Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

AKUNTANSI PENANAMAN DANA BANK

Dosen pengampu: EKA PUTRIANTI, SE., M.AK

Di susun oleh:

1.Moh Sulman Halim Refa'i (2006060082)

FAKULTAS EKONOMI ISLAM

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA NTB


Jl.Pendidikan No.06,Dasan Agung Baru,Kec.Selaparang,Kota Mataram

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum wr.wb..

Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT. shalawat dan salam juga

disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW,serta sahabat dan

keluarganya.Seayun langkah dan seiring bahu dalam menegakkan agama Allah.Dengan kebaikan

beliau telah membawa kita dari alam kebodohan kealam yang berilmu pengetahuan.

Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah “Akuntansi syariah" pada program

studi Ekonomi Islam dengan ini penulis mengangkat judul “Akuntansi penanaman dana

bank”. Dalam penulisan makalah ini,penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Baik dari cara penulisan maupun isinya.Oleh karena itu, penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran–saran yang dapat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum.wr.wb

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang..................................................................................................

B. Rumusan masalah............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Penanamaan dana bank...................................................................................

B. Kas dan bank......................................................................................................

C. Akuntansi untuk remisme.................................................................................

D. Akuntansi surat berharga..................................................................................

E. Kredit yang di berikan oleh bank.......................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................................

B. Daftar pustaka....................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Akuntansi adalah proses pencatatan, pengidentifikasian, pengukuran, dan

pelaporan transaksi ekonomi dari suatu organisasi atau perusahaan yang di


jadikan sebagai informasi dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh
pihak yang memerlukan informasi tersebut. Akuntansi bertujuan untuk
menyediakan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh
para manajer,pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti
pemegang saham, kreditur atau pemilik akuntansi mempunyai peranan yang
sangat penting dalan menjalankan operasi perusahaan. Akuntansi berfungsi untuk
menyediakan informasi yang bermanfaat sebagai dasar pengambilan keputusan
didalam maupun diluar perusahaan. Informasi keuangan akuntansi di gunakan
dalam menggunakan analisis terhadap laporan keuangan agar di peroleh
gambaran posisi keuangab dan perkembangan usaha dari suatu perusahaan.

B. Rumusan masalah

A. Apa itu penanaman dana bank

B. Menjelaskan kas dan bank

C. Menjelaskan akuntansi untuk remisme

D. Apa itu surat berharga

E. Apa saja jenis kredit yang di berikan oleh bank

BAB II

PEMBAHASAN

A. Penanaman dana bank


Penanaman dana bank meliputi penanaman dana dalam alat likuid atau kas, penanaman dana
pada lembaga keuangan, penanaman dana dalam bentuk perkreditan, dan penanaman dana dalam
akativa tetap.

Penanaman dana bank yang harus dilakukan bertujuan untuk menciptakan pendapatan bank
melalui penciptaan aktiva produktif yang menghasilkan. Besarnya penempatan dana harus selalu
diperhitunkan oleh tiap bank agar pendapatan yang dihasilkan dapat membayar biaya dana yang
telah dipergunakan, menutupi kebutuhan biaya operasional atau overhead, resiko yang
diperhitungkan, dan sejumlah margin atau laba yang dikehendaki.

Jenis-jenis penanaman dana ini antara lain :

1.Remise atau pengiriman uang antar cabang dalam suatu bank adalah pengiriman uang
secara fisik dari satu bank ke bank lain atau dari satu cabang ke cabang lainnya.
2.Penanaman pada bank-bank lain dalam bentuk giro, deposito berjangka, call money,
deposite on call, surat-surat berharga, serta penanaman dana dalm bentuk kredit.
B. Kas dan bank

Kas adalah mata uang kertas dan logam baik rupiah maupun mata uang asing yang masih berlaku
sebagai alat pembayaran yang sah.
Dasar Pengaturan :
1.Kas adalah mata uang kertas dan logam baik rupiah maupun mata uang asing yang
masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.

2. Kas dan setara kas terdiri atas:


- Kas;
- Giro pada Bank Indonesia; dan
- Giro pada bank lain.
Dalam pengertian termasuk mata uang rupiah dan asing yang ditarik dari

peredaran dan yang masih dalam masa tenggang untuk penukarannya ke Bank Indonesia
atau Bank Sentral Negara yang bersangkutan, kas besar, kas kecil, kas ATM, dan kas dalam
perjalanan. Tidak termasuk dalam pengertian kas adalah emas batangan dan uang logam yang
diterbitkan untuk memperingati peristiwa nasional, uang emas, uang logam asing dan uang kertas
asing yang sudah tidak berlaku.
Penanaman uang kas untuk tujuan operasional harus diperhitungkan atas kebutuhan dana
rata-rata uang tunai setiap hari. Kebutuhan uang yang melonjak pada hari-hari tertentu dapat
disediakan dari persediaan dalam rekening penempatan dana tunai maupun penempatan pada
beberapa bank harus dilakukan dengan memperhitungkan kebutuhan minimum dan syarat yang
harus dipelihara oleh suatu banK.
Berkenaan dengan syarat minimum alat likuid yang harus ada, semua bank diwajibkan
untuk mempertahankan saldo giro minimal di Bank Indonesia sebesar lima persen dari dana
masyarakat yang dimiliki. Oleh sebab itu, setiap bank harus memiliki informasi akuntansi yang
akurat akan posisi dana masyarakat.
Tujuan dari memelihara minimum alat likuid ini adalah selain untuk memelihara likuiditas
juga untuk meghindari terjadinya over atau under liquid, memanfaatkan kelebihan dana untuk
dapat disalurkan kepada aktiva yang dapat menciptakan pendapatan.

C. Akuntasni untuk remisme

Remisme adalah pengiriman uang secara fisik dari satu bank ke bank lain atau dari satu cabang
ke cabang lainnya. Lazimnya remisme dilakukan antar cabang suatu bank.

Akuntansi untuk transaksi remisme yang diperlukan pada saat pengiriman uang
fisik ke cabang atau pada saat penerimaan uang fisik di cabang.

Sebagai contoh Bank Omega-Jakarta mengirim uang secara fisik sebesar Rp


500.000.000 tunai kepada Bank Omega-Bandung yang disebabkan oleh
kebutuhan alat likuid di cabang tersebut. Oleh Bank Omega-Jakarta akan
dibukukan :

RAK-Cabang Bandung

Rp. 500.000.000
Kas

Rp. 500.000.000

Oleh Bank Omega-Bandung, setelah menerima uang secara fisik tersebut akan di
bukukan :

Kas

Rp. 500.000.000

RAK-Cabang Jakarta

Rp. 500.000.000

Penanaman Alat Likuid dalam Rekening Bank Lainnya

Akuntansi penanaman pada bank lain meliputi saat penanaman, saat


penerimaan atau perhitungan bunga dan saat pencairan.

Sebagai contoh, apabila Bank Omega-Jakarta membeli deposito berjangka


Bank ABC sebesar Rp. 200.000.000 suku bunga 24% setahun, jangka waktu 3
bulan. Selain itu, Bank Omega-Jakarta menempatkan sebagian dananya pada
Bank XYZ-Jakarta untuk call money sebesar Rp. 400.000.000 dengan suku bunga
sebesar 30% setahun, dana dapat ditarik seawktu-waktu. Bank Omega juga
menempatkan uangnya pada Bank RST-Jakarta dalam bentuk deposit on call
sebesar Rp. 450.000.000 suku bunga 26% setahun, jangka waktu 2 bulan.
Pembayaran kepada lembaga keuangan tersebut diatas dilakukan atas
pembayaran rekening giro Bank Omega-Jakarta pada Bank Indonesia.

Oleh Bank Omega-Jakarta dibukukan sebagai berikut :


Bank-bank Lain - Deposito Berjangka - Rekening Bank ABC – Jakarta

Rp. 200.000.000

Bank-bank Lain - Call Money – Rekening Bank XYZ Jakarta

Rp. 450.000.000

Bank-bank Lain – Deposito On Call – Rekening Bank RST-Jakarta

Rp. 450.000.000

Bank Indonesia

Rp. 1.050.000.000

Penerimaan bunga secara berkala pada akhir bulan pertama diterima oleh Bank-
Omega dan langsung dibukukan pada rekening Giro Bank Omega-Jakarta di
masing-masing bank tersebut.

Bank Lain – Giro – Rekening Bank ABC

Rp. 4.000.000

Bank Lain – Giro – Rekening Bank XYZ

Rp. 10.000.000

Bank Lain – Giro – Rekening Bank RST

Rp. 9.750.000

Pendapatan Bunga Penempatan –

Deposito Berjangka
Rp. 4.000.000

Pendapatan Bunga Penempatan –

Panggil Uang

Rp. 10.000.000

Pendapatan Bunga Penempatan –

Setoran Saat Panggilan

Rp. 9.750.000

B. Surat berharga

Salah satu bentuk penanaman uang yang dilakukan oleh suatu Bank penanaman
adalah dalam bentuk surat-surat berharga yaitu instrument-instrument yang ada
dalam pasar uang. Penanaman ini bersifat sementara dan untuk dijual kembali
setelah adanya keuntungan dari surat berharga tersebut.

Setandar akuntansi keuangan mengaturan akuntansi untuk surat-surat


berharga yang segera dapat dijual sebagai bentuk penyertaan sementara dalam
rangka pemanfaatan dana yang tidak dapat digunakan. Karena sifatnya sementara
ini, penyertaan ini harus memiliki sifat sebagai berikut :

1. Memiliki pasaran dan dapat diperjualbelikan dengan segera


2. Dimaksudkan untuk dijual dalam jangka waktu dekat bila terdapat
kebutuhan dana untuk kegiatan umum perusahaan

3. Tidak berhak untuk menguasai perusahaan lain

Penyertaan jangka panjang yang bertujuan untuk menguasai perusahaan lain,


sementara ini berbeda untuk pemanfaatan dana berlebih yang belum dapat
disalurkan ke sektor yang menguntungkan menjadi bank utama.

Jenis Surat Berharga

Jenis-jenis surat berharga yang dimiliki oleh suatu bank dalam jangka waktu
yang relatif pendek antara lain :

1. Surat yang berlaku di pasar uang

2. Wesel

3. Kewajiban

4. Saham

5. Sekuritas kredit atau setiap turunan dari surat berharga atau kepentingan
lain atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim digunakan
dalam pasar uang dan pasar modal.

Akuntansi Surat Berharga

Akuntansi untuk surat berharga meliputi pembelian, penjualan, penilaian,


dan segi-segi khusus seperti (disclosure) dan lainnya.

Akuntansi Pembelian Surat Berharga

Pembelian setiap jenis surat berharga yang dilakukan oleh suatu bank
harus dicatat sesuai dengan penjualan dan semua biaya yang terjadi dalam
transaksi pembelian tersebut, seperti komisi broker dan lainnya termasuk dan
tercatat dalam harga beli surat berharga. Karena terdapat berbagai jenis surat
berharga yang dimiliki oleh suatu bank, perlu penjelasan lebih lanjut mengenai
tata cara akuntansi pembeliannya.

kewajiban

Obligasi adalah suatu istilah yang digunakan dalam dunia keuangan yang
menyatakan suatu pernyataan dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi
beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya
kelak pada saat jatuh tempo pembayaran. Ketentuan lain dapat juga dicantumkan
dalam obligasi tersebut seperti misalnya identitas pemegang obligasi. Kewajiban
pada umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap diatas 10 tahun.

Dalam hal pembelian Surat Berharga berupa Obligasi yang antara tanggal
pembayaran bunga, maka pembayaran bunga tersebut bukan merupakan bagian
dari harga perolehan, tetapi dimasukkan dalam pos pendapatan bunga.
Perbedaan antara harga perolehan dengan nilai nominal obligasi diakui sebagai
beban yang diakui dan diamortisasi jangka waktu obligasi yang bersangkutan

E. Kredit yang di berikan oleh bank


Aktiva produktif yang sangat diandalkan oleh bank yang menghasilkan pendapatan besar
adalah debitur/kredit. Akuntansi untuk kredit ini harus dilakukan dengan cermat agar mampu
memberikan informasi yang efektif kepada manajemen

Jenis kredit yang diberikan oleh bank :

1. Kredit Investasi
2. Kredit Modal Kerja
3. Kredit Profesi
Jangka waktu kredit :

a.Kredit jangka pendek


b.Kredit jangka panjang
Akuntansi Kredit meliputi beberapa prosedur :

1. Persetujuan dan pemberian pagu kredit


2. Penarikan cek oleh nasabah/debitur
3. Pembebanan bunga padadebitur

4. Pelunasan pokok
5. Wanprestasi pembayaran
6. Penilaian debitur pada neraca

 Persetujuan Dan Pemberian Kredit


Saat persetujuan kredit dicatat :

K: Rek.Admin rupiah - kredit yang disetujui

Kasus: Bank Omega–Jakarta telah menyetujui pemberian kredit investasi kepada PT Pizzaria
sebesar Rp 250.000.000 untuk rencana expansi usaha dengan suku bunga sebesar Rp
1.500.000, biaya materai dan lainnya Rp 50.000, biaya notariat pada notary Andi sebesar Rp
5.000.000 dibebankan dan dibayar lansung oleh calon nasabah pada bank Omega-Jakarta.
Oleh Bank Jakarta komitmen ini dicata:

K: Rek. Administrasi-Kredit yang telah disetujui Rp 250.000.000

Sedangkan untuk perhitungan provisi kredit dicatat:

D: Giro – debitur
K: Pendapatan provisi kredit

Giro-Rekening PT Pizaria Rp 6.550.000

Pendapatan Provisi Kredit Rp 1.500.000


Persediaan Formulir Berharga Rp 50.000
Giro – Rekening Tn Andi Rp 5.000.000
Saat Penarikan Kredit Oleh Debitur
Setiap terjadi penarikan oleh debitur dibukukan dalam rekening efektif

D: Debitur
K: BI – Giro

Kasus : PT Pizzaria menarik selembar cek debitur yang telah disetujui sebesar Rp 35.000.000
kepada Pt MNA, kemudian cek disetorkan ke Bank Omega – Jakarta untuk keuntungan PT
MNA, nasabah Bank ABC – Jakarta melalui kliring. Oleh Bank Omega Jakata dibukukan:

Debitur-Rekening PT Pizzaria Rp 35.000.000

Bank Indonesia-Giro Rp 35.000.000


Dan dicatat pada rek. Administratif :
D: Rek. Adm.rupiah – kredit yg disetujui Rp 35.000.000

 Perhitungan Bunga Kredit


Besarnya bunga dihitung dari lamanya hari outstanding kredit .

Pengakuan pendapatan bunga dilakukan:

Accrual basis (saat jatuh tempo)


D: Debitur tunggakn bunga
K: Pendapatan bunga debitur
Cash basis (saat penerimaan): bila debitur merupakan non-performing loan:
D: Rek.Admin-tunggakan bunga debitur
Kasus: Sampai akhir bulan PT Pizzaria tidak melakukan mutasi lagi. Maka pencatan
bunganya sbb (bunga 28%/tahun) :

1. Accrual basis (saat jatuh tempo)


Debitur Tunggakan Bunga- Rekening PT Pizzaria Rp 816.667
Pendapatan Bunga Debitur Rp 816.667
2. Cash basis (saat penerimaan)
Rek.Admin-tunggakan bunga debitur Rp 816.667

 Pelunasan Bungan
3. Accrual basis
D: BI – Giro
K: Debitur tunggakan bunga
4. Cash basis
D: BI – Giro
K: Pendapatan bunga-debitur
Rekening administratif dicatat:
K: Rek.admin-debitur tunggakan bunga
Pelunasan pokok pinjaman. Pada saat pelunasan kredit dicatat:
D: Kas
K: Debitur - rek.debitur
Koletibilitas meliputi: Lancar(standar), kurang lancar (sub-standar), diragukan (doubtful),
macet (uncollectible).

 Wanprestasi Nasabah Debitur


Bila terjadi wanprestasi dalam pelunasan pokok, maka pencatatnya harus dipisah kan dari
debitur yang masih aktif

D: Debitur tunggakan pokok


K: Debitur – Rek. Debitur

Praktek kredit yang berjalan saat ini harus membeda-bedakan berdasarkan kolektibilitasnya.
Kolektibilitas terdiri dari :

Lancar : bila nasabah tidak pernah melakukan penunggakan (bayar tepat waktu).
Kurang lacar : nasabah telah menungggak pelunasan bunga atau pokok pinjaman (<dari 6
bulan)
Diragukan : nasabah telah menungggak pelunasan bunga atau pokok pinjaman >dari 6
bulan)
M acet : nasabah telah tidak mampu lagi melunasi kewajibannya baik bunga ataupun
pokok.
Tujuannya untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam mengambil keputusan

 Penilaian Debitur Pada Neraca


Penilaian debitur pada neraca dilakukan atas dasar kolektibilitas debitur yang
outstanding.
Penyisihan dibebankan ke ikhtisar laba-rugi dalam Rek.Biaya Penyisihan debitur
diragukan
D: Biaya debitur ragu
K: Penyisihan debitur diragukan

Kasus: Saldo debitur Bank Omega –Jakarta sebesar Rp 20.000.000.000 terdiri dari:

Kolektibilitas I Rp 18.000.000.000
Kolektibilitas II Rp 2.000.000.000

Penyisihan debitur ragu-ragu :


Kolektibilitas I = 1% (Rp 18.000.000.000*50%) = Rp 90.000.000
Kolektibilitas II = 5% (Rp 2.000.000.000*50%) = Rp 50.000.000

Besarnya penyisihan debitur :

Biaya Debitur ragu Rp 140.000.000

Penyisihan Debitur diragukan Rp 140.000.000


Dengan demikian rekening debitur disajikan dineraca :

Debitur (pokok) Rp 20.000.000.000

Penyisihan Debitur Ragu Rp 140.000.000

Bersih Rp 19.860.000.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penanaman dana bank yang harus dilakukan bertujuan untuk menciptakan bank
pendapatan melalui penciptaan aktiva yang menghasilkan. Salah satu bentuk
penanaman uang yang dilakukan oleh suatu bank penanaman adalah dalam
bentuk surat-surat berharga adalah instrumen-instrumen yang ada dalam pasar
uang. Penanaman ini bersifat sementara dan untuk dijual kembali setelah adanya
keuntungan dari surat berharga tersebut. Berkenaan dengan syarat minimum alat
likuid yang harus ada, semua bank diwajibkan untuk mempertahankan saldo giro
minimal di Bank Indonesia sebesar lima persen dari dana masyarakat yang
dimiliki. Pembelian setiap jenis surat berharga yang dilakukan oleh suatu bank
harus dicatat menurut harga beli yang disetujui dengan penjualan dan semua
biaya yang terjadi dalam transaksi pembelian tersebut,.
DAFTAR PUSTAKA

http://banking.blog.gunadarma.ac.id/2010/03/04/akuntansi-sumber-dana-2/

http://www.google.com/url?

%2Fattachments%2F992_AKUNTANSI
%2520PERBANKAN.pdf&ei=LX9WUfeqEMLIrQe5woDQBA&usg=AFQjCNFb50tvnbG
XgWlXnfD5rxoJYnyrwQ&bvm=bv.44442042,d.bmk

Anda mungkin juga menyukai