Akuisisi MFS termasuk UUNET Technologies, Inc, yang telah diakuisisi oleh MFS
lama sebelum merger dengan WorldCom. Pada Februari 1998, WorldCom
melakukan pembelian online CompuServe yang merupaka pelopor dari perusahaan
induk Blok H & R nya. WorldCom kemudian mempertahankan Compuserve. Divisi
Layanan Jaringan, menjual layanan online untuk America Online dan menerima
pembagian jaringan AOL & ANS. Pada tanggal 10 November 1997, WorldCom dan
MCI Communications mengumumkan merger senilai $37 milyar untuk membentuk
MCI WorldCom, sehingga hal ini menjadi merger terbesar dalam sejarah Amerika
Serikat.
Pada tanggal 15 September 1998 perusahaan baru MCI WorldCom mulai dibuka
untuk bisnis. Pada 5 Oktober 1999 Sprint Corporation dan MCI WorldCom
mengumumkan perjanjian merger antara dua perusahaan sebesar $ 129 milyar.
Namun pada tanggal 13 Juli 2000 dewan direksi dari kedua pihak perusahaan
bertindak untuk mengakhiri merger. Hal ini karena mendapat larang dari
pemerintah Amerika Serikat, sebab perjanjian kerjasama dua perusahaan
telekomunikasi besar tersebut dianggap merupakan bagian praktik monopoli. Kini
MCI WorldCom menamai dirinya dengan WorldCom tanpa Sprint Corp yang menjadi
bagian dari perusahaan. Perusahaan dengan kode saham Wcom di bursa Nasdaq ini
telah memiliki sekitar hamper 80.000 pegawai yang tersebar diseluruh dunia dan
sebanyak 8.300 diantaranya adalah pegawai yang tinggal di Eropa, Timur Tengah
dan Afrika.
Skandal WorldCom
Pada awal tahun 2000 perusahaan komunikasi tersebut sudah mulai mengalami
kemerosotan yang disebabkan oleh pendapatan mengalami penurunan dan utang
semakin banyak.Nilai saham juga terus mengalami penurunan. Melihat kondisi
tersebut Bernard Ebbers sebagai CEO, Scott Sullivan sebagai CFO dan David Myers
sebagai auditor senior memutuskan mengambil langkah keluar dengan cara
mengubah laporan keuangan. Ada dua cara yang mereka tempuh. Yang
pertama, mereka membukukan ‘line cost‘ sebagai pemasukan, padahal pada
kenyataannya merupakan pengeluaran. Dan yang kedua, mereka meningkatkan
pendapatan dengan entri akun palsu yang ditulis sebagai “akun
pendapatan perusahaan yang tidak teralokasi”. Dan dilaporkan sekitar $
3,005 milyar telah salah diklasifiksi pada tahun 2001, sementara sisanya sekitar $
797 juta pada triwulan pertama tahun 2002.berdasarkan data WorldCom $14,7
milyar pad tahun 2001 disajikan sebagai biaya.Dengan memindahkan akun beban
kepada akun modal, WorldCom mampu menaikkan pendapatan atau laba.
WorldCom mampu menaikan laba karena akun beban dicatat lebih rendah,
sedangkan akun aset dicatat lebih tinggi karena beban kapitalisasi disajikan sebagai
beban investasi.
Staf akuntan Worldcom telah diwawancara sebelum tanggal 25 Juni. Pada Maret
2002 SEC meminta data dari perusahaan berupa item-item yang berhubungan
dengan Laporan Keuangan. Termasuk didalamnya :
1. Komisi penjualan dan tagihan-tagihan yang bermasalah
2. Sanksi administrsi terhadap pendapatan yang berhubungn dengan pelanggan
dalam skala besar
3. Kebijakan akuntansi untuk merger
4. Pinjaman kepada CEO
5. Integrasi sistem komputer Worldcom dengan MCI
6. Analisis ekspektasi pendapatan saham WC
Oleh karena itu selama tahun 2001, Ebbers membujuk para dewan direksi
WorldCom untuk memberinya kredit korporasi dan jaminan lebih dari AS $ 400 juta
untuk menutupi kewajiban margin tersebut. Permohonan ini dikabulkan karena
para dewan direksi berharap bahwa pinjaman yang diminta CEP Ebbers tersebut
akan mencegah Ebbers untuk menjual sejumlah besar saham WorldCom pada
akhirnya akibat tekanan di harga pasar saham yang kian anjlok. Namun, akhirnya
strategi ini gagal dan Ebbers digulingkan sebagai CEO pada bulan April 2002 dan
digantikan oleh John Sidgmore, mantan CEO UUNET Technologies, Inc.
