti daripada pendidikan Islam yang merupakan
tujuan diutusnya para Rosul di muka bumi ini. Pendidikan akidah ini di
bawa oleh setiap para Nabi dan Rosul, dengan seiringnya penyebaran agama
Islam di muka bumi ini, maka pendidikan akidah tidak pernah terabaikan,
karena Islam yang di sebarkan oleh para Nabi adalah Islam yang masih
murni atau masih utuh, yaitu keutuhan dalam Islam kemudian iman dan

ihsan. Akidah yang benar adalah yang tercermin dari kemurnian seluruh
amal perbuatan manusia dan ibadahnya semata-mata hanya untuk Allah Swt
semata. Akhir-akhir ini hampir setiap orang banyak yang membutuhkan
pendidikan akidah karena sekarang merupakan hal yang sangat mahal dan
sulit untuk di cari. Karena juga minimnya tentang pemahaman akidah yang

terkandung di dalam al-Qur’an hadits akan semakin memperparah aqidah


pada seseorang.

Manusia adalah  makhluk yang paling sempurna, ia diciptakan untuk menjadi kholifah di bumi, pada saat
manusia dilahirkan ia membawa kemampuan-kemampuan yang disebut fitrah, fitrah inilah yang disebut
dengan potensi Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan pendidikan, dalam Islam sangat dikenal adanya
fitrah. Manusia dalam Al-Quran adalah makhluk yang dilahirkan dalam keadaan suci pendidikanlah yang
dapat mengubah dan menentukan manusia menjadi manusia yang konkrit.

Bahwasanya etika,moral,dan akhlaq mengacu pada gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, dan
perangai yang baik. Merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk mengukur martabat dan harkat
kemanusiaannya. Ketiga, merupakan potensi positif yang dimiliki oleh setiap orang.

Sementara perbedaan diantara ketiga istilah tersebut ialah; akhlak tolok ukurnya adalah Al- Qur’an dan
As- Sunnah, etika tolok ukurnya adalah pikiran atau akal, sedangkan moral tolok ukurnya adalah norma
yang hidup dalam masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1.menguraikan akidah islam.

2.menguraikan manusia menurut islam.

3.menguraikan etika,moral,dan akhlak.


C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah;

1.memahami arti atau pengertian-pengertian yang tertuju pada rumusan masalah diatas,

2.menerapkan hal-hal yang bisa di tiru dalam kehidupan sehari hari,

3.serta,mengerjakan tugas individu yang diberikan oleh dosen Drs.Alimuddin Awi,M.Fil I

D. Sumber Data

Sumber data yang saya dapatkan tentang akidah islam,manusia menurut islam,dan etika,moral,serta
akhlak didapatkan dari literatur dan internet.

BAB II

PEMBAHASAN

A. AKIDAH ISLAM

1.pengertian akidah islam

Akidah Islam dapat diartikan sebagai ikatan atau rasa condong terhadap nilai-nilai islam. Berdasarkan
hal tersebut, maka akidah islam kerap disebut pula sebagai landasan keimanaan terhadap Allah SWT dan
rukun iman lainnya.
2.dalil dalam akidah

a. Dalil Aqli

Dalil yang didasarkan pada penalaran akal yang sehat. Orang yang tidak mampu mempergunakan
akalnya karena ada gangguan, maka tidak dibebani untuk memahami Akidah. Segala yang menyangkut
dengan Akidah, kita tidak boleh meyakini secara ikut-ikutan, melainkan berdasarkan keyakinan yang
dapat dipelajari sesuai dengan akal yang sehat.

b. Dalil Naqli

Dalil naqli adalah dalil yang didasarkan pada al-Qur’an dan sunah. Walaupun akal manusia dapat
menghasilkan kemajuan ilmu dan teknologi, namun harus disadari bahwa betapapun kuatnya daya pikir
manusia, ia tidak akan sanggup mengetahui hakikat zat Allah yang sebenarnya

3.tujuan akidah islam

a.Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah hanya kepada Allah. Karena Allah adalah Pencipta yang tidak
ada sekutu bagi-Nya, maka tujuan dari ibadah haruslah diperuntukkan hanya kepada-Nya .

b. Membebaskan akal dan pikiran dari kegelisahan yang timbul dari lemahnya aqidah. Karena orang
yang lemah akidahnya, adakalanya kosong hatinya dan adakalanya terjerumus pada berbagai kesesatan
dan khurafat.

c. Ketenangan jiwa dan pikiran tidak cemas. Karena akidah ini akan memperkuat hubungan antara orang
mukmin dengan Allah, sehingga ia menjadi orang yang tegar menghadapi segala persoalan dan sabar
dalam menyikapi berbagai cobaan.

d. Meluruskan tujuan dan perbuatan yang menyimpang dalam beribadah kepada Allah serta
berhubungan dengan orang lain berdasarkan ajaran al-Qur’an dan tuntunan Rasulullah saw.

4.contoh akidah dalam kehidupan sehari-hari

1. Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya.

2. Berpegang Teguh kepada Al Quran dan hadits Nabi SAW.

3. Menjauhkan diri dari semua perbuatan syirik

4. Meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Allah SWT dengan sholat berjamaah.

5. Berserah diri dan ikhlas dalam beribadah kepada Allah.

5.cara meningkatkan kualitas akidah islam

1.Melalui pembiasaan dan keteladanan.


Pembiasaan dan keteladanan itu bisa dimulai dari keluarga. Di sini peran orang tua sangat penting
agar akidah itu bisa tertanam di dalam hati sanubari anggota keluarganya sedini mungkin

2.Melalui pendidikan dan pengajaran

Pendidikan dan pengajaran dapat dilaksanakan baik dalam keluarga, masyarakat atau lembaga
pendidikan formal. Pendidikan keimanan ini memerlukan keterlibatan orang lain untuk menanamkan
aqidah di dalam hatinya.

B.MANUSIA MENURUT ISLAM

1.pengertian manusia menurut islam

Dalam konsepsi Islam, manusia merupakan satu hakikat yang memiliki dua dimensi, yaitu dimensi
materi (jasad) dan dimensi immaterial (ruh, jiwa, akal dan sebagainya). Tidak ada jasad yang akan hancur
dengan kematian, sedangkan jiwa akan tetap dan bangkit kembali pada harinya. (QS. Yasin, 36: 78-79).
Manusia adalah makhluk yang mulia, bahkan lebih mulia dari para malaikat (QS. al-Hijr, 15: 29). Bahkan
manusia adalah satu-satunya makhluk yang mendapat perhatian besar dari Al-Qur'an, terbukti dengan
begitu banyak ayat Al-Qur'an yang membicarakan hal ikhwal manusia dalam berbagai aspeknya,
termasuk pula dengan nama-nama yang diberikan al-Qur'an 'an untuk menyebut manusia, setidaknya
terdapat lima kata yang sering digunakan Al-Qur'an untuk merujuk kepada arti manusia, yaitu insan atau
ins atau al-nas atau unas, dan kata basyar serta kata bani adam atau durriyat adam.

2.manusia dalam pandangan islam

Dalam pandangan Islam, manusia didefinisikan sebagai makhluk, mukalaf, mukaram, mukhaiyar, dan
mujizat. Manusia adalah makhluk yang mempunyai nilai-nilai fitri dan sifat-sifat insaniah,seperti dha'if
'lemah' (an-nisa;28),jahula'bodoh' (al-ahzab;72),faqir'ketergantungan atau memerlukan'
(faathir;15),kafuuro'sangat mengingkari nikmat' (al-israa;67),syukur (al-insaan;3),serta fujur dan taqwa
(asy-Syams: 8). Selain itu juga tugas manusia diciptakan yaitu untuk mengimplementasikan tugas-tugas
ilahiaah yang mengandung banyak kemaslahatan dalam kehidupannya. Manusia membawa amanah dari
Allah yang mesti diimplementasikan pada kehidupan nyata. Keberadaan manusia didunia memiliki tugas
yang mulia, yaitu sebagai khilafah.(Imam Syafe,i, 2009) Keberadaannya tidaklah untuk sia-sia dan tanpa
tujuan.

