Anda di halaman 1dari 6

SOMASI

LEO AGUSTAMA (61120027)


NICO MAHESA (61120045)
PENGERTIAN SOMASI
Somasi (somatie atau legal notice) adalah teguran
terhadap pihak calon tergugat, demikian yang
disampaikan oleh Jonaedi Efendi dalam buku
Kamus Istilah Hukum Populer

Dasar hukum somasi dapat kita temukan dalam Pasal


1238 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata:
Debitur dinyatakan lalai dengan surat perintah, atau
dengan akta sejenis itu, atau berdasarkan kekuatan
dari perikatan sendiri, yaitu bila perikatan ini
mengakibatkan debitur harus dianggap lalai dengan
lewatnya waktu yang ditentukan.
SIFAT SOMASI
Somasi adalah suatu peringatan atau pemberitahuan kepada
debitur dari kreditur yang menghendaki prestasi debitur pada
waktu yang telah ditentukan. Hal ini dapat diartikan bahwa
debitur bisa disebut dalam keadaan lalai setelah somasi
dikeluarkan. Berangkat dari situ, dapat dikatakan bahwa somasi
bersifat konstitutif. Konsekuensinya, debitur tidak disebut dalam
keadaan lalai sebelum somasi dikeluarkan.
HAL YANG HARUS
TERMUAT DALAM
SOMASI
Menurut Jonaedi Efendi, pada dasarnya tidak ada aturan baku dalam
pembuatan atau perumusan somasi. Artinya, pihak pengirim bebas
menentukan perumusan isi dari somasi, tetapi pengirim wajib
menentukan secara tegas siapa pihak yang ditujukan, masalah yang
disomasikan, dan apa yang menjadi kehendak pengirim somasi yang
harus dilaksanakan oleh pihak penerima somas

Senada dengan hal tersebut, Richard Eddy menggarisbawahi 3 hal


utama yang harus dimuat di dalam somasi, antara lain:
1. Hal yang harus dituntut;
2. Dasar tuntutannya; dan
3. Jangka waktu pemenuhan hal yang dituntut.
LANGKAH MEMBUAT SOMASI
1. Tuliskan kop surat lembaga, jika memakai instansi.
2. Jelaskan secara jelas identitas dari calon tergugat dituju, dapat
perorangan atau pun instansi.
3. Tuliskan secara tepat poin serta duduk perkara yang menjadi
permasalahan serta hal yang dituntut.
4. Berikan jarak waktu bagi calon tergugat untuk memenuhi
prestasi.
5. Tentukan upaya hukum lanjutan yang nantinya ditempuh
pada calon tergugat jika tidak bisa penuhi prestasi yang
dituntut.
6. Torehkan tanda tangan serta nama yang jelas.
SANKSI SOMASI
ada lima kemungkinan sebagaimana termuat dalam Pasal 1276 KUH Perdata
terkait hukuman atau sanksi yakni berupa:

Memenuhi atau melaksanakan perjanjian


Memenuhi perjanjian disertai keharusan membayar ganti rugi
Membayar ganti rugi
Membatalkan perjanjian
Membatalkan perjanjian disertai dengan ganti rugi.
Pasal 1243 KUH Perdata, berikut ini:

"Penggantian biaya, kerugian dan bunga karena tidak dipenuhinya suatu perikatan mulai
diwajibkan, bila debitur, walaupun telah dinyatakan Ialai, tetap Ialai untuk memenuhi
perikatan itu, atau jika sesuatu yang harus diberikan atau dilakukannya hanya dapat diberikan
atau dilakukannya dalam waktu yang melampaui waktu yang telah ditentukan."

Anda mungkin juga menyukai