Anda di halaman 1dari 31

RUJUKAN

Oleh Erwan Kustriyono, S. Pd., M. Pd.


Pengertian
Rujukan atau Kutipan adalah peminjaman
kalimat, ucapan atau pendapat seseorang
yang ahli dalam bidang tertentu
Tujuan
 Memperkuat pendapat penulis
 Membandingkan dengan pendapat penulis
 Membedakan dengan pendapat penulis
 Menyanggah pendapat seseorang
Jenis Kutipan
1. Kutipan langsung
2. Kutipan tak langsung
Kutipan Langsung
Kutipan yang tidak mengubah kalimat,
pendapat atau tulisan yang dikutip
(mengutip apa adanya).
Kutipan Tak Langsung
Kutipan yang berisi intisari dari kalimat,
pendapat atau tulisan yang dikutip.
Kutipan Langsung Kurang dari
Empat Baris
a. Diintegrasikan dengan teks penulis
b. Jarak antarbaris spasi sama dengan tubuh teks penulis
c. Kutipan diapit dengan tanda kutip (“…”)
d. Akhir kutipan diikuti dengan tanda kurung buka, nama
pengarang, tahun publikasi, dan nomor halaman
diakhiri tanda kurung tutup
e. Jika yang dikutip tidak selesai dalam satu kalimat atau
hanya memotong di tengah kalimat harus diikuti tanda
titik tiga pada awal kutipanya dan titik empat kali pada
akhir kutipan
Contoh
Kajian intertekstual adalah kajian yang manautkan
hubungan sebuah karya sastra dengan karya sastra
yang lain. Kajian ini menekankan aspek unsur intrinsik
sebuah karya sastra. Sebuah karya sastra sangatlah
mungkin terpengaruh oleh karya sebelumnya. Karya
yang sebelumnya muncul bisa saja mengundang
sastrawan lain untuk ditanggapi. Tanggapan ini bisa
berupa kritikan, sanggahan, ataupun persetujuan. Jadi,
sebuah karya sastra sangat mungkin ditandingi atau
disetujui oleh sastrawan lain melalui karya sastra juga.
Sumber: Pengarang: Waluyo, Judul: Intertekstualitas
dalam Karya Sastra, Tahun terbit: 2009, Penerbit:
Gramedia, Kota Terbit: Jakarta, halaman 13.
Contoh 1
1. Selanggam dengan Rakhmat Djoko Pradopo,
Waluyo (2009: 13) mengatakan “Kajian
intertekstual adalah kajian yang manautkan
hubungan sebuah karya sastra dengan karya
sastra yang lain”.
2. Pendapat lain mengatakan “Kajian intertekstual
adalah kajian yang manautkan hubungan
sebuah karya sastra dengan karya sastra yang
lain” (Waluyo, 2009: 13).
Contoh 2
1. Sependapat dengan Wellek, “Jadi, sebuah
karya sastra sangat mungkin ditandingi atau
disetujui ….” (Waluyo, 2009: 13).
2. Sependapat dengan Wellek, “… sebuah karya
sastra sangat mungkin ditandingi atau disetujui
….” (Waluyo, 2009: 13).
3. Sependapat dengan Wellek, “… ditandingi atau
disetujui oleh sastrawan lain melalui karya
sastra juga” (Waluyo, 2009: 13).
Kutipan Langsung Lebih dari
Empat Baris
a. Kutipan dipisahkan dari teks
b. Jarak antarbaris satu spasi
c. Diapit dengan tanda kutip
d. Akhir kutipan diikuti dengan tanda kurung
buka, nama pengarang, tahun publikasi, dan
nomor halaman diakhiri tanda kurung tutup
e. Seluruh kutipan menjorok ke dalam 5-7
karakter, bila alinea baru yang dikutip maka
baris pertama ditulis 5-7 karakter
Contoh
sebagaimana yang telah diungkapkan oleh
waluyo sebagai berikut.
“Kajian intertekstual adalah kajian yang manautkan
hubungan sebuah karya sastra dengan karya sastra
yang lain. Kajian ini menekankan aspek unsur intrinsik
sebuah karya sastra. Sebuah karya sastra sangatlah
mungkin terpengaruh oleh karya sebelumnya. Karya
yang sebelumnya muncul bisa saja mengundang
sastrawan lain untuk ditanggapi. Tanggapan ini bisa
berupa kritikan, sanggahan, ataupun persetujuan. Jadi,
sebuah karya sastra sangat mungkin ditandingi atau
disetujui oleh sastrawan lain melalui karya sastra juga”
(Waluyo, 2009: 13).
Kutipan Tak Langsung
 Gagasan diintegrasikan di dalam tubuh
teks
 Gagasan berupa pikiran penulis terhadap
tulisan/pendapat ahli
 Jarak antarbaris 1,5/2 spasi
 Tanpa tanda kutip
 Akhir kutipan diikuti dengan tanda kurung
buka, nama pengarang, tahun publikasi,
dan nomor halaman diakhiri tanda kurung
tutup
Contoh
Berbeda dengan Wellek, Waluyo (2009: 13)
menyatakan bahwa sastra sangat mungkin
terjadi hubungan satu sama lain. Hubungan
inilah yang disebut dengan intertekstualitas.
Sastra dapat ditanggapi ataupun disanggah
oleh karya sastra yang lain.
Daftar Pustaka
1. Daftar yang memuat sejumlah buku atau
bahan yang digunakan oleh penulis.
2. Daftar pustaka ini menunjukkan
kebertanggungjawaban seorang penulis
terhadap tulisannya.
Unsur-unsur dalam Daftar
Pustaka
1. Nama penulis
2. Tahun publikasi
3. Judul tulisan (dicetak miring)
4. Kota terbit
5. Nama penerbit
Aturan Penulisan Standar
1. Penulisannya disusun secara alfabetis
2. Penulisannya harus konsisten
3. Jarak antarbaris 1 spasi sedangkan antarpustaka 1,5/2
spasi
4. Nama pengarang pertama dibalik
5. Jika pengarang lebih dari tiga cukup disebutkan
pengarang pertama dan diikuti singkatan dkk.
6. Judul buku/majalah dicetak miring
7. Judul artikel diapit dengan tanda kutip
8. Jika tidak ada nama pengarang, ditulis anonimous
Contoh Daftar Pustaka dari
Buku
Ary, Donald, dkk.. 1982. Pengantar
Penelitian Sosial dan Pendidikan
(terjemahan Arief Furchan). Surabaya:
Usaha Nasional.
Kosasih, E.. 2008. Ketatabahasaan dan
Kesusastraan: Cermat Berbahasa
Indonesia. Bandung: Yrama Widya.
Contoh Daftar Pustaka dari
Kumpulan Artikel

