HUKUM PERIKATAN
Perikatan Verbintenis verbinden
HUKUM PERIKATAN
Perikatan = perutangan = verbintenis
|
Prof. Sudewi
Kewajiban Hak
3. Hub.hukum itu
Pihak yg berhak
atas prestasi
Pihak yg wajib
memenuhi prestasi
Pihak- harus terjadi antara Pihak aktif Pihak pasif Subyek Perikatan
2 orang/lebih. Kreditur (yg Debitur (yg
pihak. berpiutang) berutang)
4. Prestasi (Obyek Perikatan) Pasal 1234:
a. memberikan sesuatu
b. berbuat sesuatu
c. tidak berbuat sesuatu
SUMBER PERIKATAN (1233)
1352 1353
UU+orang UU+Orang
Halal+PMH
Perikatan
1233
Perjanjian Undang-Undang
1313 1352
Schuld Haftung
Penjual X Pembeli
Levering
0 0
0
3. Derden werking perjan.berlaku bagi pihak 3. (di
Indonesia tidak dikenal)
Ex. A mengadakan perjan.pemborongan dengan B
A dan B bersepakat, bahwa B akan membeli
bahan bangunan dari C. terjadi hubungan antara
B dengan C; namun apabila C wanprestasi maka A
dapat menuntut C.
A B
C
SYARAT SAHNYA PERJANJIAN
Pasal 1320 KUH Perdata:
Sepakat Kecakapan
mereka yang untuk
mengikatkan membuat
diri; perikatan;
Suatu
Suatu hal
sebab
tertentu; yang halal
Kesepakatan
Kehendak dari pihak 2 harus bersesuaian satu sama
lain.
Perjanjian terjadi oleh adanya penawaran &
penerimaan yang saling berhubungan. Penawaran
& penerimaan dapat dilakukan dengan tegas atau
dengan diam-diam
Pernyataan Kehendak dengan diam- diam dapat
dilakukan dengan tingkah laku atau kata- kata,
juga apabila hal ini tidak langsung bertujuan
sebagai pernyataan kehendak (kepercayaan yang
ditimbulkan) meskipun penawaran kebanyakan
ditujukan kepada orang tertentu atau kelompok
tertentu, bisa juga ditujukan kepada umum dan ini
disebut Penawaran umum.
Penawaran agar dapat berlaku menurut hukum
harus memuat semua unsur- unsur essensiil dari
perjanjian, kalau tidak hanya sebagai “undangan
untuk melakukan penawaran”. (mis.menawarkan
barang untuk dijual tanpa menyebutkan harga)
Sampai seberapa jauh si penawar itu terikat ?
penawaran itu tidak dapat dicabut untuk waktu tertentu
sebelum pelaksanaannya; tetapi penawaran itu dapat
dicabut sampai saat terjadinya perjanjian, kecuali kalau
ditentukan lain.
Penawaran bebas (vrijbijvend aanbod) antara
undangan untuk melakukan penawaran dan penawaran
yang dapat dicabut.
Arti Penawaran Bebas :
1. Penawaran yang dapat dicabut biasa.
2. Undangan untuk penawaran
3. Penawaran dengan hak unt masih dapat mencabut
setelah diterima.
Kapan saat perjanjian itu ditutup atau kapan saat
kesepakatan terjadi Moment Acceptatie.
Beberapa pendapat:
1.Teori Pernyataan/ Uitingstheorie.
2. Teori Pengiriman/ Verzendtheorie.
3. Teori Pengetahuan/ Vernemingstheorie.
4. Teori Penerimaan/ Ontvangstheorie.
5. Teori Pengetahuan yang objektif/
Geobjectiveerde verneningstheorie.
