BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Disepanjang tahun 2002 telah terjadi penurunan indeks-indeks harga saham gabungan (IHSG) di
berbagai bursa dunia, sehingga terlihat bagaikan sebuah orkestra, hampir semua sama-sama
turun.Hal ini dikarenakan para pemerhati pasar melihat adanya ketidakberesan pada salah satu
perusahaan terpercaya di Amerika Serikat, yaitu adanya skandal laporan keuangan WorldCom.
Kejadian tersebut menyebabkan runtuhnya kepercayaan para investor di pasar saham Amerika
Serikat, sehingga menyebabkan menurunnya harga-harga saham ke angka terendah pada pasar saham
dunia khususnya di Amerika Serikat dalam lima tahun terakhir. Ironisnya, kejadian tersebut seperti
melahirkan efek beruntun (domino), yaitu berupa rentetan kejatuhan IHSG di berbagai bursa
dunia.Kejatuhan tersebut membuat gerah para investor, yang kemudian mempermalukan
pemerintahan Presiden Amerika Serikat George W Bush.Sehingga, Kongres Amerika Serikat juga
bereaksi dengan menuntut keras perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat yang melakukan skandal
untuk segera membersihkan diri, atau dihukum secara tegas.
Salah satu perusahaan yang diharuskan membersihkan diri adalah WorldCom.WorldCom sendiri
merupakan perusahaan nomor dua di Amerika Serikat dalam bidang telekomunikasi,WorldCom
terlibat rekayasa keuangan milyaran dollar.Presiden Bush menilainya sebagai sebuah perbuatan yang
sangat keterlaluan, sehingga berjanji untuk mengusut tuntas skandal yang mengguncang korporasi
Amerika ini.
Pantas saja dapat dikatakan demikian, karena dalam laporan pembukuannya, WorldCom
mengumumkan keuntungan sebesar $ 3,8 milyar AS antara periode Januari 2001 - Maret 2002.
Ternyata hal tersebut murni rekayasa akuntansi keuangan.Hal ini kemudian telah menjadi rekayasa
terbesar sepanjang sejarah.Karena WorldCom menggelembungkan laba $ 3,8 milyar AS.
Dalam rangka menyelamatkan perusahaan, WorldCom memberhentikan 17.000 karyawannya karena
dianggap menjadi beban, serta memecat Chief Financial Officer (CFO), Scott D. Sullivan yang
dengan sengaja telah memasukkan US$ 3,85 miliar (dari total biaya sewa jaringan yang pada 2001
saja mencapai US$ 8,12 miliar) ke pos yang tak seharusnya.. Penipuan itu telah menenggelamkan
kepercayaan investor terhadap | Kasus Penyimpangan Akuntansi WorldCom 2
perusahaan di Amerika Serikat.Sehingga Kurs dollar AS menjadi ambruk.Skandal WorldCom ini
juga menyeret auditor ternama internasional, Arthur Andersen, karena telah menutupi dan tidak
melaporkan laporan keuangan palsu WorldCom.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa saja penyimpangan yang dilakukan oleh perusahaan WorldCom sehingga harga saham
WorldCom menjadi turun drastis?
1) Mengetahui apa saja penyimpangan yang dilakukan oleh perusahaan WorldCom sehingga harga
saham WorldCom turun drastic.
2) Mengetahui siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam pemalsuan laporan keuangan WorldCom.
2. Sanksi administrsi terhadap pendapatan yang berhubungn dengan pelanggan dalam skala besar
Pada tanggal 1 Juli 2002 worldcom mengumumkan bahwa akun cadangan di Worldcom juga
diinvestigasi atau diperiksa.Perusahaan membuat akun ini untuk mengantisipasi kejadian-kejadian
luar biasa yang tidak dapat diprediksi. Seperti utang pajak tahun depan. Seharusnyaakun ini tidak
boleh dimanipulasi untuk memperoleh pendapatan. Pada 8 Agustus, Worldcom mengakui bahwa
mereka telah menggunakan akun cadangan secara tidak benar. Dakwaan yang dilaporkan pada
tanggal 28 agustus adalah bahwa akun cadangan dikurangi untuk menutupi biaya jaringan yang telah
dikapitalisasi.
