Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE 3

Kode/Nama Matakuliah : EKMA 4482/ Akuntansi Keuangan Syariah


Nama Pengembang : Herlina Yustati, MA.Ek.
Masa Tutorial : Minggu 6-7
Nomor Soal : No. 1-3
Skor Maks : 100
 
Kompetensi Khusus
Mahasiswa Mampu mengelompokkan akun- akun transaksi dan laporan posisi
keuangan lembaga keuangan syariah

Pokok Bahasan/Sub Pokok Akuntansi Transaksi Sewa Syariah 


Bahasan a. Konsep dasar transaksi ijarah
b. landasan fiqh dan fatwa DSN tetang transaksi Ijarah
c. standar akuntansi keuangan transaksi Ijarah
d. Pedoman Pencatatan dan Pelaporan Akuntansi Transaksi Ijarah
e. aplikasi akuntansi transaksi ijarah
Akuntansi Transaksi Jasa- Jasa Syariah
a. macam-macam transaksi jasa-jasa syariah
b. jasa-jasa syariah berbasis imbalan
c. konsep dasar hiwalah
d. Rahn
e. Wakalah
f. Kafalah
Uraian Tugas

Pada tanggal 10 Mei 2016, LKS Sejahtera melakukan transaksi dengan data-data sebagai berikut:

A. Jenis Akad (Pertama) : Ijarah


Nama Penyewa : Husna
Jenis Barang yang disewa : Avanza
Harga Barang Perolehan : Rp. 140.000.000
Nilai Sisa/ Residual Value : Rp.1
Total Pembayaran Sewa Per thn : Rp. 36.000.000 (Rp. 3.000.000/bln)
Jangka Waktu Sewa : 1 (satu) tahun
Uang Muka Sewa dari penyewa : Rp. 18.000.000
Biaya Administrasi : Rp. 400.000
Pengikatan : di bawah tangan

B. Jenis Akad (Pertama) : Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT)


Nama Penyewa : Rina
Jenis Barang yang disewa : Avanza
Harga Barang Perolehan : Rp. 140.000.000
Nilai Sisa/ Residual Value : Rp.1
Total Pembayaran Sewa Per thn : Rp. 72.000.000 (Rp. 6.000.000/bln)
Uang Muka Sewa dari penyewa : Rp. 36.000.000
Jangka Waktu Sewa : 2 (dua) tahun
Opsi Pengalihan Pemilikan : Alhir Masa Sewa
Biaya Administrasi : Rp. 400.000
Pengikatan : di bawah tangan
1). Atas transaksi di atas, LKS Sejahtera sebagai pemilik obyek Ijarah pada tanggal 10 Mei 2016
melakukan Jurnal?
A. JENIS AKAD (PERTAMA): IJARAH
Pada 10 Mei 2016, pada saat LKS Sejahtera membeli mobil Toyota Avanza tersebut dengan harga
perolehan sebesar Rp140.000.000 maka jurnalnya sebagai berikut:

(Dr) Aset 140.000.000


Ijarah
(Cr) Kas/Rekening 140.000.000

Pada saat 10 Mei 2016, LKS Sejahtera melakukan transaksi Ijarah dengan PT RENCARINDO dan atas
transaksi tersebut LKS Sejahtera mencatat dalam jurnal sebagai berikut:

(Dr) Aset yang Diperoleh untuk Ijarah 140.000.000


(Cr) Aset Ijarah 140.000.000

Pada saat 10 Mei 2016, LKS Sejahtera menerima uang muka penyewaan barang senilai Rp 18.000.000,
sebagai wujud komitmennya, maka LKS Sejahtera akan mencatat dalam jurnal sebagai berikut:

(Dr) Kas/Rekening LKS Sejahtera 18.000.000


(Cr) Titipan Uang Muka Sewa Ijarah 18.000.000

Pada saat 10 Mei 2016, penyewa membayar biaya pengurusan adminstrasi kepada LKS Sejahtera, maka
LKS Sejahtera mencatat dalam jurnalnya:

(Dr) Kas/Rekening LKS Sejahtera 400.000


(Cr) Pendapatan Non Operasional 400.000

Pada saat transaksi pengakuan penerimaan pendapatan Ijarah.

(Dr) Kas/Rekening LKS Sejahtera 3.000.000


(Cr) Pendapatan Sewa Objek Ijarah 3.000.000

Saat pencatatan penyusutan asumsi masa manfaat 5 tahun.

(Dr) Beban Penyusutan Aset Ijarah 2.333.333


(Cr) Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah 2.333.333

B. JENIS AKAD (PERTAMA): IJARAH MUNTAHIA BITTAMLIK (IMBT)


Pada jurnal transaksi IMBT yang berbeda dengan ijarah pada umumnya adalah penghitungan
penyusutam per jumlah masa sewa.
Transaksi pengadaan aset Ijarah

(Dr) Persediaan Aset 140.000.000


Ijarah
(Cr) Kas/Rekening 140.000.000
Transaksi Saat Akad disepakati
(Dr) Aset Ijarah Muntahiya 140.000.000
Bittamilk
(Cr) Persediaan Ijarah 140.000.000

(Dr) Rekening Nasabah Rina 400.000


(Cr) Pendapatan Administrasi 400.000

Transaksi Saat Terima Uang Muka

(Dr) Rekening Nasabah 36.000.000


Rina
(Cr) Titipan Uang Muka Sewa Ijarah 36.000.000

Transaksi Pengakuan Penerimaan Pendapatan Ijarah

(Dr) Rekening Nasabah Rina 6.000.000


(Cr) Pendapatan Sewa Objek Ijarah 6.000.000

Saat pencatatan penyusutan per 24 bulan

(Dr) Beban Penyusutan Aset 5.833.333


Ijarah
(Cr) Akumulasi Penyusutaan 5.833.333

2) Atas jurnal transaksi diatas akan mengakibatkan perubahan posisi akun-akun dan laporan
posisi keuangan (neraca) LKS Sejahtera sebagai berikut:
a. Persediaan?
Saat objek ijarah dibeli maka akan menambah persediaan ijarah dineraca
b. Aset Ijarah?
Saat terjadi akad dengan nasabah maka persediaan Ijarah akan dikredit dan berubah menjadi aset ijarah.
Aktiva ijarah meningkat sebesar biaya perolehan aktiva.
c. Aset Ijarah Muntahiya Bittamlik?
Aset Ijarah Muntahiya Bittamilk dicatat sebesar nilai perolehan dan dikurangi dengan nilai penyusutan.
d. Neraca?
Di neraca aka nada penambahan aktiva ijarah dan asset IMBT sebesar nilai perolehan dikurangi dengan
akumulasi penyusutan.

3) sebutkan dan Jelaskan Standar Akuntansi Keuangan Transaksi Mudharabah!


PSAK 105 : Akuntansi mudharabah merupakan penyempurnaan dari PSAK 59: Akuntansi Perbankan
Syariah (2002) yang mengatur mengenai Mudharabah. Bentuk penyempurnaan dan penambahan
pengaturannya adalah sebagai berikut :
1. PSAK 105 berlaku untuk entitas yang melakukan transaksi Mudharabah baik sebagai pemilik dana
(shahibul maal) maupun pengelola dana (mudharib). Namun, PSAK ini tidak berlaku untuk obligasi
syariah (sukuk) yang menggunakan akad Mudharabah.
2. Sistematika penulisan secara garis besar disusun dengan memisahkan akuntansi untuk pemilik dana
(shahibul maal) dan akuntansi untuk pengelola dana (mudharib) dalam transaksi Mudharabah.
3. Mudharabah yang dimaksud dalam PSAK ini terdiri dari Mudharabah mutlaqah, Mudharabah
muqayyadah, dan Mudharabah musytarakah.
4. Pada bagian pengakuan dan pengukuran untuk entitas sebagai pemilik dana penyempurnaan
dilakukan untuk :
a. Pengakuan investasi Mudharabah pada saat penyaluran daana syrkah temporer; dan
b. Pengakuan keuntungan / kerugian atas penyerahan asset nonkas dalam investasi Mudharabah.
5. Pada bagian pengakuan dan pengukuran untuk akuntansi pembeli, penyempurnaan dilakukan untuk :
a. Pengakuan dana syirkah temporer kelolaan
b. Pengakuan modal mudharib Bersama-sama dengan modal pemilik dana (shahibul maal) dalam
Mudharabah musytarakah.
Karakteristik
1. Entitas dapat bertindak baik sebagai pemilik dana atau pengelola dana.
2. Mudharabah terdiri dari mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah, dan Mudharabah
musytarakah. Jika entitas bertindak sebagai pengelola dana, dana yang diterima disajikan sebagai
dana syirkah temporer.
3. Dalam Mudharabah muqayyadah, contoh batasan antara lain:
a. Tidak mencampurkan dana pemilik dana dengan dana lainnya.
b. Tidak menginvestasikan dananya pada transaksi penjualan cicilan, tanpa penjamin, atau tanpa
jaminan, atau
c. Mengharuskan pengelola dana untuk melakukan investasi sendiri tanpa melalui pihak ketiga.
4. Pada prinsipnya dalam penyaluran Mudharabah tidak ada jaminan, namun agar pengelola dana tidak
melakukan penyimpangan maka pemilik dana dapat meminta jaminan dari pengelola dana atau pihak
ketiga. Jaminan ini hanya dapat dicairkan apabila pengelola dana terbukti melakukan pelanggaran
terhadap hal-hal yang telah disepakati bersama dalam akad.
5. Pengembalian dana syirkah temporer dapat dilakukan secara parsial bersamaan dengan distrbusi bagi
hasil atau secara total pada saat akad Mudharabah diakhiri.
6. Jika dari pengelolaan dana syirkah temporer menghasilkan keuntungan, maka porsi jumlah bagi hasil
untuk pemilik dan dan pengelola dana ditentukan berdasarkan nisbah yang disepakati dari hasil usaha
yang diperoleh selama periode akad. Jika dari pengelolaan dana syirkah temporer menimbulkan
kerugian maka kerugian financial menjadi tanggungan pemilik dana.
Prinsip Pembagian Hasil Usaha
Pembagian hasil usaha Mudharabah dapat dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil atau bagi laba.
Dalam prinsip bagi hasil usaha berdasarkan bagi hasil, dasar pembagian hasil usaha adalah laba bruto
(gross profit) bukan total pendapatan usaha (omset). Sedangkan dalam prinsip bagi laba, dasar
pembagian adalah laba bersih yaitu laba bruto dikurangi beban yang berkaitan dengan pengelolaan
modal Mudharabah.
Referensi: BMP Akutansi Keuangan Syariah

Anda mungkin juga menyukai