Anda di halaman 1dari 12

TM 10

AKUNTANSI TRANSAKSI
PEMBIAYAAN MUSYARAKAH

By Fidyah Arini K.W. SE., M.Akt


Musyarakah
• Adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih utk suatu usaha tertentu
di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (amal/expertise)
dgn kesepakatan keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai
dgn kesepakatan.
 Syirkah terbagi dalam dua bentuk
1. Syirkah Al-Amlak
Adalah keikutsertaan atau keinginan bersama untuk menafsirkan sesuatu yang
dilakukan dua orang atau lebih menyertakan harta
2.  Syirkah Al-Uqud
Suatu perjanjian yang dilakukan dua orang atau lebih yang
bersama-sama memberikan modal dan keuntungan ataupun
kerugian dibagi bersama. (profit lost sharing).
Pembagian Syirkah Al-Uqud
• Syirkah ‘Inan (porsi masing-masing pihak tdk sama)
• Syirkah Mufawadhah (memiliki kesamaan yg merata)
• Syirkah A’maal (kerjasama se-profesi)
• Syirkah Wujuh (memiliki reputasi & prestise baik dlm bisnis)
• Syirkah Mudharabah.
Rukun Al- Musyarakah
 Dalam perjanjian kemitraan pada pembiayaan Al- Musyarakah ada
rukun – rukun yang harus di penuhi, yaitu :
1. Pihak yang berakad
2. Objek Akad/ Proyek atau usaha ( modal dan kerja )
3. Shigat/ Ijab Qabul
Ketentuan Umum Pembiayaan Al – Musyarakah

1. Semua modal usaha di satukan untuk di jadikan model proyek musyarakah dan di kelola bersama –
sama.
2. Menggabungkan dana proyek dengan kekayaan/ harta pribadi
3. Menjalankan proyek musyarakh dengan pihak lain tanpa izin pemilik modal lainnya.
4. Memberi pinjaman kepada pihak lain dari modal proyek
5. Setiap pemilik modal dapat mengalihka penyertaan atau digantikan oleh pihak lain.
6. Setiap pemilik modal di anggap mengakhiri kerja sama apabila : Menarik diri dari perserikatan,
Meninggal dunia, Menjadi tidak cakap hukum
Jenis-jenis Musyarakah
1. Musyarakah Permanen
Musyarakah dengan ketentuan bagian dana setiap mitra ditentukan sesuai
akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad.
2. Musyarakah Menurun/ Musyarakah Mutanaqishah
Musyarakah dengan ketentuan bagian dana intentas akan dialihkan secara
bertahap kepada mitra sehingga bagian dana entitas akan menurun dan
pada akhir masa akad mitra akan menjadi pemilik penuh usaha tersebut
Karakteristik Mitra Pembiayaan Musyarakah
1. Akuntansi Mitra Aktif
 Pada saat akad :
1. Investasi musyarakah diakui pada saat menyisihkan kas atau aset non kas untuk usaha
musyarakah
2. Pengukuran investasi musyarakah
a. Dalam bentuk kas di nilai sebesar jumlah yang di sisihkan ;dan
b. Dalam bentuk aset non kas di nilai sebesar nilai wajar dan jika terdapat selisih
antara nilai wajar dan nilai buku aset non kas,maka selisih tersebut di akui sebagai
selisih penilaian aset musyarakah dalam ekuitas
c. Selisih kenaikan aset musyarakah diamortisasi selama masa akad musyarakah
• Aset tetap musyarakah yang telah di nilai sebesar nilai wajar yang di
susutkan dengan jumlah penyusutan yang mencerminkan:
1. Penyusutan yang di hitung dengan historical cost models di tambah dengan
2. Penyusutan atas kenaikan nilai aset  karena penilaian kembali saat
penyisihan aset non kas untuk usaha musyarakah
1. Apabila proses penilaian pada nilai wajar menghasilkan penurunan nilai aset,
maka penurunan nilai ini langsung diakui sebagai kerugaian
2. Biaya yang terjadi akibat akad musyarakah tidak dapat diakui sebagai
investasi musyarakah kecuali ada persetujuan dari seluruh mitra musyarakah
3. Penerimaan dana musyarakah dari mitra pasif diakui sebagai investasi
musyarakah dan disisi lain sebagai dana syirkah temporer sebesar :
1. dana dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang di terima
2. dana dalam bentuk asset non kas di nilai sebesarnilai wajar dan di
susutkan selama masa akad apabila aset tersebut tidak akan di
kembalikan kepada mitra pasif
• Selama Akad

1. Bagian entitas atas investasi musyarakah dengan pengembalian dana mitra diakhir akad
dinilai sebesar jumlah kas yang disisihkan dan nilai tercatat aset musyarakah non kas
 Jumlah kas yang di sisihkan untuk usaha musyarakah pada awal akad di kurangi dengan
kerugian
 Di nilai tercatat aset musyarakah non kas pada saat penyisihan untuk usaha musyarakah
setelah di kurangi penyusutan dan kerugian
2. Bagian entitas atas investasi musyarakah menurun dinilai sebesar jumlah kas yang
disisihkan untuk usaha musyarakah pada awal akad di tambah dengan jumlah dana syirkah
temporer yang telah di kembalikan kepada mitra pasif dan di kurangi kerugian.
• Akhir akad

Pada asat akad diakhiri, investasi musyarakah yang belum dibayarkan kepada mitra pasif
diakui sebagai kewajiban
2. AKUNTANSI MITRA PASIF
• Pada saat akad
1. Investasi musyarokah diakui pada saat pembayaran kas atau penyerahan asset non kas kepada
mitra aktif musyarakah
2. Pengukuran investasi musyarakah ;
a. Dalam bentuk kas di nilai sebesar jumlah yang di bayarkan;dan
b. Dalam bentuk aset di nilai sebesar nilai wajar dan jika tedapat selisih antara nilai wajar dan nilai
tercatataset non kas maka selisih tersebut di akui sebagai;
 Keuntungan tangguhan dan di amortisasi selama masa akad  atau
 Pada kerugian pada saat terjadi
3. Investasi musyarikah yang diukur dengan nilai wajar aset yang di serahkan akan berkurang
nilainya sebesar beban penyusutan atas aset yang di serahkan dikurangi dengan amortisasi
keuntungan tangguhan
4. Biaya yang terjadi akibat akad musyarakah tidak dapat diakui sebagai bagian investasi
musyarakah kecuali ada persetujuan dari seluruh mitra musyarakah
• Selama akad

1. Bagian entitas atas investasi musyarakah dengan pengembalian dana mitra diakhir akad
dinilai sebesar;
 jumlah kas yang dibayarkan untuk usaha musyarakah pada awal akad di kurangi dngan
kerugian dan;
  nilai tercatat aset musyarakah non kas pada saat penyerahan untuk usaha musyarakah
setelah di kurangi penyusutan dan kerugian
2. Bagian entitas atas investasi musyarakah menurun dinilai sebesar jumlah kas yang di
bayarkan untuk usaha musyarakah pada awal akad di kurangi jumlah pengembalian dari
mitra aktif dan kerugian
• Akhir akad

• pada saat akad diakhiri, investasi musyarakah yang belum dikembalikan oleh mitra aktif
diakui sebagai piutang

Anda mungkin juga menyukai