2.2.2 Skandal CEO Bernard Ebbers
CEO Bernard Ebbers menjadi sangat kaya dari kenaikan harga sahamnya di saham WorldCom
umum. Namun, pada tahun 2000, industri telekomunikasi memasuki masa krisis yang menyebabkan
WorldCom mengalami kemunduran serius, menyebabkan pemerintah AS melalui Departemen
Kehakiman memaksa | Kasus Penyimpangan Akuntansi WorldCom 6
perusahaan ini untuk membatalkan rencana merger dengan Sprint pada pertengahan 2000. Pada saat
itu, saham WorldCom menurun dan Ebbers berada di bawah tekanan tinggi dari bank untuk menutupi
kewajiban kekurangan margin pada saham WorldCom-nya yang digunakan untuk membiayai jenis
usaha yang lainnya, seperti kayu, kapal pesiar.
Oleh karena itu selama tahun 2001, Ebbers membujuk para dewan direksi WorldCom untuk
memberinya kredit korporasi dan jaminan lebih dari AS $ 400 juta untuk menutupi kewajiban margin
tersebut. Permohonan ini dikabulkan karena para dewan direksi berharap bahwa pinjaman yang
diminta CEP Ebbers tersebut akan mencegah Ebbers untuk menjual sejumlah besar saham
WorldCom pada akhirnya akibat tekanan di harga pasar saham yang kian anjlok. Namun, akhirnya
strategi ini gagal dan Ebbers digulingkan sebagai CEO pada bulan April 2002 dan digantikan oleh
John Sidgmore, mantan CEO UUNET Technologies, Inc.
Skandal akuntansi di dalam tubuh perusahaan ini sendiri dimulai sejak pertengahan tahun 1999 dan
terus berlanjut hingga Mei 2002. Di bawah Bernard Ebbers (CEO), Scott Sullivan (CFO), David
Myers (Pengawas) dan Buford "Buddy" Yates (Direktur Jenderal Akuntansi) memanipulasi laporan
akuntansi perusahaan, membuat laporan akuntansi palsu untuk menutupi pendapatan WorldCom
yang hakikatnya mengalami penurunan dengan membuat gambar pertumbuhan keuangan dan
profitabilitas palsu untuk menopang harga saham WorldCom di pasar saham. Penipuan itu dilakukan
terutama dalam dua cara :
1. Underreporting 'line cost` (biaya interkoneksi dengan perusahaan telekomunikasi lainnya) dengan
memanfaatkan biaya-biaya pada neraca daripada fakta pengeluaran mereka.
2. Menggelembungkan pendapatan dengan memasukkan catatan akuntansi palsu dari "alokasi dana
perusahaan yang belum diisi".
Pada tahun 2002, sebuah tim audit internal WorldCom bekerja secara rahasia, menyelidiki dan
menggali kemana alokasi dana perusahaan yang hilang sebesar $ 3,8 milyar. Hingga pada akhirnya,
mereka menemukan jawabannya bawa dana perusahaan tersebut telah diselewengkan oleh CEO dan
rekan-rekan kerjanya untuk memperkaya diri mereka sendiri diluar standar pendapatan seharusnya.
Segera kemudian komite audit perusahaan dan dewan direksi | Kasus Penyimpangan Akuntansi
WorldCom 7
diberitahu oleh para audit mengenai masalah penipuan akuntansi ini. Tidak lama kemudian, mereka
segera memanggil dan memecat CFO Scott Sullivan, dan David Myers segera mengundurkan
diri.Kemudian pada tahun 2001, Arthur Andersen dan US Securities and Exchange Commission
(SEC) meluncurkan sebuah investigasi masalah ini pada tanggal 26 Juni 2002. Sehingga pada akhir
tahun 2003, diperkirakan bahwa total aset perusahaan ini ternyata telah diselewengkan oleh CEO
mereka sekitar $ 11 miliar.
Akibat masalah besar yang diakibatkannya, pada 15 Maret 2005 Bernard Ebbers dinyatakan bersalah
dari semua tuduhan, karena telah terbukti melakukan kecurangan, konspirasi dan pengajuan dokumen
palsu dengan regulator-semua terkait dengan skandal akuntansi AS $ 11 miliar di perusahaan
telekomunikasi yang dia dirikan. Dia dijatuhi hukuman 25 tahun penjara.Pejabat WorldCom lainnya
seperti mantan CFO Scott Sullivan dituntut dengan hukuman pidana dalam kaitannya pada tanggal 2
Maret 2004 untuk tuduhan penipuan sekuritas, konspirasi dan mengajukan laporan palsu.Sedangkan
mantan pengawas keuangan David Myers juga telah mengaku bersalah atas penipuan sekuritas,
konspirasi untuk melakukan penipuan sekuritas, dan mengajukan laporan palsu pada tanggal 27
September, 2002. Mantan direktur akuntansi Buford Yates juga telah mengaku bersalah atas
konspirasi dan tuduhan penipuan pada 7 Oktober , 2002). Mantan-mantan manajer akuntansi Betty
Vinson dan Troy Normand juga mengaku bersalah atas konspirasi dan penipuan sekuritas pada
tanggal 10 Oktober 2002.
Pada 13 Juli 2005 Bernard Ebbers menerima hukuman yang akan membuat dia dipenjara selama 25
tahun. Pada saat vonis dijatuhkan, Ebbers telah berusia 63 tahun.Pada tanggal 26 September 2006,
Ebbers menyerahkan diri ke Biro Penjara Federal penjara di Oakdale, Louisiana, Federal Lembaga
Pemasyarakatan Oakdale untuk mulai menjalani hukuman.
2.3 Pihak-pihak yang Terkait
1) Bernard Ebbers.
Sebagai CEO WorldCom, Bernard Ebbers meminjam uang kepada perusahaannya untuk membeli
saham WorldCom. Namun, kenyataannya uang perusahaan tersebut | Kasus Penyimpangan Akuntansi
WorldCom 8
digunkan untuk kepentingannya sendiri bukan untuk membeli kembali saham WorldCom]
2) Cynthia Cooper
Salah satu auditor internal WorldCom danmenjabat sebagai vice presiden yang mengetahui adanya
sesuatu yang tidak beres dengan laporan keuangan WorldCom
3) Arthur Endersen
Sebagai Auditor Eksternal Independen merupakan pihak yang seharusnya menjungjung tinggi
independensi, dan profesionalisme, telah melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari
tanggungjawab terhadap profesi maupun masyarakat dengan tidak melaporkan temuan audit yang
dimanipulasi oleh WorldCom.
Arthur Andersen sebagai Auditor Eksternal Worldcom. Dia menyetujui tindakan manipulasi karena :
Tidak adanya integritas dalam praktik audit Arthur Andersen, sehingga kecurangan yang
dilakukan tidak diungkapkan dalam opini auditor.
Adanya hubungan antara Arthur Andersen dengan Sullivan dan Myers yang merupakan pekerja di
KAP Arthur Andrsen sebelum bergabung dengan WorldCom.
Arthur Andersen menyulap biaya sewa yang seharusnya merupakan biaya operasional rutin yang
akan mengurangi pendapatan pada tahun yang sama menjadi biaya investasi, sehingga bisa disebar
untuk jangka 10 tahun. Biaya yang disulap oleh WorldCom per kuartalnya sebesar US$ 500-800 juta.
Dengan manipulasi data seperti ini, WorldCom bisa melaporkan laba bersih US$ 1,4 miliar pada
kuartal I/2001 dan US$ 172 juta pada kuartal I/2002. Padahal, kalau manajemen WorldCom
melaporkan apa adanya, selama lima kuartal rapornya akan merah. Inilah informasi yang
menyesatkan para investor dan kreditor.
