No Aspek Keterangan
1 Akad Pembiayaan Akad Pembiayaan Musyarakah
2 Tujuan Pembiayaan Modal Kerja
Investasi
Pembiayaan Musyarakah yang diberikan LKS dan Nasabah adalah untuk membiayai
usaha/proyek/aset tertentu, baik yang sudah berjalan maupun yang baru, yang akan dikelola oleh Nasabah
menurut ketentuan yang disepakati oleh LKS
Pengelola oleh salah satu pihak (Nasabah) boleh diberikan remunerasi dan/atau setiap insentif atas
jasanya sebagai pengelola, selain porsi bagi hasil yang diterimanya sebagai pihak dalam perjanjian Musyarakah.
Grace Period merupakan periode waktu yang diberikan oleh LKS kepada Nasabah untuk
menunda pembayaran pengembalian modal namun dengan tetap memperhatikan beberapa
hal seperti berikut:
1.Grace Period hanya diberikan kepada Nasabah pembiayaan produktif, bukan konsumtif.
2.Selama masa Grace Period, Nasabah diharuskan untuk tetap membayar Bagi Hasil, hanya
modal pokok pembiayaan saja yang bisa ditunda pengembaliannya.
3.Permintaan Grace Period harus disampaikan sebelum di tentukan Daftar Nisbah LKS dan
Nasabah, karena faktor Grade Period mempengaruhi analisa Cash Flow dalam hal penentuan
besarnya kewajiban pengembalian modal dan bagi hasil untuk LKS
FITUR DAN KETENTUAN
1. BUS/UUS/BPRS wajib menetapkan nisbah bagi hasil sejak awal akad.
2. Pembayaran bagi hasil dihitung berdasarkan Nilai Realisasi Pendapatan bukan Nilai Proyeksi Pendapatan.
3. Pendapatan bagi hasil bagi BUS/UUS/BPRS ditentukan berdasarkan realisasi pendapatan Musyarakah,
investasi LKS yang terpakai, dan nisbah bagi hasil.
4. Pembagian keuntungan dapat dilakukan dengan salah satu dari dua cara yaitu dibagi secara proporsional
(sesuai dengan proporsi modal) atau dibagi sesuai kesepakatan (tidak berdasarkan proporsi modal).
LKS tidak boleh menerbitkan Surat Pengakuan Utang (Grosse Akta) terkait
perjanjian Musyarakah sebab perjanjian Musyarakah bukan merupakan bentuk
perjanjian terkait utang-piutang. Pemberlakuan dan eksekusi Surat Pengakuan Utang atas
akad Musyarakah akan mengakibatkan bagi hasil yang diterima LKS berubah sifat menjadi
riba
Terkait pasal di atas , LKS boleh menerbitkan Surat Kewajiban Pengembalian
Modal dalam format dokumen yang terpisah dari perjanjian pokok. Surat tersebut hanya
berlaku dan akan dieksekusi saat Nasabah lalai dalam memenuhi kewajiban
pengembalian modal dan tidak berlaku selama Nasabah memenuhi kewajibannya selama
masa kontrak berlaku.
Pembayaran premi asuransi melalui akad Musyarakah dibagi dan ditanggung
bersama oleh kedua belah pihak yaitu pihak LKS dengan Nasabah secara proporsional
berdasarkan kesepakatan.
FITUR DAN KETENTUAN
Laporan Pendapatan/Penjualan (Revenue/Sales Report) diperuntukkan bagi
penghitungan bagi hasil dengan metode Revenue Sharing sementara Laporan Laba Kotor (Gross
Profit Report) diperuntukkan bagi penghitungan bagi hasil dengan metode Profit Sharing.
LKS akan memeriksa dan menentukan diterima atau tidak diterimanya Laporan
Pendapatan/Penjualan (Revenue/Sales Report) atau Laporan Laba Kotor (Gross Profit Report).
Pembayaran bagi hasil ditentukan berdasarkan Nilai Realisasi Pendapatan bukan
berdasarkan Nilai Proyeksi Pendapatan
Bank dapat melakukan revisi Proyeksi Pendapatan paling banyak 1 (satu) kali
untuk Pembiayaan dengan jangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun, dan boleh 2 (dua)
kali untuk Pembiayaan dengan jangka waktu di atas 1 (satu) tahun. Standar ini dikecualikan
untuk Nasabah restrukturisasi.
Sebelum menghitung dan menetapkan angka nisbah bagi hasil,
terlebih dahulu BUS/UUS/BPRS dan Nasabah mempersiapkan beberapa hal
seperti berikut:
1.Membuat Proyeksi Cash Flow (atau Proyeksi Pendapatan)dari pengelolaan usaha Nasabah
selama rencana pembiayaan yang diminta Nasabah sampai waktu pelunasan.
