Anda di halaman 1dari 17

Aplikasi Akad

Musyarokah
Mata Kuliah Fikih Sewa dan Komisi
Pembiayaan Musyarakah di
Perbankan Syariah
• Dalam fiqh, konsep musyârakah digunakan dalam arti yang lebih
luas. Syarat aplikasi musyârakah dalam fiqh ini adalah produk
ijtihad para fuqahâ`. Abdullah Saeed (1996) menyebut beberapa
hal penting yang terkait dalam aplikasi musyârakah, fokusnya
pada musyârakah/syirkah al-’inân, yaitu modal, manajemen,
jangka waktu, jaminan dan prinsip bagi hasil.
Pembiayaan Musyarakah di
Perbankan
• Pembiayaan musyarakah merupakan akad kerjasama yang
terjadi diantara para pemilik dana untuk menggabungkan
modal, melalui usaha bersama dan pengelolaan bersama dalam
suatu hubungan kemitraan. Bagi hasil ditentukan sesuai dengan
kesepakatan (biasanya ditentukan berdasarkan jumlah modal
yang diberikan dan peran serta dari masing-masing pihak).
Pembiayaan Musyarakah di
Perbankan Syariah
• Tujuan pembiayaan Secara makro yaitu:
1. Peningkatan ekonomi umat, artinya masyarakat yang tidak
dapat akses secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan
mereka dapat melakukan akses ekonomi. Dengan demikian
dapat meningkatkan taraf ekonominya.

2. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha, artinya untuk


pengembangan usaha membutuhkan dana tambahan. Dana
tambahan ini dapat diperoleh dengan melakukan aktivitas
pembiayaan. Pihak yang surplus dana menyalurkan kepada
pihak yang minus dana, sehingga dapat tergulirkan.
Pembiayaan Musyarakah di
Perbankan Syariah
• Tujuan pembiayaan Secara makro yaitu:
3. Meningkatkan produktivitas, artinya adanya pembiayaan
memberikan peluang bagi masyarakat usaha agar mampu
meningkatkan daya produksinya. Sebab upaya produksi tidak akan
dapat berjalan tanpa adanya dana.

4. Membuka lapangan kerja baru, artinya dengan dibukanya


sektor-sektor usaha melalui penambahan dana pembiayaan,
maka sektor usaha tersebut akan menyerap tenaga kerja. Hal ini
berarti menambah atau membuka lapangan kerja baru.
Pembiayaan Musyarakah di
Perbankan Syariah
• Adapun secara mikro, pembiayaan diberikan dengan tujuan
untuk:
1. Upaya mengoptimalkan laba, artinya setiap usaha yang dibuka
memiliki tujuan tertinggi, yaitu menghasilkan laba usaha.
Setiap pengusaha menginginkan agar mampu mencapai
labamaksimal. Untuk dapat menghasilkan laba maksimal maka
mereka perlu dukungan dana yang cukup.
2. Upaya meminimalkan resiko, artinya usaha yang dilakukan
agar mampu menghasilkan laba maksimal, maka pengusaha
harus mampu meminimalkan resiko yang mungkin timbul.
Dalam hal ini, Resiko kekurangan modal usaha dapat diperoleh
melalui tindakan pembiayaan.
Pembiayaan Musyarakah di
Perbankan Syariah
• Adapun secara mikro, pembiayaan diberikan dengan tujuan
untuk:

3. Pendayagunaan sumber ekonomi, artinya sumber daya


ekonomi dapat dikembangkan dengan melakukan mixing antara
sumber daya alam dengan sumber daya manusia serta sumber
daya modal. Jika, sumber daya alam dan sumber daya manusianya
ada, dan sumber daya modal tidak ada. Maka dipastikan
diperlukan pembiayaan. Dengan demikian, pembiayaan pada
dasarnya dapat meningkatkan daya guna sumber daya ekonomi.
Pembiayaan Musyarakah di
Perbankan Syariah
• Adapun secara mikro, pembiayaan diberikan dengan tujuan
untuk:

4. Penyaluran kelebihan dana, artinya dalam kehidupan


masyarakat ini ada pihak yang memiliki kelebihan sementara ada
pihak yang kekurangan. Dalam kaitannya dengan masalah dana,
maka mekanisme pembiayaan dapat menjadi jembatan dalam
penyeimbangan dan penyaluran kelebihan dana dari pihak yang
kelebihan (surplus) kepada pihak yang kekurangan (minus) dana
Aplikasi Akad Musyarokah pada
Perbankan Syariah
• Musyarakah yaitu pemilik modal yang mengadakan perjanjian
untuk mnyertakan modalnya kepada suatu proyek. Masing-
masing pihak memiliki hak untuk ikut serta dalam manajemen
proyek tersebut. Prinsip ini juga dapat diterapkan ke dalam
semua jenis pembiayaan.
a. Musyarakah digunakan untuk jangka pendek. Misalnya
pembiayaan perdagangan, eksport, import atau keperluan
khusus nasabah lainnya.
b. Pembiayaan proyek, Musyarakah ini biasanya di aplikasikan
untuk pembiayaan proyek di mana nasabah dan bank sama-
sama menyediakan dana untuk membiayai proyek tersebut.
Setelah proyek itu selesai nasabah mengembalikan dana
tersebut bersama bagi hasil yang telah di sepakati.
Aplikasi Akad Musyarokah pada
Perbankan Syariah
c. Modal ventura, Musyarakah ini ditetapkan dengan skema
modal venture. Penanaman modal dilakukan untuk jangka waktu
tertentu dan setelah itu bank melakukan devistasi atau
melakukan penjualan sebagian sahamnya, baik secara singkat
maupun bertahap