6. Teori Kepercayaan/ Vertrouwenstheorie
sebab yang
kecakapan
halal
Cacat kehendak (wilsgebrek)
wilsgebrek
Kekhilafan/ Undue
Paksaan Penipuan
kesesatan Influence
persesuaian kehendakmempunyai
gambaran yang keliru
Orang – error
in persona
Kekhilafan/
kesesatan
Barang – error
in subtantia
UU hanya mengatur kekhilafan
mengenai:
1. Hakekat suatu benda
2. Dapat diketahui oleh pihak lain
3. Dapat dimaafkan (verschoonbaarheid)
4. Pada waktu membuat perjanjian sudah
ada
Kecakapan
• Tidak mampu membuat sendiri
perjanjian-perjanjian dengan akibat
Tidak cakap hukum yang lengkap
(onbekwaam) • Belum dewasa; di bawah kuratil
• 1329; 1330
Bertentangan
Bertentangan
Dilarang oleh dengan
dengan
UU ketertiban
kesusilaan
umum
Ada dua macam Simulasi:
1. Simulasi Mutlak dengan perjanjian pura-pura itu
hubungan hukum antara mereka tidak ada perubahan apa-
apa mis. Perjanjian jual beli, tetapi tidak akan terjadi
perubahan hak milik atas barang.
2. Simulasi Relatif dengan perjanjian pura-pura itu ada
terjadi hal lain mis. Perjanjian jual beli tetapi yang
dimaksud perjanjian hibah.
Di sini terjadi persesuaian antara kehendak dan
pernyataannya.
tetapi perjanjian itu dapat batal demi hukum berdasar
Pasal 1337 KUHPerdata suatu sebab yang terlarang.
Pihak ketiga yang dirugikan dapat membatalkan.
Asas-asas Perjanjian
1. Asas Konsensualisme perjan.timbul sejak
tercapainya kata sepakat/ konsensus anatara para
pihak yang mengikatkan dirinya. Perjan.sah jika
tercapai kata sepakat mengenai hal-hal pokok dan
tidak membutuhkan formalitas. Asas ini dengan tegas
disebutkan dalam Pasal 1320 & Pasal 1338
KUHPerdata. Asas ini berkaitan erat dengan asas
kebebasan mengadakan perjanjian
2. Asas Kebebasan Berkontrak sepakat mereka yang
mengikatkan diri asas esensial dari hk perjan.
(Pasal 1320; Ps. 1338 ayat (1)KUHPdt)
3. Asas Pacta Sunt Servanda asas kepastian hukum.
berhub.dengan akibat perjanjian. hakim/ pihak
ke 3 harus menghormati substansi kontrak yang
dibuat oleh para pihak, & tidak boleh intervensi.
Pasal 1338 ayat (1) KUHPdt
4. Asas Iktikad Baik/ Goede Trouw Ps.1338 ayat (3)
KUHPdt. para pihak harus melaksanakan substansi
perjanjian.
5. Asas Kepribadian (Personalitas) asas yang
menentukan bahwa seseorang yang akan melakukan
dan/ atau membuat kontrak hanya unt kepent
perseorangan (Ps. 1315; Ps. 1340)
Asas Iktikad Baik & Kepatutan.
Pasal 1338 ayat (3) KUHPerdata:”Perjanjian harus
dilaksanakan dengan iktikad baik”.
Dimasukannya iktikad baik dalam pelaksanaan
perjan. perjan.berdasar keadilan & kepatutan.
Ps.1339 KUHPerdata perjan.tidak hanya mengikat
untk hal2 yang dengan tegas dinyatakan di dalamnya,
tetapi juga unt sgl sesu/ yang menurut sifat
perjan.diharuskan oleh kepatutan, kebiasaan atau UU.
Asas iktikad baik dan kepatutan dapat merubah atau
melengkapi perjanjian perjan.tidak hanya ditentukan
oleh para pihak, tetapi juga ditentukan oleh iktikad baik
dan kepatutan.
Asas iktikad baik dan kepatutan dapat juga
mengesampingkan perjanjian hal ini terjadi apabila
terjadi perubahan keadaan sesudah dibuatnya perjan.
pihak dalam perjan.tidak mau dirugikan berlindung di
bawah “janji gugur secara diam-diam” = “clausula rebus
sie stantibus” perjan.dianggap tetap berlaku selama
keadaan tidak berubah, & kalau terjadi perubahan
keadaan maka perjanjian akan gugur .
Kebiasaan dan janji yang biasanya tetap
diadakan.
Pasal 1339 KUHPerdata: kebiasaan sebagai suatu
hal yang harus diperhatikan menurut sifat
perjanjian itu.