CONTRACT LAW
Contract is a legally binding and legally enforceable agreement Understanding contracts is fundamental to understanding the whole business law because without agreements which are legally binding and enforceable there could almost be no business. (Paul Latimer, Australian Business Law, 2001 at 250)
Pengaturan
1. Kesepakatan (Consent)
Para pihak harus bersepakat terhadap isi perjanjian. Kesepakatan harus bebas dari paksaan, kekeliruan, dan penipuan. Perjanjian yang timbul dari kesepakatan yang dipengaruhi oleh paksaan, kekeliruan dan penipuan dapat dibatalkan (voidable).
Paksaan: setiap intimidasi mental. Misalnya: ancaman kekerasan fisik. Paksaan tidak termasuk setiap tindakan yang dibenarkan oleh hukum, misalnya: tuntutan ke pengadilan
Kekeliruan (Mistakes): 1. Kekeliruan identitas objek perjanjian. 2. Kekeliruan identitas orang dengan siapa perjanjian dibuat.
Penipuan: suatu tindakan yang terangterangan sebelum dibuatnya perjanjian dengan tujuan untuk mengelabuhi pihak lain dan mendorong pihak tersebut untuk menyetujui perjanjian yang sebenarnya dia tidak mau. Kelalaian bukan penipuan. Misal: lalai untuk memberitahukan cacat tersembunyi.
2. Kecakapan (Capacity)
Para pihak harus cakap secara hukum untuk membuat perjanjian. Orang-orang yang dianggap tidak cakap membuat perjanjian adalah: 1. Orang dibawah umur (dia bawah umur 21 tahun), sekarang dibawah 17 tahun; 2. Orang-orang di bawah pengampuan. Perjanjian yang dibuar orang-orang tersebut dapat dibatalkan (voidable).
Pasal 108 KUHPerd: seorang wanita yang bersuami dianggap tidak cakap untuk membuat perjanjian.. Namun, Surat Edaran Mahkamah Agung No. 3 , 15 September 1963 menganggap bahwa Pasal 108 tidak berlaku lagi.
Objek perjanjian bisa sesuatu yang sudah ada atau yang akan ada. Perjanjian untuk menjual potret walaupun belum dicetak boleh. Perjanjian yang mustahil untuk dilaksanakan adalah batal demi hukum (void).
Terjadinya Perjanjian
Kapan perjanjian terbentuk? Ketika keinginan para pihak bertemu. Dkl: Ketika terjadi kesepakatan. Yakni: ketika penawaran (offer) yang sah diterima (disetujui) oleh yang menerima tawaran.. The receipt rule: suatu perjanjian terbentuk ketika penerimaan (acceptance) terhadap suatu penawaran (offer) sampai ke pemberi tawaran (offeror).
Bentuk perjanjian
Pada dasarnya, tidak ada syarat formal (misalnya harus tertulis atau didaftarkan). Jadi, bisa lisan atau tertulis. Namun, perjanjian-perjanjian tertentu harus tertulis, misalnya Akta Pendirian Perseroan Terbatas (PT).
Pelaksanaan perjanjian
Asas pacta sun servanda : semua perjanjian yang dibuat secara sah mengikat seperti undang-undang kepada para pihak. Perjanjianperjanjian tersebut hanya dapat dibatalkan dengan kesepakatan para pihak atau karena alasan yang dibenarkan oleh hukum (Pasal 1338 KUHPerd). Para pihak harus mematuhi asas kelayakan (reasonableness), kebiasaan dan undangundang (Pasal 1339 KUHPerd).
Kebiasaan v. Undang-Undang
a. Undang-undang menang. Misalnya: Dalam perjanjian sewa menyewa: biasanya pemberi sewa mengambil uang sewa di tempat penyewa. Namun, apabila terjadi sengketa mengenai tempat pembayaran, Pasal 1393 KUHPerd (pembayaran harus di tempat kreditur) akan berlaku. b. Kebiasaan menang. Misalnya: Pasal 1460 KUHPerd: seorang pembeli menanggung risiko mulai saat perjanjian jual beli terbentuk. Namun, dalam perjanjian jual beli binatang ternak, kebiasaannya adalah penjual menanggung kerugian sampai waktu penyerahan dilakukan. Kebiasaan yang menang.