Dalam perbankan syariah hanya syirkah ‘inan yang


paling tepat dan dapat diaplikasikan dalam
perbankan syariah. Dimana, bank dan nasabah
keduanya memiliki modal. Modal bank dan modal
nasabah digunakan oleh pengelola sebagai modal
untuk mengerjakan proyek.
Aplikasi Akad Musyarokah pada
Perbankan Syariah
Adapun mekanismenya yaitu:

• Bank dan nasabah masing-masing bertindak sebagai mitra


usaha dengan bersama-sama menyediakan dana dan/atau
barang untuk membiayai suatu kegiatan usaha tertentu;
• Nasabah bertindak sebagai pengelola usaha dan Bank sebagai
mitra usaha dapat ikut serta dalam pengelolaan usaha sesuai
dengan tugas dan wewenang yang disepakati seperti
melakukan review, meminta bukti-bukti dari laporan hasil
usaha yang dibuat oleh nasabah berdasarkan bukti pendukung
yang dapat dipertanggungjawabkan;
Aplikasi Akad Musyarokah pada
Perbankan Syariah
Adapun mekanismenya yaitu:

• Pembagian hasil usaha dari pengelolaan dana dinyatakan


dalam bentuk nisbah yang disepakati;
• Nisbah bagi hasil yang disepakati tidak dapat diubah sepanjang
jangka waktu investasi, kecuali atas dasar kesepakatan para
pihak;
• Pembiayaan atas dasar Akad Musyarakah diberikan dalam
bentuk uang dan/atau barang, serta bukan dalam bentuk
piutang atau tagihan;
Aplikasi Akad Musyarokah pada
Perbankan Syariah
Adapun mekanismenya yaitu:

• Dalam hal Pembiayaan atas dasar Akad Musyarakah diberikan


dalam bentuk uang harus dinyatakan secara jelas jumlahnya;
• Dalam hal Pembiayaan atas dasar Akad Musyarakah diberikan
dalam bentuk barang, maka barang tersebut harus dinilai atas
dasar harga pasar (net realizable value) dan dinyatakan secara
jelas jumlahnya;
• Jangka waktu Pembiayaan atas dasar Akad Musyarakah,
pengembalian dana, dan pembagian hasil usaha ditentukan
berdasarkan kesepakatan antara Bank dan nasabah;
Aplikasi Akad Musyarokah pada
Perbankan Syariah
Adapun mekanismenya yaitu:

• Pengembalian Pembiayaan atas dasar


Akad Musyarakah dilakukan dalam dua cara, yaitu secara
angsuran ataupun sekaligus pada akhir periode Pembiayaan,
sesuai dengan jangka waktu Pembiayaan atas dasar
Akad Musyarakah;
• Pembagian hasil usaha berdasarkan laporan hasil usaha
nasabah berdasarkan bukti pendukung yang dapat
dipertanggungjawabkan; dan Bank dan nasabah menanggung
kerugian secara proporsional menurut porsi modal masing-
masing.
Manfaat Pembiayaan Musyarokah

1. Bank akan 2. Bank tidak berkewajiban membayar dalam


menikmati peningkatan jumlah tertentu dalam jumlah tertentu
dalam jumlah tertentu kepada nasabah pendanaan secara tetap,
pada saat keuntungan tetapi disesuaikan dengan pendapatan/hasil
usaha bank sehingga bank tidak merugi.
nasabah meningkat.

3. Pengembalian pokok 4. Bank akan lebih


pembiayaan disesuaikan
selektif dan hati-hati
dengan cash flow/arus kas
usaha nasabah sehingga tidak dalam menangani
memberatkan nasabah. nasabah.
Tugas Individu

2. Berikan analisis anda,


1. Cari contoh
berdasarkan teori, dasar
aplikasi akad hukum, rukun dan syarat
musyarakah akad musyarakah
Tulis dalam kertas dan
Masing-masing
kumpulkan pada mahasiswa menjelaskan
pertemuan dan mempresentasikan
selanjutnya tugasnya
Terimakasih
See You Next Time
Dosen Pengampu
Ajeung Syilva Syara N.S.S., M.H

Anda mungkin juga menyukai