Skandal akuntansi didalam tubuh perusahaan ini sendiri dimulai sejak pertengahan
tahun 1999 dan terus berlanjut hingga Mei 2002. Dibawah Bernard Ebbers (CEO),
Scott Sullivan (CFO), David Myers (Pengawas) dan Buford "Buddy" Yates (Direktur
Jenderal Akuntansi) memanipulasi laporan akuntansi perusahaan, membuat laporan
akuntansi palsu untuk menutupi pendapatan WorldCom yang hakikatnya
mengalami penurunan dengan membuat gambar pertumbuhan keuangan dan
profitabilitas palsu untuk menopang harga saham WorldCom di pasar saham.
Penipuan itu dilakukan terutama dalam dua cara :
1. Underreporting 'line cost` (biaya interkoneksi dengan perusahaan
telekomunikasi lainnya) dengan memanfaatkan biaya-biaya pada neraca daripada
fakta pengeluaran mereka.
2. Menggelembungkan pendapatan dengan memasukkan catatan akuntansi
palsu dari "alokasi dana perusahaan yang belum diisi".
Pada tahun 2002, sebuah tim audit internal WorldCom bekerja secara rahasia,
menyelidiki dan menggali kemana alokasi dana perusahaan yang hilang sebesar $
3,8 milyar. Hingga pada akhirnya, mereka menemukan jawabannya bahwa dana
perusahaan tersebut telah diselewengkan oleh CEO dan rekan-rekan kerjanya
untuk memperkaya diri mereka sendiri diluar standar pendapatan seharusnya.
Segera kemudian komite audit perusahaan dan dewan direksi diberitahu oleh para
audit mengenai masalah penipuan akuntansi ini. Tidak lama kemudian, mereka
segera memanggil dan memecat CFO Scott Sullivan, dan David Myers segera
mengundurkan diri. Kemudian pada tahun 2001, Arthur Andersen dan US Securities
and Exchange Commission (SEC) meluncurkan sebuah investigasi masalah ini pada
tanggal 26 Juni 2002. Sehingga pada akhir tahun 2003, diperkirakan bahwa total
aset perusahaan ini ternyata telah diselewengkan oleh CEO mereka sekitar $ 11
miliar.
Akibat masalah besar yang diakibatkannya, pada 15 Maret 2005 Bernard Ebbers
dinyatakan bersalah dari semua tuduhan, karena telah terbukti melakukan
kecurangan, konspirasi dan pengajuan dokumen palsu dengan regulator-semua
terkait dengan skandal akuntansi AS $ 11 miliar di perusahaan telekomunikasi yang
dia dirikan. Dia dijatuhi hukuman 25 tahun penjara.Pejabat WorldCom lainnya
seperti mantan CFO Scott Sullivan dituntut dengan hukuman pidana dalam
kaitannya pada tanggal 2 Maret 2004 untuk tuduhan penipuan sekuritas, konspirasi
dan mengajukan laporan palsu. Sedangkan mantan pengawas keuangan David
Myers juga telah mengaku bersalah atas penipuan sekuritas, konspirasi untuk
melakukan penipuan sekuritas, dan mengajukan laporan palsu pada tanggal 27
September, 2002. Mantan direktur akuntansi Buford Yates juga telah mengaku
bersalah atas konspirasi dan tuduhan penipuan pada 7 Oktober , 2002). Mantan-
mantan manajer akuntansi Betty Vinson dan Troy Normand juga mengaku bersalah
atas konspirasi dan penipuan sekuritas pada tanggal 10 Oktober 2002.
Pada 13 Juli 2005 Bernard Ebbers menerima hukuman yang akan membuat dia
dipenjara selama 25 tahun. Pada saat vonis dijatuhkan, Ebbers telah berusia 63
tahun.Pada tanggal 26 September 2006, Ebbers menyerahkan diri ke Biro Penjara
Federal penjara di Oakdale, Louisiana, Federal Lembaga Pemasyarakatan Oakdale
untuk mulai menjalani hukuman.
C. Athur Endersen
Sebagai Auditor Eksternal Independen merupakan pihak yang seharusnya
menjungjung tinggi independensi, dan profesionalisme, telah melakukan
pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari tanggungjawab terhadap profesi
maupun masyarakat dengan tidak melaporkan temuan audit yang dimanipulasi oleh
WorldCom. Arthur Andersen sebagai Auditor Eksternal Worldcom. Dia menyetujui
tindakan manipulasi karena :
Dengan manipulasi data seperti ini, WorldCom bisa melaporkan laba bersih US$ 1,4
miliar pada kuartal I/2001 dan US$ 172 juta pada kuartal I/2002. Padahal, kalau
manajemen WorldCom melaporkan apa adanya, selama lima kuartal rapornya akan
merah. Inilah informasi yang menyesatkan para investor dan kreditor.
