Pengertian Rujukan atau Kutipan adalah peminjaman kalimat, ucapan atau pendapat seseorang yang ahli dalam bidang tertentu Tujuan Memperkuat pendapat penulis Membandingkan dengan pendapat penulis Membedakan dengan pendapat penulis Menyanggah pendapat seseorang Jenis Kutipan 1. Kutipan langsung 2. Kutipan tak langsung Kutipan Langsung Kutipan yang tidak mengubah kalimat, pendapat atau tulisan yang dikutip (mengutip apa adanya). Kutipan Tak Langsung Kutipan yang berisi intisari dari kalimat, pendapat atau tulisan yang dikutip. Kutipan Langsung Kurang dari Empat Baris a. Diintegrasikan dengan teks penulis b. Jarak antarbaris spasi sama dengan tubuh teks penulis c. Kutipan diapit dengan tanda kutip (“…”) d. Akhir kutipan diikuti dengan tanda kurung buka, nama pengarang, tahun publikasi, dan nomor halaman diakhiri tanda kurung tutup e. Jika yang dikutip tidak selesai dalam satu kalimat atau hanya memotong di tengah kalimat harus diikuti tanda titik tiga pada awal kutipanya dan titik empat kali pada akhir kutipan Contoh Kajian intertekstual adalah kajian yang manautkan hubungan sebuah karya sastra dengan karya sastra yang lain. Kajian ini menekankan aspek unsur intrinsik sebuah karya sastra. Sebuah karya sastra sangatlah mungkin terpengaruh oleh karya sebelumnya. Karya yang sebelumnya muncul bisa saja mengundang sastrawan lain untuk ditanggapi. Tanggapan ini bisa berupa kritikan, sanggahan, ataupun persetujuan. Jadi, sebuah karya sastra sangat mungkin ditandingi atau disetujui oleh sastrawan lain melalui karya sastra juga. Sumber: Pengarang: Waluyo, Judul: Intertekstualitas dalam Karya Sastra, Tahun terbit: 2009, Penerbit: Gramedia, Kota Terbit: Jakarta, halaman 13. Contoh 1 1. Selanggam dengan Rakhmat Djoko Pradopo, Waluyo (2009: 13) mengatakan “Kajian intertekstual adalah kajian yang manautkan hubungan sebuah karya sastra dengan karya sastra yang lain”. 2. Pendapat lain mengatakan “Kajian intertekstual adalah kajian yang manautkan hubungan sebuah karya sastra dengan karya sastra yang lain” (Waluyo, 2009: 13). Contoh 2 1. Sependapat dengan Wellek, “Jadi, sebuah karya sastra sangat mungkin ditandingi atau disetujui ….” (Waluyo, 2009: 13). 2. Sependapat dengan Wellek, “… sebuah karya sastra sangat mungkin ditandingi atau disetujui ….” (Waluyo, 2009: 13). 3. Sependapat dengan Wellek, “… ditandingi atau disetujui oleh sastrawan lain melalui karya sastra juga” (Waluyo, 2009: 13). Kutipan Langsung Lebih dari Empat Baris a. Kutipan dipisahkan dari teks b. Jarak antarbaris satu spasi c. Diapit dengan tanda kutip d. Akhir kutipan diikuti dengan tanda kurung buka, nama pengarang, tahun publikasi, dan nomor halaman diakhiri tanda kurung tutup e. Seluruh kutipan menjorok ke dalam 5-7 karakter, bila alinea baru yang dikutip maka baris pertama ditulis 5-7 karakter Contoh sebagaimana yang telah diungkapkan oleh waluyo sebagai berikut. “Kajian intertekstual adalah kajian yang manautkan hubungan sebuah karya sastra dengan karya sastra yang lain. Kajian ini menekankan aspek unsur intrinsik sebuah karya sastra. Sebuah karya sastra sangatlah mungkin terpengaruh oleh karya sebelumnya. Karya yang sebelumnya muncul bisa saja mengundang sastrawan lain untuk ditanggapi. Tanggapan ini bisa berupa kritikan, sanggahan, ataupun persetujuan. Jadi, sebuah karya sastra sangat mungkin ditandingi atau disetujui oleh sastrawan lain melalui karya sastra juga” (Waluyo, 2009: 13). Kutipan Tak Langsung Gagasan diintegrasikan di dalam tubuh teks Gagasan berupa pikiran penulis terhadap tulisan/pendapat ahli Jarak antarbaris 1,5/2 spasi Tanpa tanda kutip Akhir kutipan diikuti dengan tanda kurung buka, nama pengarang, tahun publikasi, dan nomor halaman diakhiri tanda kurung tutup Contoh Berbeda dengan Wellek, Waluyo (2009: 13) menyatakan bahwa sastra sangat mungkin terjadi hubungan satu sama lain. Hubungan inilah yang disebut dengan intertekstualitas. Sastra dapat ditanggapi ataupun disanggah oleh karya sastra yang lain. Daftar Pustaka 1. Daftar yang memuat sejumlah buku atau bahan yang digunakan oleh penulis. 