Anda di halaman 1dari 24

AKUNTANSI MUSYARAKAH

Nama Kelompok 5:
1. Nailis Sa’adah (201712206)
2. Izza Aliyatul Muna (201712228)
3. Vira Hidayanti (201712231)
4. Firda Mei Nila Sari (201712234)
5. Vila Yulian Agusta (201712237)
Karakteristik
Musyarakah merupakan akad kerjasama diantara para pemilik modal
yang mencampurkan modal mereka untuk mencari keuntungan.
Laba musyarakah dibagi diantara para mitra, baik secara proposional
sesuai dngan modal yang disetorkan atau sesuai dngan nisbah yang
disepakati oleh semua mitra.
Sedangkan rugi dibebankan secara proposional sesuai dengan modal
yang disetorkan baik berupa kas maupun aktiva lainnya.
Beberapa hal yanag menunjukkan adanya kesalahan yang disengaja
adalah:
a. Pelanggaran terhadap akad
b. Pelaksaanaan yang tidak sesuai prinsip syariah.
Pengakuan dan Pengukuran
Musyarakah
Pengakuan dan pengukuran musyarakah telah diatur oleh PSAK
106(2007) sebagai penyempurnaan PSAK 59(2002). Berikut ini
penjelasaannya :
Untuk pertanggungjawaban pengelolaan usaha musyarakah dan
sebagai dasar penentuan bagi hasil, maka mitra aktif atau pihak
yang mengelola usaha musyarakah harus membuat catatan
akuntansi yang terpisah untuk usaha musyarakah tersebut.
(paragraf 13 PSAK 106,2007)
Akuntansi Untuk Mitra Aktif
1. Pada saat akad
Akuntansi musyarakah untuk mitra aktif pada saat akad telah
diatur dalam PSAK 106(2007).
a. Investasi musyarakah diakui pada saat penyerahaan kas atau
aset non kas
b. Pengukuran investasi musyarakah
 Dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang diserahkan
 Dalam bentuk asert non kas dinilai sebesar nilai wajar
c. Aset non kas musyarakah yang telah dinilai sebesar nilai
wajar disusutkan dengan jumlah pnyusutkan yang
mencerminkan:
o Penyusutan yang dihitung dengan modal biaya historis
o Penyusutan atas kenaikan nila aset
d. Jika proses penilaian pada nilai wajar menghasilkan penurunan nila
aset
e. Biaya yang terjadi akibat akad musyarakah tidak dapat diakui sebagai
bagian investasi musyarakah kecuali ada persetujuan dari seluruh
mitra musyarakah.
f. Penerimaan dana musyarakah dari mitra pasif diakui sebagai
investasi musyarakah dan disisi lain sebgai dana syirkah temporer:
 Dana dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang diterima
 Dana dalam bentuk aset non kas dinilai sebesar nilai wajar
2. Selama akad
a. Bagian mitra aktif atas investasi musyarakah dengan
pengembalian dana mitra pasif diakhir akad dinilai sebesar:
 Jumlah kas yang diserahkan untuk usaha musyarakah pada awal
akad dikurangi dengan kerugian
 Nilai wajar aset musyarkah non kas pada saat penyerahaan untuk
usaha musyarakah setelah dikurangi penyusutan dan kerugian.
b. Bagian mitra aktif atas investasi musyarakah menurun dinilai
sebesar jumlah kas atau nilai wajar
3. Akhir akad
Pada saat akhir akad diakhiri, investasi musyarakah yang belum
dikembalikan kepada mitra pasif diakui sebagai kewajiban.
Jurnal yang dibuat:
Debit : dana syirkah temporer Rp xxx
Kredit : utang kepada mitra pasif Rp xxx

