Anda di halaman 1dari 22

Bank …………………………………………………………………

Penanaman Dana ……………………………………………

Jenis Penanaman Dana …………………………………

Penanaman Dana Liquid / Kas ……………………

Tujuan Penanaman Uang Kas ……………………

Remise ……………………………………………………………

Penanaman dalam Rekening Bank Lain ………

Akuntansi Penyertaan ………………………………….

Akuntansi Penempatan pada bank lain…………


Menurut Undang-Undang RI Nomor

10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

definisi bank adalah badan usaha

yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan.

Selain itu juga menyalurkan kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan

atau bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan perusahaan yang

bergerak dalam bidang keuangan.


Penanaman dana bank meliputi

penanaman dana dalam alat likuid

atau kas, penanaman dana pada

Lembaga. keuangan, penanaman

dana dalam bentuk perkreditan

dan penanaman dana dalam akativa

tetap.

Tujuan dan penanaman dana

adalah untuk memperoleh

(menciptakan) pendapatan bank

melalui penciptaan aktiva

produktif yang menghasilkan.


Remise atau pengiriman uang antar

cabang dalam bentuk suatu bank

penanaman pada bank lain dalam

bentuk giro, deposito berjangka,

call money, deposito deposits on

call, surat berharga

penanaman dana dalam bentuk kredit


Dalam penanaman dana kas untuk tujuan

operasional harus diperhatikan dasar kebutuhan

dana rata-rata uang tunai setiap hari. Sedangkan

penenaman dana kas ke bank lain harus

memperhatikan syarat minimum yang harus

dipelihara oleh bank (5% dari dana masyarakat

yang dimiliki oleh bank), sehingga terjada

likuiditasnya.
Untuk kegiatan operasional

Untuk memelihara
likuiditas
Untuk menghindari
terjadinya
over/underliquid
Untuk memanfaatkan
kelebihan dana
Pendapatan
Remise adalah pengiriman uang

secara fisik dari satu bank ke

bank lain atau dari satu cabang

ke cabang lain.

Saat pengiriman uang pisik ke cabang

D: RAK- Cabang

K: Kas

Saat menerima uang pisik dari cabang

D: Kas

K: RAK- Cabang
Saat penanaman

D: Bank lain-deposito

D: Bank lain- Call money

K: BI- Giro

Saat penerimaan bunga

D: Bank lain-deposito

K: pendapatan bunga- deposito


• Penyertaan saham/modal adalah penanaman dana
bank dalam bentuk saham perusahaan lain untuk
tujuan:

 investasi jangka panjang,

 ikut serta dalam perusahaan lain,

 penyelamatan kredit,

 mengendalikan perusahaan lain,

 menguasai pangsa pasar


• Penempatan dana perbankan dapat dilakukan pada
aktiva jangka pendek misalnya pada:

 Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

 Commercial paper

 Kredit jangka pendek

 Aktiva jangka panjang

• Penempatan dana pada aktiva jangka pendek


umumnya mempunyai tujuan yang sangat sederhana
yaitu untuk memperoleh pendanaan dan memelihara
likuiditas bank.

• Sedangkan penempatan jangka panjang tidak


sekedar untuk memperoleh pendapatan tapi bisa jadi
untuk:

 menyisihkan atau membentuk dana khusus.

 Mengendalikan perusahaan lain yang sahamnya


dibeli,

 Mengurangi persaingan di antara perusahaan-


perusahaan yang sejenis,

 Menguasai pangsa pasar produk atau jasa perbankan


tertentu,

 Atau mempunyai tujuan untuk menyelamatkan dana


perbankan yang telah tertanam dalam bentuk kredit
di perusahaan lain.
Dasar Pengaturan

 1. SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.

 2. PSAK 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan


Syariah.

• Penempatan pada Bank Lain adalah penempatan


dalam bentuk giro, tabungan dan deposito pada bank
syariah lain serta giro dan tabungan pada bank
konvensional.

• Pada dasarnya Bank harus melakukan penempatan


pada bank syariah lain. Dalam hal terdapat
penempatan pada bank konvensional, maka
pendapatan bunga dan jasa giro yang diterima dari
bank konvensional, diakui sebagai sumber dana
kebajikan.

• Bagi hasil dan bonus yang diterima dari bank syariah


lain dibagihasilkan kepada nasabah
Perlakuan Akuntansi :

Pengakuan dan Pengukuran

1. Penempatan pada Bank lain

a. Transaksi penempatan pada Bank lain diakui sebesar nilai


nominal. b. Bonus dan/atau bagi hasil dari Bank lain diakui
sebesar nilai nominal yang diterima pada saat diterima.

c. Penempatan pada Bank lain dibentuk Penyisihan


Penghapusan Aset sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
oleh otoritas pengawasan.

2. Penempatan pada Bank Konvensional

a. Transaksi penempatan pada bank konvensional diakui


sebesar nilai nominal.

b. Pendapatan bunga dari bank konvensional diakui sebagai


penerimaan dana kebajikan pada pos pendapatan non halal
sebesar nilai nominal yang diterima.

c. Penempatan pada bank konvensional dibentuk Penyisihan


Penghapusan Aset sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
oleh otoritas pengawasan.

Penyajian

1. Saldo penempatan pada bank lain tidak boleh saling hapus


(offsetting) dengan saldo kewajiban kepada bank lain
tersebut.

2. Saldo Penyisihan Penghapusan Aset dari penempatan pada


bank lain disajikan sebagai pos lawan (contra account) dari
penempatan pada bank lain tersebut
Pengungkapan

Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain:

1. Penempatan pada Bank lain dengan akad Wadiah

a. Jenis produk penempatan dan akad yang digunakan,

b. Kualitas penempatan;

c. Pihak berelasi;

d. Jumlah dana penempatan yang diblokir dan alasannya; dan

e. Jumlah dana yang tidak dapat dicairkan pada bank


bermasalah.

2. Penempatan pada bank konvensional

a. Jenis penempatan;

b. Pihak berelasi; dan

c. Jumlah dana yang diblokir dan alasannya.


• Contoh Transaksi yang dilakukan Bank XYZ Surabaya,
pada tanggal 1 September 2007 ditempatkan dana
dalam bentuk giro pada Bank Sentosa Surabaya
sebesar Rp300.000.000, jasa giro 9%, deposito
berjangka Rp700.000.000 dengan suku bunga 15%
jangka waktu 3 bulan.

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

1/9-07 Dr. Bank-Bank Lain-Giro 300.000.000

Dr. Bank-Bank Lain- 700.000.000


Deposito

Cr. Giro BI 1.000.000.000

30/9- Dr. Bank-Bank Lain-Giro 11.000.000


07

Cr. Pendapatan 2.250.000


Jasa Giro

Cr. Pendapatan 8.750.000


Bunga Deposito
• Perhitungan bunga sebagai berikut:

• Jasa giro : 300.000.000 x 9% x 1/12 :


2.250.000

• Bunga deposito : 700.000.000 x 15% x 1/12 :


8.750.000

11.000.000

• Pada tanggal 7 September 2007 Bank XYZ Surabaya


menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat
Deposito pada Bank Ganesha Surabaya sebanyak 300
lembar seri A nominal @ Rp800.000 dengan bunga
18%, jangka waktu 90 hari. Untuk penempatan
sertifikat deposito perlu diperhitungkan terlebih
dahulu nilai tunainya dengan rumus:

• Nilai tunai

= 360 x Nilai Nominal Sertifikat Deposito

360 + (Tingkat Diskonto x Hari diskonto)


Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

7/9-07 Dr. Bank-Bank Lain- 240.000.000


Sertifikat Deposito

Cr. Pend. 10.334.928


Bunga Diterima
Dimuka

Cr. Giro BI 229.665.072

Perhitungannya :

Nilai Nominal = 240.000.000

Nilai Tunai : (360 x 240.000.000)/(360 + 0,18 x 90)

=(229.665.072)

Bunga Diterima = 10.334.928


Bunga yang diterima dimuka tersebut pada setiap akhir
periode pelaporan perlu diamortisasi untuk mengakui
pendapatan bunga yang sebenarnya pada periode yang
bersangkutan Pencatatan amortisasi sebagai berikut:

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Akhir Dr. Pend. Bunga 3.444.976


Bulan Diterima Dimuka
ke-1

Cr. 3.444.976
Pend.Bunga SD

Akhir Dr. Pend. Bunga 3.444.976


Bulan Diterima Dimuka
ke-2

Cr. 3.444.976
Pend.Bunga SD

Akhir Dr. Pend.Bunga 3.444.976


Bulan Diterima Dimuka
ke-3
Dr. Giro BI 240.000.000

Cr. 3.444.976
Pendapatan Bunga
SD

Cr. Bank-Bank 240.000.000


Lain-SD

Anda mungkin juga menyukai