2.Membuat nilai Nisbah LKS dan Nisbah Nasabah berdasarkan pada hasil perhitungan Proyeksi
Cash Flow (atau Proyeksi Pendapatan) yang dibuat LKS
3.Membuat Lembar Jadwal Pembayaran Bagi Hasil sesuai Nisbah BUS/UUS/BPRS yang
diperoleh dari Proyeksi Cash Flow (atau Proyeksi Pendapatan) dan rencana pembayaran
kembali modal yang diterima Nasabah.
4.Lembar Proyeksi Cash Flow (atau Proyeksi Pendapatan), Jadwal Pembayaran Kembali Modal
serta Jadwal Pembayaran Bagi Hasil ditandatangani oleh nasabah.
5.Pemilihan dan penyusunan Lembar Proyeksi Cash Flow atau Lembar Proyeksi Pendapatan
disesuaikan dengan metode bagi hasil dan kebijakan lain yang disepakati oleh LKS dan
Nasabah.
FITUR DAN KETENTUAN
Keseluruhan lembar tersebut di atas harus dilampirkan dalam akad Musyarakah antara LKS
dan Nasabah sebagai bagian yang tidak terpisahkan.
Bagi usaha yang memiliki pendapatan per tahun yang jelas namun pemasukan per bulannya
tidak tetap, seperti kontraktor, pemasukan tergantung dari pemberi kerja sesuai dengan Surat
Perjanjian Kerja (SPK), maka pengembalian modal tidak perlu sama namun disesuaikan dengan
SPKnya.
CONTOH PERHITUNGAN
Ilustrasi 1:
Realisasi Pendapatan sama dengan Proyeksi Pendapatan (Revenue Sharing)
Maka, pendapatan yang akan diterima LKS per bulan yaitu: Rp 5.541.667,00 (2,77% x Rp
200 juta) Pendapatan yang diperoleh Nasabah per bulan yaitu: Rp 194.458.333,00
(97,23% x Rp 200 juta)
Ilustrasi 2:
Realisasi Profit sama dengan Proyeksi Profit (Profit Sharing) Maka,
pendapatan yang akan diterima LKS per bulan yaitu: Rp 4.050.000,00 (2,77% x Rp
150 juta) Pendapatan yang diperoleh Nasabah per bulan yaitu: Rp 145.845.000,00
(97,23% x Rp 150 juta)
CONTOH PERHITUNGAN
Ilustrasi 3:
lustrasi 4:
Perubahan nisbah dapat dilakukan berulang kali selama tidak melebihi ketentuan
reconditioning.
1.Pertama, antara nasabah dan bank yang melakukan akad musyarakah melalui penyertaan modal
dalam pengelolaan suatu usaha yang akan mendatangkan keuntungan.
2.Nasabah melakukan usaha dengan modal bersama yang hasil usahanya dibagi sesuai kesepakatan
antara bank dengan nasabah
Di samping itu, nasabah membeli barang modal milik bank secara berangsur sehingga
modal yang dimiliki bank dalam syirkah tersebut secara berangsur-angsur berkurang (berkurangnya
modal bank disebut mutanaqishah).
1.Hishshah yaitu modal usaha para pihak harus dinyatakan dalam bentuk
hishshah yang terbagi menjadi sejumlah unit hishshah.
2.Konstan yaitu jumlah total nominal modal usaha yang dinyatakan dalam
hishshah tersebut tidak boleh berkurang selama akad berlaku secara efektif.
3.Wa'd yaitu bank syariah berjanji untuk mengalihkan secara komersial dan
bertahap seluruh hishshahnya kepada nasabah.
4.Intiqal al milkiyyah yaitu setiap penyetoran uang oleh nasabah kepada bank
syariah, maka nilai yang jumlahnya sama dengan nilai unit hishshah, secara
syariah dinyatakan sebagai pengalihan unit hishshah bank syariah secara
komersial, sedangkan nilai yang jumlahnya lebih dari nilai unit hishshah tersebut,
dinyatakan sebagai bagi hasil yang menjadi hak bank syariah
MUSYARAKAH MUTANAQISHAH (MMQ)
Dalam Pembiayaan Musyarakah jumlah menurun, bagian modal LKS akan dijual secara bertahap
(diangsur) kepada Nasabah (atau pihak lain) sehingga bagian modal LKS akan menurun dari masa ke masa dan
pada akhir masa akad, LKS tidak lagi memiliki modal (menjadi pemilik) dalam usaha/proyek/aset tersebut.