4. Pengakuan hasil usaha


a. Pendapatan usaha musyarakah yang menjadi hak mitra atif diakui
sebesar haknya sesuai dengan sepakatan atas pendapatan usaha
musyarakah. Sedang pendapatan usaha untuk mitra pasif diakui
sebagai hak pihak mitra pasif atas bagi hasil dan kewajban.
b. Kerugian investasi musyarakah diakui sesuai dengan porsi dana
masing-masing mitra dan mengurangi nilai aset musyarakah.
c. Jika kerugian akibat kelalaian atau kesalahan mitra atif atau
pengelola usaha, maka kerugian tersebut ditanggung oleh
mitra aktif atau pengelola usaha musyarakah.
d. Pengakuan pendapatn usaha musyarkah dalam pratek dapat
diketahui berdasarkan laporan bagi hasil atas realisasi
pendapatan usaha dari catatan akuntansi mitra aktif atau
pngelola usaha yang dilakukan secara terpisah.
Akuntansi untuk Mitra Pasif
1. Pada saat akad
PSAK 106 (2007) telah mengatur perlakuan akuntansi
musyarakah untuk mitra pasif, misalnya Bank Syariah
a. Investasi musyarakah diakui pada saat pembayaran kas atau
penyerahan aset nonkas kepada mitra aktif.
b. Pengukuran investasi musyarakah :
- Dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang dibayarkan
- Dalam bentuk aset nonkas dinilai sebesar nilai wajar dan jika
terdapat selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat aset non
kas, maka selisih tersebut diakui sebagai :
- Keuntungan tangguahan dan diamortisasi selama masa akad.
- Kerugian pada saat terjadinya.
c. Investasi musyarakah nonkas yang diukur dengan nilai wajar aset
yang diserahkan akan berkurang nilainya sebesar beban penyusutan
atas aset yang diserahkan, dikurangi dengan amortisasi keuntungan
tangguhan.
d. Biaya yang terjadi akibat akad musyarakah tidak dapat diakui
sebagai bagian investasi musyarakah kecuali ada persetujuan dari
seluruh mitra.

2. Selama Akad
Investasi musyarakah menurun diukur dan dinilai sesuai dengan
PSAK 106 2007 :
a. Bagian mitra pasif atas investasi musyarakah dengan pengembalain
dana mitra pasif diakhir akad dinilai sebesar:
- Jumlah kas yang dibayarkan untuk usaha musyarakah pada
awal akad dikurangi dengan kerugian
- Nilai wajar aset musyarakah nonkas pada saat penyerahan
untuk usaha musyarakah setelah dikurang penyusutan dan
kerugian.
d. Bagian mitra pasif atas investasi musyarakah menurun dinilai
sebesar jumlah kas yang dibayarkan untuk usaha musyarakah
pada awal akad dikurangi jumlah pengembalian dari mitra aktif
dan kerugian.
3. Akhir akad
Pada akhir akad, investasi musyarakah diakui sesuai dengan
PSAK 106 2007 :
Pada saat akad diakui, investasi musyarakah yang belum
dikembalikan oleh mitra aktif diakui sebagai piutang.
Jurnal yang dibuat oleh mitra pasif bank syariah adalah
Piutang- PT Maju Rp xxx
Akumulasi penyusutan- investasi Rp xxx
musyarakah aset non kas
Investasi musyarakah- aset nonkas Rp xxx

