Anda di halaman 1dari 8

IDENTIFIKASI KOMPETENSI INTI DAN ANALISIS RANTAI NILAI UNTUK

MENIGKATKAN KEUNGGULAN BERSAING PADA USAHA OLAHAN APEL


KSU BROSEM DI KOTA BATU

Faradilla Perwita
Dr. Sudjatno, SE., MS
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya Maang
Email: faradillaperwita@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keunggulan bersaiang yang dimiliki oleh usaha
olahan apel KSU Brosem dalam menghadapi persaingan antar industri olahan apel di Kota Batu.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan
yang ada sekarang dengan menyajikan data, menganalisis data, dan menginterpretasikannya. Penelitian
meliputi aspek lingkungan internal perusahaan yaitu tentang sumber daya yang dimiliki perusahaan dan
aktifitas rantai nilai. Sedangkan alat analisis yang digunakan adalah analisis Resources-Based View dan
analisis rantai nilai. Hasil penelitian yang yang telah dilakukan menggunakan Resources-Based View
menunjukkan kompetensi inti yang dapat menjadi sumber keunggulan bersaing adalah dari sumber
daya tak berwujud. Sedangkan hasil analisis rantai nilai, aktifitas yang berpotensi menjadi sumber
keunggulan bersaing dari aktifitas primer adalah aktifitas operasi, dan aktifitas sekunder adalah
manajemen sumber daya manusia.

Kata Kunci : Keunggulan Bersaing, Lingkungan internal, Resources-Based View, Analisis rantai nilai.

ABSTRACT
The research attempts to identify the competitive advantages possessed by KSU Brosem in the face of
competition between the apple processing industry in Batu. This research is research descriptive,
namely research that seeks to said problem solving that there are now with provides the data, analyzed
data,, and interpret them. The research covers aspects of the company's internal environment, namely
on the resources of the company and value chain activities. While the analysis tool used is the analysis
of Resource-Based View and value chain analysis. Results of research has been done using the
Resource-Based View shows the core competencies that can be a source of competitive advantage is of
intangible resources. While the results of the analysis of value chain activities that could potentially be
a source of competitive advantage of primary activity is operating activities, and the secondary activity
is the management of human resources.

Key words: competitive advantages, internal environment, Resources-Based View, Value chain
analysis.

Pendahuluan Kota Batu ini, maka akan memunculkan


peluang usaha lain bagi masyarakat di sekitar
Kota Batu merupakan kota wisata yang Kota Batu, diantaranya adalah pusat oleh-oleh
terletak di sebelah utara Kota Malang yang berbagai jenis makanan dan minuman yang
sebelumnya merupakan bagian dari kota menonjolkan ikon Kota Batu yaitu buah apel.
administratif Kabupaten Malang. Pada tahun Salah satu usaha olahan baku dari buah
2001 berubah statusnya menjadi Kota Batu. apel adalah KSU Brosem. “Brosem” adalah
Sejak dinyatakan sebagai Kota Pariwisata pada usaha olahan apel yang berberbentuk koperasi
tahun 2009, Kota Batu dikenal sebagai Kota yang terletak di Jalan Semeru nomor 29
Pariwisata yang berkembang pesat, hal ini Kelurahan Sisir Kota Batu, dan rumah
terbukti dengan semakin banyaknya tempat produksinya berada di Jalan Bromo nomor 4
wisata baru yang bermunculan di kota Batu. Kelurahan Sisir Kota Batu. Oleh karena itu,
Kegiatan usaha (UMKM) yang ditekuni nama “Brosem” diambil dari kedua alamat
masyarakat Kota Batu sebagian besar di sektor tersebut, yaitu Jalan Bromo dan Jalan Semeru
pertanian, perdagangan dan restoran. Oleh Kota Batu. Rumah produksi Brosem memiliki
sebab itu, dengan berkembangnya pariwisata di karyawan sekitar 50 orang dengan sumber daya
manusia yang didapat dari warga sekitar jalan Menurut Porter (1994:33) keunggulan
Bromo dan jalan Semeru, terutama adalah ibu- bersaing tidak dapat dipahami dengan
ibu PKK di wilayah tersebut, sehingga selain memandang perusahaan sebagai suatu
mempermudah mendapatkan sumber daya keseluruhan. Keunggulan bersaing berasal dari
manusia, KSU Brosem juga berperan untuk banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh
mengurangi tingkat pengangguran yang ada di perusahaan dalam mendesain, memproduksi,
wilayahnya. Selain sari apel, Brsem juga memasarkan, menyerahkan dan mendukung
memproduksi jenang apel. Produk dari Brosem produknya. Oleh sebab itu selain menggunakan
sendiri telah dipasarkan di Pulau Jawa hingga pendekatan Resourced Based-View, untuk
Bali. menganalisis nilai yang dimiliki perusahaan
Banyaknya usaha olahan apel sejenis penelitian ini akan menggunakan teori rantai
yang ada di Kota Batu mengakibatkan adanya nilai (value chain) yang dikembangkan oleh
persaingan antar industri. Persaingan sangat Michael Porter untuk menganalisis aktivitas
penting untuk menentukan keberhasilan dalam perusahaan. Perusahaan memperoleh
pencapaian tujuan suatu perusahaan. Kondisi keunggulan bersaing dengan melaksanakan
lingkungan sebuah perusahaan yang tidak dapat aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis
diprediksi akan menentukan kebijakan yang ini dengan lebih murah atau lebih baik
akan diambil guna menghadapi persaingan. dibandingkan dengan pesaing KSU Brosem.
