Anda di halaman 1dari 9

MACAM-MACAM

PERJANJIAN

Nining latianinagsih
MACAM-MACAM PERJANJIAN

1. Perjanjian timbal balik


2. Perjanjian Cuma-Cuma dan perjanjian atas beban
3. Perjanjian bernama dan perjanjian tidak bernama
4. Perjanjian campuran
5. Perjanjian obligatoir
6. Perjanjian kebendaan
7. Perjanjian konsensuil dan perjanjian riil
8. Perjanjian-perjanjian istimewa sifatnya.
AKIBAT DARI PERJANJIAN

1. Perjanjian berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak


2. Perjanjian tidak dapat ditarik kembali oleh salah satu pihak
3. Perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik
4. Perjanjian hanya berlaku bagi para pihak yang
membuatnya
5. Kreditur bisa mengajukan actio Pauliana
HAPUSNYA PERJANJIAN/BERAKHIRNYA PERJANJIAN

1. Ditentukan dalam perjanjian oleh kedua belah


pihak
2. Ditentukan oleh undang-undang
3. Ditentukan oleh para pihak dan undang-undang
4. Pernyataan menghentikan perjanjian
5. Ditentukan oleh putusan hakim
6. Tujuan perjanjian telah tercapai
7. Dengan persetujuan para pihak
PENYELESAIAN KONTRAK

1. MELALUI JALUR PENGADILAN


2. MELALUI JALUR MUSYAWARAH
3. MELALUI LEMBAGA ARBITRASE
Ada 3 keuntungan lewat arbitrase:
4. Waktu yang cepat
5. Adanya orang-orang yang ahli
6. Rahasia para pihak terjamin
PERUBAHAN PERJANJIAN

Perubahan Perjanjian:
1. Sebelum perjanjian ditandatangani
yaitu dengan cara merenvooi(pembetulan, perubahan,
tambahan, coretan maupun penggantian pada akta
perjanjian) dengan 2 cara:
a. dituliskan dipinggir perjanjian yang bersangkutan
b. dituliskan pada akhir perjanjian sebelum penutup
2. Perubahan Perjanjian setelah perjanjian ditanda tangani.
sepanjang tidak mengubah subyek dan obyek perjanjian, maka
dibuat dalam suatu addendum (perjanjian tambahan)
BEA MATERAI
Per 1 Januari 2021 pemerintah memberlakukan tarif bea meterai baru menjadi tarif tunggal,
yaitu senilai Rp10.000 per lembar. Namun, sepanjang tahun 2021 ini meterai Rp3.000
dan Rp6.000 masih bisa digunakan sambil menunggu materai Rp10 ribu dirilis
pemerintah.
• Rincian dokumen yang terkena bea meterai Rp. 10.000 Merujuk pada UU Nomor 10 Tahun
2020, bea materai Rp 10.000 dikenakan atas beberapa dokumen yang meliputi: 
• 1. Surat perjanjian, surat keterangan, surat pernyataan, atau surat lainnya yang sejenis,
beserta rangkapnya; 
• 2. Akta notaris beserta grosse, salinan, dan kutipannya; 
• 3. Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah beserta salinan dan kutipannya; 
• 4. Surat berharga dengan nama dan dalam bentuk apapun; 
• 5. Dokumen transaksi surat berharga, termasuk Dokumen transaksi kontrak berjangka,
dengan nama dan dalam bentuk apa pun; 
• 6. Dokumen lelang yang berupa kutipan risalah lelang, minuta risalah lelang, salinan
risalah lelang, dan grosse risalah lelang; 
• 7. Dokumen yang menyatakan jumlah uang dengan nilai nominal lebih dari
Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) yang (1) menyebutkan penerimaan uang; atau (2) berisi
pengakuan bahwa utang seluruhnya atau sebagiannya telah dilunasi atau diperhitungkan; 
• 8. Dokumen lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
Lanjutan bea materai (2)
Sanksi: akta perjanjian yang tidak atau belum dilunasi dikenakan denda administrasi
200% dari bea materai yang tidak atau kurang bayar.
Pelunasan dilakukan dengan:
- Materai tempel
- Mesin teraan
- Pencetakan tanda lunas bea materai
- Kertas materai
- Nazegeling (pemeteraian kemudian), karena:
1. Dokumen dibuat diluar negeri yang akan dipergunkan di Indonesia.
2. Dokumen akan dipergunakan sebagai alat pembuktian di muka pengadilan yang
masih terutang bea meterainya.
PERMASALAHAN DALAM HUKUM KONTRAK
DI INDONESIA

1. Perjanjian baku
2. Perjanjian pendahuluan
perjanjian terjadi melalui 3 proses:
a. fase pra kontrak
b. fase kontrak
c. fase pasca kontrak
3. Kontrak dagang internasional
- perjanjian patungan, franchising, modal ventura, liscensing,
agency, distributor dll.
Tapi semua itu ada saran dari Prof Mariam: belum diatur didalam
perangkat hukum, dan tersedianya tenaga pengajar yang
memahami perjanjian-perjanjian itu, sehingga mempunyai
kemampuan untuk mengalihkan pengetahuannya kepada anak
didik.

Anda mungkin juga menyukai