Anda di halaman 1dari 13

Akad

Musyarakah

1. Aisyah Widhah AKD


(G02219002)
2. Aprilia Tanjung Sari
(G02219008)
3. Innaki Choirunnisa
(G02219014)
4. Moh. Sihab Buddin Nur
Arizad (G02219020)
5. Nur Aisyah (G02219027)
Pengertian Musyarakah

Adalah akad kerjasama antara dua pihak atau


lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-
masing pihak memberikan kontribusi dana
(amal/expertise) dengan kesepakatan keuntungan
dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan
kesepakatan.
Jenis-Jenis Musyarakah
1. Musyarakah Permanen
bagian dana setiap mitra ditentukan sesuai akad dan
jumlahnya tetap hingga akhir masa akad.

2. Musyarakah menurun (musyarakah mutanaqisha)


bagian dana mitra akan dialihkan secara bertahap kepada
mitra lainnya sehingga bagian dananya akan menurun dan pada
akhir masa akad mitra lain tersebut akan menjadi pemilik
penuh usaha tersebut.
Ruang Lingkup

 Untukentitas yang melakukan transaksi


musyarakah.

 Tidak mencakup pengaturan perlakuan akuntansi


atas obligasi syariah (sukuk) yang menggunakan
akad musyarakah.
Pembiayaan Musyarakah
 Dalam musyarakah, mitra dan bank sama-sama menyediakan
modal untuk membiayai usaha tertentu, baik yang sudah berjalan
maupun yang baru.
 Pengembalian modal oleh mitra dapat dilakukan bersama bagi
hasil, secara bertahap atau sekaligus.
 Pembiayaan musyarakah dapat diberikan dalam bentuk kas, setara
kas, atau aktiva non-kas, termasuk aktiva tidak berwujud seperti
lisensi dan hak paten yang sesuai dengan syariah.
 Pembiayaan musyarakah diakui pada saat pembayaran tunai atau
non kas kepada mitra musyarakah.
 Biaya yang terjadi akibat akad musyarakah (misalnya, biaya studi
kelayakan) tidak dapat diakui sebagai bagian pembiayaan
musyarakah, kecuali ada persetujuan seluruh mitra musyarakah.
Aplikasi Pembiayaan Musyarakah
Musyarakah yaitu pemilik modal yang mengadakan perjanjian untuk mnyertakan
modalnya kepada suatu proyek. Masing-masing pihak memiliki hak untuk ikut serta dalam
manajemen proyek tersebut. Prinsip ini juga dapat diterapkan ke dalam semua jenis
pembiayaan.

 Musyarakah digunakan untuk jangka pendek. Misalnya pembiayaan perdagangan,


eksport, import atau keperluan khusus nasabah lainnya.
 Pembiayaan proyek, Musyarakah ini biasanya di aplikasikan untuk pembiayaan proyek di
mana nasabah dan bank sama-sama menyediakan dana untuk membiayai proyek tersebut.
Setelah proyek itu selesai nasabah mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang
telah di sepakati.
 Modal ventura, Musyarakah ini ditetapkan dengan skema modal venture. Penanaman
modal dilakukan untuk jangka waktu tertentu dan setelah itu bank melakukan devistasi
atau melakukan penjualan sebagian sahamnya, baik secara singkat maupun bertahap.
Dalam perbankan syariah  hanya syirkah ‘inan yang paling tepat dan dapat
diaplikasikan dalam perbankan syariah. Dimana, bank dan nasabah keduanya
memiliki modal. Modal bank dan modal nasabah digunakan oleh pengelola sebagai
modal untuk mengerjakan proyek. Pendapatan atau keuntungan yang diperoleh dari
proyek dibagikan berdasarkan nisbah yang telah disepakati bersama.