Nisbah bagi hasil tidak harus selalu sama setiap bulannya selama masa pembiayaan, walaupun
kontribusi modal tetap ataupun juga kontribusi modal menurun, selama hal ini disepakati dari awal dan sudah
jelas tertulis pada pembuatan akad
No Isu Syariah Isu Legal Isu Operasional
1 Prinsip dua akad dalam satu barang (ketika Perbedaan aturan fiqih dengan hukum positif Isu indenpedensi harga ketika
akad sewa dan beli disepakati dalam waktu indonesia terkait pencatatan sertifikat pembiayaan musyarakah yang disertai
yang sama) kepemilikkan pengalihan kepemilikan
2 Muncul ta’alluq (keterkaitan aqad) jika Lemahnya posisi hukum bank syariah tidak dapat Bank serta merta mengesekusi
ijarah yang diterapkan pada akad kedua surat pengakuan hutang, maupun meletakan hak agunan disebabkan nasabah gagal
setelah musyarakah dikondisikan (ta’alluq) tanggungan (APHT) atas pengalihan kepemilikan. memenuhi kewajiban sewa tanpa
persetujuan dari nasabah
3 Obyek/barang musyarakah maupun Fatwa DSN dan PBI atau SEBI belum cukup Pelimpahan semua kewajiban
musyarakah munataqishah dijadikan lengkap mengatur subtansi perjanjian perbankan pembayaraan atas biaya yang muncul
agunan syariah yang diperlukan oleh Notaris maupun kepada nasabah telah menyimpang
bank syariah dari standar AOIFI dan Fatwa DSN
NO 73/DSNMUI/XI/2008
4 Obyek sewa belum tangible ketika akad Kewajiban nasabah untuk membeli keseluruhan Belum terdapat standarisasi akutansi
objek ketika terjadi event of default telah khusus terikat musyarakah
menyimpang dari prinsip profit loss sharing mutanaqishah
musyrakah
5 Keterlanjutan pembiayaan Beberapa klausa perjanjian masih Kewajiban nasabah untuk
apaila dilakukan penjualan share mengacu secara penuh konsep tetap melakukan
oleh nasabah kepada bank perbankan konvensional pembayaran bagi hasil
sebaliknya sesuai jadwal angsuran pada
pelunasan dipercepat mirip
mekanisme bungan bank
konvensional
6 Biaya maintenance dan asuransi
asset yang dibebankan kepada
pihak nasabah
Penggunaan MMQ :
1.Pembelian Properti Baru (Ready Stock),
2.Properti Lama (Second)
3.Properti Baru Indent
4.Asset lainnya
5.Take Over
6.Refinancing
MUSYARAKAH MUTANAQISHAH (MMQ)
Tarif sewa yang dikenakan kepada penyewa aset properti tersebut berdasarkan pada
harga pasar atau menggunakan harga sewa yang disepakati selama periode pricing
yang berlaku.
Nisbah bagi hasil, harga unit hishshah, maupun harga sewa obyek MMQ tidak harus
selalu sama setiap bulannya selama masa pembiayaan,
Harga perolehan properti baru indent ditentukan dari daftar harga properti (price list)
yang disediakan oleh developer yang telah bekerja sama dengan LKS
Harga perolehan properti baru ready stock ditentukan dari daftar harga properti (price list) yang
disediakan oleh developer yang telah bekerja sama dengan LKS atau harga perolehan properti
yang ditentukan berdasarkan Nilai Transaksi atau Nilai Pasar Wajar Taksasi LKS berdasarkan
pertimbangan konservatif.
Harga perolehan properti bekas (second) ditentukan berdasarkan Nilai Transaksi atau
Nilai Pasar Wajar Taksasi Bank berdasarkan pertimbangan konservatif.
MUSYARAKAH MUTANAQISHAH (MMQ)
Pembiayaan properti indent dengan akad MMQ hanya akan diproses jika developer
properti merupakan developer rekanan LKS yang telah terbukti memenuhi standar-
standar yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan terkait pembiayaan properti indent
serta telah memiliki perjanjian kerjasama antara LKS dan developer tersebut.
Pencairan pembiayaan properti indent dengan akad MMQ hanya dapat dilakukan
secara bertahap sesuai dengan perkembangan pembangunan (building progress)
dari properti indent tersebut.
Syarat property indent :
Dalam hal sumber pendapatan MMQ berasal dari ujroh atas properti indent, maka LKS
dapat mengakui pendapatan apabila tanah dan infrastruktur telah tersedia, sebagian
besar bangunan sudah ada pada saat akad dan bebas sengketa.
