Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH HUKUM PERJANJIAN

Diajukan untuk memenuhi kelengkapan tugas pasca


Pada mata kuliah Hukum Bisnis

Dosen Pengantar :
Rizky Purwntoro Sukiatno SH,MH

Disusun Oleh :
Aprilia Wanda Putri
21101MM0253
21-MM-NR-B1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul [judul makalah] ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Rizky
Purwantoro Sukiatno SH, MH pada Mata Kuliah Hukum Bisnis . Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Hukum Perjanjian bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rizky Purwantoro Sukiatno SH, MH yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Hukum bertujuan mengatur berbagai kepentingan manusia dalam rangka pergaulan hidup di
masyarakat.kepentingan manusia dalam masyarakat begitu luas,mulai dari kepentingan pribadi
hingga masyarakat dengan Negara. Untuk itu pergolongan hukum privat mengatur kepentingan
indi:idu atau pribadi, seperti hukumdagang dan hukum perdata. !ukum perikatan yang terdapat
dalam buku III kitab undang-undang hukum perdata merupakan hukum yan bersifat khusus
dalammelakukan perjanjian dan perbuatan hukum yang bersifat ekonomis atau perbuatanhukum
yang dapat dinilai dari harta kekayaan seseorang atau badan hukum.$alam kegiatan ekonomi
terdapat upaya untuk mendapatkan keuntungan ataulaba. Namun harus berdasarkan peraturan
dan norma yang terdapat dalam undang-undang yang berlaku maupun hukum yang berlaku.
Dengan adanya hubungan hukummaka terjadi pertalian hubungan subjek hukum dengan objek
hukum ;hubungan hak kebendaan. Dalam hukum perjanjian didalamnya terdapat dua azas yaitu
azas konsensualitas dan azas kebebasan berkontrak. Dalam perkembangan perekonomian di
indonesia, tentunya memerlukanperangkat hukum nasional yang sesuai dengan hukum perikatan
atau kontrak yangberkembang dinamis dalam masyarakat melengkapi perangkat perundang-
undangan.$i Indonesia berbagai peratutran undang-undang dibuat oleh pemerintah indonenesia
telah menggantikan sebagian kitab undang-undang hukum perdata dan kitab undang-undang
hukum dagang. Naumun untuk mengisi kekosongan hukum di Indonenesia maka kedua kitab
undang-undang itu masih digunakan sampai ada peraturan perundang-undangan yang baru untuk
menggantinya.
1.2 TUJUAN

Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu untuk :


1. Memahami pengertian perjanjian
2. Memahami unsur-unsur perjanjian
3. Memahami asas-asas Perjanjian
4. Memahammi syarat sah perjanjian
5. Memahami saat lahirnya perjanjian
6. Memahami jeis-jenis perjanjian
7. Memahami pelaksanaan dan pembatalan perjanjian

1.3 Ruang Lingkup Materi


Perjanjian merupakan sumber terpenting yang melahirkan perikatan. Perikatan yangberasal dari
perjanjian dikehendaki oleh dua orang atau dua pihak yang membuat perjanjian,sedangkan
perikatan yang lahir dari undang-undang dibuat atas dasar kehendak yangberhubungan dengan
perbuatan manusia yang terdiri dari dua pihak. Pasal 1313 KUH Perdata berbunyi “suatu
perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana 1 orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap
1 orang lain atau lebih. Parasarjana hukum perdata pada umunya berpendapat bahwa definisi
perjanjian yang terdapat didalam ketentuan di atas adalah tidak lengkap dan pula terlalu luas
dikatakan tidak lengkap karena yang dirumuskan itu hanya mengenai perjanjian sepihak
saja.Defiinisi itu juga dikatakan terlalu luas karena dapat mencakup perbuatan di lapangan
hukumkeluarga, seperti perjanjian perkawinan yang merupakan perjanjian juga, tetapi
sifatnyaberbeda dengan perjanjian yang diatur di dalam buku III Perdata tentang
perikatan.Perjanjian yang diatur dalam KUH Perdata buku III kriterianya dapat dinilai secara
materiil,dengan kata lain, dapat dinilai dengan uang
Bab 2
Dasar Teori /Landasan Teori
 Menurut M. Yahya Harahap perjanjian atau verbintennis mengandung pengertian, sebagai
berikut:
perjanjian adalah suatu hubungan hukum di bidang kekayaan atau harta benda antara dua
orang atau lebih, yang memberi kekuatan hak pada satu pihak untuk memperoleh prestasi
dansekaligus mewajibkan pada pihak lain untuk menunaikan prestasinya

 Menurut R. Subekti yang dimaksud dengan perjanjian adalah sebagai berikut:


Perjanjian adalah Suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada orang lain atau
dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal.

