SYARI’AH
PENDAHULUAN
1
Wangsawidjaja. Pembiayaan Bank Syariah. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama).
2012. Hlm 89.
1
pegangan pihak bank untuk memastikan nasabah melakukan prestasi yang telah
disepakati dalam akad.
PEMBAHASAN
2
Trisadini. Transaksi Bank Syariah. (Jakarta: Bumi Perkasa). 2013. Hlm. 109.
2
c. Prinsip ketentraman, yaitu sesuai dengan syariat Islam, tidak adanya unsur
riba serta penerapan zakat harta;
g. Laba yang wajar atau legitimate profit, yaitu tidak mengedepankan laba
yang besar dalam pengoperasionalannya.
b. Prinsip Mudharabah yaitu antara dua pihak dimana pihak pertama sebagai
pemilik dana dan pihak kedua sebagai pengelola dana untuk mengelola
suatu kegiatan ekonomi dengan menyepakati nisbah bagi hasil keuntungan
yang akan diperoleh, sedangkan untuk kerugian yang timbul adalah risiko
pemilik dana sepanjang tidak terdapat bukti apabila pengelola dana
melakukan kecurangan atau tidak amanah.
d. Prinsip Jual Beli, yaitu terdiri dari mudharabah, salam, dan ishtisna’.
3
f. Prinsip Kebijakan yaitu penerimaan dan penyaluran dana kebajikan dalam
bentuk infaq shadaqah dan lainnya serta penyaluran alqurdul hasan yaitu
penyaluran dana dalam bentuk pinjaman untuk tujuan menolong golongan
miskin dengan penggunaan produktif tanpa dimintai imbalan kecuali
pengembalian pokok hutang.3
e. Condition dari nasabah yang berupa penilaian kondisi usaha dari nasabah
itu sendiri.
3
Hamzah Hafied, M. Nassir. Lembaga Keuangan Syariah (Teori dan Penelitian Empiris).
(Makassar: PT. Umitoha Ukhuwah Grafika). 2013. Hlm. 22.
4
baik ke depan, tetapi mengalami kesulitan pembayaran pokok dan atau kewajiban-
kewajiban lainnya agar nasabah dapat memenuhi kembali kewajibannya.
5
penundaan pembayaran bunga; penurunan suku bunga; dan pembebasan
bunga.
4
Bambang Rianto Rustam. Manajemen Risiko Perbankan Syariah di Indonesia. (Jakarta:
Salemba Empat). 2013. Hlm. 59.
6
f. Pemberian kredit yang kurang cukup atau berlebihan jumlahnya
dibandingkan dengan kebutuhan yang sesungguhnya;
b. Key person dari perusahaan yang tidak dapat digantikan oleh orang lain
dengan segera;
b. Laporan yang dibuat oleh akuntan publik tidak dibuat dengan benar;
c. Kondisi ekonomi bisnis yang menjadi asumsi pada waktu kredit diberikan
berubah.5
PENUTUP
5
Wangsawidjaja. Op.cit. Hlm 92.
7
Proses penyelesaian permasalahan pembiayaan dalam bank syariah diatur
dalam PBI No. 10/18/PBI/2008 tentang Penyelesaian Pembiayaan Bagi Bank
Syariah dan Unit Usaha Syariah. Berbagai macam faktor penyebab permasalahan
pembiayaan berasal dari internal maupun eksternal pihak bank.
DAFTAR PUSTAKA