Pelaksanaan Perjanjian
The good faith principle The reasonableness and justice principle.
Wanprestasi (Default)
Apabila pihak yang mempunyai kewajiban menurut perjanjian tidak melaksanakannya, menundanya atau melaksanakannya dengan cara yang bertentangan dgn isi perjanjian, dia dapat menjadi wanprestasi. Sebelum menjadi wanprestasi, pihak yang lain harus memberikan peringatan: - peringatan dari pengadilan atau - pernyataan tertulis atau - peringatan lisan.
Pihak yang wanprestasi bertanggung jawab untuk memberi ganti rugi atau cara penyelesaian lainnya kepada pihak yang lain.
Perdagangan Jasa
Hukum yang mengatur: 1. Internasional: The General Agreement on Trade in Services (GATS) 2. Nasional: Misal: -Peraturan Perbankan; - Peraturan Pasar Modal; - Peraturan Asuransi; dll.
2.
3.
CISG hanya mengatur pembuatan kontrak dan hak & kewajiban para pihak
Konvensi ini hanya mengatur pembuatan kontrak perdagangan serta hak dan kewajiban dari penjual dan pembeli yang timbul dari kontrak tersebut. Secara khusus, kecuali sebagaimana dengan tegas dinyatakan lain dalam Konvensi ini, Konvensi tidak mengatur hal-hal berikut ini: (a) keabsahan kontrak; (b) dampak yang mungkin ditimbulkan oleh kontrak terhadap hak milik atas barang yang dijual. (Lihat Pasal 4 CISG)
(c). tanggung jawab penjual atas kematian atau cidera badan yang disebabkan oleh barang yang dijual. (lihat Pasal 5).
A Counter-offer
Balasan terhadap penawaran yang memuat tambahan-tambahan, batasan-batasan, atau perubahan lain adalah suatu penolakan terhadap penawaran tersebut dan merupakan kontra penawaran. Namun, balasan terhadap penawaran yang memuat ketentuanketentuan tambahan atau ketentuan-ketentuan yang berbeda yang secara materiil tidak mengubah ketentuan-ketentuan penawaran dianggap sebagai penerimaan, kecuali apabila pihak yang menawarkan, tanpa penundaan yang tidak semestinya, menyampaiakn keberatannya.
A Counter-offer
For example:
Buyer Offer to buy Rojolele rice Rp.5,000 per kg. To be delivered on 20 Nov 2003 Seller
Buyer
The Rojolele rice is delivered on 20 Nov 2003 with Rp.5,300 per kg.
Seller
Pasal 55: Apabila kontrak telah secara sah diakhiri tetapi tidak ditetapkan atau dibuat secara tegas atau tersirat ketentuan untuk menentukan harga, maka dalam hal tidak adanya indikasi yang berlawanan, para pihak dianggap telah secara tersirat membuat referensi harga yang secara umum dikenakan pada saat pembuatan kontrak untuk barang seperti tersebut yang dijual dalam keadaan yang dapat dibandingkan dalam perdagangan terkait.
INCOTERMS
Misal: EXW (ex works) at a named point of origin (e.g., ex factory, ex mill, ex warehouse). Under this term, the price quoted applies only at the point of origin and the seller agrees to place the goods at the disposal of the buyer at the specified place on the date or within the period fixed. All other charges, including placement of the goods on the transport, are for the account of the buyer.
FOB (free on board) at a named port of export. The seller quotes the buyer a price that covers all costs up to and including delivery of goods aboard an overseas vessel.
INCOTERMS (Continued)
CFR (cost and freight) to a named overseas port of import. Under this term, the seller quotes a price for the goods that includes the cost of transportation to the named point of debarkation. The cost of insurance is left to the buyer's account. (Typically used for ocean shipments only.) CIF (cost, insurance, freight) to a named overseas port of import. Under this term, the seller quotes a price for the goods (including insurance), all transportation, and miscellaneous charges to the point of debarkation from the vessel. (Typically used for ocean shipments only.)