Anda di halaman 1dari 25

LINK VIDEO PRESNTASI :

https://youtu.be/ddbBvtEZAuM

AKUNTANSI SYARIAH
Dosen Pengampu :
Siti Atikah, SE., M.Si., Ak.
NAMA KELOMPOK :

1. Cathrine Teresa Uli Apriesi Nainggolan (A1C019053)


2. Chelsha Viba Alief Vanti (A1C019054)
3. Fiffyana Widia Ningsih (A1C019080)
LAPORAN KEUANGAN
BANK SYARIAH

BANK BNI SYARIAH & BANK BCA SYARIAH


BNI SYARIAH 2018
BNI SYARIAH 2019
BNI SYARIAH 2020
BCA SYARIAH 2018
BCA SYARIAH 2019
BCA SYARIAH 2020
MUDARABAH

 Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak di mana
pemilik modal mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola dengan
suatu perjanjian di awal. Bentuk ini menegaskan kerja sama dengan kontribusi
seratus persen modal dari pemilik modal dan keahlian dari pengelola.
CONTOH TRANSAKSI MUDHARABAH
Berikut Contoh Perhitungannya :
Perusahaan A dan B melakukan akad mudharabah. Perusahaan A mendanai dan perusahaan B yang mengelola
dalam jangka waktu 3 tahun.
Data:
1. Jumlah modal diberikan oleh perusahaan A sebesar Rp 500.000.000. dimana Rp 200.000.000 dalam bentuk
kas dan Rp 300.000.000 dalam bentuk peralatan konveksi. Pada saat penyerahan peralatan konveksi, nilai
buku peralatan konveksi lebih tinggi dari nilai wajar sebesar Rp 20.000.000
2. Bagi hasil dibagikan dengan metode Net Profit Sharing, 20% untuk perusahaan A dan 80% untuk
Perusahaan B. Realisasi laba rugi bersih :
 Tahun 1 Rugi = Rp. 10.000.000
 Tahun 2 Laba = Rp. 120.000.000
 Tahun 3 Laba = Rp. 140.000.000
Jawaban :
 Pencatatan akuntansi pada pemilik dana :
1. Penyerahan investasi mudharabah :

Nama Akun Debit Kredit


Investasi Mudharabah 500.000.000
Kas 200.000.000
Peralatan Konveksi 300.000.000
Kerugian penurunan nilai aset 20.000.000
Investasi Mudharabah 20.000.000
2. Penerimaan bagi hasil

Nama Akun Debit Kredit


Kerugian mudharabah 10.000.000
Penyisihan kerugian mudharabah 10.000.000
Penyisihan kerugian mudharabah 2.000.000
Investasi mudharabah 2.000.000
Kas 24.000.000
Pendapatan bagi hasil mudharabah 24.000.000
Kas 28.000.000
Pendapatan bagi hasil mudharabah 28.000.000
 Pencatatan akuntansi pada pengola dana :
1. Penerimaan dana syirkah temporer

Nama akun Debit Kredit


Kas 200.000.000
Peralatan Konveksi 300.000.000
Dana syirkah temporer 500.000.000

2. Pembagian bagi hasil


Nama akun Debit Kredit
Dana syirkah temporer 10.000.000
Ikhtisar Rugi Laba 10.000.000
Bagi hasil yang dibagikan 24.000.000
Kas 24.000.000
Bagi hasil yang dibagikan 28.000.000
Kas 28.000.000
3. Pengembalian di akhir akad

Nama akun Debit Kredit


Dana syirkah temporer 490.000.000
Kas 490.000.000
MUSYARAKAH

 Musyarakah adalah bentuk umum dari usaha kemitraan yang di dalamnya


terdapat bagi hasil di mana dua pihak atau lebih menggabungkan modal atau
tenaga dalam melakukan usaha, dengan proporsi pembagian profit sesuai porsi
tanggungjawab
CONTOH TRANSAKSI MUSYARAKAH

