Anda di halaman 1dari 26

n t a n

Aku
k t or
si S e
li k 2
Pub Pelaporan Dosen Pengampu :
Keuangan Drs. Sapto Hendri, BS,Ak.,M.Si

Organisasi Baiq Rosyida Dwi Astuti, SE.


M.Sc.,Ak
Non Profit
SLIDESMANIA
G RO U
Kelompok

PS
5:
Cathrine Teresa U.A.N
(A1C019053)

Chelsha Viba Alief Vanti


IMPORTA
(A1C019054)
NT!
You can add Fiffyana Widia Ningsih
a note here. (A1C019080)
This is a
REMINDER Muhammad Bimo
SLIDESMANIA

!. Winoto (A1C018108)
GROU
Pengertian Organisasi Nirlaba

PS
Organisasi nirlaba sesuai pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No. 45 merupakan organisasi yang mendapatkan sumber daya dari semua anggota
serta semua donatur yang tidak menginginkan adanya timbal balik melalui

1 organisasi itu.
Fredrik (2016) memaparkan bahwa “tujuan utama dari organisasi
nirlaba/organisasi non profit yaitu mendukung suatu isu maupun sebuah hal tertentu
untuk menarik perhatian publik untuk tujuan yang tidak komersial, dan tanpa
memperhatikan tentang suatu hal yang memiliki sifat memperoleh keuntungan”.
SLIDESMANIA
GROU
Karakteristik Organisasi Nirlaba

PS
Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 Karakteristrik Organisasi
Nirlaba ialah :
a. Sumber daya organisasi nirlaba bersumber dari penyumbang sumber daya yang tidak
menginginkan transaksi lagi maupun peranan ekonomi yang sesuai pada jumlah sumber daya
yang diberikan.

b. Menciptakan barang serta jasa yang memiliki tujuan guna meningkatkan keuntungan, serta
apabila organisasi menciptakan keuntungan, maka jumlahnya tidak pernah diberikan untuk
pendiri organisasi.

c. Tidak terdapat kepemilikan, contoh umumnya organisasi bisnis, yang memiliki makna
bahwa kepemilikan pada organisasi nirlaba tidak bisa ditebus, dijual, maupun dialihkan,
maupun kepemilikan itu tidak menggambarkan proporsi pembagian sumber daya organisasi
SLIDESMANIA

ketika likuidasi.
GROU
Klasifikasi Organisasi Nirlaba

PS
Organisasi sektor publik banyak sekali kita temui pada kehidupan sehari- hari.
Dalam kehidupan seringkali kita berjumpa dan berhubungan dengan instansi
pemerintah, contohnya Kantor Catatan Sipil maupun Kepolisian, Departemen
Tenaga Kerja, Departemen Pendidikan. Kita juga berkorelasi dengan berbagai
organisasi keagamaan, contohnya Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama,
Muhammadiyah, Persatuan Gereja Indonesia, Konferensi Waligereja Indonesia serta
lainnya. Dalam bidang kesehatan serta pendidikan dapat kita temui seperti
universitas/politeknik, puskesmas, rumah sakit, sekolah, serta lainnya.
SLIDESMANIA
GROU
Dana atau Aset Bersih Organisasi

PS
Nirlaba
Dana atau aset bersih organisasi nirlaba dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu (IAI,
2014, p, 45.2):

1. Pembatasan Permanen

2. Pembatasan Temporer

3. Sumber Daya Terikat

4. Sumber Daya Tidak Terikat


SLIDESMANIA
GROU
Laporan Keuangan Berdasarkan

PS
PSAK No. 45
Laporan keuangan organisasi nirlaba mencakup:
1. Laporan posisi keuangan di akhir waktu laporan

2 2. Laporan aktivitas
3. Laporan arus kas untuk suatu waktu pelaporan
4. Catatan mengenai laporan keuangan.
SLIDESMANIA
GROU
Laporan Posisi Keuangan

PS
Tujuan Laporan Posisi Keuangan
Menyajikan berita tentang aktiva, kewajiban, aktiva bersih serta berita tentang korelasi antara unsur-unsur itu dalam
waktu yang sudah ditentukan. Infomasi pada laporan posisi keuangan yang dipakai bersama pengungkapan serta berita
pada laporan keuangan yang lain, bisa mempermudah kreditur, anggota kelompok, serta individu lainya guna
memberikan nilai :
1. Kompetensi organisasi guna memberikan jasa dengan terus-menerus.
2. Kebutuhan pendanaan eksternal, kompetensi guna memenuhi kewajibanya, fleksibilitas keuangan, serta Likuiditas.

