Anda di halaman 1dari 6

Teknik Pembuatan

SOMASI
Dalam Praktek

Prepared by :
Bambang Utomo, SH.

Dasar hukum :

Somasi, diatur dalam Pasal 1238


KUHPerdata, yang berbunyi bahwa :
“ Si berhutang adalah lalai, apabila ia
dengan surat perintah atau dengan
sebuah akta sejenis itu telah dinyatakan
lalai, atau demi perikatannya sendiri, ialah
jika ini menetapkan, bahwa si berhutang
harus dianggap lalai dengan lewaknya
waktu yang ditentukan.
Apakah SOMASI ITU ?
Didalam Yurisprudensi istilah SOMASI biasanya
sering digunakan untuk menyebut suatu
perintah atau teguran.
SOMASI adalah suatu peringatan yang diberikan
terhadap pihak calon Tergugat yang berada
pada jalur atau menuju proses hukum.

FUNGSI DAN MANFAAT SOMASI


 Agar debitur/yang melakukan
wanprestasi/calon tergugat bereitikat baik atau
berprestasi sesuai dengan yang diperjanjikan ;
 Memberikan kesempatan kepada pihak
debitur/calon tergugat untuk mencari solusi
dan atau menghentikan suatu perbuatan
sebagaimana tuntutan pihak pemberi
somasi/calon penggugat ;
 Somasi juga bisa berfungsi untuk
menyelesaikan suatu sengketa sebelum
perkara diajukan secara resmi ke pengadilan.
SIAPAKAH YANG BERHAK
MELAKUKAN SOMASI
Dalam aturan hukum acara perdata,
somasi dapat dilakukan oleh siapa saja,
sepanjang yang bersangkutan mempunyai
kecakapan dalam melakukan perbuatan
hukum terhadap calon tergugat yang lalai
dalam menjalankan kewajibannya.
Dalam Pasal 118 HIR disebutkan juga
bahwa aturan somasi tidak diwajibkan
untuk diwakili oleh kuasa hukum. Hal ini
berarti dapat disimpulkan bahwa
perwakilan didalam somasi bukan
merupakan suatu keharusan.

HAK PENGGUGAT/PEMBERI SOMASI


APABILA SOMASI DIABAIKAN

Didalam praktek apabila somasi telah dilakukan,


dan ternyata pihak calon tergugat mengabaikan
dan/atau tidak menindahkan regulasi dan atauran
hukum yang berlaku, maka pihak pemberi
somasi/penggugat dapat menuntut hak-haknya,
diantaranya :
 Melaksanakan kewajibannya sebagai mana
dalam perikatan ;
 Pemenuhan perikatan dan ganti rugi ;
 Ganti rugi ;
 Pembatalan persetujuan timbal balik ;
 Pembatalan perikatan dan ganti rugi ;
Atau : Disesuaikan dengan posisi kasus perkara.
HAL-HAL PENTING TENTENG SOMASI
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam penyampaian
somasi, yaitu harus jelas, tegas dan mudah dimengerti agar tujuan yang
diinginkan dapat tercapai secara maksimal, diantaranya :
 Menyatakan Peringatan/teguran atau Perintah.
Somasi harus menyatakan secara tegas, jelas tentang teguran atau
perintah untuk melaksana kan perjanjian, meminta ganti rugi atau
meng akhiri suatu perjanjian.
 Apa yang diinginkan, permintaannya harus jelas.
Hal-hal yang diminta dalam somasi harus disampaikan secara jelas,
seperti membayar suatu kerugian, menjalankan perjanjian dan/atau
mengakhiri perjanjian, menyerahkan sesuatu barang, dll. Dengan
maksud agar tidak merugikan pihak manapun.
 Memberikan kesempatan atau membuka ruang Negosiasi.
Maksud dan tujuan menyampaikan somasi memang dibuat untuk
mengingatkan pihak yang lalai dalam melaksanakan kewajiabannya
dan agar berprestasi sesuai dengan perikatan yang dibuat.

PROSEDUR PEMBUATAN SURAT SOMASI


 Somasi ditulis diatas kertas kop lembaga (bila pemberi somasi bukan
peoroangan) ;
 Menulis secara jelas identitas dan alamat calon tergugat yang dituju
(bisa perorangan, Badan Hukum atau Instasni, dll) ;
 Menyampaikan dengan tepat poin dan duduk perkara yang
dipermalsalahankan serta hal-hal yang dituntut ;
 Memberikan tempo waktu yang sesuai kepada calon tergugat untuk
memenuhi prestasi ;
 Menentukan upaya hukum lanjutan yang akan ditempuh apabila calon
tergugat tidak mengindahkan atau tidak memenuhi prestasi
sebagaimana disampaikan dalam somasi ;
 Mencantumkan nama kota dan tanggal kapan somasi itu dibuat ;
 Membubuhkan tanda tangan, nama terang pemberi somasi, (dan
stempel apabila instansi, Badan Hukum atau Kelembagaan).
CONTOH SURAT SOMASI.

No. : 0127/ XYZ .../ ......./ 2021. Malang, 9 Oktober 2021.


Lamp. : 1 (satu) berkas.
H a l : SOMASI I.

Kepada Yth,
Sdr. Direktur PT ...................
Jl. ..........................................
Di –
...............................

Dengan hormat,

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal .......................... (copy terlampir) dalam hal ini
tindak untuk dan atas nama PT. ........................, alamat .........................., selanjutnya disebut
“KLIEN”.

Bersama ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut :


1. Bahwa, Sehubungan dengan Surat Permintaan Pemesanan Barang (SPPB) No.
0123/PO.321/2019. Tertanggal 3 Januari 2019 dan Surat Perjanjian tertanggal 4
Januari 2019 tentang tahapan pembayaran ;
2. Bahwa, Klien kami telah memenuhi seluruh kewajibannya dan telah pula Saudara
terima semua barang pesanan dalam keadaan baik sesuai dengan spefikasi ;
3. Bahwa, pada kenyataannya Saudara tidak melakukan kewajibannya sebagaimana
tahapan pembayaran yang telah disepakati sehingga Klien kami mengalami kerugian
yang tidak sedikit ;

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas dengan segala kewenangan yang diberikan kepada
kami, maka kami minta agar Saudara segera membayar terhadap barang-barang yang belum
terbayar, yaitu sebanyak Rp. 1.235.500.000,- (satu miliyar dua ratus tiga puluh lima juta lima
ratus ribu rupiah), paling lambat 1 (satu) minggu dimulai dari dibuatnya surat ini.

Jika dalam waktu yang telah kami tentukan diatas, ternyata Saudara tidak melakukan
pembayaran dan mengakibatkan membengkaknya kerugian Klien kami, maka kami akan
menuntut ganti rugi kepada Saudara sebagaimana diatur dalam point 5 Surat Perjanjian
tertanggal 4 Januari 2019, dengan perincian sebagai berikut :
 Kerugian Materiil sebanyak Rp. 1.235.500.000,- x 3% x 15 bln = Rp. 555.975.000,-
(lima ratus lima puluh lima juta sembilan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah).
 Kerugian imateriil sebanyak Rp. 5.000.000.000,- (lima miliyar ru[piah).
Disamping itu Klien kami masih memiliki hak-haknya untuk memproses permasalahan ini
melalui jalur hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk itu kami yakin dan percaya kepada Saudara untuk memenuhi Somasi ini agar
terhindar dari permasalahan hukum dan resiko yang lebih besar.
Demikian Surat Somasi I ini disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan
terima kasih.

Hormat kami,

Bambang Utomo, SH.

Anda mungkin juga menyukai