Anda di halaman 1dari 10

Pertemuan ke 5

Hukum Perikatan
KASUS

a. Arman seorang pengusaha di


Depok, membeli jeruk sebanyak
b. Maida mempunyai seorang
2 ton kepada Budi seorang petani anak balita. Anaknya main
Jeruk di Pontianak, Arman telah bole didepan rumah
menyerahkan uang muka tetangganya secara tidak
sebanyak 5 juta rupiah, dan jeruk sengaja lemparan bolanya
akan dikirimkan 2 minggu yang mengenai kaca rumah ibu
akan datang. Pada waktu yang
ditentukan ternyata Arman tidak Yuni tetangganya sehingga
menerima jeruk yang dijanjikan pecah. Ibu Yuni menuntut
Budi. Arman marah dan menuduh ibu Maida untuk mengganti
Budi telah melakukan wanprestasi kerugian tetapi Maida tidak
(ingkar janji) dan meminta Budi mau karena perbuatan
untuk mengganti kerugian.
Seminggu kemudian Arman tersebut dilakukan secara
mengetahui bahwa ternyata kapal tidak sengaja dan oleh anak
Budi karam di laut jawa balita .
SUMBER HUKUM PERIKATAN

PASAL 1233 KUHPERDATA

PERJANJIAN UNDANG-UNDANG
PASAL 1313 KUHPER PASAL 1352 KUHPER

UU SAJA UU KARENA PERBUATAN


PS.625, 104 MANUSIA
-MENURUT HK.1354,1359
- MELAWAN HK. 1365
PENGERTIAN PERIKATAN
- PERIKATAN adalah hubungan hukum dalam bidang harta
kekayaan yang terjadi antara dua orang atau lebih dimana pihak
yang satu berhak(Kreditur) dan pihak lainnya berkewajiban(Debitur)
memenuhi prestasi (menurut PITLO).

- Ada unsur-unsur perikatan:


1. Hubungan Hukum
2. bidang harta kekayaan
3. pihak-pihak yang terlibat
4. Hak dan kewajiban
5. Prestasi (obyek perikatan) berupa:
a. memberikan sesuatu
b. berbuat sesuatu
c. tidak berbuat sesuatu
Keterangan pasal Kitab Undang-undang Hk perdata
dalam bagan:
1. Pasal 1233: tiap-tiap perikatan dilakukan baik karena perjanjian
maupun Undang-undang.
2. Pasal 1313: suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan
mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu
orang atau lebih.
3. Pasal 1352: Perikatan-perikatan yang dilahirkan dari Undang-
undang timbul dari undang-undang saja atau dari undang-undang
sebagai akibat perbuatan manusia.
4. Pasal 625: Antara pemilik-pemilik pekarangan yang satu sama
lain bertetanggaan, berlaku beberapa hak dan kewajiban baik
yang berpangkal pada letak pekarangan mereka karena alam,
maupun yang berdasarkan atas ketentuan-ketentuan undang-
undang.
5. Pasal 104: suami dan istri dengan terikatnya dalam perkawinan
maka mereka terikat dalam perjanjian timbal balik untuk
memelihara dan mendidik anak-anak mereka.
6. Pasal 1354: jika seseorang dengan sukarela dengan tidak
mendapat perintah untuk itu mewakili urusan orang lain dengan
atau tanpa sepengetahuan orang itu, maka ia secara diam-diam
mengikatkan diri untuk meneruskan serta menyelesaikan urusan
tersebut, hingga orang yang diwakili kepentingannya dapat
mengerjakan sendiri urusannya itu.

7. Pasal 1359: tiap-tiap pembayaran memperkirakan adanya suatu


utang, apa yang telah dibayarkan dengan tidak diwajibakan dapat
dituntut kembali. Terhadapa perikatan-perikatan bebas yang
secara sukarela telah dipenuhi tak dapat dilakukan penuntutan
kembali.

8. Tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian


kepada orang lain mewajibkan orang yang bersalah untuk
mengganti kerugian tersebut.
MACAM-MACAM PERIKATAN

DILIHAT DARI OBYEKNYA:


1.
a. Perikatan untuk memberikan
2. DILIHAT DARI
sesuatu SUBYEKNYA:
b. Perikatan untuk berbuat sesuatu
c. Perikatan untuk tidak berbuat  Perikatan tanggung
sesuatu
d. Perikatan mana suka (alternatif)
menanggung (solider)
e. Perikatan fakultatif: suatu  Perikatan pokok dan
perikatan yang obyeknya hanya
berupa satu prestasi, dimana D tambahan
bisa menggantinya dengan
prestasi yang lain, tp ia bebas
menyuruh orang lain untuk
memenuhinya. Perjanjian 3. Dilihat dari daya
pembiayaan kerjanya:
f. Perikatan generik dan spesifik
g. Perikatan yang dapat dibagi dan a. Perikatan dengan
yang tidak dapat dibagi ketetapan waktu
h. Perikatan yang sepintas lalu dan
terus menerus b. Perikatan dengan bersyarat
HAPUSNYA PERIKATAN
1. Karena pembayaran
2. Karena penawaran pembayaran tunai diikuti dengan
penitipan.
3. Pembaharuan utang (novatie)
4. Perjumpaan utang (kompensasi)
5. Percampuran utang
6. Pembebasan utang
7. Musnahnya barang yang terutang
8. Kebatalan dan pembatalan perikatan-perikatan
9. Syarat-syarat yang membatalkan (bab I)
10. Kedaluarsa (diatur dalam buku iv bab 7)
Pertemuan ke 6

1. Memberikan contoh-contohnya dari


macam-macam perikatan.

2. Menjelaskan hapusnya perikatan


dengan melihat kepada KUHPerdata
mulai pasal 1381 KUHPerdata.
MACAM-MACAM PERIKATAN yang ada dalam KUHPerdata

1. Perikatan memberikan sesuatu: ( Pasal 1235 -1238)


2. Perikatan Berbuat sesuatu ( Pasal 1239 – 1242)
3. Perikatan tidak berbuat sesuatu
4. Perikatan bersyarat ( Pasal 1253 – 1267 )
5. Perikatan dengan ketetapan waktu (Pasal 1268- 1271 )
6. Perikatan Manasuka atau alternatif ( Pasal 1272 -1277 )
7. Perikatan tanggung renteng ( Pasal 1278 – 1295)
8. Perikatan yang dapat dibagi dan yang tidak dapat dibagi-bagi
(pasal 1296 – 1303)
9. Perikatan dengan ancaman Hukuman ( pasal 1304 – 1312)

Anda mungkin juga menyukai