 Contoh Kasus
Tanggal 1 Agustus bank syariah me,berikan fasilitas pembiayaan musyarakah kepada Tuan Abdullah dalam usaha
pabrik pengelolaan kelapa sawit dan telah disepakati dengan data sbb: 
Tanggal 5 agustus dibayar beban pra akad seperti pembuatan studi kelayakan proyek, penelitian kelayakan
proyek, sebesar Rp 1.000.000,-
Modal syirkah keseluruhan sebesar Rp 150.000.000,- dimana bank syariah mendapatkan porsi modal sebesar Rp
70.000.000,- dan porsi modal untuk Tuan Abdullah sebesar Rp 80.000.000,- dengan nisbah keuntungan, untuk
bank sebesar 40 dan untuk Tuan Abdullah sebesar 60.
 Modal syirkah yang menjadi porsi bank sebesar Rp 70.000.000,- dibayar dengan tahapan sbb:
Tanggal 15 Agustus dibayarkan modal syirkah dalam bentuk kas sebesar Rp 20.000.000,-
Tanggal 20 Agustus diserahkan modal non kas, berupa dua buah mesin pabrik yang telah dimiliki oleh bank
syariah,mesin pertama sebesar Rp 30.000.000,- yang dibeli harga Rp 32.000.000,- dan mesin yang kedua
sebesar Rp 20.000.000,- yang dibeli dengan harga Rp 15.000.000,-.
 Atas transaksi tersebut dilakukan jurnal dan penjelasan sbb:
Tanggal 1 agustus pada saat pembiayaan musyarakah disetujui dan disepakati oleh Tuan Abdullah, bank syariah
mempunyai kewajiban yang berupa komitmen/perjanjian atas pembiayaan musyarakah sebesar 70.000.000,-
Dr. kontrak komitmen pembiayaan musyarakah Rp 70.000.000,-
Dr komitmen pembiayaan musyarakah Rp 70.000.000,-
 
 Tanggal 15 agustus, bank syariah menyerahkan modal dalam bentuk tunai kepada syirkah sebesar Rp
20.000.000,- 
Dr. Pembiayaan Musyarakah Rp 20.000.000,-
Cr. Kas/rek..syirkah/kliring Rp 20.000.000,-
Dr. komitmen pembiayaan musyarakah Rp 20.000.000,-
Cr. Kontrak komitmen pembiayaan musyarakah Rp 20.000.000,-
 Tanggal 20 agustus pada saat bank menyerahkan aktiva non-kas kepada syirkah : mesin pertama diserahkan dengan harga pasar/harga
wajar sebesar Rp 30.000.000,-,mesin tersebut dibeli dengan harga perolehan sebesar Rp 32.000.000,-
Jurnalnya:
Dr. Pembiayaan Musyarakah Rp 30.000.000,-
Dr. Kerugian penyerahan aktiva Rp 2.000.000,-
Cr. Aktiva non-kas Rp 32.000.000,-
Dr. komitmen pembiayaan musyarakah Rp 30.000.000,-
Cr. Kontrak komitmen pembiayaan musyarakah Rp 30.000.000,-
 Tanggal 5 agustus, pada saat pengeluaran biaya dalam rangka pra akad musyarakah
Dr. uang muka dalam rangka pra akad Rp 1.000.000,-
Cr. Kas/kliringRp 1.000.000,-
Pada saat pengakuan biaya akad musyarakah :
Jika diakui sebagai beban :
Dr. biaya akad Rp 1.000.000,-
Cr. Uang muka dalam rangka akad musyarakah Rp 1.000.000,-
Jika dalam kesepakatan dapat diakui sebagai pembiayaan :
Dr. pembiayaan musyarakah Rp 1.000.000,-
Cr Uang muka dalam rangka akad musyarakah Rp 1.000.000,-
 
IJARAH

 Ijarah, adalah istilah fiqh dan produk dalam perbankan dan keuangan Islam.
Dalam fiqh tradisional, ini berarti kontrak untuk mempekerjakan orang atau
menyewa / menyewakan layanan atau "pembuatan barang" properti, umumnya
untuk periode dan harga tetap.
CONTOH TRANSAKSI IJARAH
Berikut contoh perhitungan Akad ijarah:
Pada tanggal 1 Maret 2018, Bank Syariah membeli mobil inova, dengan harga dan biaya – biaya lain (harga perolehan) sebesar Rp. 120.000.000,-
Atas pembelian mobil tersebut oleh Bank Syariah dilakukan jurnal sebagai berikut:
Aset Ijarah Rp. 120.000.000,-
Kas/Rekening pemilik asset Rp. 120.000.000,-

Contoh: (Transaksi Ijarah)


Pada tanggal 10 Maret 2018, Bank Syariah melakukan transaksi ijarah dengan data – data sebagai berikut:
Jenis barang yang disewakan : Kijang Inova
Harga barang perolehan : Rp. 120.000.000,-
Uang Muka : Rp. 12.000.000,-
Total pembayaran sewa : Rp. 157.981.360,-
Nilai sisa/residual value : Rp. 12.000.000,-
Harga sewa perbulan : Rp. 4. 170.896,-
Jangka waktu sewa : 36 bulan (3 tahun)
Waktu pembelian barang : bulan ke-36
Biaya administrasi : Rp. 300.000,-
Pengikatan : Notariil
 Atas transaksi ijarah tersebut, Bank Syariah pada tanggal 10 Maret 2018 melakukan jurnal sebagai berikut:
Aktiva diperoleh untuk ijarah Rp. 120.000.000,-
Persediaan ijarah Rp. 120.000.000,-

• Atas transaksi sewa kijang inova tersebut, pada tanggal 10 Maret 2018 Bank Syariah menerima uang muka
sewa sebesar Rp. 12.000.000,- dari penyewa. Atas penerimaan uang sewa tersebut, pada tanggal 10 Maret
2018 melakukan jurnal sebagai berikut:
Kas Rp. 12.000.000,-
Titipan uang muka sewa ijarah Rp. 12.000.000,-

 Pada tanggal 10 Maret 2018, nasabah membayar biaya administrasi atas transaksi sebesar Rp. 300.000,-
Atas penerimaan biaya administrasi, Bank Syariah melakukan jurnal sebagai berikut:
Kas/rekening penyewa Rp. 300.000,-
Pendapatan biaya ijarah Rp. 300.000,-
Contoh: Penyusutan aktiva ijarah dengan akad ijarah muntahiyah bittamlik:
Dari contoh diatas Bank Syariah menyewakan untuk masa sewa selama 3 tahun dengan nilai residu sebesar Rp.
12.000.000,-
1. Perhitungan penyusutan dengan metode garis lurus (Straight line method).
Rumus :
(Harga perolehan – nilai residu ) : Jangka waktu penyusutan (sewa)
Besar penyusutan per bulan = (120.000.000 – 12.000.000) : 36 = 3.000.000
Atas penyusutan aktiva ijarah, Bank Syariah melakukan jurnal sebagai berikut:
Beban penyusutan Rp. 3.000.000
Akumulasi penyusutan aktiva ijarah Rp. 3.000.000
KESIMPULAN
 Dari penjelasan transaksi diatas adalah bahwa hal-hal pokok yang terdapat dalam mudharabah,
yaitu ada pemilik dana (Bank), ada orang yang memiliki kemampuan untuk menjalankan
usaha/bisnis yang membutuhkan dana. Dengan kerja sama atau kesepakatan untuk mencari
keuntungan, keuntungan yang diperoleh kemudian dibagi para pihak sesuai perjanjian, pemilik
dana (bank) menanggung kerugian yang tidak disebabkan oleh pengelola, asalkan dana pokok
tidak berkurang.
 Sedangkan hal-hal pokok yang terdapat dalam musyarakah adalah dua pihak atau lebih, masing-
masing pihak menempatkan modal, ada objek usaha yang diperjanjikan, ada pembagian resiko
dan keuntungan dari hasil usaha.
 Dan yang terakhir ijarah adalah akad pemindahan kepemilikan atas suatu barang atau jasa
dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah, tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan barang itu sendiri.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai