Anda di halaman 1dari 3

Nama : Laurentia Meylina Wardani

Kelas : B
Nim : A210190035

Akuntansi Keuangan Syariah

Contoh ilustrasi Akad Musyarakah


Nasabah Bank ABC mengajukan pembiayaan Pengembangan software ADLCdari sebuah
perusahaan Telekomunikasi terkemuka di Indonesia, PT XYZ. Total Nilai proyek yang akan
dikerjakan adalah sebesar Rp 2.970.000.000, termasukPPN 10%. Berdasarkan perhitungan
kebutuhan modal kerja, nasabah membutuhkan MK sebesar Rp 1.744.947.500.Bank memiliki
aturan untuk memberikan share pembiayaan maksimum 70% dari kebutuhan pembiayaan.
Berdasarkan proyeksi cashflow nasabah penarikan modal kerja dilakukan secara bertahap dan
pembayaran dari Bouwheer dilakukan berdasarkan progress penyelesaian pekerjaan sesuai
dengan kontrak.

1. Apa yang dimaksud dengan musyarakah?


Menurut PSAK 106 mengenai musyarakah, musyarakah merupakan akad kerjasama
antar dua belah pihak atau lebih untuk usaha tertentu dimana masing-masing pihak
memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan
kesepakatan sedangkan resiko berdasarkan porsi kontribusi dana.

2. Sebut dan jelaskan tiga jenis musyarakah!


a. Musyarakah ’inan adalah kerjasama antara dua orang atau lebih dengan modal yang
mereka miliki bersama untuk membuka usaha yang mereka lakukan sendiri, lalu berbagi
keuntungan bersama. Kewenangan mitra dalam musyarakah ‘inan bersifat terbatas pada
persetujuan mitra yang lain. Praktik musyarakah dalam dunia perbankan umumnya
didasarkan atas konsep musyarakah ’inan.
b. Musyarakah abdan (syirkah usaha) yaitu kerjasama antara dua pihak atau lebih
dalam usaha yang dilakukan oleh tubuh (praktik) mereka, seperti kerjasama sesama
dokter di klinik atau sesama tukang jahit, sesama akuntan/konsultan.
c. Musyarakah wujuh adalah kerjasama dua pihak atau lebih, dengan cara mereka
membeli barang dengan menggunakan nama baik mereka dan kepercayaan pedagang
kepada mereka tanpa keduanya memiliki modal uang sama sekali, menjualnya dengan
pembagian keuntungan mereka dan pedagang, lalu setelah dijual bagian keuntungan
mereka dibagi bersama.
3. Jelaskan alur transaksi musyarakah!
a. Transaksi Musyarakah dimulai dari pengajuan perhomonan pembiayaan musyarakah
oleh nasabah dengan mengisi formulir permohonan pembiayaan. Formulir tersebut
diserahkan kepada bank syariah beserta dokumen pendukung. Selanjutnya, pihak bank
melakukan evaluasi kelayakan pembiayaan musyarakah yang diajukan nasabah dengan
menggunakan analisis 5 C ( Character, Capacity, Capital, Commitment dan Collateral ).
Kemudian anlisis diikuti dengan verifikasi. Bila nasabah dan usaha dianggap layak,
selanjutnya diadakan perikatan dalam bentuk penandatanganan kontrak musyarakah
dengan nasabah sebagai mitra di hadapan notaris, kontrak yang dibuat setidaknya
memuat berbagai hal untuk memastikan terpenuhina rukun musyarakah.
b. Bank dan nasabah mengkontribusikan modalnya masing-masing dan nasabah sebagai
mitra aktif mulai mengelola usaha yang disepakati berdasarkan kesepakatan dan
kemampuan terbaiknya.
c. Hasil usaha dievaluasi pada waktu yang ditentukan berdasarkan kesepakatan.
Keuntungan yang diperoleh akan dibagi antara bank dengan nasabah sesuai dengan porsi
yang telah disepakati. Seandainya terjadi kerugian yang tidak disebabkan oleh kelalaian
nasabah sebagai mitra aktif ¸mak kerugian ditanggung proporsional terhadap modal
masing-masing mitra. Adapun kerugian yang disebabkan oeh kelalaian nasabah sebagai
mitra aktif sepenuhnya menjadi tanggung jawab nasabah.
d. Bank dan nasabah menerima porsi bagi hasil masing-masing berdasarkan metode
perhitungan yang telah disepakati. 5) Bank menerima pengembalian modalna dari
nasabah, jika nasabah telah mengembalikan semua modal milik bank usaha selanjutnya
menjadi milik nasabah.

4. Buatlah jurnal atas transaksi investasi musyarakah pada Bank Syariah Ahmed
berikut ini:
Pada tanggal 1 Januari 2008 Suroto mengajukan kerjasama kepada Bank Syariah Ahmed
untuk melakukan investasi produksi tekstil. Ia menuturkan bahwa dana yang dibutuhkan
untuk menjalankan bisnisnya adalah Rp 200.000.000. Saat ini ia telah memiliki dana Rp
100.000.000 sehingga ia bermaksud meminta Bank Syariah Ahmed untuk menjadi mitra
kerjanya dengan menyertakan modal sebesar kekurangannya. Pembagian bagi hasil akan
dilakukan sesuai dengan porsi penyertaan terhadap total dana yang digunakan untuk
investasi. Bank mensyaratkan akan berpartisipasi namun bank menjadi mitra pasif dan
Suroto wajib membeli bagian kepemilikan bank setelah 2 tahun. Pembagian porsi
keuntungan dilakukan setiap bulan berdasarkan laba bruto Berikut ini rincian transaksi
yang terjadi.

Tanggal Keteranga D K
n
1 Jan Tidak dijurnal
2008
3 Jan Pos lawan komitmen administrative Rp 100.000.000
2008 pembiayaan Rp 100.000.000
Kewajiban komitmen
administrasi pembiayaan
Rekening Nasabah-Suroto Rp 2.000.000
Pendapatan administrasi Rp 2.000.000
13 Jan Investasi musyarakah Rp 100.000.000
2008 Rekening Nasabah-Suroto Rp 100.000.000
Kewajiban komitmen Rp 80.000.000
administrative pembiayaan
Pos lawan komitmen Rp 80.000.000
administrative pembiayaan
13 Feb Rekening Nasabah Rp 3.750.000
2008 Pendapatan bagi hasil musyarakah Rp 3.750.000

13 Maret Rekening Nasabah Rp 5.600.000


2008 Pendapatan bagi hasil musyarakah Rp 5.600.000
13 Mei Kerugian Musyarakah Rp 3.150.000
2008 Penyisihan kerugian Rp 3.150.000
investasi musyarakah
13 Jan Rekening Nasabah Rp 100.000.000
2011 Piutang investasi Rp 100.000.000
musyarakah jatuh tempo

Anda mungkin juga menyukai