Adanya persaingan yang sangat ketat tersebut Oleh karena itu, dengan rantai nilai ini akan
membuat sebuah perusahaan harus mempunyai diketahui aktivitas dalam perusahaan yang
nilai yang lebih dibandingkan pesaingnya. sudah optimal dan masih belum optimal guna
Berdasarkan penjelasan diatas, maka mencapai keunggulan bersaing.
dalam penelitian ini akan dilakukan analisis Dari paparan maka penelitian ini akan
pada usaha olahan apel Brosem dengan mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang
pendekatan yang sesuai dengan karakteristik menjadi keunggulan perusahaan yang sesuai
perusahaan. Dalam hal ini lingkungan untuk diterapkan di perusahaan berdasarkan
persaingan usaha KSU Brosem sangat ketat pangamatan dan menganalisis lingkungan
maka penelitian ini akan mencari gambaran sehingga perusahaan dapat menghadapi
tentang kondisi internal perusahaan yang dapat persaingan. Dari fenomena tersebut maka
digunakan untuk meningkatkan keunggulan peneliti mencoba untuk melakukan penelitian
kompetitif perusahaan. yang berkaitan dengan bidang manajemen
Menurut Mudrajad Kuncoro (2002:15) strategi yang berfokus pada analisis internal
terdapat tiga alternatif model untuk perusahaan dan penelitian ini diberi judul :
mendapatkan keunggulan kompetitif, yaitu “IDENTIFIKASI KOMPETENSI INTI
model Oganisasi Industri (Indusrial- DAN ANALISIS RANTAI NILAI UNTUK
Organization, atau I/O), model berbasis MENINGKATKAN KEUNGGULAN
Sumber Daya (Resourced-Based View, atau BERSAING PADA USAHA OLAHAN
RBV) dan model Gerilya (Guerilla). Dalam APEL KSU BROSEM DI KOTA BATU”
penelitian ini, penulis akan menggunakan Berdasarkan uraian dari latar belakang di
model berbasis Sumber Daya (Resourced- atas, untuk meningkatkan keunggulan bersaing
Based View, atau RBV). Model ini KSU Brosem membutuhkan gambaran tentang
berpandangan bahwa above-average returns kondisi internal perusahaan. Sehubungan
bagi suatu perusahaan ditentukan oleh dengan itu rumusan masalah pada penelitian ini
karakteristik di dalam perusahaan. Model ini adalah :
memfokuskan pada pengembangan atau a. Apa sajakah sumber daya internal yang
perolehan sumber daya (resources) dan dimiliki pada usaha olahan apel KSU
kapabilitas (capabilities) yang berharga, yang Brosem ?
sulit atau tak mungkin ditiru oleh para pesaing. b. Sumber daya apa sajakah yang menjadi
Penelitian ini menggunakan pendekatan kompetensi inti pada usaha olahan apel
Resourced Based-View karena penulis tertarik KSU Brosem ?
dengan karakteristik internal perusahaan. Usaha c. Bagaimana peran masing-masing aktifitas
olahan apel KSU Brosem dirintis oleh ibu-ibu rantai nilai pada usaha olahan apel KSU
PKK RW 10, Kelurahan Sisir, Kota Batu yang Brosem ?
pada awalnya hanya bertujuan untuk d. Aktifitas rantai nilai mana yang potensial
meningkatkan pendapatannya dengan menjual untuk menciptakan keunggulan bersaing ?
berbagai olahan apel sehingga usaha ini Landasan Teori
dianggap sulit berkembang. Akan tetapi usaha 1. Manajemen Strategi
olahan apel yang dirintis oleh ibu-ibu PKK ini Pada dasarnya manajemen strategi
mampu berkembang pesat, hal ini menunjukkan digunakan agar perusahaan mempunyai suatu
perusahaan ini memiliki keunggulan kompetitif rangkaian kegiatan tentang pengambilan
dalam aspek internalnya. keputusan dan disertai penetapan cara
melaksanakannya, untuk mencapai tujuan yang
nantinya merupakan alat yang sangat penting daripada sekadar mengimbangi harga yang
utuk menciptakan keunggulan bersaing. lebih tinggi.
Menurut John A. Pearce II dan Richard B. Menurut Mudrajad Kuncoro (2002:14)
Robinson (1997:20) Manajemen strategik terdapat tiga model arterntif dalam meraih
(strategic management) didefinisikan sebagai keunggulan kompetitif yaitu Model Organisasi-
sekumpulan keputusan dan tindakan yang Industri (Industrial-Organization, atau I/O);
menghasilkan perumusan (formulasi) dan Model Berbasis Sumber Daya (Resource-Based
pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana View atau RBV); Model Geilya (Guerilya).
yang dirancang unuk mencapai sasaran-sasaran Menurut model I/O, above-average
perusahaan. returns bagi perusahaan sangat ditentukan oleh
Sedangkan menurut J. David Hunger karakteristik di luar perusahaan. Menurut
dan Thomas L Wheelen (2003:4) Manajemen Mudrajad Kuncoro (2002:13) Above Average
strategis adalah serangkaian keputusan dan Return adalah keuntungan tang dperoleh
tindakan manajerial yang menentukan kinerja melebihi apa yang diharapkan investor akan
perusahaan dalam jangka panjang yang meliputi diperoleh dari investasi lain dengan resiko
pengamatan lingkungan, perumusan strategi yang sama. Model ini memfokuskan pada
(perencanaan strategis atau perencanaan jangka struktur industri atau daya tarik lingkungan
panjang), implementasi strategi, dan evaluasi eksternal dan bukan karakteristik internal
serta pengendalian. perusahaan.
Dua uraian dari para ahli diatas Menurut Model Berbasis Sumber Daya
menunjukkan bahwa manajemen strategi adalah (Resouce-Based View atau RBV), above
serangkaian aktivitas yang digunakan average returns bagi suatu perusahaan sangat
perusahaan untuk merencanakan tujuan ditentukan oleh karakteristik di dalam
organisasi secara luas, mengimplementasikan perusahaan. Model ini memfokuskan pada
strategi dan menetapkan kebijakan-kebijakan pengembangan atau perolehan sumber daya
yang dapat digunakan untuk pencapaian misi (resource) dan kapabilitas (capability) yang
dan tujuan perusahaan dengan baik. berharga, yang sulit atau tidak mungkin ditiru
2. Strategi Bersaing oleh pesaing.
Persaingan adalah inti dari keberhasilan Menurut Mudrajad Kuncoro (2002:18)
atau kegagalan perusahaan. Menurut Michael E. dasar pemikiran dari pendekatan gerilya adalah
Porter (1994:1) Strategi bersaing adalah keunggulan kompetitif peusahaan hanyalah
pencarian akan posisi bersaing yang sementara karena lingkungan seslalu diwarnai
menguntungkan di dalam suatu industri, arena dengan perubahan yang terus-menerus, radikal
fundamental tempat persaingan terjadi. Strategi dan seringkali revolusioner. Singkatnya,
bersaing bertujuan menegakkan posisi yang berbagai maam gangguan baik itu dalam hal
menguntungkan dan dapat dipertahankan teknologi, ketidakstabilan pasar, dan berbagai
terhadap kekuatan-kekuatan yang menentukan jenis perubahan yang signifikan dan tidak
persaingan industri. diperkrkan sebelumnya dapat menghambat
Sedangkan menurut J. David Hungerdan perusahaan dalam mencapai keunggulan
Thomas L. Wheelen (2003:245) strategi bersaing yang berkelanjutan.
bersaing berfokus pada peningkatan posisi 4. Rantai Nilai
bersaing produk dan jasa perusahaan dalam Salah satu alat yang dapat digunakan
industri atau segmen pasar tertentu yang untuk melakukan perumusan strategi adalah
dilayani perusahaan. Singkatnya, strategi dengan menggunakan alat analisis internal yang
bersaing adalah cara yang dilakukan oleh disebut analisis rantai nilai (value chain
perusahaan dan unit-unitnya untuk melakukan analysis). Menurut Michael E. Porter dalam
yang lebih baik dan dapat unggul dibanding Hunger dan Wheelen (2003:161) menyebutkan
pesaingnya. bahwa analisis rantai nilai adalah satu cara
3. Keunggulan Bersaing untuk menuji sifat dan tingkat sinergi, apabila
Keunggulan bersaing adalah jantung ada, diantara bagian-bagian perusahaan.