4. Pengakuan hasil usaha


Pendapatan usaha investasi usaha musyarakah diakui sebesar
bagian mitra pasif sesuai kesepakatan.sedangkan kerugian
investasi musyarakah diakui sesuai dengan porsi dana
Penyajian
Pada akhir periode, investasi musyarakah dalam laporan keuangan
sesuai yang diatur oleh PSAK 106 (2007) sebagai berikut :
1. Mitra aktif menyajikan hal-hak sebagai berikut yang terkait
dengan usaha musyarakah dalam laporan keuangan:
a. Kas atau aset nonkas yang disisihkan oleh mitra aktif dan yang
diterima dari mitra pasif disajikan sebagai investasi musyarakah
b. Aset musyarakah yang diterima dari mitra pasif disajikan sebagai
unsur dana syirkah temporer untuk
c. Selisih penilaian aset musyarakah bila ada, disajikan dalam unsur
ekuitas.
Berikut format investasi musyarakah dineraca pengelola aktif per
31desember :
2. Mitra pasif menyajikan hal-hal sebagai berikut yang terkait
dengan usaha musyarakah dalam laporan keuangan :
a. Kas atau aset nonkas yang diserahkan kepada mitra aktif
disajikan sebagai investasi musyarakah
b. Keuntungan tangguhan dari selisih penilaian aset nonkas
yang diserahkan pada nilai wajar disajikan pada pos lawan
dari investasi musyarakah
Berikut format investasi musyarakah dineraca pengelola pasif per
31desember :
SOAL KASUS
3. Mitra bank syariah melaporkan rugi labanya tahun 2011 sebagai berikut :
Penjualan Rp 500.000.000
Harga pokok penjualan Rp 200.000.000
Laba kotor Rp 300.000.000
Beban operasi Rp 100.000.000
Laba operasi Rp200.000.000
a. Apabila gross profil sharing diterapkan dalam pembagian hasil dengan nisbah
bank : nasabah = 25:75 maka hitunglah pembagian laba ! Buatlah jurnal
penyesuaian yang dibuat bank untuk mengakui pendapatan bagi hasil !
b. Apabila net profit sharing diterapkan dalam pembagian hasil dengan nisbah
bank : nasabah = 40:60 maka hitunglah pembagian laba ! Buatlah jurnal
penyesuaian yang dibuat bank untuk mengakui pendapatan bagi hasil !
JAWABAN
3.
a) Perhitungan bagi hasil :
Bank syariah = 25%XRp300.000.000=Rp75.000.000
Jurnal yang dibuat oleh bank :
Bagi hasil musyarakah Rp75.000.000
utang bagi hasil musyarakah Rp75.000.000
b) Perhitungan bagi hasil :
Bank syariah = 40%XRp300.000.000=Rp120.000.000
Bagi hasil musyarakah Rp120.000.000
utang bagi hasil musyarakah Rp120.000.000
4. bank syariah ABC bersyirkah dengan PT.XYZ, akad musyarakah ditanda
tangani 1 mei 2011 antara bank syariah dan mitranya tersebut. Bank syariah
menyetorkan dana kas Rp100.000.000 dan mesin produksi dengan nilai buku
Rp100.000.000, setelah di nilai yang wajar mesin tersebut bernilai
Rp120.000.000. PT.XYZ menyetorkan modalnya Rp80.000.000 tunai. Selama
tahun 2011, setelah mitra melaksanakan bisnisnya, melaporkan laporan laba
rugi, bahwa laba kotor Rp100.000.000. nisbah bagi hasil adalah bank:mitra =
40:60 dari laba kotor.pada tahun 2012, PT.XYZ melaporkan laba kotor
Rp120.000.000 dan beban operasi Rp150.000.000. diminta :
a) Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tahun 2011 untuk bank dan
mitranya.
b) Buatlah jurnal penyesuaian untuk mengakui bagi hasil dari sisi bank dan
mitranya.
c) Buatlah jurnal penyesuaian untuk mengakui kerugian tahun 2012 bila bagi
hasil berdasarkan laba operasi, baik bagi bank maupun bagi mitra bank
4.
a) Jurnal untuk mitra pasif-Bank
Investasi musyarakah- kas Rp100.000.000

Investasi musyarakah-aset non Rp120.000.000


kas mesin
keuntungan Rp20.000.000
1 Mei 2011 tangguhan-selisih
penilaian aset nonkas
musyarakah
aset nonkas musyarakah Rp100.000.000

kas Rp100.000.000
Jurnal mitra aktif-PT. XYZ
Investasi musyarakah-kas Rp180.000.000

Investasi musyarakah-aset nonkas Rp120.000.000

selisih penilaian aset musyarakah Rp20.000.000


1 mei
2011

dana syirkah temporer Rp200.000.000

kas Rp30.000.000
b) Pengakuan keuntungan selisih penilaian aset nonkas musyarakah .
Misalnya diakui Rp20.000.000

31 Keuntngan tangguhan-musyarakah Rp20.000.000


Desember keuntungan selisih penilaian aset Rp20.000.000
2012 nonkas-musyarakah
c) Jurnal penyesuaian
 Nisbah bank : PT. XYZ = 40:60 (laba kotor)
 Laba kotor = Rp250.000.000
 Beban operasi = Rp150.000.000
 Laba operasi = Rp100.000.000
 Bank syariah = 40% x Rp250.000.000 = Rp100.000.000
 PT. XYZ = 60% x Rp250.000.000 = Rp150.000.000
 Mitra pasif – bank
31 Piutang bagi hasil musyarakah Rp100.000.000
Desember pendapatan bagi hasil Rp100.000.000
2012 musyarakah

 Mitra aktif- PT. XYZ

31 Piutang bagi hasil Rp150.000.000


Desember musyarakah
2012 Pendapatan bagi hasil musyarakah Rp150.000.000
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai