2. Sebutkan 2 faktor penyebab debitur tidak dapat melaksanakan prestasi dengan baik?
Jawaban:
Kelalaian dan keadaan memaksa
3. Jelaskan, apakah dalam keadaan debitur tidak dapat melaksanakan prestasi dengan baik
akibat adanya overmacht/force majeure menyebabkan perjanjian batal?
Jawaban:
Batal. Pengaturannya: siapa yang menanggung resiko?
6. Jelaskan dengan contoh, bahwa dalam suatu perjanjian terdapat 2 atau lebih perikatan!
Jawaban:-------
Contoh 1:
Pembeli: erhak mendapatkan barang
Penjual : berkewajiban menyerahkan barang
Contoh 2:
Pembeli: berkewajiban untuk membayar
Penjual: berhak untuk memperoleh uang pembayaran
7. Sebut dan jelaskan dua syarat yang harus dipenuhi dalam membuat perjanjian!
Jawaban:
a. Syarat subjektif: sepakat dan cakap.
b. Syarat objektif: suatu hal tertentu dan sesuatu yang halal
9. Apa perbedaan antara perikatan yang bersumber dari perjanjian dengan perikatan yang
bersumber dari undang-undang?
Jawaban:
Perikatan yang lahir dari perjanjian, dikehendaki oleh 2 pihak yang membuat suatu
perjanjian. Sedangkan perikatan yang lahir dari UU diadakan oleh UU di luar kemampuan
para pihak yang bersangkutan.
12. Apakah dimungkinkan seseorang yang tidak melakukan perbuatan melawan hukum
dibebani dengan tanggung jawab ganti rugi. Jelaskan!
Jawaban:
Tidak dimungkinkan. Dasar hukumnya pasal 1367 KUHPerdata.
Contoh:
Tukang menjatuhkan alat dan mengenai orang lain. Orang yang bertanggung jawab
adalah kepala tukangnya.
14. Apa yang dimaksud dengan pembayaran dalam konsep hukum harta kekayaan?
Jawaban:
Sesuatu yang harus segera dilaksanakan
16. Kriteria apa yang digunakan oleh pembuat undang-undang untuk membeda-bedakan
perikatan?
Jawaban:
Subjek dan objek
17. Jelaskan perbedaan pokok antara perikatan untuk berbuat/tidak berbuat sesuatu
dengan menyerahkan sesuatu!
Jawaban:
Yang dimaksud dengan perikatan untuk berbuat sesuatu adalah melakukan perbuatan
yang sifatnya positif, halal, tidak melanggar undang-undang dan sesuai dengan
perjanjian. Sedangkan perikatan untuk tidak berbuat sesuatu yaitu untuk tidak
melakukan perbuatan tertentu yang telah disepakati dalam perjanjian.
Melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
18. Jelaskan, apakah setiap debitur yang tidak melakukan prestasinya dengan baik harus
selalu dibebani dengan ganti rugi?
Jawaban:
Akibat dari wanprestasi diatur dalam Pasal 1243 KUHPerdata di mana debitur yang
melakukan wanprestasi harus mengganti kerugian yang diderita oleh pihak lainnya
jika debitur tetap tidak melaksanakan kewajibannya setelah diberitahukan bahwa ia
melakukan wanprestasi.
19. Jelaskan berikut dasar hukumnya, apakah suatu perjanjian yang sudah disepakati
dapat dibatalkan secara sepihak?
Jawaban:
Perjanjian yang sah tidak dapat ditarik kembali secara sepihak. Perjanjian tersebut
mengikat pihak-pihaknya, dan tidak dapat ditarik kembali atau dibatalkan secara
sepihak saja. Jika ingin menarik kembali atau membatalkan itu harus memperoleh
persetujuan pihak lainnya, jadi diperjanjikan lagi. Namun demikian, apabila ada
alasan-alasan yang cukup menurut undang-undang, perjanjian dapat ditarik kembali
atau dibatalkan secara sepihak (1338 KUHPerdata)