Mengingat hukum positif yang tidak mengatur adanya kepemilikan satu aset dengan
dua nama, maka LKS dan Nasabah dibolehkan untuk sepakat dan menyatakan bahwa
obyek MMQ diatas namakan Nasabah secara langsung dalam dokumen yang
merupakan bukti atas obyek MMQ
Pembayaran premi asuransi melalui akad MMQ dibagi dan ditanggung bersama
oleh kedua belah pihak yaitu pihak LKS dengan Nasabah secara proporsional
berdasarkan kesepakatan.
Jenis take over ada dua yakni take over murni dan take over jual beli:
1.Take over murni adalah pengembilalihan pembiayaan dari Bank lain dimana
pembiayaan itu atas nama Nasabah atau suami/istri Nasabah yang bersangkutan disertai
agunan atas nama Nasabah atau suami/istri Nasabah yang bersangkutan.
2.Take over jual beli adalah pengembilalihan pembiayaan dari Bank lain dimana
pembiayaan itu bukan atas nama Nasabah atau suami/istri Nasabah yang bersangkutan
sehingga di- perlukan adanya proses pengalihan Nasabah dan kepemilikan agunan.
2 Maksimum Jangka 12-24 Bln (Landed House) Sampai prosesbalik nama Sertifikat ke atas nama nasabah selesai (termasuk
Waktu Pemecahan 12-60 Bln (Apartemen tanda tangan APHT) dan diserahkan ke BUS/UUS/BPRS
Sertifkat da IMB
3 Penahanan Dana Untuk Penyelesaian dokumen Akan dibukukan ke rekening Developer pada BUS/UUS/BPRS (berupa
Retention Fund jaminan: 0% - 5% dari plafon Tabungan,Deposito,Giro) Retention Fund dapat dicairkan bila jaminan telah
pembayaran dipasang APHT dan telah diterima oleh BUS/UUS/BPRS. Bila ternyata
Developer tidak melakukan pemecahan sertifikat, maka BUS/UUS/BPRS
mempunyai hak menggunakan dana yang ditahan untuk penyelesaian
dokumen
4 Buy Back Gurantee Wajib Untuk menjamin bahwa serfitikat tanah dipecah serta balik nama atas nama
nasabah, dan APHT telah ditanda tangani oelh nasabah dan BUS/UUS/BPRS
sebelum semuanya terjadi BUS/UUS/BPRS mempunyai hak untuk
mengeksekusi Buy Back Gurantee bila nasabah menunggak pembayaran
Developer wajib membayar lunas atas seluruh sisa pembiayaan nasabah.
2
1
2
2
1. Perjanjian kerjasama ;
- besar modal
- nisbah bagi hasil
- jangka waktu dll
Bank selaku Nasabah selaku
pemilik dana pengeloladana/usaha
Tenaga/
Modal 100% keahlian
Usaha produktif
Pengembalian modal
(bertahap/di akhir masa mudharabah)
Kerjasama usaha bank dengan nasabah, dimana bank dan nasabah secara bersama-sama
membiayai usaha nasabah dengan pembagian hasil usaha berdasarkan bagi hasil atas nisbah yang
telah disepakati di awal. Hasil usaha yang dibagi dapat berasal dari pendapatan bersih ataupun
keuntungan bersih usaha, sesuai kesepakatan di awal
TAMBAHAN SYARAT :
1. Perjanjian kerjasama ;
- besar modal
- nisbah bagi hasil
- jangka waktu dll
Bank Nasabah
Modal Modal
Usaha produktif
Pengembalian modal
(bertahap/di akhir masa musyarakah)
26
NASABAH
Legal/doc Fin.
Aspek Finance
2
9
2. Metode “klarifikasi”
Realiasi bagi hasil sesuai dengan proyeksi sepanjang tidak ada perubahan
yang diinformasikan (umumnya untuk pembiayaan jenis no 1 dan
Musyarakah Mutanaqishah/MMQ)
3
1
1. Metode liniear :
2. Metode konversi
3. Metode pelepasan hak (tanazul haq) bank atas nisbah tertinggi (ceiling portion) :
1. Metode “langsung” :
Contoh Soal 1 :
PT. A mendapat kontrak dari PT. B berupa pembangunan tower telekomunikasi dgn
ketentuan sebagai berikut :
• Jangka waktu kontrak 5 bln, dgn maksimal pembangunan tower 3 bulan, 1 bulan
invoicing dan 1 bulan masa retensi.
• Jenis proyek adalah turn key tanpa uang muka, dimana 5% dari nilai kontrak
baru akan dibayar setelah selesai masa retensi
• Nilai proyek Rp. 1 milyar (netto), HPP proyek 80%
PT. A membutuhkan pembiayaan modal kerja sebesar 90% dari HPP, pembayaran
pokok sesuai pembayaran proyek
Informasi lain :
No return
Bayar baghas 6
& pokok pby
0 1 2 3 4 5 No revenue/profit
sharing to bank
Konstruksi tower
invoicing Masa
retensi No revenue/profit
Bayar Bayar
atau Distribution to deposan
100% 100%
Penentuan Nisbah baghas : Metode persamaan Bagi Hasil dan Ekspektasi Yield
Jum. Pby X eksp. Yield bank = Nisbah baghas bank X Obyek baghas
Keterangan :
• Rp. 720 juta X 15% X 6/12 = Nisbah bank X Rp. 200 juta
• Nisbah bank = Rp. 720 juta X 7.5%
Rp. 200 juta
• Nisbah bank = 27 %
• Nisbah nsb = 73 %
Bulan Droping Net Rev (Pend – HPP) Pokok
Proyeksi pembayaran bagi hasil & pokok pembiayaan (1)Baghas
* Sisa Pokok
0 720 juta - - 720 juta
1 - - - 720 juta
2 - - - 720 juta
3 - - - 720 juta
4 - - 720 juta
5 - - - 720 juta
6 - 200 juta 720 juta 54 juta 0
Juml 720 juta 200 juta 720 juta
Bulan Droping Net Rev (Pend – HPP) Pokok Baghas Sisa Pokok
Bulan Droping Net Rev (Pend – HPP) Pokok Baghas Sisa Pokok
1.
Apakah setiap bulan terdapat pembayaran bagi hasil ?
2.
Bagaimana menghitung yield pembiayaan setiap bulan ?
3.
Apakah ada “discount bagi hasil” jika nasabah melakukan pelunasan dipercepat
***pelunasan dipercepat
sesuai karena
penerimaan pembayaran
proyek ? proyek yg lebih cepat
4. Bagaimana jika HPP tidak sesuai dengan proyeksi ?
3
9
BAHAN DISKUSI :
• Jangka waktu kontrak 5 bln, dgn maksimal instalasi & trial run 4 bulan dan 1
bulan masa retensi.
• Jenis proyek adalah by progress dgn pembayaran setelah pengadaan alat 30%
(bulan 1), setelah instalasi 30% (bulan 3), setelah “trial run” 30% (bulan 4) dan
setelah masa retensi 10%.
• Nilai proyek Rp. 1 milyar (netto)
• HPP/Biaya Proyek 80%
40
PROYEKSI ARUS KAS
Keterangan Bulan
- 1 2 3 4 5
Saldo awal 100 50 246 176 223 269
A Kas masuk opr
- Termin Proyek - 300 - 300 300 100
B Kas kel. Opr
- HPP/Biaya Proyek 300 100 70 150 150 30
C +/- Opr (300) 200 (70) 150 150 70
D Kas masuk non opr
- pby bank 250 - -
E Kas klr non opr
- Angs pokok - - - 100 100 50
- Baghas - 3.6 - 3.6 3.6 1.2
Jumlah - 4 - 104 104 51
Obyek Baghas - 60 - 60 60 20
Nisbas baghas 6.00%
- drop + angs pokok + baghas (250) 4 - 104 104 51
IRR 15%
Sesuai proyeksi arus kas, pola pembayaran proyek & pembiayaan sbb :
1 No revenue/
0 2 3 4 5
profit
sharing
to bank
Contoh Soal 3 :
PT. A mendapat kontrak dari PT. B untuk melakukan pengujian mutu produk
minyak atsiri sebelum dieksport ke Jepang. Hal ini sesuai syarat dari pembeli
di Jepang bahwa produk harus dilakukan pengujian oleh independent surveyor:
Informasi lain :
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penentuan Nisbah baghas : Metode persamaan Bagi Hasil dan Ekspektasi Yield
Jum. Pby X eksp. Yield bank = Nisbah baghas bank X Obyek baghas
Keterangan :
• Rp. 500 juta X 15% = Nisbah X Rp. 480 juta Pembayaran baghas bulanan :
• Nisbah bank = Rp. 500 juta X 15%
Rp. 480 juta Pend nsb X nisbah X OS/plafond
• Nisbah bank = 15.625%
• Nisbah nsb = 84.375%
4
7
CATATAN :
an
at
ek
nd
Pe
4
8
NO OUTSTANDING POKOK MARJIN ANGSURAN SISA POKOK SISA MARJIN SISA ANGSURAN TGL. ANGSUR
1 500,000,000 38,879,156 6,250,000 45,129,156 461,120,844 35,299,874 496,420,718 15 - 4 - 2015
2 461,120,844 39,365,146 5,764,011 45,129,156 421,755,698 29,535,864 451,291,562 15 - 5 - 2015
3 421,755,698 39,857,210 5,271,946 45,129,156 381,898,488 24,263,917 406,162,406 15 - 6 - 2015
4 381,898,488 40,355,425 4,773,731 45,129,156 341,543,063 19,490,186 361,033,249 15 - 7 - 2015
5 341,543,063 40,859,868 4,269,288 45,129,156 300,683,195 15,220,898 315,904,093 15 - 8 - 2015
6 300,683,195 41,370,616 3,758,540 45,129,156 259,312,579 11,462,358 270,774,937 15 - 9 - 2015
7 259,312,579 41,887,749 3,241,407 45,129,156 217,424,830 8,220,951 225,645,781 15 - 10 - 2015
8 217,424,830 42,411,346 2,717,810 45,129,156 175,013,484 5,503,140 180,516,625 15 - 11 - 2015
9 175,013,484 42,941,488 2,187,669 45,129,156 132,071,997 3,315,472 135,387,469 15 - 12 - 2015
10 132,071,997 43,478,256 1,650,900 45,129,156 88,593,741 1,664,572 90,258,312 15 - 1 - 2016