D. Scott D. Sullivan
Sebagai CFO WorldCom, dengan sengaja telah memasukkan US$ 3,85 miliar (dari
total biaya sewa jaringan yang pada 2001 saja mencapai US$ 8,12 miliar) ke pos
yang tak seharusnya.
E. Dewan Direksi
Menyetujui pemberian pinjaman dana lebih dari $408 juta kepada Ketua dan
Mencegah manipulasi yang dilakukan manajemen.
1. Money : Adanya iming-iming uang dan bonus yang besar bagi para akuntan
jika mereka mau bekerja sama dengan pihak manajemen untuk memanipulasi
laporan keuangan.
2. Pressure : Adanya tekanan dari atasan untuk memanipulasi laporan
kaunagan. Yangmana jika tidak dituruti akan mengakibatkan para akuntan dipecat.
3. Culture : Budaya perusahaan, yang menghalalkan segala cara untuk dapat
memperoleh penghasilan, agar perusahaan tetap terlihat baik dimata publik dan
harga saham perusahaan tidak turun drastis.
4. Internal Controll : Lemahnya pengendalian internal perusahaan, sehingga
tindakan manipulasi dan kecurangan dapat terjadi dalam perusahaan.
5. Chance : Adanya kesempatan untuk memanipulasi LK worldcom, dimana
dalam hal ini semua pihak dari manajemen puncak hingga staf akuntansi dapat
diajak bekerja sama untuk memanipulasi LK perusahaan.
6. Etika : Kurangnya etika profesi akuntansi, para akuntan yang bekerja di
worldcom tidak berpegang teguh pada etika profesi akuntansi ataupun GAAP,
sehingga mereka bersedia untuk melakukan tindakan yang melanggar kegiatan
kode etik profesi akuntansi.
G. Mr. Cooper
Ketua komite audit mempertanyakan mengenai beban operasi sebagai biaya modal.
Bukan hanya biaya akan tetapi pengakuan belanja modal digunakan untuk
meningkatkan laba.
H. Mr Buford "Buddy" Yates Memasuki pengakuan bersalah untuk penipuan
sekuritas dan konspirasi dan setuju untuk bekerja sama dalam pemalsuan laporan
keuangan WorldCom.
I. David F. Myers
Memasuki pengakuan bersalah dengan tiga tuduhan kejahatan penipuan di
September 26, 2002.
J. Wistle Blower
Whistle Blower berani maju untuk memberitahukan tentang kegiatan yang terjadi
pada skandal worldom tersebut, yaitu Whistle Blower membocorkan kejahatan
pihak internal perusahaan.
K. Manajemen WorldCom
Manajemen WorldCom dalam skandal WorldCom berperan dalam
menggelembungkan angka pada periode berjalan dengan cara:
1. Biaya jaringan yang telah dibayarkan pihak worldcom kepada pihak ketiga
dipertanggungjawabkan dengan tidak benar. Dimana biaya jaringan yang
seharusnya dibebankan dalam laporan laba rugi, oleh perusahaan dibebankan ke
rekening modal. Hal ini mengakibatkan laba periode berjalan menjadi lebih besar
dari laba yang sebenarnya didapat oleh perusahaan. Dengan cara ini worldcom
mampu meningkatkan keuntungannya hingga $ 3.85 M
2. Dana cadangan untuk beberapa biaya operasional dinaikkan oleh
perusahaan. Dana cadangan yang sudah terbentuk, nantinya akan dikurangi secara
tidak benar oleh perusahaan untuk memanipulasi jumlah keuntungan yang
diperoleh perusahaan pada periode berjalan. Dengan praktik ini, Worldcom berhasil
memanipulasi keuntungannya sebesar $ 2 M.
Kode Etik yang Dilanggar
Dalam kasus WorldCom, Arhur Andersen selaku Auditor eksternal tidak
menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur, karena tidak melaporkan laporan
temuan audit yang telah dimanipulasi oleh perusahaan WorldCom.
Adanya hubungan Arthur Andersen dengan Scott D. Sullivan dan Myers yang
merupakan pekerja KAP Arthur Andersen sebelum bergabung dengan WorldCom.
Rekayasa laporan keuangan milyaran dollar AS dapat terealisasi karena
dibantu oleh pihak eksternal Arthur Andersen dan Staff akuntansi perusahaan
WorldCom.
Beberapa SPE digunakan untuk menghasilkan keuntungan palsu,
menyembunyikan kerugian, dan mengurangi biaya pada laporan keuangan.
CEO WorldCom menggunakan uang perusahaan untuk kepentingan
pribadinya.