dari kinerja perusahaan di dalam pasar dengan Menurut (Freed R. David, 2009),
persaingan yang ketat. Menurut Michael E. analisis rantai nilai mengacu pada proses
Porter (1994:3) keunggulan bersaing pada dimana suatu perusahaan menentukan biaya
dasarnya berkembang dari nilai yang mampu yang berhubungan dengan aktivitas organisasi
diciptakan oleh sebuah perusahaan untuk dari pembelian bahan mentah, kemudian
pembelinya yang melebihi biaya perusahaan produksi barang hingga pemasaran barang
dalam menciptakannya. Nilai adalah apa yang tersebut. Semakin banyak perusahaan
pembeli bersedia bayar dan nilai yang unggul menggunakan analisis rantai nilai untuk
berasal dari tawaran harga yang lebih rendah mendapatkan dan mempertahankan kekuatan
daripada pesaing untuk manfaat yang sepadan kompetitif, akan memberikan nilai efisien dan
atau memberikan manfaat unik yang lebih efektif di sepanjang bagian dari rantai nilai
tersebut
Untuk menganalisis aktivitas yang Dokumentasi adalah teknik pengumpulan
spesifik melalui mana perusahaan menciptakan data dengan menggunakan dokumen atau
keunggualan bersaing, sangat berguna membuat arsip yang dimiliki oleh pihak yang
model bagi perusahaan seperti akitivitas- berkaitan dengan pelaksanaan penelitian.
aktivitas penciptaan nilai. Dimana Porter Dokumentasi yang diperlukan dalam
(1994:33) mengidentifikasi sebagai sekumpulan penelitian adalah data berupa sejarah
aktivitas-aktivitas umum yang saling berdirinya, visi dan misi, struktur organisasi,
berinterelasi. Model yang dihasilkan tersebut tahapan proses pengolahan apel, daftar mitra
dikenal juga sebagai value chain. Rantai nilai kerja, daftar penghargaan, data penjualan
ini juga menekankan hubungan antara kegiatan- dan produksi serta sistem permodalan pada
kegiatan yang berbeda dan juga karena KSU Brosem.
memberikan sarana untuk mengadakan 3. Metode Analisis Data
perbandingan diantara perusahaan-perusahaan. a. Empat Kriteria Resource-based View
Dengan menggunakan analisis rantai nilai (RBV)
merupakan cara yang tepat untuk memeriksa Alat pertama terdiri dari empat kriteria
apa yang menjadi keunggulan bersaing suatu spesifik yang dignakan perusahaan untuk
perusahaan dibandingkan dengan pesaing. menentukan sumber daya yang menjadi
Metode Penelitian kompetensi inti dari usaha olahan apel KSU
1. Jenis Penelitian Brosem yaitu :
Penelitian yang akan dilakukan ini 1. Penting atau Bernilai
adalah penelitian diskriptif yang bertujuan Apakah sumber daya atau keahlian tersebut
untuk menggambarkan sesuatu yang tengah penting bagi pemenuhan kebutuhan
berlangsung pada saat riset dilakukan dan pelanggan secara lebih baik dibandingkan
memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala pesaing ?
tertentu. Penelitian deskriptif menurut 2. Langka
Mudrajad Kuncoro (2003:8) meliputi Apakah sumber daya tersebut langka? Apa
pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau pasokannya terbatas atau tidak mudah
menjawab pertanyaan mengenai status terakhir disubtitusi atau diimitasi ?
dari subjek penelitian. Tipe yang paling umum 3. Terlalu mahal untuk ditiru
dari penelitian deskriptif ini meliputi penilaian Apakah sumber daya tersebut sukar untuk
sikap atau pendapat terhadap individu, ditiru oleh pesaing, baik dengan cara
organisasi, keadaan ataupun prosedur. Data duplikasi ataupun subtitusi?
deskriptif pada umumnya dikumpulkan melalui 4. Durabilitas
daftar pertanyaan dalam survey, wawancara, Seberapa cepat sumber daya tersebut
ataupun observasi. terdepresiasi ? Semakin lambat sumber
2. Teknik Pengumpulan Data daya terdepresiasi, semakin bernilai sumber
Proses pengumpulan data adalah salah daya tersebut, seperti komoditas atau
satu tahapan dalam penelitian yang menentukan modal, dapat diukur depresiasinya.
tingkat kepastian hasil penelitian. Proses b. Analisis Rantai Nilai
pengumpulan data yang terencana akan sangat Teknik analisis yang digunakan dalam
membantu dalam proses penelitian selanjutnya. penelitian ini adalah alat analisis strategi yaitu,
Untuk memperoleh dan mengolah data dalam dengan menggunakan analisis rantai nilai (value
penelitian ini akan digunakan: chain analysis) yang merupakan alat analisis
a. Wawancara personal untuk mengevaluasi aspek lingkungan internal
Wawancara personal diartikan sebagai perusahaan. Teknik analisis data yang menjadi
wawancara antar orang, yaitu antar peneliti acuan adalah teknik analisis yang dikemukakan
(pewawancara) dengan responden (yang oleh Hitt, Ireland dan Hoskisson. Menurut Hitt,
diwawancarai), yang diarahkan oleh Ireland dan Hoskisson (2001:127) bahwa
pewawancara untuk tujuan memperoleh “analisis rantai nilai menilai setiap aktivitasnya
informasi yang relevan. (Mudrajad Kuncoro, selalu dipelajari relative terhadap kemampuan
2003:139) pesaing. Karena perusahaan akan
b. Observasi memeringkatkan aktivitas sebagai superior,
Observasi merupakan sutu teknik ekuivalen dan inferior”
pengumpulan data dengan cara mengamati Teknik analisis data yang akan dilakukan
dan mencatat secara sistematis terhadap mencakup tahap-tahap sebagai berikut:
fenomena yang terjadi pada latar penelitian. 1. Menggambarkan proses penciptaan nilai
Nasution dalam Sugiyono (2008:226) yang dilakukan secara menyeluruh pada
observasi adalah dasar semua ilmu KSU. Brosem.
pengetahuan. Dalam penelitian ini, observasi 2. Melakukan identifikasi terhadap semua
dilakukan peneliti di KSU. Brosem jenis kegiatan yang menjadi dua bagian
c. Dokumentasi penting dari analisis rantai nilai. Proses
identifikasi disini adalah dengan
mencocokan pada jenis kegiatan apakah 3. Setelah pembobotan, tahap-tahap berikutnya
kegiatan yang telah digambarkan pada adalah mencari nilai dari masing-masing
tahap sebelumnya masuk ke dalam potensi pencipta nilai.
kegiatan utama atau masuk ke dalam 4. Dalam tabel penilaian terdapat 9 butir potensi
kegiatan pendukung pencipta nilai (primer dan sekunder) dalam
3. Melakukan tabulasi kegiatan yang ada ke kolom keterangan.
dalam tabel yang berisi kolom-kolom isian 5. Kemudian dilakukan penilaian dengan angka
untuk penilaian kegiatan penciptaan nilai. 1 (di bawah rata-rata), angka 2 (rata-rata),
Tahap ini adalah tahap dimana semua dan angka 3 (di atas rata-rata).
kegiatan divisualisasi secara tabelaris Hasil penelitian dan Pembahasan
sebelum dilakukan pembobotan. 1. Sejarah Singkat Perusahaan
4. Melakukan penilaian dan pembobotan Perusahaan olahan apel KSU Brosem
terhadap kegiatan yang telah dimasukan ke merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
dalam tabel. Kemudian melakukan industri minuman dan makanan ringan. Rumah
kalkulasi masing-masing nilai total pada produksi dari perusahaan ini terletak di Jalan Bromo
Gang I Nomor 24 RT 01, RW 10, Kelurahan Sisir,
setiap kegiatan. Setelah nilai total muncul
Kota Batu. Letak kantor Koperasi Serba Usaha
maka akan terlihat seperti apa posisi rantai Brosem berada di Jalan Semeru Nomor 29
nilai perusahaan sesuai dengan status Kelurahan Sisir, Kota Batu. Nama “Brosem”
kegiatan sesuai pendapat Hitt, Ireland dan diambil dari nama kedua jalan tersebut yaitu Jalan
Hoskisson. Menurut Hitt, Ireland dan Bromo dan Jalan Semeru. Perusahaan ini berbentuk
Hoskisson (1995:95) sebagai berikut: Koperasi dengan dasar hukum nomor
a. Inferior 518/56/BH/XVI.38/422.402.2006.
Jika kinerja setiap aktifitas adalah diatas 2. Sumber Daya yang Dimiliki Perusahaan
rata-rata, maka diberi nilai +3 a. Sumber Daya Berwujud
b. Equivalent Sumber daya berwujud yang dimiliki oleh
Jika kinerja setiap aktifitas adalah diatas KSU Brosem adalah sumber daya keuangan dan
rata-rata, maka diberi nilai +2. smber daya fisik.
c. Inferior b. Sumber Daya Tidak Berwujud
Sumber daya tidak berwujud yang dimiliki
Jika kinerja setiap aktifitas adalah diatas oleh usaha olahan apel KSU Brosem meliputi
rata-rata, maka diberi nilai +1. sumber daya reputasi, sumber moral organisasi,
Selanjutnya dilakukan analisis dengan sumber daya teknik, sumber daya akumulasi
menngunakan model matrik yang dapat pengalaman dan sumber daya merek dagang.
menjelaskan hubungan pada masing-masing c. Kapabilitas
aktifitas, baik aktifitas primer maupun aktifitas Kapabilitas menunjukkan kapasitas atau
sekunder. Pengolahan data dalam analisis ini kemampuan perusahaan untuk mengintegrasikan
menurut Husein Umar (2003) dilakukan dengan sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai
memberi bobot pada masing-masing aktifitas tujuan yang diinginkan. Brosem telah melakukan
sehingga diperoleh hasil total pada rantai nilai inovasi di bidang produk. Brosem telah
dan dapat disajikan matriks yang menunjukkan memproduksi sari apel dengan kualitas tinggi dan
tanpa menggunakan pemanis buatan. Dengan
hasil dari masing-masing gabungan antara
kualitas produk yang baik ini, maka produk Brosem
aktivitas primer dan aktifitas sekunder. Lankah- semakin dipercaya oleh para konsumennya sebagai
langkah dalam menyusun analisis pada rantai minuman yang tidak hanya menyegarkan namun
nilai, antara lain: juga menyehatkan.”
1. Membuat daftar pencipta nilai pada masing- Brosem adalah satu-satunya perusahaan
masing aktifitas primer maupun aktifitas olahan apel yang memberdayakan ibu-ibu PKK
sekunder di kolom kiri tabel. sebagai karyawannya. Dengan memberdayakan ibu-
2. Untuk melakukan pembobotan, pada aktifitas ibu PKK membuktikan bahwa perusahaan mampu
primer dilakukan pengurutan besarnya mengelola sumber daya manusianya dengan baik
pengaruh terhadap kesuksesan di masing- sebagai suatu aset yang berharga dalam perusahaan.
masing potensi pencipta nilai, dengan jumlah 3. Analisis Resources-Based View (RBV)
total pembbotan sebanyak 1,00 dengan Sumber daya dari usaha olahan apel KSU
Brosem yang memenuhi empat kriteria yaitu
kriteria:
bernilai, langka, terlalu mahal untuk ditiru dan tahan
a. Jika pengaruh aktifitas tersebut lemah lama yang menjadi kompetensi inti dan merupakan
terhadap kesuksesan perusahaan pada sumber keunggulan kompetitif yaitu Sumber Daya
saat ini, maka diberi bobot 0,05 Tidak Berwujud yang terdiri dari :
b. Jika pengaruh aktifitas tersebut cukup a. Sumber Daya Reputasi
kuat terhadap kesuksesan perusahaan b. Sumber Daya Moral Organisasi
pada saat ini, maka diberi bobot 0,10 c. Sumber Daya Pemahaman Teknik
c. Jika pengaruh aktifitas tersebut kuat d. Sumber Daya Akumulasi Pengalaman
terhadap kesuksesan perusahaan pada e. Sumber Daya Merek Dagang
saat ini, maka diberi bobot 0,20 Sedangkan kapabilitas dari usaha olahan
apel KSU Brosem yang menjadi Kompetensi inti
yaitu :
a. Aspek Reputasi Sumber Daya
Usaha olahan apel KSU Brosem telah mampu Manusia
untuk menjaga kualitas produknya terutama 3 Pengembangan 0,10 3 0,30
sari apel yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan Teknologi
pemilihan bahan baku apel dengan kualitas 4 Pembelian 0,10 2 0,20
yang baik, dan diolah dengan bahan-bahan Total 1,00
yang sehat tanpa menggunakan pemanis buatan Dalam analisis rantai nilai dapat
sehingga perusahaan tetap mampu untuk diketahui bahwa aktifitas primer yang paling
menjaga reputasinya.
berpotensi menjadi keunggulan bersaing usaha
b. Aspek Moral Organisasi
KSU Brosem telah berhasil membuat
olahan apel KSU. Brosem yaitu aktifitas
karyawannya nyaman bekerja pada operasi perusahaan. Sedangkan aktifitas
perusahaannya, hal ini terbukti dengan tingkat sekunder yang berperan kuat untuk kesuksesan
perputaran karyawan yang sangat rendah. Hal perusahaan adalah Manajemen Sumber Daya
ini dikarenakan KSU Brosem menjaga suasana Manusia.
kerja yang kondusif dengan menjunjng 5. Identifikasi Kompetensi Inti dan Analisis
tinggikekeluargaan sehingga kegiatan Rantai Nilai sebagai Alat untuk
operasional dalam perusahaan dapat berjalan Mengidentifikasi Keunggulan Bersaing
dengan lancar. Kompetensi inti adalah sumber daya dan
c. Aspek Pemahaman Teknik kapabilitas yang menjadi sumber keunggulan
Karyawan dari KSU Brosem telah memahami bersaing bagi perusahaan. Dua alat yang digunakan
teknik untuk mengoperasikan peralatan perusahaan untuk mengidentifikasi dan membangun
produksi, dan dari sisi manajemen juga telah kompetensi inti adalah Resouces-Based View (RBV)
mampu mengelola perusahaan hingga usaha dan analisis rantai nilai. Kedua alat ini digunakan
olahan apel KSU Brosem dapat berkembang perusahaan untuk memilih kompetensi-kompetensi
pesat seperti saat ini. Hal ini akan mendukung penciptaan nilai yang harus dipelihara, ditingkatkan
untuk dapat terus mengembangkan perusahaan atau dikembangkan. Untuk menjadi keunggulan
di masa yang akan datang.. kompetitif, sebuah sumber daya atau kapabilitas
d. Aspek Akumulasi Pengalaman harus memungkinkan perusahaan untuk melakukan
Usaha olahan apel KSU Brosem telah berdiri aktifitas dengan cara yang lebih baik dibandingkan
selama lebih dari 10 tahun. Selama perusahaan pesaingnya.