Adapun mekanismenya yaitu:

 Bank dan nasabah masing-masing bertindak sebagai mitra usaha dengan


bersama-sama menyediakan dana dan/atau barang untuk membiayai suatu
kegiatan usaha tertentu;
 Nasabah bertindak sebagai pengelola usaha dan Bank sebagai mitra usaha
dapat ikut serta dalam pengelolaan usaha sesuai dengan tugas dan
wewenang yang disepakati seperti melakukan review, meminta bukti-bukti
dari laporan hasil usaha yang dibuat oleh nasabah berdasarkan bukti
pendukung yang dapat dipertanggungjawabkan;
 Pembagian hasil usaha dari pengelolaan dana dinyatakan dalam bentuk nisbah yang
disepakati;
 Nisbah bagi hasil yang disepakati tidak dapat diubah sepanjang jangka waktu investasi, kecuali
atas dasar kesepakatan para pihak;
 Pembiayaan atas dasar Akad Musyarakah diberikan dalam bentuk uang dan/atau barang, serta
bukan dalam bentuk piutang atau tagihan;
 Dalam hal Pembiayaan atas dasar Akad Musyarakah diberikan dalam bentuk uang harus
dinyatakan secara jelas jumlahnya;
 Dalam hal Pembiayaan atas dasar Akad Musyarakah diberikan dalam bentuk barang, maka
barang tersebut harus dinilai atas dasar harga pasar (net realizable value) dan dinyatakan secara
jelas jumlahnya;
 Jangka waktu Pembiayaan atas dasar Akad Musyarakah, pengembalian dana, dan pembagian
hasil usaha ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Bank dan nasabah;
 Pengembalian Pembiayaan atas dasar Akad Musyarakah dilakukan dalam dua cara, yaitu
secara angsuran ataupun sekaligus pada akhir periode Pembiayaan, sesuai dengan jangka
waktu Pembiayaan atas dasar Akad Musyarakah;
 Pembagian hasil usaha berdasarkan laporan hasil usaha nasabah berdasarkan bukti pendukung
yang dapat dipertanggungjawabkan; dan Bank dan nasabah menanggung kerugian secara
proporsional menurut porsi modal masing-masing.
Musyarakah dalam Sistem Perbankan
Musyarakah dalam perbankan Islam merupakan sebuah
mekanisme kerja (akumulasi antara pekerjaan dan modal) yang
memberi manfaat kepada masyarakat luas dalam produksi barang
maupun pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat. Bentuk
jaminan yang diminta oleh bank-bank syariah dari nasabah
meliputi:

 Berupa cek yang nasabah serahkan kepada bank


 Rekening dan tanda pembayaran dari penjualan barang-barang
musyarakah harus disetorkan kepada bank.
 Bank mempunyai hak untuk meminta catatan saldo keuangan,
dokumen atau surat-surat perdagangan milik nasabah untuk
disimpan oleh bank
Dalam pembiyaan musyarakah kontribusi modalnya berasal dari
bank dan nasabah. Implementasi musyarakah dalam perbankan
syariah dapat dijumpai pada pembiayaan-pembiayaan seperti:

1. Pembiayaan Proyek Musyarakah biasanya diaplikasikan


untuk pembiayaan proyek dimana nasabah dan bank sama-
sama menyediakan dana untuk membiayai proyek dan
setelah proyek itu selesai nasabah mengembalikan dana
tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati untuk bank.
2. Modal Ventura Pada lembaga keuangan khusus yang
dibolehkan melakukan investasi dalam kepemilikan
perusahaan, musyarakah diaplikasikan dalam skema modal
ventura
Ketentuan umum pembiayaan musyarakah sebagai
berikut :

 Semua modal disatukan untuk dijadikan modal


proyek musyarakah dan dikelola bersama-sama.
 Biaya yang timbul dalam pelaksanaan proyek dan
jangka waktu proyek harus diketahui Bersama
 Proyek yang akan dijalankan harus disebutkan dalam
akad
Skema Akuntansi Musyarakah
Mitra 1 Akad Mitra 2
Musyarakah

Proyek

Laba/Rugi Mitra Laba/Rugi Mitra


1 2
Keuntungan/Ker
ugian

Apabila Untung, dibagi sesuai dengan nisbah Apabila


Rugi, ditanggung sesuai proporsi Modal
Keterangan :
 Mitra 1 dan mitra 2 melakukan akad musyarakah
untuk suatu proyek usaha.
 Antara mitra 1 dan mitra 2 saling berkontribusi
dalam usaha proyek ini.
 Dalam hal ini antara kedua belah pihak saling
bekerjasama.
 Keduanya bekerja sama dalam melakukan suatu
proyek yang keuntungan dan kerugiannya dibagi
berdasarkan sesuai dengan kesepakatan.

Anda mungkin juga menyukai