2. Daftar pustaka ini menunjukkan kebertanggungjawaban seorang penulis terhadap tulisannya. Unsur-unsur dalam Daftar Pustaka 1. Nama penulis 2. Tahun publikasi 3. Judul tulisan (dicetak miring) 4. Kota terbit 5. Nama penerbit Aturan Penulisan Standar 1. Penulisannya disusun secara alfabetis 2. Penulisannya harus konsisten 3. Jarak antarbaris 1 spasi sedangkan antarpustaka 1,5/2 spasi 4. Nama pengarang pertama dibalik 5. Jika pengarang lebih dari tiga cukup disebutkan pengarang pertama dan diikuti singkatan dkk. 6. Judul buku/majalah dicetak miring 7. Judul artikel diapit dengan tanda kutip 8. Jika tidak ada nama pengarang, ditulis anonimous Contoh Daftar Pustaka dari Buku Ary, Donald, dkk.. 1982. Pengantar Penelitian Sosial dan Pendidikan (terjemahan Arief Furchan). Surabaya: Usaha Nasional. Kosasih, E.. 2008. Ketatabahasaan dan Kesusastraan: Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya. Contoh Daftar Pustaka dari Kumpulan Artikel
Dick, Hartoko (ed.). 2004. Golongan
Cendekiawan: Mereka yang Berumah di Angin. Jakarta: Gramedia Contoh Daftar Pustaka dengan Mengambil Satu Artikel dari Kumpulan Artikel
Geertz, Clifford. 2003. “Cendekiawan di
Negara Berkembang”. Dalam Kemala Sartika (Ed.), Menjelajah Cakrawala: Kumpulan Karya Visioner Soedjatmoko. Jakarta: Gramedia Daftar Pustaka dari Artikel dalam Jurnal Baedhowi. 2006. “Kebijakan Asessment dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. No. 063 Tahun ke-12 Edisi November 2006 hal. 810-818
Furman, Richard. 2007. “Poetry Narrative as
Qualitative Data: Exploration into Existential Theory”. Indo-Pacific Journal of Phenomenology, Volume 7, Edition 1 May 2007 page 1-9 Daftar Pustaka Dari Artikel Dalam Majalah/Koran
Soeharto. 1998. “ Indonesia Menuju Negara
Industri. Kompas, 18 Maret 1998 hal. 15
Gardner, H. 1998. “Do Babies Sing a
Universal Song?”. Psychological Today, hal. 70 Daftar Pustaka dari Koran Tanpa Penulis
Kompas. 18 Maret 2005. “Rawan Pangan,
Tanpa Basis Sumber Daya Lokal”, hal. 20 Daftar Pustaka dari Karya Terjemahan
Eangleton, Terry. 1988. Teori Sastra: Satu
Pengenalan. Terjemahan oleh Mohammad Haji Saleh. 2004. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka
Palmer, Richard E.. 2005. Hermeneutika: Teori
Baru Mengenal Interpretasi (terjemahan: Musnur Hery dan Damanhuri Muhammad). Yogyakarta: Hanindita Graha W. Daftar Pustaka dari Skripsi, Tesis, Disertasi
Rahmawan, Arief. 2009. “Pengaruh Metode
Hermeneutik dan Penguasaan Bahasa Figuratif terhadap Kemampuan Mengapresiasi Puisi (Eksperimen pada Siswa Kelas 10 SMA Negeri Karanganom, Klaten Tahun 2009/2010)”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Daftar Pustaka dari Internet
Herusatoto. 2009. “Bioteknologi Pertanian”,
( http://www.chang.jayaheru.com/Biotekper tan04.htm , diakses tanggal 1 Oktober 2009) Jurnal dari Makalah
Taufik Ismail. 2007. Mengasah Ketajaman
Intuisi dan Kepekaan Sosial melalui Kegemaran Membaca Karya Sastra. Makalah Disampaikan pada Seminar Nasional dalam Rangka Bulan Bahasa di Hotel Asia Surakarta. Universitas Sebelas Maret. Surakarta, 20 Oktober 2007 Terima Kasih