Klasifikasi Aset dan Liabilitas


Contoh organisasi nirlaba pada umumnya memberikan informasi masing- masing unsur aset pada kelompok yang
homogen yaitu :
1. Setara kas serta kas
2. Anggota, pelajar, piutang pasien, serta penerima jasa lainya
3. Persediaan
4. Asuransi, sewa, serta jasa lainnya yang dilunasi diawal
5. Instrument keuangan serta informasi jangka Panjang
6. Peralatan, gedung, tanah dan aset tetap lainya yang dipakai guna mennciptakan barang serta jasa.
SLIDESMANIA
GROU
Klasifikasi Aset Neto Terikat dan Tidak Terikat
Laporan posisi keuangan menyuguhkan jumlah masing-masing kelompok aset neto sesuai

PS
dengan adanya sebuah pembatasan oleh penyedia sumber daya yang tidak menginginkan
transaksi lagi, yakni terikat dengan cara permanen, terikat dengan cara temporer serta tidak
terikat.
Pembatasan permanen atas aset, contohnya tanah serta karya seni, yang diberikan yang
memiliki sebuah tujuan, guna dipelihara serta tidak untuk dijual; ataupun aset yang diberikan
untuk menanam modal yang menghasilkan laba dengan cara permanen bisa disuguhkan
disajikan untuk unsur terpisah pada kelompok aset net yang pemakaianya dibatasi dengan cara
permanen ataupun disuguhkan pada catatan mengenai laporan keuangan.

Aset neto tidak terikat biasanya mencakuo melalui pendapatan dari jasa, penjualan barang,
sumbangan, serta dividen / hasil investasi, dikurangi beban guna mendapatka laba tersebut.
Batasan terhadap pemakaian aset neto tidak terikat bisa bersumber sifat organisasi nirlaba.
Informasi tentang batasan itu biasanya disuguhkan pada catatan mengenai laporan keuangan.
SLIDESMANIA
GROU
Laporan Aktivitas

PS
Tujuan Laporan Aktivitas
Tujuan pokok laporan aktivitas yaitu memberikan berita tentang dampak pembayaran melalui kejadian lain yang
memengaruhi volume serta sifat aset neto; korelasi antara transaksi serta kejadian lain; serta bagaimana pemakaian
sumber daya pada pengadaan macam-macam program maupun jasa. Laporan aktivitas meliputi organisasi nirlaba
dengan cara keseluruhan serta menyuguhkan perubahan jumlah aset neto selama satu periode. Perubahan aset neto pada
laporan aktivitas tegambar dalam aset neto ataupun ekuitas pada kedudukan keuangan.

Perubahan Kelompok Aset Neto


Laporan aktivitas menyuguhkan volume perubahan aset neto terikat permanen, terikat temporer, serta tidak terikat
pada sebuah waktu.

Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan, dan Kerugian


Laporan aktivitas menyuguhkan keuntungan untuk penambah aset neto tidak terikat, selain apabila pemakaianya
dibatasi oleh penyedia sumber daya yang tidak menginginkan transaksi lagi, serta menyuguhkan beban untuk pengurang
aset neto tidak terikat. Sumber daya disuguhkan guna penambah aset neto tidak terikat, terikat permanen, maupun terikat
SLIDESMANIA

temporer, tergantung pada adanya suatu pembatasan.


GROU
●Informasi Pemberian Jasa
Laporan aktivitas/catatan laporan keuangan menyuguhkan berita tentang beban sesuai

PS
dengan kelompok fungsional, yaitu sesuai paparan aktivitas pendukung serta kelompok
program jasa. Program pemberian jasa yaitu kegiatan guna menyedikan barang maupun jasa
untuk anggota, pelanggan, ataupun penerima manfaat, dalam rangka mewujudkan tujuan serta
hasil pokok yang dilakukan dari macam-macam program utama. Aktivitas pendukung
mencakup seluruh kegiatan kecuali program pemberian jasa. Biasanya, kegiatan pendukung
mencakup kegiatan manajemen & umum, pengembangan anggota, serta pencarian dana.
Kegiatan manajemen serta umum mencakup kegiatan administrasif lain, pendanaan,
penganggaran, pembukuan, manajemen bisnis, dan pengawasan.
SLIDESMANIA
GROU
Laporan Arus Kas

PS
a. Tujuan Laporan Arus Kas
Tujuan pokok laporan arus kas yaitu menyuguhkan berita tentang penerimaan pengeluaran kas pada suatu
waktu.
b. Klasifikasi Penerimaan serta Pengeluaran Kas
Laporan arus kas dituliskan berdasarkan dengan PSAK 2 : Laporan Arus Kas atau SAK ETAP Bab 7
dengan tambahan :
1. Aktivitas Pendanaan
a. Penerimaan kas melalui penyedia sumber daya yang tidak menginginkan transaksi lagi yang
pemakaianya terbatas pada periode yang panjang.
b. Penerimaan kas melalui penyedia sumber daya serta pendapatan penanaman modal yang
pemakaianya dibatasi guna peningkatan dana abadi, pemeliharaan serta pembangunan aset tetap, dan
pemerolehan.
c. Bunga sert dividen yang dibatasi pemakainya pada periode yang panjang.
2. Pengungkapan informasi tentang kegiatan penanaman modal serta pendanaan nonkas : sumbangan
SLIDESMANIA

seperti bangungan maupun aktiva investasi.


GROU
REVIEW ARTIKEL

PS
Judul Artikel :
ANALISIS PENERAPAN PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS
NIRLABA
BERDASARKAN PSAK NO. 45 PADA MASJID DI KOTA BANDA

Sumber : http://jim.unsyiah.ac.id/EKA/article/view/12278/5057
SLIDESMANIA
GROU
PS
Nama Peneliti :
Siti Rahma Nazila & Heru Fahlevi
(Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Syiah Kuala)
SLIDESMANIA
GROU
Latar Belakang

PS
Organisasi nirlaba atau organisasi nonprofit berbeda dengan organisasi bisnis
dimana tujuan dari organisasi bisnis adalah mencapai laba sebesar-besarnya
sedangkan untuk nirlaba adalah suatu organisasi yang bertujuan tidak komersial,
tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang mencari laba. Standar akuntansi untuk
penyusunan pelaporan keuangan pada entitas nirlaba telah diatur dan ditetapkan
oleh IAI yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45 tentang
Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba.
SLIDESMANIA
GROU
Lanjutan…

PS
Masjid yang termasuk dalam lembaga non-profit atau nirlaba non pemerintah
yang memiliki aktivitas dibidang keagamaan juga memiliki beberapa peran lainnya
seperti kegiatan sosial dan pendidikan. Dalam hal ini dengan banyaknya kegiatan
yang dilakukan oleh masjid yang pasti mendapatkan dana atau sumbanagan dari
berbagai pihak untuk kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan seharusnya
membuat laporan keuangan yang sesuai dengan format PSAK No. 45, namun dalam
hal ini dalam hal ini masih banyak organisasi peribadatan yang berada di Indonesia
masih belum secara langsung menerapkannya pada lembaga peribadatan hal ini
dibuktikan oleh beberapa penelitian sebelumnya salah satunya pada penelitian
Andarsari (2016).
SLIDESMANIA
GROU
Rumusan masalah

PS
Dari latar belakang tersebut dalam jurnal ini, peneliti mencoba menganalisis
kualitas sistem pelaporan keuangan di Masjid Kota Banda Aceh dan bagaimana
laporan keuangan masjid di Banda Aceh sudah sesuai dengan standar akuntansi
entitas nirlaba yang diatur dalam PSAK No. 45
SLIDESMANIA
GROU
Kajian Pustaka

PS
Standar Akuntansi Organisasi Nirlaba Berdasarkan PSAK
No. 45
Di Indonesia, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) mengeluarkan Pernyataan
Standar Akutansi Keuangan No. 45 sebagai standard khusus pelaporan keuagan entitas
nirlaba. PSAK 45 yang digunakan saatini, adalah PSAK No. 45 Revisi 2011 yang sebelumnya
adalah PSAK 45 terbitan tahun 1997 yang disah oleh DSAK. Peraturan ini diterbitkan agar
dapat menjadi acuan untuk organisais nirlaba sebagai standard khusus untuk laporan
keuangannya.
SLIDESMANIA
GROU
Lanjutan…

PS
Siklus Akuntansi Organisasi Nirlaba
Halim (2013:464) menjelaskan bahwa siklus akuntansi pada organisasi entitas nirlaba
termasuk organisasi masjid, dikelompokkan dalam tiga bagian ialah sebagai berikut:
a. Pencatatan, terdiri dari kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran dalam bentuk transaksi
dan buku pencatatan, kegiatan pencatatan bukti transaksi ke dalam buku jurnal, dan
memindahbukukan (post) dari jurnal berdasarkan kelompok atau jenisnya ke dalam akun
buku besar.
b. Pengikhtisaran, terdiri dari menyusunkan neraca saldo berdasarkan akun buku besar,
membuat ayat jurnal penyesuaian, menyusun kertas kerja, membuat ayat jurnal penutup,
membuat neraca saldo setelah penutupan, membuat ayat jurnal pembalik.
c. Pelaporan atau Financial Statement, yang terdiri dari Laporan Surplus-Defisit, Laporan
arus kas, Neraca, dan CaLK.
SLIDESMANIA
GROU
Lanjutan…

PS
Pengelolaan Keuangan Masjid
Dengan konteks peribadatan, manajemen keuangan organisasi peribadatan adalah
kegiatan yang dilakukan pengelola tempat peribadatan dalam memanfaatkan dana umat
sesuai dengan ketentuan dalam ajaran agama dan kepentingan umat beragama, serta
bagaimana mendapatkan dana dari umat dengan aturan yang dibenarkan oleh agama (Halim
& Kusufi, 2014:457).
Dalam pengelolaan keuangan masjid terdapat dua fungsi yaitu:
1. Bagaimana cara pengelola organisasi peribadatan dalam memperoleh dana yang sesuai
dengan ajaran agama dan tidak menyusahkan umat.
2. Meliputi pertanggungjawaban pengelolaan dana.
Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Ayub dalam Halim dan Kusufi (2014:457) tentang
konteks organisasi masjid, bahwa keuangan masjid meliputi bagaimana cara mengumpulkan
dana, sumber pendanaan, pertanggungjawaban dan pengelolaan dana masjid.
SLIDESMANIA
GROU
Metode Penelitian

PS
Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian yang dilakukan mengambil lokas di masjid Kota Banda Aceh. Waktu penelitian dimulai dari
akhir Februari 2018 s/d awal Mei 2018 di mulai pada saat pengambilan data pertama mengenai gambaran
umum sampai selesai untuk pengambilan data.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner (di tuju kepada Kepala BKM Masjid dan
Bendahara Masjid pada 25 Masjid yang bekerja pada Masjid di Kota Banda Aceh).
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masjid yang ada di kota Banda Aceh yang berjumlah 104
masjid Sampel dalam penelitian ini adalah 25 masjid besar yang dilihat dari luas tanah dan bangunannya
pada setiap kecamatan di kota Banda Aceh. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan teknik
SLIDESMANIA

Probability sampling dengan menggunakan cluster random sampling.


GROU
Lanjutan…

PS
Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan penggunaan data primer yaitu kuesioner.
Data primer yang diperoleh selanjutnya akan dianalisis. Teknik analisis yang digunakan adalah:
1. Analisis Deskriptif, teknik ini dipakai untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau
mengambarkan data-data yang sudah dikumpulkan seadanya tanpa ada maksud membuat generalisasi dari
hasil penelitian.
2. Distribusi Frekuensi, sebuah tabulasi angka masing-masing individu yang diatur dalam beberapa
kategori dalam skala pengukuran. Distribusi frekuensi menunjukan berapa banyak subjek/objek yang
memiliki nilai yang sama dan terukur dalam variabel.
SLIDESMANIA
GROU
Hasil Penelitian

PS
Deskripsi Objek Penelitian
Data dalam penelitian ini merupakan data primer dengan menggunakan kuesioner sebagai sarana
pengambilan datanya. Kuesioner didistribusikan kepada 50 responden pada 25 Masjid di Kota Banda
Aceh yang menjadi sampel penelitian. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 40 kuesioner atau
sebesar 80% kuesioner yang kembali. Responden dalam penelitian ini memiliki karakterisktik yang tidak
sama. Dari sebaran angket, dijelaskan berdasarkan usia responden berusia 21-30 tahun sebesar 7,5%, usia
31-40 tahun adalah sebesar 32,5%, dan usia diatas 40 tahun adalah 60%. Untuk karakteristik pendidikan
terbanyak adalah Strata I sebesar 42,5%.
Kesesuaian Pelaporan Akuntansi Masjid Terhadap PSAK No. 45
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh masjid yang diteliti sudah membuat laporan
keuangan secara rutin dan memcatat setiap transaksi keuangan dilengkapi dengan bukti-bukti. Masjid
juga sudah transparan menyampaikan informasi keuangan masjid melalui papan informasi masjid dan
print out, namun belum ada masjid yang menyusun laporan keuangan sesuai dengan format pencatatan
laporan keuangan PSAK No. 45.
SLIDESMANIA
GROU
Lanjutan…

PS
Kualitas Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Masjid di Kota
Banda Aceh
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kualitas sistem akuntansi dalam pelaporan keuangan masjid
di Kota Banda Aceh masih jauh dari yang diharapkan sesuai dengan PSAK No. 45, hal ini terlihat pada
laporan keuangan masjid yang disusun secara sederhana yang hanya menginformasikan sumber
penerimaan, pengeluaran, dan saldo kas di akhir periode. Ini sangat berbeda dengan penyusunan laporan
keuangan yang ditetapkan PSAK.
Kualitas sistem akuntansi dan pelaporan keuangan masjid belum sesuai dengan PSAK No. 45
disebabkan oleh beberapa kendala dalam penyusunan laporan keuangan masjid. Dari hasil penelitian
beberapa masjid memiliki kendala dalam menyusun laporan keuangannya seperti:
1) Belum adanya SDM yang mempunyai latar belakang ilmu akuntansi atau tenaga pembukuan
sepenuhnya memahami tentang PSAK.
2) Kendala pemahaman dalam menyusunan laporan keuangan masjid menurut PSAK No. 45
3) Pengurus masjid seperti BKM dan Bendahara memiliki keterbatasan waktu untuk penyusunan laporan
SLIDESMANIA

keuangan masjid seperti PSAK 45


sehingga hanya membuat pelaporan keuangan masjid secara sederhana saja.
GROU
Lanjutan…

PS
Meskipun terdapat kendala diatas, beberapa masjid berpendapat bahwa kualitas sistem akuntansi
dan pelaporan keuangan masjid sudah jelas dan sesuai dengan tuntutan masyarakat, namun belum
sempurna karena laporan keuangan dibuat cukup sederhana dengan bentuk buku kas yaitu hanya
menerangkan penerimaan dan pengeluaran.
SLIDESMANIA
G RO U
PS
THANK
YOU
FOR YOUR
ATTENTIO
SLIDESMANIA

Anda mungkin juga menyukai