11 88,593,741 44,021,734 1,107,422 45,129,156 44,572,006 557,150 45,129,156 15 - 2 - 2016
12 44,572,006 44,572,006 557,150 45,129,156 (0) 0 (0) 15 - 3 - 2016
4
9
Baghas bln ke-n = Nisbah Bank X obyek baghas bln ke-n X Sisa Pokok bln ke (n-1)/plafond awal
5
0
Contoh Soal 4 :
Bank Syariah A membiayai sebuah perusahaan pembiayaan dengan jumlah plafond pembiayaan
Rp. 10 M dgn skema mudharabah. Tujuan pembiayaan tersebut untuk pengadaan sepeda motor
bagi end user dengan skema murabahah. Ekspektasi yield pembiayaan bank sebesar 8% flat per
tahun dengan jangka waktu 3 tahun, sesuai dg jangka waktu pembiayaan kpd end user. Marjin
murabahah kpd end user sebesar 16% flat per tahun. Pada pencairan pertama Bank A telah
mencairkan pembiayaan sebesar Rp. 5 M untuk membiayai pengadaan 500 unit motor (@ Rp. 10
juta). Tentukan nisbah bagi hasil untuk bank dan nasabah (perusahaan pembiayaan) dan buat
proyeksi pembayaran bagi hasilnya.
Jawaban :
Pby 5,000,000,000
Nisbah 50%
Jk waktu 36
Angs Outstanding Obyek Baghas Baghas Angs Pokok Angsuran
1 5,000,000,000 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
2 4,861,111,111 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
3 4,722,222,222 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
4 4,583,333,333 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
5 4,444,444,444 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
6 4,305,555,556 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
7 4,166,666,667 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
8 4,027,777,778 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
9 3,888,888,889 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
10 3,750,000,000 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
11 3,611,111,111 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
12
13
3,472,222,222
3,333,333,333
66,666,667
66,666,667
33,333,333
33,333,333
138,888,889
138,888,889
172,222,222
172,222,222
Jadwal angsuran
14
15
3,194,444,444
3,055,555,556
66,666,667
66,666,667
33,333,333
33,333,333
138,888,889
138,888,889
172,222,222
172,222,222
dari Bank kepada
16
17
2,916,666,667
2,777,777,778
66,666,667
66,666,667
33,333,333
33,333,333
138,888,889
138,888,889
172,222,222
172,222,222
Perusahaan Multifinance
18 2,638,888,889 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
19 2,500,000,000 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
20 2,361,111,111 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
21 2,222,222,222 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
22 2,083,333,333 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
23 1,944,444,444 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
24 1,805,555,556 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
25 1,666,666,667 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
26 1,527,777,778 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
27 1,388,888,889 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
28 1,250,000,000 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
29 1,111,111,111 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
30 972,222,222 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
31 833,333,333 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
32 694,444,444 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
33 555,555,556 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
34 416,666,667 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
35 277,777,778 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
36 138,888,889 66,666,667 33,333,333 138,888,889 172,222,222
5
4
Contoh Soal 5 :
Bank Syariah A membiayai sebuah Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dengan jumlah plafond
pembiayaan Rp. 10 M dgn skema mudharabah. Tujuan pembiayaan tersebut untuk pembelian
barang investasi end user dengan skema murabahah. Ekspektasi yield pembiayaan bank sebesar
24% efektif per tahun dengan jangka waktu 3 tahun, sesuai dg jangka waktu pembiayaan kpd end
user. Marjin murabahah kpd end user sebesar 20% efektif per tahun. Pada pencairan pertama
Bank A telah mencairkan pembiayaan sebesar Rp. 5 M. Tentukan nisbah bagi hasil untuk bank dan
nasabah (KJKS) dan buat proyeksi pembayaran bagi hasilnya.