Dick, Hartoko (ed.). 2004. Golongan


Cendekiawan: Mereka yang Berumah di
Angin. Jakarta: Gramedia
Contoh Daftar Pustaka dengan Mengambil
Satu Artikel dari Kumpulan Artikel

Geertz, Clifford. 2003. “Cendekiawan di


Negara Berkembang”. Dalam Kemala
Sartika (Ed.), Menjelajah Cakrawala:
Kumpulan Karya Visioner Soedjatmoko.
Jakarta: Gramedia
Daftar Pustaka dari Artikel
dalam Jurnal
Baedhowi. 2006. “Kebijakan Asessment dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)”.
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. No. 063
Tahun ke-12 Edisi November 2006 hal. 810-818

Furman, Richard. 2007. “Poetry Narrative as


Qualitative Data: Exploration into Existential
Theory”. Indo-Pacific Journal of
Phenomenology, Volume 7, Edition 1 May 2007
page 1-9
Daftar Pustaka Dari Artikel
Dalam Majalah/Koran

Soeharto. 1998. “ Indonesia Menuju Negara


Industri. Kompas, 18 Maret 1998
hal. 15

Gardner, H. 1998. “Do Babies Sing a


Universal Song?”. Psychological Today,
hal. 70
Daftar Pustaka dari Koran
Tanpa Penulis

Kompas. 18 Maret 2005. “Rawan Pangan,


Tanpa Basis Sumber Daya Lokal”, hal. 20
Daftar Pustaka dari Karya
Terjemahan

Eangleton, Terry. 1988. Teori Sastra: Satu


Pengenalan. Terjemahan oleh Mohammad Haji
Saleh. 2004. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan
Pustaka

Palmer, Richard E.. 2005. Hermeneutika: Teori


Baru Mengenal Interpretasi (terjemahan: Musnur
Hery dan Damanhuri Muhammad). Yogyakarta:
Hanindita Graha W.
Daftar Pustaka dari Skripsi,
Tesis, Disertasi

Rahmawan, Arief. 2009. “Pengaruh Metode


Hermeneutik dan Penguasaan Bahasa Figuratif
terhadap Kemampuan Mengapresiasi Puisi
(Eksperimen pada Siswa Kelas 10 SMA Negeri
Karanganom, Klaten Tahun 2009/2010)”. Skripsi.
Surakarta: Fakultas Ilmu Keguruan dan
Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
Daftar Pustaka dari Internet

Herusatoto. 2009. “Bioteknologi Pertanian”,


(
http://www.chang.jayaheru.com/Biotekper
tan04.htm
, diakses tanggal 1 Oktober 2009)
Jurnal dari Makalah

Taufik Ismail. 2007. Mengasah Ketajaman


Intuisi dan Kepekaan Sosial melalui
Kegemaran Membaca Karya Sastra.
Makalah Disampaikan pada Seminar
Nasional dalam Rangka Bulan Bahasa di
Hotel Asia Surakarta. Universitas Sebelas
Maret. Surakarta, 20 Oktober 2007
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai