Anda di halaman 1dari 11

Analisis Rantai Nilai Pada PT Rolas Nusantara Mandiri

Afrian Damar Luhung B. P.1*


Bayu Ilham Pradana2
Afriandamar23@gmail.com1
bayuilham@ub.ac.id2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas dan efisiensi yang ditinjau dari aktivitas utama dan
aktivitas pendukung pada Analisis Rantai Nilai. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif-
deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di PT Rolas Nusantara Mandiri. Penentu informan sebanyak tujuh
orang. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Analisis data mencakup kondensasi
data, penampilan data, dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa aktivitas utama dan aktivitas pendukung menghasilkan nilai
produk yang telah sesuai dengan Visi dan Misi dari PT Rolas Nusantara Mandiri. Namun terdapat beberapa
kegiatan di dalam rantai nilai yang masih perlu ditingkatkan efektifitas dan efisiensi. Rantai nilai sangat
penting diterapkan pada perusahaan privat maupun perusahaan publik guna menciptakan efektivitas dan
efisiensi perusahaan.

Kata Kunci: Model Rantai Nilai, Aktivitas Utama, Aktivitas Pendukung.

ABSTRACT

This study aims to determine the effectiveness and efficiency in terms of the main activities and
supporting activities in the Value Chain Analysis. The research method uses a qualitative-descriptive
approach. This research was conducted at PT Rolas Nusantara Mandiri. Determining informants as many
as seven people. Data collection uses interviews and documentation. Data analysis includes data
condensation, data appearance, and conclusion making.
The results of this study stated that the main activities and supporting activities produce product
values that are in accordance with the Vision and Mission of PT Rolas Nusantara Mandiri. However, there
are several activities in the value chain that still need to be improved in effectiveness and efficiency. The
value chain is very important to be applied to private companies and public companies in order to create
effectiveness and efficiency of the company.

Keywords: Value Chain Model, Main Activities, Supporting Activities.


INTRODUCTION
Industri merupakan bentuk kegitan manusia dalam bidang ekonomi yang bersifat produktif
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Pada proses industri juga bisa menjadi sumber
penyerapan tenaga kerja baru dikarenakan dalam proses industri pada suatu perusahaan akan
memerlukan tenaga kerja yang lebih banyak sehingga dapat meningkatkan perekonomian di
sekitar perusahaan tersebut. Selain itu industri juga dapat menghasilkan keuntungan dari
barang produksi yang dihasilkan.
Berdasarkan sifat bahan baku dan sifat produksinya industri dapat dibedakan menjadi dua
industri, yaitu industri hulu dan industri hilir. Pengertian dari industri hulu adalah industri yang
mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Sedangkan pengertian dari industri hilir
yaitu mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi yang siap di gunakan oleh para
konsumen. Dengan adanya industri hilir tersebut maka barang yang tadinya hanya berbentuk
bahan mentah atau barang setengah jadi dan tidak memiliki nilai yang tinggi, dapat berubah
menjadi barang jadi dan menambah nilai dari barang tersebut, sehingga dapat dijual dengan
harga yang lebih tinggi. Dengan adanya industri hilir juga bisa mendorong roda perekonomian
bagi Negara Indonesia dan juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang memadai bagi
masyarakat Indonesia
Negara Indonesia pada saat ini tengah menggencarkan untuk menghilirisasi segala bidang
industri agar produk-produk yang dimiliki oleh negara Indonesia yang nantinya akan dijual ke
dalam ataupun luar negeri akan memiliki nilai tambah dengan adanya hilirisasi dari industri-
industri yang ada di Indonesia. Program hilirisasi industri yang diinisiasi Kementerian
Perindustrian sejak tahun 2010 dimaksudkan untuk mendapatkan nilai tambah produk bahan
mentah, memperkuat struktur industri, menyediakan lapangan kerja, dan memberi peluang
usaha di Indonesia (kemenperin.go.id, 2019). Dari keputusan kementrian tersebut maka salah
satu perusahaan yang bergerak di bidang industri hilir yang berada di Indonesia adalah PT
Rolas Nusantara Mandiri.
Perusahaan PT Rolas Nusantara Mandiri ini memiliki produk di bidang perkebunan yaitu
kopi dan teh. Dari produk tersebut PT Rolas Nusantara Mandiri mengolahnya menjadi bentuk
produk yang lebih memiliki nilai untuk dijual sehingga produk kopi dan teh dapat dijual dengan
nilai yang lebih tinggi. Salah satu bentuk produk dari PT Rolas Nusantara Mandiri yaitu Java
coffee, Typica coffee, dan Teh rolas. PT Rolas Nusantara Mandiri juga mengolah sumber air
yang ada di daerah kota Jember untuk di jadikan sebagai minuman kemasan yang siap minum.
PT Rolas Nusantara Mandiri sendiri merupakan perusahaan industri hilir yang memiliki induk
perusahaan yaitu PTPN XII. Dengan adanya industri hilir tersebut maka sangat perlu
perusahaan memiliki suatu alat analisis guna meningkatkan nilai pada suatu produk. Alat
analisisis yang berguna untuk meningkatkan nilai dari suatu produk dan dapat mengetahui
efektifitas dan efisiensi dari suatu perusahaan di setiap aktivitasnya yaitu analisis rantai nilai.
Penelitian terdahulu yang diambil atau digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
yang berkaitan dengan analisis rantai nilai. Dalam penelitian yang telah dilakukan terkait rantai
nilai terdapat beberapa hasil yaitu, penelitian yang telah dilakukan oleh Wicaksono (2016)
menyatakan bahwa dalam analisis rantai nilai terdapat dua aktivitas yaitu, aktivitas primer dan
sekunder. Dalam aktivitas primer yang sangat berperan dalam pengembangan cv. Tri Jaya
Motor Pare yaitu aktivitas operasi perusahaan berupa aktivitas penjualan dan promosi. Dalam
aktivitas sekunder yang sangat berperan dalam pengembangan perusahaan adalah Manajemen
Sumber Daya Manusia.
Penelitian yang dilakukan oleh Herawan (2015) menyatakan bahwa dalam suatu
perusahaan tersebut terdapat tujuh sumber daya yang menjadi kompetensi inti yaitu sumber
daya fisik, sumber daya reputasi, sumber daya moral organisasi, sumber daya akumulasi
pengalaman, dan sumber daya merek dagang. Aktivitas yang paling berpengaruh terhadap
kesuksesan perusahaan Kacang Shanghai Putri Panda Tulungagung adalah kegiatan
operasional. Penelitian oleh Perwita (2015) menyatakan bahwa dalam Hasil penelitian
menggunakan analisis rantai nilai yang dijadikan sebagai keunggulan bersaing yaitu dari
aktivitas primer adalah aktivitas operasi dan dari aktivitas sekunder adalah Manajemen Sumber
daya manusia.
Penelitian yang dilakukan oleh Kaminski (2017) menyatakan bahwa di Negara Zambia
potensi rantai nilai untuk meningkatkan penjualan ikan dengan menganalisis tren yang sedang
terjadi di bidang akuakultur dan kordinasi antara pihak nelayan kecil, perusahaan perintis dan
pemerintah guna meningkatkan kuatitas ikan maupun kualitas dan di dukung dengan penjualan
dari pihak – pihak tersebut secara merata.
Rantai nilai merupakan gambaran atau cara untuk melihat suatu perusahaan sebagai rantai
aktivitas yang mengubah input menjadi output yang mempunyai suatu nilai bagi pelanggan.
Rantai nilai adalah pandangan bahwa suatu bisnis dipandang sebagai suatu rantai aktivitas yang
mengubah input menjadi output dan bernilai bagi para pelanggan (Pearce dan Robinson, 2016).
Analisis rantai nilai atau Value Chain Analysis (VCA) merupakan suatu alat analisis
internal yang digunakan perusahaan untuk melakukan perumusan strategi ke depan. Analisis
rantai nilai merupakan suatu analisis yang berupaya memahami bagaimana suatu bisnis dapat
menciptakan nilai bagi para pelanggan dengan memeriksa kontribusi dari aktivitas-aktivitas
yang berbeda dalam melakukan bisnis terhadap nilai tersebut (Pearce dan Robinson, 2016).
Aktivitas rantai nilai sendiri terdapat dua aktivitas yang saling berkaitan, yaitu aktivitas
utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama dalam rantai nilai sendiri terbagi lagi ke dalam
lima aktivitas yaitu inbound logistic, operations, outbound logistic, marketing and sales, dan
service. Sedangkan di aktivitas pendukung dalam rantai nilai juga terbagi ke dalam beberapa
aktivitas yaitu infrastuktur perusahaan, sumber daya manusia, pengembangan teknologi, dan
pembelian.
Tujuan dari aktivitas utama sendiri adalah untuk mengetahui proses utama dari suatu
perusahaan tersebut dari bahan belum jadi samapai bahan jadi yang siap untuk dipasarkan.
Sedangkan tujuan dari aktivitas pendukung adalah untuk mendukung aktivitas utama agar
produk yang dihasilkan di aktivitas utama dapat berjalan secara efektif dan efisien tanpa adanya
kesalahan di aktivitas uatama sehingga produksinya bisa berjalan dengan baik.
LITERATUR REVIEW
Rantai Nilai Perusahaan
Rantai nilai merupakan gambaran atau cara untuk melihat suatu perushaan sebagai
rantai aktivitas yang mengubah input menjadi output yang mempunyai suatu nilai bagi
pelanggan. Nilai bagi pelanggan sendiri terdiri dari tiga sumber dasar, yatiu aktivitas yang
membedakan produk, aktivitas yang menurunkan biaya produk, dan aktivitas yang dapat segera
memenuhi kebutuhan pelanggan. Menurut Pearce dan Robinson (2016) Rantai nilai adalah
pandangan bahwa suatu bisnis dipandang sebagai suatu rantai aktivitas yang mengubah input
menjadi output dan bernilai bagi para pelanggan.
Analisis rantai nilai atau Value Chain Analysis (VCA) merupakan suatu alat analisis
internal yang digunakan perusahaan untuk melakukan perumusan sebuah strategi ke depan.
Menurut Pearce dan Robinson (2016) Analisis rantai nilai merupakan suatu analisis yang
berupaya memahami bagaimana suatu bisnis dapat menciptakan nilai bagi para pelanggan
dengan memeriksa kontribusi dari aktivitas-aktivitas yang berbeda dalam melakukan bisnis
terhadap nilai tersebut. Analisis rantai nilai jika dilihat dari sudut pandang proses yaitu
berfungsi sebagai membagi bagian-bagian bisnis menjadi kelompok-kelompok aktivitas yang
terjadi dalam bisnis tersebut, yang diawali dengan input yang diterima oleh perusahaan dan
berakhir menjadi produk atau jasa perusahaan dan layanan purna jual bagi para pelanggan.
Analisis rantai nilai juga dapat membantu perusahaan untuk fokus kepada strategi yang
dipilih oleh perusahaan dan berusaha untuk meraih keunggulan kompetitif. Analisis rantai nilai
juga memandang bahwa perusahaan sebagai salah satu bagian dari rantai nilai produk. Rantai
nilai produk sendiri adalah aktivitas yang berawal dari input atau barang mentah sampai dengan
penanganan purna jual. Rantai nilai sendiri juga mencakup dari aktivitas yang terjadi karena
terdapat hubungan dengan pemasok dan adanya hubungan dengan konsumen. Aktivitas
tersebut memang kegiatan yang terpisah tetapi sangat tergantung satu dengan yang lain.
Analisis rantai nilai memiliki tujuan untuk mengidentifikasi dimana keunggulan suatu
perusahaan seperti biaya rendah atau kelemahan terjadi di seluruh rantai nilai dari bahan
mentah hingga aktivitas pelayanan pelanggan.
Menurut Porter (2013) Analisis rantai nilai adalah strategi yang digunakan oleh
perusahaan untuk memahami secara lebih baik terhadap keunggulan kompetitif yang dimiliki
oleh perusahaan tersebut. Sifat dari rantai nilai itu sendiri memiliki perbedaan tergantung dari
jenis industri dari perusahaan tersebut. Aktivitas yang berbeda biasanya terdapat di aktivitas
sekunder yang menjadi pelengkap di aktivitas primer dikarenakan terdapat beberapa variasi
yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Dengan menggunakan analisis rantai nilai merupakan
cara yang tepat untuk mengetahui dimana letak value yang dibberikan perusahaan kepada para
konsumennya. Porter (1998) dalam buku Pearce dan Robinson (2016) memiliki sebuah model
tentang kegiatan rantai nilai yang biasa digunakan oleh sebuah perusahaan.

Sumber: Pearce dan Robinson (2016)


Gambar 2.3 Kerangka Rantai Nilai
Melalui gambar kegiatan rantai nilai tersebut dapat dijelaskan bahwa terdapat dua jenis
aktivitas dalam rantai nilai, yaitu aktivitas utama atau primary activities dan aktivitas
pendukung atau secondary activities.
Aktivitas utama adalah aktivitas di dalam perusahaan yang melibatkan pembentukan
fisik produk, pemasaran, dan pengantaran kepada pembeli serta layanan purna jual. Aktivitas
tersebut terbilang sangatlah penting dalam proses berjalannya perusahaan. Aktivitas
pendukung adlah aktivitas di dalam perusahaan yang membantu perusahaan secara keseluruhan
melalui penyediaa infrastruktur yang menunjang aktivitas primer untuk berjalan secara
berkesinambungan. Sedangkan Margin adalah selisish antara total nilai dan harga yang
dikeluarkan pada saat proses menjalani aktivitas nilai tersebut.
Rantai Nilai Utama
Dalam rantai nilai utama terdapat lima aktivitas yang harus diketahui, yaitu:
a. Pengadaan logistik dalam perusahaan
Aktivitas ini berkaitan dengan perolehan bahan bakar, energi, bahan baku, suku
cadang, barang dagangan, dan perlengkapan lainnya dari pemasok; penerimaan,
penyimpanan, dan distribusi input dari pemasok; inspeksi; dan manajemen
persediaan.
b. Operasi
Aktivitas ini berkaitan dengan konversi input menjadi bentuk suatu produk akhir
(produksi, perakitan, pengemasan, pemeliharaan peralatan, operasi fasilitas,
penjaminan mutu, perlindungan lingkungan).
c. Pengadan logistik luar perusahaan
Aktivitas ini berkaitan dengan distribusi fisik dan produk kepada pembeli
(penyimpanan barang jadi, pemrosesan pesanan, pengepakan pesanan, pengiriman,
operasi kendaraan pengiriman).
d. Pemasaran dan penjualan
Aktivitas ini berkaitan dengan upaya tenaga penjualan, iklan dan promosi, riset dan
perencanaan pasar serta dukungan bagi agen/disributor.
e. Layanan
Aktivitas ini berkaitan dengan penyediaan bantuan bagi pembeli, seperti instalasi,
pengiriman suku cadang, pemeliharaan dan perbaikan, bantuan teknis, dan
penanganan terhadap pertanyaan dan keluhan pembeli.
Rantai Nilai Pendukung
a. Infrastruktur perusahaan
Aktivitas ini memberi dukungan ke seluruh rantai nilai misalnya yang berhubungan
dengan bagian umum, akuntansi dan keuangan, hukum dan masalah peraturan
perusahaan, keselamatan dan keamanan, sistem informasi dan manajemen, dan
fungsi-fungsi overhead lainnya.
b. Manajemen sumber daya manusia
Aktivitas ini berkaitan dengan perekrutam, pelatihan, pengembangan, dan
kompensasi dari seluruh jenis karyawan, aktivitas hubungan dengan karyawan,
pengembangan keahlian yang berbasis pengetahuan.
c. Pengembangan teknologi
Aktivitas ini berkaitan dengan perbaikan terhadap skill atau keahlia, prosedur atau
teknologi yang diletakkan ke dalam proses-proses yang dimaksudkan untuk
meningkatkan barang, layanan, dan proses.
d. Pembelian
Aktivitas ini berkaitan dengan bagian yang menjalankan fungsi pembelian atau
pengadaan input seperti bahan baku, pemasok serta alat pendukung seperti mesin,
peralatan, dan gedung kepada perusahaan.

METHOD
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang melakukan analisis dan interpretasi teks dan
hasil Interview dengan tujuan utuk menemukan makna dari suatu fenomena. Penelitian ini
dilaksanakan di PT Rolas Nusantara Mandiri yang berlokasi di Jalan Indrapura 33A Surabaya,
Jawa Timur, Indonesia. Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 22 April 2019 hingga 26
April 2019.
Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan pimpinan PT Rolas Nusantara Mandiri
selaku perusahaan yang bergerak di bidang industri hilir. Pada penelitian ini menggunakan tiga
teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini
menggunakan teknik analisis data milik Miles dan Huberman (2014) yang mencakup
kondensasi data, penampilan data, dan pengambilan kesimpulan.
RESULT & DISCUSS
Secara teori rantai nilai adalah pandangan bahwa suatu bisnis dipandang sebagai suatu
rantai aktivitas yang mengubah input menjadi output dan bernilai bagi para pelanggan (Pearce
dan Robinson, 2016). Analisis rantai nilai merupakan suatu analisis yang berupaya memahami
bagaimana suatu bisnis dapat menciptakan nilai bagi para pelanggan dengan memeriksa
kontribusi dari aktivitas-aktivitas yang berbeda dalam melakukan bisnis terhadap nilai tersebut.
Analisis rantai nilai jika dilihat dari sudut pandang proses yaitu berfungsi sebagai membagi
bagian-bagian bisnis menjadi kelompok-kelompok aktivitas yang terjadi dalam bisnis tersebut,
yang diawali dengan input yang diterima oleh perusahaan dan berakhir menjadi produk atau
jasa perusahaan dan layanan purna jual bagi para pelanggan (Pearce dan Robinson, 2016).
Melalui kegiatan rantai nilai tersebut dapat dijelaskan bahwa terdapat dua jenis aktivitas dalam
rantai nilai, yaitu aktivitas utama atau primary activities dan aktivitas pendukung atau
secondary activities pada PT Rolas Nusantara Mandiri.
 Aktivitas Utama
Dalam aktivitas utama terdapat beberapa aktivitas utama yang masih belum efektif dan efisien
dalam prosesnya, yaitu:
1. Inbound Logistic
Pada aktivitas ini, PT Rolas Nusantara Mandiri terdapat kendala keterlambatan
masuknya bahan baku dari Vendor yang membuat seluruh rangkaian proses
produksi dan aktivitas utama sedikit terlambat. Hal tersebut terjadi dikarenakan
dari pihak PT Rolas Nusantara Mandiri terlambat dalam melakukan
pembayaran kepada Vendor yang juga disebabkan adanya kesalah pahaman di
antar divisi sehingga bisa mengakibatkan hal tersebut. Dari kejadian tersebut
mengakibatkan proses aktivitas utama yang ada pada PT Rolas Nusantara
Mandiri menjadi kurang efektif dan efisien.
Solusi dari kejadian itu adalah dengan menerapkan sistem yang saling
terintegrasi di antar divisi dan membuat suatu SOP yang lebih ketat lagi agar
proses di aktivitas utama tersebut bisa berjalan dengan baik secara efektif dan
efisien untuk mendapatkan margin yang telah di tetapkan pihak manajemen PT
Rolas Nusantara Mandiri.
2. Marketing and Sales
Pada aktivitas ini PT Rolas Nusantara Mandiri masih kurang menjalankan
pemasarasn produknya dengan baik dikarenakan produk-produk yang
dihasilkan dari PT Rolas Nusantara Mandiri belum sepenuhnya dikenal oleh
masyarakat luas dan bisa diketahui juga dari sedikitnya masyarakat yang
membeli di toko-toko yang menjadi rekanan PT Rolas Nusantara Mandiri. Hal
tersebut juga di dukung dengan sedikitnya masyarakat yang berkunjung di
official store dan beberapa Cafe yang di miliki PT Rolas Nusantara Mandiri.
Hal tersebut membuat aktivitas utama yang ada pada PT Rolas Nusantara
Mandiri menjadi kurang efektif dan efisien karena perusahaan tetap melakukan
produksi sesuai target tetapi barang yang dihasilkan tidak bisa langsung di
distribusikan ke para konsumen yang membuat kualitas produk tersebut bisa
menurun dan mengurangi harga jual. Solusi dari permasalahan tersebut yaitu
dengan meningkatkan brand awearnes kepada para masyrakat melalui
banyaknya memasang iklan baik di media sosial maupun dengan mengikuti
event yang berguna untuk mendongkrak nama dari PT Rolas Nusantara Mandiri
sendiri dan penjualan tentunya. Solusi selanjutnya yaitu dengan melakukan
kerjasama antar sesama perusahaan BUMN dengan moto BUMN itu sendiri
yaitu “SALING SINERGI” , dari faktor tersebut juga bisa membantu
memasarkan produk yang dihasilkan oleh PT Rolas Nusantara Mandiri dan juga
bisa meningkatkan penjualan dari produk yang dihasilkan.
3. Service
Pada aktivitas ini PT Rolas Nusantara Mandiri kurang memerhatikan layana
purna jual bagi para konsumennya. Sehingga membuat para konsummen
tersebut kurang puas dan bisa menimbulkan penurunan loyalitas pelanggan
yang ada di PT Rollas Nusantara Mandiri. Hal itu juga bisa berdampak pada
penurunan penjualan yang bisa menimbulkan ketidak efektifan dan efisiensi
pada PT Rolas Nusantara Mandiri sendiri. Solusi dari permasalahan ini adalah
dengan menyediakan suatu sistem yang bertujuan untuk melayani keluh kesah
dari para konsumen sehingga konsumen tersebut merasa diperhatikan dan akan
berdampak pada peningkatan loyalitas pelanggan dan bisa meningkatkan
penjualan sekaligus marketing bagi PT Rolas Nusantara Mandiri.
 Aktivitas Pendukung
Dalam aktivitas pendukung terdapat beberapa aktivitas pendukung yang masih belum efektif
dan efisien dalam prosesnya, yaitu:
1. Infrastruktur perusahaan
Pada aktivitas ini PT Rolas Nusantara Mandiri belum memiliki suatu sistem
yang saling terintegrasi di antar divisi yang membuat miss komunikasi dan
berdampak pada kurang efektif dan efisiennya pekerjaan yang dilakukan di
antar divisi dan juga bisa menghambat aktivitas utama dan pendukung pada PT
Rolas Nusantara Mandiri. Solusi dari permasalahan ini adalah mengunakan atau
membuat sistem yang bisa saling terkoneksi di antar divisinya sehingga bisa
mengurangi kesalahan dalam menyampaikan ataupun menerima informasi yang
penting di antar divisi tersebut.
2. Sumber Daya Manusia
Pada aktivitas ini PT Rolas Nusantara Mandiri masih memiliki kendala di SDM
yang kurang compatible di bidangnya yang berdampak pada tidak
masksimalnya aktivitas yang dijalankan di aktivitas utama dan aktivitas
pendukung dan hal tersebut juga membuat proses bisnis yang dijalankan di PT
Rolas Nusantara Mandiri kurang efektif dan efisien. Solusi dari permaslahan
tersebut adalah untuk lebih selektif dalam melakukan perekrutan pegawai di PT
Rolas Nusantara Mandiri dan SOP perekrutan di PT Rolas Nusantara Mandiri
sendiri harus didasari pada karyawan yang memiliki jiwa entrepreneur.
Berdasarkan hasil temuan dilapangan dan dari analisis rantai nilai ditemukan bahwa perlunya
efektifitas dan efisiensi pada masing-masing aktivitas utama maupun aktivitas pendukung,
terutama pada aktivitas inbound logistik, markleting and sales, dan service. PT Rolas
Nusantara Mandiri seharusnya bisa meningkatkan keefektifan dan efisiensi dalam melakukan
suatu aktivitas baik utama maupun pendukung sehingga analisis rantai nilai itu sendiri dapat
memberikan manfaat bagi PT Rolas Nusantara Mandiri. Dalam implikasinya, proses value
chain yang ada di PT Rolas Nusantara Mandiri dapat di implikasikan seperti tabel berikut:
Gambar 4.5 Implikasi Value Chain PT Rolas Nusantara Mandiri
Infrastruktur Perusahaan
Mebuat struktur organisasi yang terstruktur
Manajemen Sumber Daya Manusia
 Melakukan proses recruitment pegawai
 Membuat carierpath pegawai
Pengembangan Teknologi
 Melakukan R&D (riset and development)
 Melakukan sistem RKAP agar jumlah produksi sesuai dengan target penjualan
 Mengembangkan sistem pergudangan menggunakan FIFO agar mengurangi resiko
produk cacat
Pembelian
 Pembelian barang inventaris untuk mempermudah kinerja perusahaan
 Pembelian mesin – mesin produksi untuk meningkatkan kapasitas produksi
 Pembelian unit kendaraan operasional untuk menunjang kinerja perusahaan
Logistik ke Operasi Logistik ke Luar Pemasaran Pelayanan
Dalam  Pemilihan  Menerima bahan dan Penjualan  Menyiapka
 Pengadaa Bahan baku utama dan  Melakukan n layanan
n bahan baku bahan baku penjulan ke customer
baku utama dan pembantu yang supermarket service
utama pembantu telah ditawarkan melalui yang
 Pengadaa  Memeriks pihak salesman berfungsi
n bahan a kesiapan pengadaan. yang untuk
baku mesin di  Memeriksa dimiliki PT menanggapi
pembantu tiap pabrik bahan baku Rolas keluh kesah
 Melakuka utama dan bahan Nusantara para
n control baku pembantu Mandiri pelanggan.
kelayakan sesuai dengan  Menerima
mesin di oermintaan yang dan
setiap telah ditawarkan membuat
pabrik  Mendistribusika event untuk
 Proses n bahan baku memasarkan
produksi utama dan bahan produk dan
di tiap – baku pembantu sebagai
tiap ke setiap pabrik public
pabriknya sesuai dengan relation PT
sesuai produk yang Rolas
produknya dihasilkan Nusantara
 Memberi  Menyimpan Mandiri
tanggal produk barang  Menjual
dan kode jadi di setiap produk yang
produksi pabrik dihasilkan
menggunakan PT Rolas
sistem FIFO. Nusantara
 Mendistribusika Mandiri
n dari gudang melalui
barang jadi di depo
setiap pabrik ke  Memasarka
depo penjualan. n dan
 Mendisrtibusika menjual
n dari gudang produk PT
barang jadi depo Rolas
ke kafe sesuai Nusantara
permintaan yang Mandiri
ditawarkan pihak melalui
kafe ke pusat. market place
dan sosial
media
seperti,
blibli,
tokopedia,
dan menjual
melalui web
PT Rolas
Nusantara
Mandir
 Memasarka
n dan
menjual
produk PT
Rolas
Nusantara
Mandiri
melalui kafe
yang
dimiliki
perusahaan

CONCLUSION
Aktivitas utama di PT Rolas Nusantara Mandiri terdiri dari dari Inbound Logistic, Operations,
Outbound Logistic, Marketing and Sales, Service. Dalam aktivitas utama tersebut di setiap
aktivitasnya, PT Rolas Nusantara Mandiri secara keseluruhan telah sesuai dengan teori rantai
nilai. Tetapi masih ada beberapa aktivitas di PT Rolas Nusantara Mandiri yang kurang efektif
dan efisien yaitu di aktivitas inbound logistik, markleting and sales, dan service. Aktivitas
pendukung terdapat aktivitas Infrastruktur Perusahaan, Sumber Daya Manusia, Pengembangan
Teknologi, dan Pembelian yang dari semua aktivitas tersebut juga sudah sesuai dengan teori
yang ada. Namun, dalam aktivitas infrastruktur perusahaan, PT Rolas Nusantara Mandiri
kurang memiliki sistem manajemen yang saling terintegrasi di antar divisinya. Sehingga
memunculkan adanya kesalah pahaman informasi dalam berjalannya perusahaan di antar
divisi. Nilai rantai memiliki dampak yang baik untuk perusahaan yang memiliki visi jangka
panjang sehingga nilai rantai sangat penting diterapkan pada perusahaan privat maupun
perusahaan publik.
LIMITATION/IMPLICATION
Implikasi teori ini mendukung teori dari porter tentang value chain pada PT Rolas
Nusantara Mandiri. Implikasi praktis yang diperoleh adalah sebelum memakai value chain
harga produknya disesuaikan dengan perusahaannya, setelah memakai sistem value chain
produksi produknya mengalami peningkatan dari harga jualnya. Seperti Harga kopi Arabica
dengan mutu 1 atau singgle origin setelah di hilirisasi menggunakan analisis value chain yaitu
di kisaran Rp 296.000 per 250g. Harga kopi Arabica dengan mutu 1 atau singgle origin ketika
belum dihilirisasi per kg adalah Rp 98.000, dalam bentuk green bean dan harus dibeli secara
partai besar.
