Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lathoiful Minan

Nim : A210190046
Kelas : C
Matkul : Akuntansi Keuangan Syariah

Ilustrasi akad Musyarakah dalam kehidupan sehari-hari

Terdapat dua orang yang akan melakukan akad musyarakah. Kedua orang tersebut bernama Budi
dan Ani.Budi memiliki keinginan untuk membuat sebuah proyek untuk membuat perumahan.Pada
kesempatan yang sama,Ani juga memiliki keinginan untuk membuat perumahan.Kemudian mereka
bertemu dan membuat kesepakatan kerjasama musyarakah. Jenis syirkah yang dipakai adalah
syirkah inan dimana Budi memberikan modalnya sebesar 40 juta dan Ani memberikan modalnya
sebesar 60 juta.Mereka sepakat untuk nisbah bagi hasil sebesar 60% untuk Budi dan 40% untuk
Ani.Dalam musyarakah, tidak menjadi masalah apa bila Budi mendapatkan porsi keuntungan lebih
tinggi dari Ani meskipun porsi modal yang diberikan lebih kecil dari Ani selama itu sudah disepakati
diawal.Alhasil usaha tersebut berjalan dan keuntungan yang diperoleh adalah sebesar 1 miliar rupiah.
Maka dalam hal ini Budi mendapatkan porsinya sebesar 600 juta (60% x 1M) dan Ani mendapatkan
porsinya sebesar 400 juta (40%x1M)

Latihan Soal Modul

1. Pengertian Musyarakah

Musyarakah merupakan akad kerja sama antara dua belah pihak atau lebih untuk usaha tertentu
dimana masing-masing pihakmemberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan
dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan resiko berdasarkan porsi kontribusi dana. Perbedaan
mendasarskema musyarakah dengan mudharabah terletak pada penyerahan modal dari sahibulmal
dan mudharib.Dimudharabah mudharib tidak diperkenankan menyerahkan modal dan sahibul mal
tidak diperkenankan mencampuri urusan usaha mudharib sedangkan dimusyarakah sebaliknya
mudharib diperkenankan menyerahkan modal dan sahibulmal berhak untuk ikut serta dalam usaha
yang dilakukan mudharib.

2. Jenis Musyarakah.

a. Musyarakah ’inan adalah kerjasama antara duaorang atau lebih dengan modal yang mereka
miliki bersama untuk membuka usaha yang mereka lakukansendiri,lalu berbagi keuntungan
bersama. Kewenangan mitra dalam musyarakah ‘inan bersifat terbatas pada persetujuan mitra
yang lain.Praktik musyarakah dalam dunia perbankan umumnya didasarkan atas konsep
musyarakah’inan.

b. Musyarakah abdan (syirkah usaha) yaitu kerjasama antara dua pihak atau lebih dalam usaha
yang dilakukan oleh tubuh (praktik) mereka,seperti kerjasama sesama dokter diklinik atau
sesama tukang jahit, sesama akuntan/konsultan.

c. Musyarakah wujuh adalah kerjasama dua pihak atau lebih, dengan cara mereka membeli barang
dengan menggunakan nama baik mereka dan kepercayaan pedagang kepada mereka tanpa
keduanya memiliki moda luang sama sekali,menjualnya dengan pembagian keuntungan mereka
dan pedagang, lalu setelah dijual bagian keuntungan mereka dibagi bersama.

3. Alur transaksi musyarakah

a. Transaksi Musyarakah dimulai dari pengajuan perhomonan pembiayaan musyarakah oleh


nasabah dengan mengisi formulir permohonan pembiayaan.Formulir tersebut diserahkan
kepada bank syariah beserta dokumen pendukung.Selanjutnya, pihak bank melakukan evaluasi
kelayakan pembiayaan musyarakah yang diajukan nasabah dengan menggunakan analisis 5 C
(Character, Capacity,Capital, Commitment danCollateral). Kemudian anlisis diikuti dengan
verifikasi.Bila nasabah dan usaha dianggap layak, selanjutnya diadakan perikatan dalam bentuk
penanda tanganan kontrak musyarakah dengan nasabah sebagai mitra dihadapan notaris,
kontrak yang dibuat setidaknya memuat berbagai hal untuk memastikan terpenuhinya rukun
musyarakah.
b. Bank dan nasabah mengkontribusikan modalnya masing-masing dan nasabah sebagai mitra
aktif mulai mengelola usaha yang disepakati berdasarkan kesepakatan dan kemampuan
terbaiknya.
c. Hasil usaha dievaluasi pada waktu yang ditentukan berdasarkan kesepakatan.Keuntungan yang
diperoleh akan dibagi antara bank dengan nasabah sesuai dengan porsi yang telah disepakati.
Seandainya terjadi kerugian yang tidak disebabkan oleh kelalaian nasabah sebagai mitra
aktif¸mak kerugian ditanggungproporsional terhadap modal masing-masing mitra. Adapun
kerugian yang disebabkan oeh kelalaian nasabah sebagai mitra aktif sepenuhnya menjadi
tanggung jawab nasabah.
d. Bank dan nasabah menerima porsi bagi hasil masing-masing berdasarkan metode perhitungan
yang telah disepakati.
e. Bank menerima pengembalian modalna dari nasabah, jika nasabah telahmengembalikan semua
modal milik bank usaha selanjutnya menjadi miliknasabah sepenuhnya.

4. Jurnal atas transaksi investasi musyarakah pada Bank Syariah Ahmed.

Tanggal Keterangan D K
1Jan Tidakdijurnal
2008
3Jan Pos Lawan Komitmen Administrative Rp. 100.000.000
2008 pembiayaan

Kewajiban komitmen administrasi Rp. 100.000.000


pembiayaan
Rekening Nasabah Suroto Rp. 2.000.000
Pendapatana dministrasi Rp. 2.000.000
13Jan Investasi Rp. 100.000.000
2008 Musyarakah Rekening Rp. 100.000.000
Nasabah suroto Rp. 100.000.000
Kewajiban komitmen administrative
pembiayaan Rp. 100.000.000
Pos lawan komitmen admini strative
pembiayaan
13Feb Rekening Nasabah Rp. 3.750.000
2008 Pendapatan Bagi hasil Musyarakah Rp. 3.750.000
13Maret Rekening Nasabah Rp. 5.625.000
2008 Pendapatan Bagi hasil Musyarakah Rp. 5.625.000
13Mei Kerugian Musyarakah Rp. 3.150.000
2006 Penyisihan Kerugian investasi Rp. 3.150.000
musyarakah
13Jan Rekening Nasabah Investasi Rp. 100.000.000
2011 Musyawarah Rp.100.000.000

Anda mungkin juga menyukai