 Menurut Wirjono Projodikoro, perjanjian adalah:


Sebagai suatu hubungan hukum mengenai harta benda antara dua pihak, dalam mana
satupihak berjanji atau dianggap berjanji untuk melakukan sesuatu hal atau tidak
melakukansesuatu hal, sedangkan pihak lain berhak menuntut pelaksaan janji itu.

 Menurut Tirtodiningrat menyatakan bahwa :
Perjanjian adalah suatu perbuatan hukum berdasarkan kata sepakat diantara dua orang
ataulebih untuk menimbulkan akibat-akibat hukum yang diperkenankan oleh undang-
undang.Perbedaan-perbedaan pendapat para sarjana mengenai definisi dari perjanjian
memangberbeda-beda. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar sebab dalam mengemukakan
definisi dariperjanjian itu, para pakar hukum tersebut memiliki sudut pandang yang saling
berbeda satusama lain. Namun dalam setiap definisi yang dikemukakan oleh para sarjana
tersebut tetapmencantumkan secara tegas bahwa dalam perjanjian terdapat pihak-pihak yang
menjadi subjekdan objek dari perjnajian tersebut yaitu adanya hubungan hukum yang terjadi
diantara parapihak yang menyangkut pemenuhan prestasi dalam bidang kekayaan. Adapun
yang menjadidasar hukum dari perjanjian ini antara lain Buku III KUH Perdata tentang
Perikatan.
BAB 3
PEMBAHASAN
PENGERTIAN
Perjanjian adalah sumber perikatan, disampingnya sumber-sumber lain. Suatu perjanjian
jugadinamakan persetujuan, karena dua pihak itu setuju untuk melakukan sesuatu. $apat
dikatakanbahwa dua perkataan ;perjanjian dan persetujuan< itu adalah sama artinya.
Unsur-Unsur Perjanjian
Dari perumusan perjanjian tersebut, terdapat beberapa unsur perjanjian, antara lain :