3.hubungan manusia dengan agama islam

a.fitrah terhadap agama

Manusia membutuhkan Tuhan untuk disembah, penyembahan yang dilakukan manusia kepada
sang maha Pencipta merupakan bagian dari karekteristik penciptaan itu sendiri sebagaimana penciptaan
satelit mengorbit pada planetnya. Allah SWT berfirman:

"tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga)
burung dengan mengembangkan sayapnya. masing-masing Telah mengetahui (cara) sembahyang dan
tasbihnya, dan Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan".(Q.S: An-Nuur, 24:41)
b.pencarian manusia terhadap agama

Penyimpangan pemahaman ajaran agama dalam konteks perjalanan sejarah kehidupan manusia
pada akhirnya dapat diketahui oleh terpenuhinya kepuasan berpikir manusia yang hidup kemudian. Nabi
Ibrahim a.s. dikisahkan sangat tidak puas menyaksikan manusia-manusia pada saat itu mempertuhankan
benda-benda mati di alam ini seperti patung, matahari, bulan, dan bintang. Demikian pula Nabi
Muhammad SAW, pada akhirnya memerlukan tahannus karena jiwanya tidak dapat menerima aturan
hidup yang dikembangkan oleh masyarakat Quraisy di Mekkah yang mengaku masih menyembah Tuhan
Ibrahim.

Allah berfiman; "Dan dia mendapatimu sebagai seseorang yang bingung,lalu dia memberikan petunjuk".
(Q.S:Ad-Dhuhaa;93:7)

c.agama sumber ketenangan jiwa manusia

manusia merupakan makhluk yang memiliki ruh, ia juga membutuhkan ketenangan-ketenangan yang
bersifat ruhaniah, yakni ketenangan hakiki. Ketenangan ruhaniah mempunyai kontribusi yang sangat
penting terhadap kebahagiaan hidup manusia, baik secara lahiriah maupun batiniah. Kebahagiaan hidup
itu tidak akan bisa didapatkan jika manusia tidak memperoleh ketenangan hakiki. Bahkan fisik manusia
itu bisa hancur jika ketidaktenangan manusia mencapai titik yang paling memprihatinkan.Nabi
Muhammad saw
bersabda: ketahuilah bahwa didalam jasad manusia itu ada segumpal daging. Jika segumpal daging itu
baik, maka akan baiklah seluruh jasadnya. Jika segumpal daging itu rusak, maka akan rusaklah seluruh
jasadnya,ketahuilah bahwa ia adalah hati. (HR. Bukhari dan Muslim).

d.agama sebagai petunjuk tata sosial

Orang yang bertanggung jawab dalam pendidikan akhlak adalah orangtua pada pendidikan
informal, guru atau ustad pada pendidikan formal dan lain sebagainya. Pendidikan akhlak sangat penting
karena menyangkut perilaku dan sikap yang harus di tampilkan oleh seorang muslim dalam kehidupan
sehari-hari baik personal maupun sosial (keluarga, sekolah, kantor, dan masyarakat yang lebih luas).
Akhlak yang terpuji merupakan hal sangat penting harus dimiliki oleh setiap umat muslim (sebab maju
atau mundurnya suatu bangsa atau Negara itu sangat tergantung kepada akhlak tersebut).

4.hakikat manusia menurut pandangan islam

a.sebagai hamba Allah

Sebagai seorang hamba maka manusia wajib mengabdi kepada Allah SWT dengan cara menjalani
segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Sebagai seorang hamba, seorang manusia juga
wajib menjalankan ibadah seperti shalat wajib, puasa ramadhan (baca puasa ramadhan dan
fadhilahnya), zakat (baca syarat penerima zakat dan penerima zakat), haji (syarat wajib haji) dan
melakukan ibadah lainnya dengan penuh keikhlasan dan segenap hati.
Disebutkan dalam ayat: "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus …,” (QSal-bayyinah;98:5).

b.sebagai al-Nas

Dalam al- Qur’an manusia juga disebut dengan al- nas. Kata al nas dalam Alquran cenderung mengacu
pada hakikat manusia dalam hubungannya dengan manusia lain atau dalam masyarakat. Manusia
sebagaimana disebutkan dalam ilmu pengetahuan, adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa
keberadaan manusia lainnya.

Disebutkan dalam ayat: "Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu disisi Allah adalah yang paling taqwa di
antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS: Al Hujurat :13).

c.sebagai khalifah Allah

Tujuan penciptaan manusia bahwa pada hakikatnya, manusia diciptakan oleh Allah SWt sebagai
khlaifah atau pemimpin di muka bumi.Sebagai seorang khalifah maka masing-masing manusia akan
dimintai pertanggung jawabannya kelak di hari akhir.

Disebutkan dalam ayat: "Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (peguasa) di muka
bumi, maka berilah keputusan di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu. Karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. …”(QS Shad:26).

d.sebagai bani adam

Islam memandang manusia sebagai bani Adam untuk menghormati nilai-nilai pengetahuan dan
hubungannya dalam masyarakat.

Disebutkan dalam ayat: "Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian
untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik.
Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, semoga mereka selalu ingat. Hai
anak Adam janganlah kamu ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu
dari surga, …” (QS : Al araf 26-27).

e.sebagai al-Insan

dalam Alqur’an manusia juga disebut sebagai Al insan merujuk pada kemampuannya dalam
menguasai ilmu dan pengetahuan serta kemampuannya untuk berbicara dan melakukan hal lainnya.

Disebutkan dalam ayat: "Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat, kemudian rahmat itu
kami cabut dari padanya, pastilah ia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.” (QS: Al Hud:9).

f.sebagai makhluk biologis (al- Basyar)


Manusia juga disebut sebagai makhluk biologis atau al basyar karena manusia memiliki raga atau fisik
yang dapat melakukan aktifitas fisik, tumbuh, memerlukan makanan, berkembang biak dan lain
sebagainya sebagaimana ciri-ciri makhluk hidup pada umumnya. Sama seperti makhluk lainnya di bumi
seperti hewan dan tumbuhan, hakikat manusia sebagai makhluk biologis dapat berakhir dan mengalami
kematian, bedanya manusia memiliki akal dan pikiran serta perbuatannya harus dapat
dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.

C. ETIKA,MORAL,DAN AKHLAK

1.etika

a).pengertian etika

Secara bahasa etika ialah tingkah laku, tata krama, sopan santun.Sedangkan menurut istilah etika
adalah kebaikan atau kejahatan, dimana jiwa manusia diatribusikan(disifatkan) dengannya,serta terjadi
lewat pengusahaan dan kebiasaan, sesuai dengan standar-standar kebaikan yang dibuat oleh manusia
untuk dirinya sebagai makhluk yang berakal dan berhak merdeka,etika merupakan ilmu tentang tingkah
laku manusia prinsip-prinsip yang disistimatisir tentang tindakan moral yang betul. Etika dalam islam
akan melahirkan konsep ihsan, yaitu cara pandang dan perilaku manusia dalam hubungan sosial dan
hanya untuk mengabdi pada Tuhan, tanpa ada pamrih di dalamnya.

b).dasar konsep etika islam secara umum

1.etika manusia kepada Allah

Manusia sebagai hamba allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya
dilakukan oleh manusia sebagai makhluk kepada tuhan sebagai khalik. Wujud etika manusia kepada
Allah yaitu dengan beriman dan bertakwa kepada Allah.