ini berdiri hingga sekarang, budaya organisasi Langkah awal untuk menciptakan
maupun kepemimpinan yang ada dalam keunggulan bersaing adalah dengan menemukan
perusahaan tidak berubah, dan pengalaman kompetensi inti perusahaan. Penemuan kompetensi
yang di dapat dapat semakin membuat inti ini diawali dengan mengidentifikasi sumber
perusahaan lebih kuat dan berkembang pesat. daya yang ada dalam perusahaan. Dalam penelitian
e. Aspek Merek Dagang ini terdapat dua macam sumber daya yaitu sumber
Saluran distribusi dari produk Brosem terus daya berwujud dan tidak berwujud serta kapabilitas
meningkat tiap tahunnya. Berawal dari hanya perusahaan untuk memanfaatkan sumber daya
dipasarkan di sekitar Kota Batu, dan kini telah tersebut. Sumber daya yang berwujud terdiri dari
dipasarkan hingga ke luar Pulau Jawa. Hal ini sumber daya fisik dan sumber daya keuangan.
yang membuktikan bawa usaha olahan apel Sumber daya tidak berwujud terdiri dari sumber
KSU Brosem telah mampu membuat mereknya daya reputasi, sumber daya moral organisasi,
semakin dipercaya oleh masyarakat. sumber daya akumulasi pengalaman, sumber daya
4. Analisis Rantai Nilai pemahaman teknik dan sumber daya merek dagang.
Analisis rantai nilai digunakan untuk Sumber daya ini kemudian diidentifikasi
mengetahui kapabilitas, aktifitas utama menggunakan Resorces-Based View (RBV) yang
perusahaan yang mempunyai keunggulan biaya dapat dikategorikan sebagai sumber daya yang
rendah atau kelemahan biaya serta proses memenuhi persyaratan menjadi kompetensi inti.
organisasi yang berpotensi dan bernilai untuk Hasil dari identifikasi berdasarkan kriteria langka,
menghasilkan kunggulan kompetitif. bernilai, tahan lama dan sukar ditiru mendapatkan
hasil bahwa sumber daya reputasi, sumber daya
Tabel 1. Pengukuran Kinerja Rantai Nilai Usaha
moral organisasi, sumber daya akumulasi
Olahan Apel KSU Brosem
pengalaman, sumber daya pemahaman teknik dan
Aktifitas
No Bobot Nilai Skor sumber daya merek dagang memenuhi persyaratan
Aktifitas Primer
untuk menjadi kompetensi inti.
1 Logistik Ke 0,15 2 0,20 Cara kedua untuk menemukan kompetensi
Dalam
inti adalah dengan analisis rantai nilai. Sumber daya
2 Operasi 0,20 3 0,60 dan kapabilitas dalam perusahaan digunakan untuk
3 Logistik ke Luar 0,10 3 0,30 proses penciptaan nilai bagi pelanggan melalui
4 Penjualan dan 0,05 2 0,20 aktifitas dalam rantai nilai. Analisis rantai nilai ini
Promosi akan mengidentifikasi aktifitas dalam perusahaan
5 Pelayanan 0,05 2 0,10 yang dapat dilakukan lebih baik dari pesaingnya.
Aktifitas Dalam penelitian ini, aktifitas yang mempunyai skor
Sekunder tertinggi dalam aktifitas primer adalah aktifitas
1 Infrastruktur 0,10 3 0,30 operasi, sedangkan dalam aktifitas primer skor
Perusahaan tertinggi adalah manajemen sumber daya manusia.
2 Manajemen 0,15 3 0,45 Aktifitas operasi dan manajemen sumber daya
manusia inilah yang menjadi kompetensi inti dilakukan dengan terus memaksimalkan sumber
perusahaan. keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan.
Kompetensi inti yang telah diidentifikasi Dengan memaksimalkan sumber-sumber
menggunakan Resouces-Based View (RBV) dan keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan
analisis rantai nilai ini merupakan sumber
maka akan dapat memenangkan persaingan.
keunggulan bersaing usaha olahan apel KSU
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja
Brosem.
rantai nilai, skor yang dihasilkan rantai nilai
Penutup
usaha olahan apel KSU. Brosem menunjukkan
1. Kesimpulan
Untuk mengetahui bagaimana kinerja yang cukup baik atau rata-rata. Untuk
meningkatkan keunggulan bersaing pada usaha dapat lebih unggul dalam persaingan maka
olahan apel KSU. Brosem, penelitian ini yang perlu dilakukan adalah mengembangkan
dilakukan dengan mengidentifikasi kompetensi aktifitas yang sudah optimal dan memperbaiki
inti yang merupakan sumber bagi keunggulan aktivitas yang belum optimal.
bersaing, dalam penelitian ini juga di dikung Dalam hasil analisis rantai nilai dapat
dengan hasil dari analisis rantai nilai. Hasil diketahui bahwa aktifitas yang paling dominan
analisis dari kedua alat analisis tersebut dalam usaha olahan apel KSU. Brosem adalah
berfungsi sebagai pendukung dalam menunjang aktifitas operasi. Perusahaan berfokus pada
upaya peningkatan keunggulan bersaing dari kegiatan produksi barang dan menghasilkan
usaha olahan apel KSU. Brosem. Hasil dari produk yang berkualitas baik yang kemudian
penelitian yang juga merupakan jawaban dari dipasarkan. Dengan banyaknya jalur distribusi
rumusan masalah adalah sebagai berikut: yang dimiliki Brosem terkadang menyebabkan
a. Sumber daya yang dimiliki oleh usaha perusahaan mengalami kelebihan permintaan,
olahan apel KSU. Brosem terdiri dari maka disarankan agar perusahaan lebih
sumber daya berwujud dan sumber daya menambah kapasitas produksinya. Hal ini
tidak berwujud. Sumber daya berwujud didukung dengan perhitungan Return on
meliputi sumber daya keuangan dan Investement, seharusya perusahaan masih
sumber daya fisik. Sedangkan untuk sangat mampu untuk menhasilkan laba bersih
sumber daya tidak berwujud meliputi yang dihasilkan oleh aktivanya, oleh sebab itu,
sumber daya reputasi, sumber daya moral pemanfaatan aktiva harus lebih dimaksimalkan
organisasi, sumber daya pemahaman agar dapat menghailkan laba bersih yang jauh
teknik, sumber daya akumulasi pengalaman lebih baik.
dan sumber daya merek dagang. DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. 2009. Manajemen Strategis:
b. Sumber daya yang menjadi kompetensi inti
Konsep-Konsep. Buku I. edisi keduabelas,
usaha olahan apel KSU. Brosem adalah PT. Salemba Empat, Jakarta
sumber daya tak berwujud yaitu sumber Hariadi, Bambang, 2005, Strategi Manajemen:
daya reputasi, sumber daya moral Strategi Memenangkan Perang Bisnis, Edisi
organisasi, sumber daya pemahaman pertama, Cetakan kedua, Banyumedia
teknik, sumber daya akumulasi pengalaman Publishing, Malang.
dan sumber daya merek dagang. Hitt Ireland dan Hoskisson. 2001. Manajemen
c. Dalam analisis rantai nilai dapat diketahui Strategis: Daya Saing dan Globalisasi.
bahwa aktifitas primer yang paling Edisi Satu. Terjemahan. Salemba Empat.
berpotensi menjadi keunggulan bersaing Jakarta.
usaha olahan apel KSU. Brosem yaitu Hunger, J. David & Thomas L. Wheelen. 2003.
Manajemen Strategis. Edisi Bahasa
aktifitas operasi perusahaan. Sedangkan
Indonesia. Penerjemah Julianto Agung.
aktifitas sekunder yang berperan kuat untuk Cetakan kedua. Andi. Yogyakarta.
kesuksesan perusahaan adalah Manajemen Kuncoro, Mudrajad. 2002. Strategi Bagaimana
Sumber Daya Manusia. Meraih Keunggulan Kompetitif. Erlangga,
d. Kinerja aktifitas primer dalam rantai nilai Jakarta.
usaha olahan apel KSU. Brosem Pearce, J.A. dan Robinson, R.B. 1997. Manajemen
dibandingkan pesaing yang paling tinggi Strategi: Formulasi, Implementasi dan
adalah kegiatan operasi dan logistik keluar. Pengendalian. Edisi Satu. Terjemahan. Bina
Sedangkan aktifitas sekunder yang Rupa Aksara. Jakarta.
mempunyai nilai tertinggi dibandingkan Porter, Michael E. 1994. Keunggulan Bersaing.
pesaing adalah infrastruktur perusahaan, Bina Rupa Aksara. Jakarta.
Siagian, Sondang P. 2004. Fungsi-Fungsi
manajemen sumber daya manusia dan
Manajerial.Bumi Aksara. Jakarta.
pengembangan teknologi. Sunarto. 2011. Simulasi Kebijakan Sistem
5.2 Saran Usahatani Apel Organik. Cetakan Pertama.
Usaha olahan apel KSU. Brosem perlu UB Press. Malang.
memperhatikan kekuatan internal yang Wahyuti, Yuniarni Erry. 2012. Pariwisata Kota
dimilikinya serta terus tanggap terhadap Batu sebagai Penggerak Perekonomian
perubahan lingkungan yang terjadi. Kota. http://batukota.bps.go.id/. Diakses
Peningkatan keunggulan bersaing dapat pada 20 januari 2015.

Anda mungkin juga menyukai