Anda di halaman 1dari 18

Contoh Ilustrasi lain

Akuntansi Asuransi
Syariah
PRINSIP DASAR ASURANSI SYARIAH
• Asuransi syariah harus dibangun atas dasar taawun (kerja sama), tolong menolong, saling
menjamin, tidak berorentasi bisnis atau keuntungan materi semata.

• Asuransi syariat tidak bersifat mu’awadhoh, tetapi tabarru’ atau mudhorobah.

• Sumbangan (tabarru’) sama dengan hibah (pemberian), oleh karena itu haram hukumnya
ditarik kembali.

• Setiap anggota yang menyetor uangnya menurut jumlah yang telah ditentukan, harus
disertai dengan niat membantu demi menegakan prinsip ukhuwah. Kemudian dari uang
yang terkumpul itu diambilah sejumlah uang guna membantu orang yang sangat
memerlukan.

• Tidak dibenarkan seseorang menyetorkan sejumlah kecil uangnya dengan tujuan supaya ia
mendapat imbalan yang berlipat bila terkena suatu musibah.

• Akan tetapi ia diberi uang jamaah sebagai ganti atas kerugian itu menurut izin yang
diberikan oleh jamaah.

• Apabila uang itu akan dikembangkan, maka harus dijalankan menurut aturan syar’i.
PRINSIP OPERASIONAL
• Sesama muslim saling bertanggung jawab.

• Kesulitan seorang muslim dalam kehidupan menjadi tanggung jawab


sesama muslim lainnya.

• Sesama muslim saling bekerja sama dan bantu membantu. Seorang muslim
dituntut mampu merasakan dan memikirkan apa yang dirasakan dan
dipikirkan saudaranya.

• Hal ini menimbulkan sikap saling membutuhkan antara sesama muslim


dalam menyelesaikan masalah.

• Sesama muslim saling melindungi penderitaan satu sama lain.


Perbedaan Asuransi Syariah dengan
Asuransi
Keterangan
Dewan Pengawas
Konvensional
Asuransi Syariah
Mengawasi Produk asuransi syariah dan
Asuransi Konvensional
Tidak ada dewan pengawas
Syariah (DPS) investasi dana
Akad Tolong menolong Jual Beli
Kepemilikan dana Dana yang terkumpul dari nasabah (premi) Dana yang terkumpul (premi) milik
merupakan milik peserta. Perusahaan hanya perusahaan sehingga perusahaan
pemegang amanah untuk mengelola bebas menentukan investasinya
Pembiayaan klaim Dari rekening tabarru (dana kebajikan) dana
peserta yang sejak awal sudah diikhlaskan oleh
peserta untuk keperluan tolong menolong bila
terjadi musibah
Keuntungan (profit) Dibagi antara perusahaan dengan peserta Seluruhnya menjadi milik
sesuai dengan prinsip bagi hasil mudharabah perusahaan
Produk Asuransi Syariah
Takaful Individu

Takaful Keluarga
(Asuransi Jiwa)
Takaful
Group/Kumpulan
Produk Takaful

Takaful Umum
(Asuransi
Umum)
PENGELOLAAN DANA

• dana yang dikelola adalah dana milik peserta, sehingga cara mengelolanya
harus sesuai dengan akad yang disepakati antara peserta dan perusahaan
asuransi.

• Pengelolaan dana peserta harus dipisahkan dengan pengelolaan dana


perusahaan.

• Dana peserta adalah kumpulan dari iuran para peserta yang nantinya
digunakan untuk membayar klaim-klaim yang terjadi.

• Sedangkan Dana Perusahaan adalah modal ditambah pendapatan-


pendapatan dan digunakan untuk membiayai operasional perusahaan.
DANA TABARRU’
• Kegiatan investasi DT dapat diperjanjikan dengan akad tersendiri, misalkan
wakalah bil ujroh atau akad mudharabah.

• DT digunakan untuk membayar premi reasuransi dan membayar klaim-


klaim yang terjadi.

• DT akan mendapat tambahan dari hasil investasi dan recovery klaim dari
perusahaan reasuransi.
PENGELOLAAN DANA TANPA
TABUNGAN
• Akad antara perusahaan dengan peserta adalah tijari (komersial), dalam hal
ini sebagai contoh digunakan akad wakalah bil ujroh, dimana:
• fee atau ujroh disepakati sebesar F% (contoh 25%) dan nisbah atau porsi
pembagian surplus dana tabarruditetapkan diawal
• X% (contoh 20%) cadangan dana tabarru,
• Y% (contoh 40%) untuk peserta, dan
• Z% (contoh 40%) untuk perusahaan.
• Sedangkan akad sesama peserta adalah tabarru’ (hibah).Setiap angsuran
premi/kontribusi yang dibayarkan oleh peserta akan dikreditkan ke dalam
Dana Tabarru (DT).
• Sebelum dibukukan ke DT terlebih dahulu dikurangi ujroh (fee) dan
dibukukan sebagai pendapatan perusahan.
PENGELOLAAN DANA DENGAN
TABUNGAN
• Setiap angsuran premi yang dibayarkan oleh peserta akan dikreditkan ke
dalam dua jenis dana yaitu:
 Dana Investasi Peserta (DIP) untuk menampung porsi tabungan/investasi
danrekening ini dimiliki oleh masing-masing peserta. Setiap peserta memiliki satu
rekening. Dana DIP dikelola oleh Perusahaan Asuransi Syariah dengan akad
mudharabah. Untuk satu atau beberapa tahun pertama dari DIP akan dikenakan
biaya akuisisi F% (contoh 35% dari premi tahun pertama) dan dikreditkan ke
pendapatan perusahaan, besarnya biaya akuisisi dan lama tahun pemotongannya
tergantung masing-masing produk.b.
 Dana Tabarru (DT) untuk menampung porsi premi term insurance nya dan dana ini
dimilki secara kolektif oleh semua peserta. Untuk seluruh peserta hanya ada satu
pool dana untuk digunakan secara bersama.DT bagi sesama peserta dilandasi
dengan akad tabarru. Sedangkan pengelolaan investasinya oleh Perusahaan
Asuransi Syariah dengan akad Mudharabah atau wakalah bil ujroh.
Contoh Transaksi
• Pada tgl 10 Maret 2008 PT ASURANSI RAHMA SYARIAH menerima akad
pertanggungan jiwa (polis) dari Tn. Zaki (nasabah) untuk masa 10 tahun.
Premi yang harus dibayar oleh nasabah Rp ,- tiap bulan dan sudah termasuk
dana tabaru 2% dengan skema mudharabah dan nisbah 70 :30. Biaya
administrasi sebesar Rp ,20.000-
Jurnal pada saat penandatangan akad

Tanggal Akun Ref Debit Kredit


10/3 Kas 20.000
Pendapatan Administrasi 20.000

10/3 Kas 100.000


Dana Syirkah Temporer 98.000
Dana Tabarru 2.000
Setiap tgl 10 akan dibuat jurnal

Tanggal Akun Ref Debit Kredit


10/4 Kas 100.000
Dana Syirkah Temporer-Tab. Mudharabah 98.000
Dana Tabarru 2.000

10/5 Kas 100.000


Dana Syirkah Temporer-Tab. Mudharabah 98.000
Dana Tabarru 2.000
Misal : Pada tgl 10 Juni 2014 Tn. Zaki mengundurkan diri
sebagai nasabah PT ASURANSI RAHMA SYARIAH dan Tn.
Zaki diberikan nisbah sebesar Rp ,-

Tanggal Akun Ref Debit Kredit


10/4 Dana Syirkah Temporer-Tab. Mudharabah 7.350.000
Bagi Hasil Mudharabah 350.000
Klaim (Beban Klaim) 7.700.000

Premi Maret-Desember 2008 Rp98.000X10 = 980.000


Premi tahun 2009-2013 = 5.880.000
Premi Bulan Januari 2014- Mei 2014 = 490.000
Jumlah = 7.350.000
Misal : Pada tgl 15 Juni 2014 PT ASURANSI
RAHMA SYARIAH memenuhi klaim Tn.Zaki

Tanggal Akun Ref Debit Kredit


15/6 Klaim (beban klaim) 7.700.000
Kas 7.700.000
Misal : Pada tgl 25 September 2013 Tn. Zaki mengalami musibah
(meninggal dunia), maka PT ASURANSI RAHMA SYARIAH akan
memberikan pertanggungan dan mencatat kedalam jurnal
Tanggal Akun Ref Debit Kredit
25/9 Dana Syirkah Temporer- 6.566.000
Tab.Mudharabah
Dana Tabaru 5.300.000
Bagi Hasil Mudharabah 250.000
(misal)
Klaim (Beban Klaim 12.116.000

Premi Maret-Des 2008 980.000 Okt2013-Des2013 300.000


Premi Tahun 2009- 4.704.000 Tahun 2014-2017 4.800.000
2012 Jan2018-10Feb2018 200.000
Premi Bulan Januari 882.000 5.300.000
2013-September 2013
6.566.000
Misal : Pada tgl 5 Oktober 2013 PT ASURANSI RAHMA
SYARIAH membayar klaim oleh keluarga Tn. Zaki

Tanggal Akun Ref Debit Kredit


5/10 Klaim (beban klaim) 12.116.000
Kas 12.116.000
Apabila akad pertanggungan sampai 10 tahun berakhir dan tidak ada
klaim dari nasabah selama masa pertanggungan maka pada akhir
akad tgl 10 maret 2018 akan dicatat/dijurnal

Tanggal Akun Ref Debit Kredit


10/3 Dana Syirkah Temporer- 12.116.000
Tab.Mudharabah
Bagi Hasil Mudharabah 860.000
Kewajiban Segera 12.620.000

Tabungan: 98.000x12x10 =11.760.000


Perusahaan memberikan bagi hasil sebesar 860.000
860.000
Misal: tgl 15 maret 2018 perusahaan mengembalikan
iuran pertanggungan, maka akan dicatat/dijurnal

Tanggal Akun Ref Debit Kredit


15/3 Kewajiban Segera 12.620.000
Kas 12.620.000

Anda mungkin juga menyukai