2.etika dalam kehidupan sehari-hari

Penerapan etika di dalam kehidupan sehari-hari mencakup etika dalam bergaul dengan orang lain,
makan dan minum, berbicara, bercanda, dan berpendapat. Kelima bagian tersebut dapat mencerminkan
etika yang di miliki seseorang.

c).fungsi etika

1.Dengan etika seseorang atau kelompok dapat mengemukakan penilaian tentang perilaku manusia.

2.Menjadi alat kontrol atau rambu-rambu bagi seseorang atau kelompok dalam melakukan suatu
tindakan atau aktivitasnya.

3.Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang kita hadapi sekarang. 

4. Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi seseorang atau sekelompok orang dalam
menjalankan aktivitas hariannya.
5. Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan etika kita bisa dicap sebagai
orang baik di dalam masyarakat.

d).contoh etika

1.etikaterhadap orang tua

a).Berbicara dengan lembut, sopan.

b).Menyambut mereka dengan senyum sambil mencium tangan mereka.

c).Menghormati dan memuliakan kerabat dan sahabat mereka.

2.etika dengan tetangga

a).Tersenyum ketika berpapasan di jalan.

b).Tidak menyebarkan aib-aibnya.

c).Ikut serta dalam acara pesta atau acara duka cita.

2.moral

a).pengertian moral

moral adalah kebiasaan atau aturan yang harus dipatuhi seseorang dalam berinteraksi dengan
orang lain. Dalam arti, moral merupakan seperangkat aturan yang menyangkut baik atau buruk, pantas
atau tidak pantas, benar atau salah yang harus dilakukan atau yang harus dihindari dalam menjalankan
hidup. Al-Ghazali menyebut moral Islam sebagai tingkah laku seseorang yang muncul secara otomatis
berdasarkan kepatuhan dan kepasrahan pada pesan (ketentuan) Allah Yang Maha universal. Menurut
pandangan Islam kriteria moral yang benar adalah;

(1) Memandang martabat manusia, dan

(2) Mendekatkan manusia kepada Allah.

b).Faktor yang mempengaruhi moral

(1).Faktor orang tua,Seorang anak menjadikan orang tua maupun orang dewasa lainnya sebagai
model atau contoh yang melatih mereka langsung mengenai moral.

(2).Faktor lingkungan,lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan moral seseorang, karena


di dalamnya terdapat unsur adaptasi dan pembentukan/perubahan tingkah laku yang menyesuaikan
tempat lingkungan dia berada.

c).Fungsi moral
fungsi moral adalah untuk mewujudkan harkat dan martabat kepribadian manusia melalui
pengamalan nilai-nilai dan norma.

moral dalam ajaran pendidikan Agama Islam berperan penting dalam upaya mewujudkan manusia yang
utuh atau insan kamil. Tantangan pendidikan Islam khususnya pada negara Indonesia adalah bagaiimana
mengimplementasikan nilai-nilai agama Islam kepada peserta didik secara utuh dan kaffah yang tidak
saja menguasai pengetahuan, akan tetapi mempunyai kualitas iman dan akhlak mulia. Karena tujuan
dari pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang mempunyai kepribadian yang serasi dan
seimbang tidak dalam bidang agama saja melainkan aspek pendidikan akhlak sebagai tujuan pendidikan.

d).Jenis dan wujud moral

(1).Moral ketuhanan

Wujud moral ketuhanan, misalnya melaksanakan ajaran agama yang dianut dengan sebaik-
baiknya. Contoh; menghargai sesama manusia, menghargai agama lain, dan hidup rukun dengan yang
berbeda agama.

(2).Moral ideologi dan filsafat

Moral ideologi dan filsafat adalah semua hal yang berhubungan dengan semangat kebangsaan,
loyalitas kepada cita-cita bangsa dan negara.

