Anda di halaman 1dari 3

Midle Test

Nama : Muhammad Satria Wardana.


Npm : 21.13.0097.
Mata Kuliah : Manajemen Pembiayaan.

1. Untuk memenuhi tanggung jawab profesim Islamic banker dapat


meng - adopsi prinsip-prinsip kehati-hatian yang merupakan best practices
sebagaimana petunjuk yang dikeluarkan oleh The Basel Comitte. Basel
memberikan pedoman umum tentang tata cara pengelolaan risiko
pembiayaan yang baik:
1. Menciptakan lingkungan risiko pembiayaan yang memadai.
2. Memastikan bahwa penyaluran pembiayaan dilakukan dengan proses
yang baik.
3. Melakukan pengadministrasian pembiayaan, pengukuran dan pemantauan
proses pelaksanaannya secara memadai.
4. Memastikan bahwa ada pengendalian yang cukup terhadap risiko
pembiayaan.

2. -Fungsi strategis dan penetapan kebijakan pembiayaan Penyaluran


pembiayaan diawali dengan penetapan tujuan strategis. Hal tersebut
mencakup penetapan segmented costumer, sector industry, target
pertumbuhan dan penetapan tingkat risiko yang akan diambil.
-Dalam hal bisnis selalu ada bidang penjualan, tetapi bagaimana sebuah
pemasaran melakukan penjualan berbeda-beda tergantung pada nature
business yang dijalankan. Penjualan lebih merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk mendapatkan pembeli/nasabah untuk membeli produk dan
jasa yang ditawarkan, sedangkan pemasaran adalah segala upaya yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mempermudah terjadinya penjualan.
-Fungsi pengambilan keputusan/pemegang kewenangan/komite pem
biayaan Usulan pembiayaan yang diajukan oleh tenaga marketing,
bermuara pada proses pengambilan keputusan disetujui atau tidaknya
usulan pembiayaan yang diajukan. Prinsip utama yang digunakan dalam
mengatur kewenangan pengambilan keputusan pembiayaan dikenal dengan
istilah “Four Eyes Principle”.
-Fungsi administrasi pembiayaan Dalam pengelolaan pembiayaan fungsi
administrasi dimulai saat marketing menyiapkan aplikasi permohonan
usulan fasilitas pembiayaan, dengan membantu memverifikasi informasi
data-data lapangan dan jaminan.
-Pada unit pembiayaan yang menjadi ukuran kinerja adalah yang
mencerminkan ketepatan pemenuhan kewajiaban dalam membayar

11
angsuran nasabah, berikut tingkat keuntungan yang dihasilkan dari seluruh
transaksi nasabah nasabah dengan baik.

3. -Adanya dua pihak, yaitu pemberi pembiayaan dan penerima pembiyaan.

-Kepercayaan, yaitu keyakinan dari si pemberi pinjaman bahwa si


penerima pinjaman akan mengembalikan pinjaman yang diterimanya
sesuai dengan jangka waktu dan syarat-syarat yang disetujui oleh kedua
belah pihak.

-Kesepakatan, yaitu kesepakatan antara si pemberi pembiayaan dengan


penerima pembiyaan

-Jangka waktu, yaitu masa pengembalian pinjaman yang telah disepakati.

-Risiko, yaitu adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan -


menyebabkan suatu resiko tidak tertagihnya pembiayaan (non performing
loan).

-Balas jasa, merupakan keuntungan atas pemberian suatu pinjaman, jasa


tersebut yang biasa kita kenal dengan bagi hasil atau margin.

4. -Jenis Pembiayaan Dilihat dari Segi Kegunaan.

-Jenis Pembiayaan Dilihat dari Tujuan

-Jenis Pembiayaan Dilihat dari Jangka Waktu

-Jenis Pembiayaan Dilihat dari Segi Jaminan

5. -Pembiayaan Modal Kerja Syariah.

Pembiayaan Syariah Dengan Skema Jual Beli.

-Pembiayaan Konsumtif Syariah.

-Pembiayaan Syariah Untuk Kebutuhan Konsumtif Dengan Skema


Murabahah.

-Pembiayaan Syariah Dengan Skema Ijarah.

-Pembiayaan Investasi Syariah.

6. untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis dipakai


untuk memenuhi kebutuhan, dan produksi dalam bentuk yang luas. Untuk
meningkatkan usaha, baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi.
7. Dana yang disediakan oleh bank syariah diharapkan dapat menunjang
pendapatan yang berkesinambungan sepanjang hayatnya dan selalu

11
berkualitas baik. Kualitas pembiayaan yang kurang baik atau bahkan
memburuk secara langsung berdampak pada turunnya pendapatan dan
keuntungan bank syariah. Penurunan penjualan dan keuntungan
melemahkan kemampuan bank syariah untuk menyalurkan dana tambahan
dan melakukan kegiatan bisnis lainnya. Kualitas pembiayaan yang buruk
disebabkan oleh risiko bisnis yang dihadapi oleh nasabah yang menerima
pengaturan pembiayaan, serta risiko khusus untuk bank syariah itu sendiri.

11

Anda mungkin juga menyukai