1. Ada pihak-pihak (Subjek), sedikitnya dua pihak.


2. Ada persetujuan antara pihak-pihak yang bersifat tetap 1.
3. Ada tujuan yang akan dicapai, yaitu untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak.
4. Ada prestasi yang akan dilaksanakan.
5. Ada bentuk tertentu, lisan atau tulisan.
6. Ada syarat-syarat tertentu sebagai isi perjanjian
ASAS-ASAS PERJANJIAN
1. Asas kepribadian, yaitu asas yang menyatakan seserang hanya bleh
melakukanperjanjian untuk dirinya sendiri.(.
2. Asas konsensual kesepakatan, yaitu suatu kontrak sudah sah dan mengikat ketikatercapai
kata sepakat, selama syarat-syarat lainnya terpenuhi. Asas kesepakatan inimerupakan
salah satu syarat untuk suatu perjanjian sebagaimana yang ditentukan dalam pasal 130
KUH Perdata.
3. Perjanjian batal demi hukum, yaitu asas yang menyatakan bahwa suatu perjanjian
akanbatal jika tidak memenuhi syarat objektif.
4. Keadaan memaksa (Overmacht), yaitu status kejadian yang tak terduga dan terjadi diluar
kemampuannya sehingga bebas dari keharusan membayar ganti rugi..
5. Asas canseling, yaitu suatu asas yang menyatakan bahwa perjanjian yang tidakmemenuhi
syarat subjektif dapat dimintakan pembatalan.
6. Asas kebebasan berkontrak, artinya para pihak bebas membuat kontrak danmenentukan
sendiri isi kontrak tersebut sepanjang tidak bertentangan undang-undang,ketertiban
umum dan kebiasaan yang didasari iktikad baik.
7. Asas obligatoir, suatu kontrak maksudnya bahwa setelah sahnya suatu kontrak, kontrak
tersebut sudah mengikat, tetapi sebatas menimbulkan hak dan kewajiban di antara para
pihak.
SYARAT-SAYRAT
Menurut pasal 1320 kitab UU Hukum Perdata, sahnya perjanjian harus memenuhi empat syarat
yaitu:
1. Sepakat untuk mengikat diri, sepakat maksudnya adalah bahwa para pihak
yangmengadakan perjanjian itu harus bersepakat, setuju untuk setiap kata mengenai
segalasesuatu yang diperjanjikan. Data sepakat ini harus diberikan secara bebas, artinya
tidakada pengaruh dipihak ketiga dan tidak ada gangguan.
2. ecapakan untuk membuat suatu perjanjian, kecakapan untuk membuat suatuperjanjian
berarti mempunyai wewenang untuk membuat perjanjian atau mengadakanhubungan
hukum. Pada dasarnya setiap orang yang sudah dewasa dan sehatpikirannya adalah cakap
menurut hukum.
3. Suatu hal tertentu, ketentuan mengenai hal tertentu menyangkut objek hukum
ataumengenai bendanya.
4. Sebab yang halal, mengandung pengertian bahwa pada benda objek hukum yang menjadi
pokok perjanjian itu harus melekat hak yang pasti dan diperbolehkan menurut hukum
sehingga perjanjian itu kuat. Menurut pasal 1335 KUH Perdata,
5. sebab yang tidakhalal ialah jika dilarang oleh undang undang, bertentangan dengan tata
sulila atauketertiban. Menurut pasal 1335 KUH Perdata, perjanjian tanpa sebab yang
palsu ataudilarang tidak mempunyai kekuatan atau batal demi hukum.

SAAT LAHIRNYA PERJANJIAN


Menetapkan kapan saat lahirnya perjanjian mempunyai arti penting bagi 
 Kesempatan penarikan kembali penawaran.
 Penentuan resik.
 Saat mulai dihitungnya jangka waktu kadaluwarsa.

Menentukan tempat terjadinya perjanjian.Salah satu teori yang digunakan untuk menentukan saat
lahirnya perjanjian yakni : Teori Pernyataan (Uitings Theorie). Menurut teori ini perjanjian telah
ada3lahir saat atas suatupenawaran telah ditulis surat jawaban penerimaan. Dengan kata lain
perjanjian itu ada padasaat pihak lain menyatakan penerimaan 3akspetasinya.

JENIS-JENIS PERJANJIAN
Secara teoritis dikenal ada dua jenis perjanjian, yaitu perjanjian nominatif dan perjanjian
innominatif.

 Perjanjian yang termasuk kedalam perjanjian nominatif ini adalah sebagai berikut :

1. Perjanjian jual beli, yaitu suatu persetujuan, dimana pihak yang satu mengikatkandirinya
untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayarharga yang
telah diperjanjikan. Perjanjian ini diatur mulai pasal 1457 sampai denganpasal 1540 KUH
Perdata.
2. Perjanjian tukar menukar, yaitu suatu persetujuan, dimana kedua belah
pihakmengikatkam dirinya untuk saling memberikan suatu barang secara timbal
balik,sebagai gantinya suatu barang lain. Perjanjian ini diatur mulai pasal 1541
sampaidengan pasal 1546 KUH Perdata.
3. Perjanjian sewa menyewa, yaitu suatu persetujuan dimana pihak yang satumengikatkan
dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainnya kenikmatan darisesuatu barang,
selama suatu waktu tertentu, dan dengan pembayaran sesuatu harga,yang oleh pihak
tersebut belakangan disanggupi pembayarannya. Perjanjian ini diaturmulai pasal 1548
sampai dengan pasal 1600KUH Perdata.4
4. Perjanjian perburuhan, yaitu suatu persetujuan dimana pihak yang satu, si
buruh,mengikatkan dirinnya untuk dibawah perintahnya pihak yang lain, si majikan,
untuksuatu waktu tertentu melakukan perkerjaan dengan menerima upah. Perjanjian ini
diatur mulai pasal 1601 a sampai dengan pasal 1603 z KUH Perdata. karena telah
diundangkannya UU no 13 tahun 2003, pasal-pasal ini dinyataan tidak berlaku, hanya
tetap ?diperhatikanB sebagai pedoman saja.
5. Persekutuan, yaitu suatu persetujuan dimana dua orang atau lebih mengikatkan diriuntuk
memasukkan sesuatu dalam persekutuan dengan maksud untuk membagikentungan yang
terjadi karenanya. Perjanjian ini diatur mulai pasal 1618 sampai dengan pasal 1665 KUH
Perdata.
6. Hibah, yaitu suatu persetujuan dimana pen’gibah, di waktu hidupnya, denga Cuma-
Cuma, dengan tidak dapat ditarik kembali, menyerahkan sasuatu benda guna keperluansi
penerima hibah menerima pnyerahan itu. Perjanjian ini diatur mulai pasal 1666sampai
dengan pasal 1693 KUH Perdata.
7. Perjanjian pinjam pakai, yaitu suatu persetujuan dimana pihak yang satu
memberikansuatu barang kepada pihak lainnya untuk dipakai dengan Cuma-Cuma
dengan syaratbahwa yang menerima barang ini, setelah memakainya atau setelah
lewatnya suatuwaktu tertentu, akan mengembalikannya. Perjanjian ini diatur mulai pasal
1740 sampaidengan pasal 1753 KUH Perdata
8. Perjanjian pinjam meminjam, yaitu suatu persetujuan dimana pihak yang
satumemberikan kepada pihak yang lain suatu jumlah tertentu barang-barang yang
habiskarena pemakaian dengan syarat bahwa pihak yang belakangan ini
akanmengembalikan sejumlah yang sama dari macam dan keadaan yang sama
pula.Perjanjian ini diatur mulai pasal 1754 sampai dengan pasal 1773 KUH Perdata.
9. Persetujuan untung-untungan, yaitu suatu persetujuan yang hasilnya mengenai
untungruginya, baik bagi semua pihak, maupun bagi sementara pihak, bergantung
kepadasuatu kejadian yang belum tentu. Perjanjian ini diatur mulai pasal 1774 sampai
denganpasal 1791 KUH Perdata.
10. Pemberian kuasa adalah suatu persetujuan dimana seseorang memberikan
kekuasaankepada rang lain, yang menerimanya, untuk atas namanya menyelenggarakan
suatuurusan. Perjanjian ini diatur mulai pasal 1792 sampai dengan pasal 1819 KUH
Perdata..
BAB 4
PENUTUP

Kesimpulan
ada banyak definisi atau pengertian yang dikemukakan oleh para ahli tetapi perbedaan definisi
tersebut merupakan sebuah hal yang wajar karena setiap pandangan dari para ahli berbeda-beda.
untuk pengertian secara umum nya perjanjian adalahsumber perikatan,disampingnya sumber-
sumber lain. Suatu perjanjian juga dinamakan persetujuan, karena duapihak itu setuju untuk
melakukan sesuatu. Dapat dikatakan bahwa dua perkataan;perjanjian dan persetujuan itu adalah
sama artinya. Kemudian didalam suatu perjanjianterdapat banyak unsur-unsur dan juga terdapat
asas-asas yang memperkuat suatu perjanjiantersebut. Perjanjian juga memiliki sebuah syarat
yang sudah tercantum dalam hukum, yaituterdapat dalam pasal 1320 kitab UU Hukum Perdata.
dan juga memiliki dua jenis nya yakniperjanjian nominatif dan perjanjian innominatif.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8 - q=pengertian
%20perjanjian
http://paridarachman27.blogspot.co.id/2013/04/hukum-perjanjian.html
http://budipratiko9.blogspot.co.id/2015/04/hukum-perikatan-hukum-perjanjian-dan.html
http://baniabsurd.blogspot.co.id/2011/12/perjanjian-in-nominat.html
http://randydermawan.blogspot.co.id/2015/05/hukum-perjanjian_27.html
https://www.scribd.com/doc/94900275/Teori-Hukum-Perjanjian-Bebas-Hal

Anda mungkin juga menyukai