– Secara Bahasa:
Kata mudharabah berasal dari kata dharb ( ضرب ) yang artinya melakukan perjalanan yang umumnya
untuk berniaga
— Secara Istilah:
Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak di mana pihak pertama adalah pemilik
modal (shahibul maal), sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola modal (mudharib), dengan syarat
bahwa hasil keuntungan yang diperoleh akan dibagi untuk kedua belah pihak sesuai dengan
kesepakatan bersama (nisbah yang telah disepakati), namun bila terjadi kerugian akan ditanggung
pemilik modal.
Kerugian yang ditanggung oleh pemilik modal adalah kerugian yang bukan akibat kelalaian si pengelola,
seandainya kecurangan atau kelalaian si pengeloa, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian
tersebut.
Dasar Hukum
– Al-Qur’an
”Dan mereka yang lain berjalan diatas bumi untuk menuntut karunia Allah SWT.” (QS. Al-
Muzammil : 20)
“Apabila telah ditunaikan sholat, bertebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia Allah SWT.” (QS.
Al-Jumu’ah : 10)
َ َر ِّب ُك ْم مِنْ َفضْ اًل َت ْب َت ُغوا أَنْ ُج َنا ٌح َعلَ ْي ُك ْم لَي
(١٩٨) ْس
“Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu”(QS. Al-Baqarah :
198)
– Sunah
“Tiga perkara yang mengandung berkah adalah jual-beli yang ditangguhkan, melakukan qiradh
(memberi modal pada orang lain), dan yang mencampurkan gandum dengan jelas untuk keluarga, bukan
untuk diperjualbelikan.” (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib)
Rukun Mudharabah
Menurut jumhur ulama’ ada tiga rukun dari Mudharabah yaitu:
– Materi yang diperjanjikan atau objek yang diakadkan terdiri dari atas modal (mal), usaha
(berdagang dan lainnya yang berhubungan dengan urusan perdagangan tersebut), keuntungan;
– Sighat, yakni serah/ungkapan penyerahan modal dari pemilik modal (ijab) dan terima/ungkapan
menerima modal dan persetujuan mengelola modal dari pemilik modal (qabul).
Syarat Mudharabah
2. Bagian keuntungan harus diketahui masing-masing pihak dan bersifat proporsional(%) dari
keuntungan yang sesuai kesepakatan. Sekiranya terdapat perubahan nisbah, harus berdasarkan
kesepakatan
3. Penyedia dana menanggung semua kerugian dari mudharabah dan pengelola tidak boleh
menangung kerugian apapun kecuali diakibatkan dari kesalahan disengaja, kelalaian, atau
pelanggaran kesepakatan
4. Sekiranya terjadi kerugian yang disebabkan oleh kelalaian mudharib, maka mudharib wajib
menanggung segala kerugian tersebut.
2. Menguji apakah perhitungan bagi hasil telah dilakukan sesuai prinsip syariah
5. Memastikan bahwa kegiatan investasi yang dibiayai tidak termasuk jenis kegiatan usaha yang
bertentangan dengan syariah.
Jenis-Jenis Mudharabah
– Mudharabah Muqayyadah
Mudharabah yang pemilik dananya memberikan batasan kepada pengelola dana mengenai
lokasi, cara, dan atau objek investasi atau sektor usaha
— Mudharabah Muthlaqah
Bentuk kerja sama antara pemilik dana dan pengelola tanpa adanya pembatasan oleh pemilik
dana dalam hal tempat, cara, maupun objek investasi
— Mudharabah Musytarakah
Bentuk mudharabah di mana pengelola dana menyertakan modal atau dananya dalam kerja
sama investasi
Skema Mudharabah
n
a
.B
4
M
5
m
e
k
lb
s u
N
1
g
A
h
y
S
rip
d
o
L
P
3
U
H
– Transaksi Mudharabah
Tanggal 1 Agustus 20XA Bank Murni Syariah (BMS) menyetujui pemberian fasilitas mudharabah
Muthlaqah PT Haniya yang bergerak di bidang SPBU dengan kesepakatan sebagai berikutL
Keterangan : Modal dari BMS diberikan secara tunai tanggal 10 Agustus 20XA.
Pelaporan dan pembayaran bagi hasil oleh nasabh dilakukan setiap
tanggal 10 mulai bulan September.
Tanggal 10 Ags 20XA, BMS mencairkan pembiayaan sebesar Rp1.450.000.000 untuk pembiayaan
mudharabah
Berikut adalah realisasi laba bruto PT Haniya selama 8 bulan yang dilaporkan setiap tanggal 10 bulan
berikutnya
No Bulan Jumlah Laba Bruto (Rp) Porsi Bank 30% (Rp) Tanggal Pelaporan Ba
1 Ags XA 20.000.000 6.000.000 10 Sep
Pembiayaan 1.450.000.000
Mudharabah
Alternatif 2:nasabah pembiayaan tidak mampu mengembalikan modal mudhrabah
1. Dana Mudharabah yang disalurkan oleh pemilik dana diakui sebagai investasi mudharabah pada saat
pembayaran kas atau penyerahan asset nonkas kepada pengelola dana.
o Investasi mudharabah dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang dibayarkan;
o Investasi mudharabah dalam bentuk asset nonkas diukur sebesar nilai wajar nonkas pada saat
penyerahan.
4.kerugian
5. Hasil usaha
Bagian hasil usaha yang belum dibayar oleh pengelola dana diakui sebagai piutang
6. Akad mudharabah berakhir
Pada saat akad mudharabah berakhir, selisih antara investasi mudharabah setelah dikurangi penyisihan
kerugian investasi dan pengembalian investasi mudharabah diakui sebagai keuntungan atau kerugian
7.Penyajian
Pemilik dana menyajikan investasi mudharabah dalam laporan keuangan sebesar nilai tercatat, yaitu
nilai investasi mudharabah dikurangi penyisihan kerugian (jika ada)
8.Pengungkapan
Pemilik dana mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan transaksi mudharabah, tetapi tidak terbatas
pada : Isi kesepakatan utama usaha mudharabah, seperti porsi dana, pembagian hasil usaha, aktivitas
usaha mudharabah, dan lain-lain ;