Harga teh dengan kualitas premium sebelum di hilirisasi menggunakan analisis value chain
yaitu di kisaran Rp 22.400 per kg. Harga teh dengan kualitas premium sesudah di hilirisasi
menggunakan analisis value chain yaitu di kisaran Rp 8000 pada 1 dusnya yang berisi kurang
lebih 15 tea bag, dari data diatas maka dengan adanya analisis value chain bisa menambahkan
nilai bagi para konsumen yang ingin menikmati kopi dengan kualitas baik dan siap konsumsi
lebih efisien dan dengan harga yang masih terjangkau dan perusahaan mendapatkan margin
yang lebih banyak.

REFERENCES
Alshenqeeti, H. 2014. ‘Interviewing as data collection method: a critical review’. English
Linguistics Research, 3(1).
Bougie, & Sekaran. 2013, Research Methods for Business: A skill Building Approach Edisi
5, John wiley@Sons, New York.
Creswell, J. W. (2014). A concise introduction to mixed methods research. SAGE
publications.
Demont, M., Fiamohe, R., & Kinkpe, A. T. 2017. ‘Comparative advantage in demand and
the development of rice value chains in West Africa’. World Development, 96,
578-590.
Hermawan, F. 2012. ‘Identifikasi Keunggulan Kompetitif dan Analisis Rantai Nilai untuk
Meningkatkan Daya Saing Pada Perusahaan Kacang Shanghai Putri Panda
Tulungagung’. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 1(2).
Hilirisasi Industri Mutlak, 2016, diakses pada 5 Mei 2019,
<https://kemenperin.go.id/artikel/5118/Hilirisasi-Industri-Mutlak>.
Hunger, J. D., & Wheelen, T. L., 2003, Manajemen strategis, Andi, Yogyakarta.
Lofland, J., & Lofland, L. H. 1984. A guide to qualitative observation and analysis.
Belmont, Calif.: Wadsworth. LoflandAnalyzing Social Settings: A Guide to
Qualitative Observation and Analysis1971.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J., 2014, Qualitative data analysis: A methods
sourcebook. 3rd.
Moleong, L. J. 2016, Metodologi penelitian kualitatif, PT remaja rosdakarya, Bandung.
Muhammad, S. 2008, Manajemen Strategik: konsep dan kasus, UPP STIM YKPN,
Yogyakarta.
Nilamsari, N. 2017, ‘Memahami Studi Dokumen Dalam Penelitian Kualitatif’.
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 13(2).
Pearce, J. A., & Robinson, R. B. 2013, Manajemen strategis: formulasi, implementasi,
dan pengendalian, Salemba Empat, Jakarta.
Perwita, F. 2016. ‘Identifikasi Kompetensi Inti Dan Analisis Rantai Nilai Untuk
Menigkatkan Keunggulan Bersaing Pada Usaha Olahan Apel Ksu Brosem Di
Kota Batu’. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 3(2).
Porter, M. E. 1998, Keunggulan bersaing: menciptakan dan mempertahankan kinerja
unggul, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sugiyono, P. D. 2017, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, Alfabeta, Bandung.
Sutanta, E. 2011, Basis data dalam tinjauan konseptual, Andi, Yogyakarta.
Suwarsono, M. 2008, Matrik dan Skenario dalam Strategi, Unit Penerbit dan Percetakan
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta.
Tedja, T., & Gunawan, A. S. 2017. ‘Perencanaan unit pengolahan cookies kopi dengan
kapasitas 576 kg setara dengan 2880 toples@ 200 g per tahun
Wicaksono, I. D. 2017. ‘Analisis Rantai Nilai Untuk Meningkatkan Keunggulan
Kompetitif pada CV. Tri Jaya Motor Pare’. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 5(2).
Wiksana, W. A. 2017. ‘Studi Deskriptif Kualitatif tentang Hambatan Komunikasi
Fotografer dan Model dalam Proses Pemotretan’, Mediator: Jurnal Komunikasi,
10(1).

Anda mungkin juga menyukai