Jawaban :
Penentuan nisbah bagi hasil menggunakan metode rate to rate :
Nisbah Bagi Hasil bank = Ekspektasi bagi hasil bank
Ekspektasi marjin kpd end user
= 15%/24%
= 62.5%
Pby 5,000,000,000
Nisbah 62.50%
Jk waktu 36
Contoh Soal 6 :
Sesuai dengan contoh soal 2 dengan tambahan informasi
terdapat pendapatan dan biaya proyek ke-2 dan ke-3.
Pendapatan proyek ke-2 diperoleh pada bulan ke-2 sebesar
Rp. 100 juta dengan biaya pada bulan ke-1 sebesar Rp. 90
juta. Pendapatan proyek ke-3 pada bulan ke-4 dengan
biaya pada bulan ke-3 sebesar Rp. 40 juta. Biaya kantor
pusat sudah dimasukan kepada biaya proyek. Tentukan
multi nisbah sesuai dengan proyeksi arus kan
5
9
Obyek Baghas (300) 110 30 110 200 70 Nisbah baghas bln ke-n =
Nisbas baghas 2.84% 10.42% 2.84% 0.94% 0.89% Eks baghas bln ke-n/obyek baghas bln ke-n
Ekspektasi baghas 3.13 3.13 3.13 1.88 0.63 Ekspektasi baghas bln ke-n =
(simple calculation approach) exp return pa/12 X sisa pokok bln (n-1)
6
0
Musyarakah Mutanaqishah
5
Pengambilalihan modal
bank secara bertahap
1
Kerjasama
Akad Musyarakah
NASABAH 2 2 BANK
Dana Dana
Musyarakah Musyarakah
Usaha Penyewaan
Bagi 3 Bagi
Hasil Hasil
4 HASIL USAHA 4
6
2
Musyarakah Mutanaqishah
Musyarakah Mutanaqishah
0 95% 5%
1 90% 10%
2 80% 20%
3 70% 30%
4 60% 40%
5 50% 50%
6 40% 60%
7 30% 70%
8 20% 80%
9 10% 90%
10 0% 100%
6
4
Musyarakah Mutanaqishah
Contoh Soal 7 :
Seorang nasabah membutuhkan sebuah ruko untuk usaha dengan harga Rp. 120 juta. Nasabah mampu
menyediakan uangmuka sebesar Rp. 20 juta, sehingga bank hanya membiayai Rp. 100 juta dengan skema
Musyarakah mutanaqishah. Jangka waktu pembiayaan selama 12 bulan dan ekspektasi keuntungan bank
sebesar 7.22% flat per tahun. Tentukan nisbah bagi hasil dan perhitungan proyeksi pembayarannya.
Harga Beli : 100,000,000
Marjin : 7,220,000
Harga Jual : 107,220,000
Jangka Waktu : 12 bulan
Musyarakah
Harga Rumah
Mutanaqishah
120,000,000 Nisbah Bank 83.33%
Porsi Nasabah 20,000,000 Nisbah nasabah 16.67%
Porsi Bank 100,000,000
Angs Porsi Bank Porsi Nasabah Sewa B/H bank B/H nsb Angs pokok Tot. Angs Sisa porsi bank Sisa porsi nsb
1 100,000,000 20,000,000 722,000 601,667 120,333 8,333,333 8,935,000 91,666,667 28,333,333
2 91,666,667 28,333,333 722,000 601,667 120,333 8,333,333 8,935,000 83,333,333 36,666,667
3 83,333,333 36,666,667 722,000 601,667 120,333 8,333,333 8,935,000 75,000,000 45,000,000
4 75,000,000 45,000,000 722,000 601,667 120,333 8,333,333 8,935,000 66,666,667 53,333,333
5 66,666,667 53,333,333 722,000 601,667 120,333 8,333,333 8,935,000 58,333,333 61,666,667
6 58,333,333 61,666,667 722,000 601,667 120,333 8,333,333 8,935,000 50,000,000 70,000,000
7 50,000,000 70,000,000 722,000 601,667 120,333 8,333,333 8,935,000 41,666,667 78,333,333
8 41,666,667 78,333,333 722,000 601,667 120,333 8,333,333 8,935,000 33,333,333 86,666,667
9 33,333,333 86,666,667 722,000 601,667 120,333 8,333,333 8,935,000 25,000,000 95,000,000
10 25,000,000 95,000,000 722,000 601,667 120,333 8,333,333 8,935,000 16,666,667 103,333,333
11 16,666,667 103,333,333 722,000 601,667 120,333 8,333,333 8,935,000 8,333,333 111,666,667
12 8,333,333 111,666,667 722,000 601,667 120,333 8,333,333 8,935,000 0 120,000,000
Jumlah 7,220,000 1,444,000 100,000,000 107,220,000
Contoh Soal 8 :
Musyarakah Mutanaqishah
Pricing Murabahah
Nama Nasabah : X
Harga Beli : 1,000,000,000
Marjin : 66,185,464
Harga Jual : 1,066,185,464
Jangka Waktu : 12 bulan
Angs Outstanding Porsi Pokok Porsi Marjin Angsuran Sisa Pokok Sisa Marjin Sisa Angsuran
1 1,000,000,000 78,848,789 10,000,000 88,848,789 921,151,211 56,185,464 977,336,675
2 921,151,211 79,637,277 9,211,512 88,848,789 841,513,935 46,973,952 888,487,887
3 841,513,935 80,433,649 8,415,139 88,848,789 761,080,285 38,558,813 799,639,098
4 761,080,285 81,237,986 7,610,803 88,848,789 679,842,300 30,948,010 710,790,309
5 679,842,300 82,050,366 6,798,423 88,848,789 597,791,934 24,149,587 621,941,521
6 597,791,934 82,870,869 5,977,919 88,848,789 514,921,065 18,171,667 533,092,732
7 514,921,065 83,699,578 5,149,211 88,848,789 431,221,487 13,022,457 444,243,943
8 431,221,487 84,536,574 4,312,215 88,848,789 346,684,913 8,710,242 355,395,155
9 346,684,913 85,381,940 3,466,849 88,848,789 261,302,973 5,243,393 266,546,366
10 261,302,973 86,235,759 2,613,030 88,848,789 175,067,214 2,630,363 177,697,577
11 175,067,214 87,098,117 1,750,672 88,848,789 87,969,098 879,691 88,848,789
12 87,969,098 87,969,098 879,691 88,848,789 0 (0) (0)
1,066,185,4
Jumlah 1,000,000,000 66,185,464 64
Musyarakah Mutanaqishah
Angs O/S porsi Bank O/S porsi Nasabah Sewa Baghas Bank Angs. Pokok Tot. byr NSB Pby Bank Share Bank
1 1,000,000,000 500,000,000 15,000,000 10,000,000 78,848,789 88,848,789 921,151,211 578,848,789
2 921,151,211 578,848,789 15,000,000 9,211,512 79,637,277 88,848,789 841,513,935 658,486,065
3 841,513,935 658,486,065 15,000,000 8,415,139 80,433,649 88,848,789 761,080,285 738,919,715
4 761,080,285 738,919,715 15,000,000 7,610,803 81,237,986 88,848,789 679,842,300 820,157,700
5 679,842,300 820,157,700 15,000,000 6,798,423 82,050,366 88,848,789 597,791,934 902,208,066
6 597,791,934 902,208,066 15,000,000 5,977,919 82,870,869 88,848,789 514,921,065 985,078,935
7 514,921,065 985,078,935 15,000,000 5,149,211 83,699,578 88,848,789 431,221,487 1,068,778,513
8 431,221,487 1,068,778,513 15,000,000 4,312,215 84,536,574 88,848,789 346,684,913 1,153,315,087
9 346,684,913 1,153,315,087 15,000,000 3,466,849 85,381,940 88,848,789 261,302,973 1,238,697,027
10 261,302,973 1,238,697,027 15,000,000 2,613,030 86,235,759 88,848,789 175,067,214 1,324,932,786
11 175,067,214 1,324,932,786 15,000,000 1,750,672 87,098,117 88,848,789 87,969,098 1,412,030,902
12 87,969,098 1,412,030,902 15,000,000 879,691 87,969,098 88,848,789 0 1,500,000,000
Jumlah 66,185,464 1,000,000,000 1,066,185,464
6
8