Anda di halaman 1dari 12

TUGAS AKUNTANSI SYARIAH

(Observasi Pada Lembaga Keuangan Syariah Bank Jateng Syariah Cabang Purwokerto)

Disusun oleh :

1. Nur Hasanah Ayu M (1402030006)


2. Vikry Dwi Hanggara (1402030020)
3. Vina Ratih Gustiani(1402030033)
4. Septiana Dwi Lestari (1402030037)
5. Efani Khomsiyatun (1402030046)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
NOVEMBER, 2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang ” Observasi pada Lembaga
Keuangan Syaraiah” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Saya juga
berterima kasih kepada Bapak Iwan Fakhrudin, SE, M.Si, AK, CA selaku dosen mata kuliah
Akuntansi Syariah yang telah memberikan tugas kepada saya.

Saya berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan
kita mengenai Lembaga Keuangan Syariah.

Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi perbaikan di masa depan. Semoga kita senantiasa mendapat ridho Allah SWT.
Amin.

Purwokerto, November 2016

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini perkembangan pasar keuangan syariah (financial market sharia) sedang
marak di dunia, khususnya di negara-negara yang mayoritas berpenduduk Muslim. Hal
ini ditandai dengan oleh negara-negara Islam. Kemajuan financial market sharia di
Indonesia, terutama dalam perbankan maupun asuransi syariah cukup signifikan, diikuti
pasar modal dan pegadaian syariah.
Pasar keuangan syariah lahir dengan konsep dan filosofi yang berbeda dengan
dengan pasar keuangan konvensional. Bank syariah lahir dengan konsep dan filosofi
interest free, yang melarang penerapan bunga dalam semua transaksi perbankan karena
termasuk kategori riba.
Lembaga keuangan konvensional dan lembaga keuangan syariah mempunyai
macam dan bentuk yang sama, yaitu lembaga keuangan bank syariah dan lembaga
keuangan bukan bank syariah. Perbedaan antara keduanya adalah dalam hal yang sangat
prinsipil dan substansial, yakni prinsip syariah yang menjadi landasan keuangan atau
perbankan syariah.
Perbedaan prinsip operasional dalam lembaga keuangan dan perbankan syariah
berdasarkan sistem bagi hasil, sedangkan pada lembaga keuangan dan perbankan non
syariah (konvensional) berdasarkan sistem bunga. Dengan kata lain, kedudukan bank
syariah dalam hubungannya dengan nasabah adalah sebagai mitra investor dan pedagang
atau pengusaha, sedangkan pada lembaga keuangan dan non bank syariah sebagai
kreditor dan debitor.
Pada makalah ini akan membahas produk, transaksi, skema transaksi, perhitungan
bagi hasil, pencatatan transaksi, dan penyususnan laporan keuangan yang dilakukan oleh
lembaga keuangan syariah, yaitu pada Bank Jateng Syariah.

B. Rumusan Masalah
1. Gambaran Bank Jateng Syariah
2. Produk apa saja yang dimiliki oleh Bank Jateng Syariah?
3. Transaksi pada Bank Jateng Syariah
4. Skema Pencatatan transaksi pada Bank Jateng Syariah
5. Perhitungan bagi hasil pada Bank Jateng Syariah
6. Pencatatan transaksi pada Bank Jateng Syariah
7. Penyusunan laporan keuangan pada Bank Jateng Syariah
8. Kendala-kendala dalam memperoleh data

BAB II
PEMBAHASAN

A. Gambaran Bank Jateng syariah


Identitas Bank Jateng di lambangkan dengan bentuk SINAR MATAHARI, yang
merupakan sumber kehidupan dan cahaya penuntun bagi Bank Jateng dalam menjalankan
roda bisnisnya dan menunjukkan kemajuan dalam setiap pola pikir dan pembaharuan
bagi lingkungan dalam mencapai prestasi dan melambangkan kesehatan serta
kesejahteraan bank, termasuk semua pihak yang terkait didalamnya ( karyawan,
stakeholder, konsumen). Pancarannya merupakan sumber energy yang tidak terbatas,
begitu luas hingga mengjangkau pelosok daerah. Kehadirannya setiap hari menunjukkan
komitment, integritas, kekuatan dan kebanggan yang abadi. Huruf yang digunakan adalah
jenis sans-serif modifikasi. Jenis huruf ini menunjukkan fleksibilitas, modernitas, tanpa
meninggalkan nilai-nilai warisan.

Arti & filosofi warna-warna yang digunakan adalah sebagai berikut :

KUNING
Warna yang melambangkan kehangatan, kecerdasan, dan perkembangan yang pesat Bank
JAteng, serta menyatukan unsur-unsur yang ada didalamnya.
BIRU
Adalah warna langit dan laut dan diasosiasikan dengan kedalaman, stabilitas dan
fleksibilitas bagi Bank Jateng dalam menjalankan bisnisnya. Selain itu biru
menyimbolkan nilai kesetiaan, kebijaksanaan dan kepercayaan diri.
MERAHMerupakan warna yang memperkuat kehangatan dan fleksibilitas, serta menjadi
landasan bagi Bank Jateng untuk perkembangan di masa yang akan datang.

Bank Jateng Syariah merupakan Unit Bisnis yang dibentuk oleh Bank Jateng
guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk dan jasa perbankan berbasis syariah.
Unit Usaha Syariah Bank Jateng resmi dibuka pada tanggal 26 April 2008, berkantor
pusat di Kota Semarang yaitu di Gedung Grinatha Lt. IV, Jl. Pemuda No. 142 Semarang.

Pada awal operasionalnya, Bank Jateng Syariah membuka Kantor Cabang Syariah
pertama di Surakarta dan mulai operasional pada tanggal 21 Mei 2008 di Jl. Slamet
Riyadi No. 236 Surakarta. Sampai dengan bulan Oktober 2016, Bank Jateng Syariah
telah mengoperasionalkan 4 (empat) Kantor Cabang Syariah, 9 (Sembilan) Kantor
Cabang Pembantu Syariah, 7 (tujuh) Kantor Kas Syariah, 145 Layanan Syariah (Office
Chanelling) yang tersebar diseluruh wilayah Jawa Tengah. Selain itu Nasabah-nasabah
Bank Jateng Syariah juga dapat melakukan transaksi tarik-setor rekening tabungan di
Seluruh Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu maupun Kantor Kas Bank Jateng di
Seluruh Wilayah Jawa Tengah. Disamping kemudahan akses layanan dimaksud, beragam
produk dan jasa keuangan perbankan dengan prinsip syariah juga dapat dinikmati oleh
nasabah, baik produk pembiayaan, pendanaan maupun jasa lainnya dengan fitur dan
layanan yang sangat bersaing.
B. Produk pada Bank Jateng Syariah
a. Tabungan, terdiri dari :
- Islamic Banking Bima (IB Bima)
Setoran awal Rp 50.000 biaya administrasi maksimal Rp 2.500 dan untuk setoran
Rp 2.500 itu dipotong dari bagi hasil. Saldo nasabah tidak terpotong dari
administrasi tetapi dari bagi hasil, misalkan bagi hasil lebih dari Rp. 2.500,
misalkan Rp. 5.000 maka yang dipotong tetap Rp. 2.500 sisanya masuk ke
rekening, bila kurang dari Rp 2.500 misalkan Rp. 5 maka yang terpotong tetap
Rp. 5, jadi saldo nasabah nya tidak terpotong di administrasi. Untuk Bima sendiri
keuntungannya ada undian umroh jadi setiap kelipatan saldo Rp. 1.000.000 ada
undian umroh nya, diundi setiap 6 bulan sekali untuk 6 orang pemenang.
- Islamic Banking Amanah (IB Amanah)
Tanpa ada biaya administrasi belum ada fasilitas undian umroh
- Islamic Banking Tabungan Haji (IB Tabungan Haji)
Tabungan ini khusus untuk haji yang setoran awal Rp 500.000,untuk saldo
endapannya Rp 100.000 dan khusus tabungan haji ada porsi haji yang bisa
langsung didaftarkan ke KEMENAG dengan biaya Rp 25.100.000 dengan sistem
siskohat yang nantinya akan mendapatkan nomor porsi atau daftar tunggu dari
Kementrian Agama, IR lebih rendah daripada Amanah karena rekeningnya setelah
didaftarkan ke KEMENAG langsung didebetkan Rp 25.100.000 menjadi saldo
mengendap. Selain itu tabungan haji saldonya tidak boleh diambil.
b. Pembiayaan
- IB Rahan emas seperti pegadian nantinya ada biaya sewa per hari setiap 1gram
Rp 13.
- IB Griya seperti pembelian rumah, dengan jangka waktunya 15 tahun dan jangka
renovasi 7 tahun.
- IB Multi Guna untuk keperluan konsumtif seperti pembelian mobil, jangka waktu
5 tahun.
- IB Modal Kerja utnuk keperluan produktif seperti pembelian alat-alat usaha sperti
alat berat (kontraktor).
- IB Investasi
c. Dana
- IB Deposito, yang terdiri dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dna 12 bulan.
- IB Giro
C. Transaksi pada Bank Jateng Syariah
A. Transaksi
- IB Bima , menggunakan akad mudharabah atau bagi hasil, perhitungan bagi hasil
langsung dari divisi syariah.
- IB Amanah, menggunakan akad wadiah atau bonus besarnya bonus setiap bulan
berbeda-beda tergantung keuntungan bank.
- IB tabungan haji, menggunakan akad wadiah atau bonus dimana besarnya bonus
tergantung keuntungan bank. Pendapatan tabungan nasabah di kali presentasi
bonus dari bank. Jadi setiap nasabah akan mendapatkan bonus berbeda-beda
B. Pembiayaan
- IB Rahan emas , seperti penitipan
- IB Griya,
- IB Multi Guna
- IB Modal kerja
- IB Investasi
Semua produk pembiayaan mempunyai akad yang berbeda beda
Dana
Untuk IB giro dan IB deposit

D. Skema Transaksi pada Bank Jateng Syariah


Terdiri setoran, penarikan, dan kliring
- Setoran
Mengisi slip-teller-teller memproses- harus ornagnya langsung tidak boleh diwakilkan
oleh orang lain

mengisi diserahkan ke
Nasabah Slip Setoran

Teller

memproses

Teller Data/Komputer

- Tarikan
Mengisi slip- teller-teller memproses- ttd harus sama 2 disertai KTP mengisi form
mengisi memberikan
Nasabah Slip Penarikan Slip Penarikan dan KTP
ke

Buku Tabungan mencetak Data/Komputer memproses


Teller

Teller memberikan diberikan ke


Uang Nasabah

- Kliring (dari bank jateng ke BRI dan slip khusus


Teller- BO (Back office)
E. Perhitungan bagi hasil pada Bank Jateng Syariah
a. Tabungan
- IB Bima, dengan menggunakan perhitungan bagi hasil yang di tentukan langsung
oleh divisi syariah. Keuntungan bank langsung di share ke nasabah. Presentasi
keuntungan pada akad awal.
- IB Amanah, perhitungan bagi hasil dengan bonus dimana bonus setiap bulan
berbeda-beda tergantung keuntungan Bank. Bonus tidak di akadkan.
- IB Tabungan Haji, bonus dimana besarnya bonus tergantung keuntungan bank.
Pendapatan tabungan nasabah di kali presentasi bonus dari bank. Jadi setiap
nasabah akan mendapatkan bonus berbeda-beda
b. Pembiayaan
- IB Rahan emas yaitu dikenai biaya sewa
- IB Griya, IB Multi guna, IB Modal Kerja, dan IB Investasi, perhitungan bagi hasil
dengan margin yang di tentukan oleh divisi syariah oleh kantor pusat. Rate margin
menggunakan patokan standar BI. Dimana margin tersebut dari angsuran pertama
hingga terakhir mempunyai margin yang sama.

c. Dana
Terdiri dari IB deposito dan IB giro yaitu dengan menggunakan Nisbah, dimana
nisbah menggunakan kesepakatan anatara nasabah dan bank . sudah ada rate yaitu 5%
tergantung index LPS karena index LPS naik turun, special nisbah untuk tabungsn
tertentu misalnya Rp 1.000.000.000 dengan nisbah yang bisa di negoisasi dengan
manajer

F. Pencatatan transaksi pada Bank Jateng Syariah


Pencatatan ransaksi sudah tersistem menggunakan komputer, bagian kauntansi
untuk verivikais kelengkapan nasabah.
G. Penyusunan laporan keuangan pada Bank Jateng Syariah
H. Kendala-kendala dalam memperoleh data
- Data yang diberikan terbatas.
- Semua data yang di berikan atas izin manajemen terlebih dahulu.
- Pegawai yang memberikan informasi yang kami butuhkan bukan dari akuntansi
ataupun ekonomi.
- Waktu untuk melakukan observasi sangat sempit karena bank tersebut hanya bisa
setelah jam kerja sedangkan waktu luang yang kami punya sedikit.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Produk bank Jateng syariah terdiri dari Tabungan yaitu IB Bima, IB Amanah, IB
Tabungan Haji. Pembiayaan yaitu IB Rahan emas, IB Griya, IB Multi guna, IB Modal
Kerja, dna IB Investasi. Dana yaitu IB Deposito dan IB Giro. Transaksi menggunakan
akad Mudharobah dan Wadiah. Skema transaksi seperti pada bank kovensional lainnya.
Perhitungan bagi hasil yang dilakukan oleh Bank syariah dengan bagi hasil dan bonus
untuk produk tabungan. Selain itu, tergantung akad dan kesepakatan dengan antara
nasabah dan bank. Untuk pembiayaan mengguanak margin dan untuk produk dana
menggunakan nisbah. Pencatatan transaksi sudah langsung tersistem menggunakan
komputer. Sedangkan untuk penyusunan lapora keuangan perusahaan menggunakan
lapuran keuangan bulanan dna triwulan. Kendala –kendala yang di hadapai selama
melakukan observasi yaitu Data yang diberikan terbatas, Semua data yang di berikan atas
izin manajemen terlebih dahulu, Pegawai yang memberikan informasi yang kami
butuhkan bukan dari akuntansi ataupun ekonomi melainkan selain ekonomi sehingga jika
kita menanyaka terkait akuntansi ada yang kurang paham, dan Waktu untuk melakukan
observasi sangat sempit karena bank tersebut hanya bisa setelah jam kerja sedangkan dari
kami sendiri terkadang ada kuliah.

Anda mungkin juga menyukai