Wujud moral ideologi dan filsafat, misalnya menjunjung tinggi dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.
Contoh; menolak ideologi asing yang ingin mengubah dasar negara Indonesia.

(3).Moral disiplin dan hukum

Moral Disiplin dan Hukum adalah segala hal yang berhubungan dengan kode etika profesional dan
hukum yang berlaku di masyarakat dan negara.

Wujud moral disiplin dan hukum, misalnya melakukan suatu aktivitas sesuai dengan aturan yang
berlaku. Contoh; selalu menggunakan perlengkapan yang diharuskan dan mematuhi rambu-rambu lalu
lintas ketika berkendara di jalan raya.

3.Akhlak

a).Pengertian akhlak

Akhlak menurut bahasa berarti tingkah laku, perangai atau tabiat. Sedangkan menurut istilah adalah
daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan, tanpa dipikir
dan direnungkan lagi. Sementara menurut Imam Al-Ghazali (1015-1111 M) yang dikenal sebagai Hujjatul
Islam (pembela Islam), Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam
perbuatan dengan gambling dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Dari definisi
tersebut dapat difahami bahwa Akhlak pada dasarnya melekat dalam diri seseorang dalam bentuk
perilaku dan perbuatan.
b).Macam-macam akhlak

(1).Akhlak kepada Allaah. Akhlak yang baik kepada Allah berucap dan bertingkah laku yang terpuji
terhadap Allah SWT.

(2).Akhlak kepada Manusia Akhlak kepada manusia meliputi akhlak kepada diri sendiri dan sesama
manusia. Akhlak kepada diri sendiri adalah dengan menjaga diri dari perbuatan buruk.

(3).Akhlak kepada Lingkungan Berakhlak kepada alam berarti menyikapi alam dengan cara
memelihara kelestariannya.

c).Ciri-ciri akhlak

(1).Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang, sehingga
telah menjadi kepribadian.

(2).Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran.

(3). Bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang
mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar.

(4).Bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-
main atau bukan sandiwara.

(5).Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan ikhlas semata-mata karena allah.

d).Macam-macam akhlak

(1).Akhlakul karimah (akhlak terpuji)

Akhlakul Karimah atau disebut dengan akhlak yang terpuji merupakan salah satu golongan
macam akhlak yang harus dimiliki setiap umat muslim. Adapun contoh macam akhlak tersebut
diantarannya sikap;rela berkorban, jujur, sopan, santun, tawakal, adil, sabar dan lain sebagainya.
Sebagai umat muslim sudah seharusnya kita selalu menjaga akhlakuk karimah dalam menjalani
kehidupan sehari-hari.

(2).Akhlakul mazmumah (akhlak tercela)

Akhlak Mazmumah atau akhlak tercela merupakan salah satu tindakan buruk yang harus
dihindari setiap manusia. Hal ini harus dijauhi karena akhlakul mazmumah dapat mendatangkan
mudharat bagi diri sendiri maupun orang lain. Contoh dari macam akhlak akhlakul mazmumah
yaitu;sombong, iri, dengki, takabur, aniaya, ghibah dan lain sebagainya. Sebagai orang muslim sudah
seharusnya kita menghindari akhlakuk mazmumah atau akhlak tercela.

4.Perbedaan etika,moral,dan akhlak


Perbedaan antara akhlak dengan moral dan etika dapat dilihat dari dasar penentuan atau standar
ukuran baik dan buruk yang digunakannya. Baik buruk akhlak didasarkan pada sumber nilai, yaitu Al-
qur’an dan Sunnah Rasul.Moral, adat istiadat masyarakat menjadi penentu standar dalam baik dan
buruknya suatu perbuatan.Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat, karena itu yang
menjadi standar baik dan buruknya adalah akal manusia Dengan demikian standar nilai moral dan etika
bersifat lokal dan temporal, sedang standar akhlak bersifat universal dan abadi.

Anda mungkin juga menyukai