4) Scott D. Sullivan
Sebagai CFO WorldCom, dengan sengaja telah memasukkan US$ 3,85 miliar (dari total biaya sewa
jaringan yang pada 2001 saja mencapai US$ 8,12 miliar) ke pos yang tak seharusnya.
5) Dewan Direksi
Menyetujui pemberian pinjaman dana lebih dari $408 juta kepada Ketua dan Mencegah manipulasi
yang dilakukan manajemen
Money :
Adanya iming-iming uang dan bonus yang besar bagi para akuntan jika mereka mau bekerja sama
dengan pihak manajemen untuk memanipulasi laporan keuangan.
Pressure :
Adanya tekanan dari atasan untuk memanipulasi laporan kaunagan. Yangmana jika tidak dituruti
akan mengakibatkan para akuntan dipecat.
Culture :
Budaya perusahaan, yang menghalalkan segala cara untuk dapat memperoleh penghasilan, agar
perusahaan tetap terlihat baik dimata publik dan harga saham perusahaan tidak turun drastis.
Internal Controll :
Lemahnya pengendalian internal perusahaan, sehingga tindakan manipulasi dan kecurangan dapat
terjadi dalam perusahaan.
Chance :
Adanya kesempatan untuk memanipulasi LK worldcom, dimana dalam hal ini semua pihak dari
manajemen puncak hingga staf akuntansi dapat diajak bekerja sama untuk memanipulasi LK
perusahaan.
Etika :
Kurangnya etika profesi akuntansi, para akuntan yang bekerja di worldcom tidak berpegang teguh
pada etika profesi akuntansi ataupun GAAP, sehingga mereka bersedia untuk melakukan tindakan
yang melanggar kegiatan kode etik profesi akuntansi.
7) Mr Cooper
Ketua komite audit mempertanyakan mengenai beban operasi sebagai biaya modal. Bukan hanya
biaya akan tetapi pengakuan belanja modal digunakan untuk meningkatkan laba.
Memasuki pengakuan bersalah untuk penipuan sekuritas dan konspirasi dan setuju untuk bekerja
sama dalam pemalsuan laporan keuangan WorldCom | Kasus Penyimpangan Akuntansi WorldCom 10
9) David F. Myers
Memasuki pengakuan bersalah dengan tiga tuduhan kejahatan penipuan di September 26, 2002
Whistle Blower berani maju untuk memberitahukan tentang kegiatan yang terjadi pada skandal
worldom tersebut, yaitu Whistle Blower membocorkan kejahatan pihak internal perusahaan.
Manajemen WorldCom dalam skandal WorldCom berperan dalam menggelembungkan angka pada
periode berjalan dengan cara:
Biaya jaringan yang telah dibayarkan pihak worldcom kepada pihak ketiga
dipertanggungjawabkan dengan tidak benar. Dimana biaya jaringan yang seharusnya dibebankan
dalam laporan laba rugi, oleh perusahaan dibebankan ke rekening modal. Hal ini mengakibatkan laba
periode berjalan menjadi lebih besar dari laba yang sebenarnya didapat oleh perusahaan. Dengan cara
ini worldcom mampu meningkatkan keuntungannya hingga $ 3.85 M
Dana cadangan untuk beberapa biaya operasional dinaikkan oleh perusahaan. Dana cadangan yang
sudah terbentuk, nantinya akan dikurangi secara tidak benar oleh perusahaan untuk memanipulasi
jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan pada periode berjalan. Dengan praktik ini, Worldcom
berhasil memanipulasi keuntungannya sebesar $ 2 M.
Dalam kasus WorldCom, Arhur Andersen selaku Auditor eksternal tidak menjalankan tugasnya
sesuai dengan prosedur, karena tidak melaporkan laporan temuan audit yang telah dimanipulasi oleh
perusahaan WorldCom
Adanya hubungan Arthur Andersen dengan Scott D. Sullivan dan Myers yang merupakan pekerja
KAP Arthur Andersen sebelum bergabung dengan WorldCom
Rekayasa laporan keuangan milyaran dollar AS dapat terealisasi karena dibantu oleh pihak
eksternal Arthur Andersen dan Staff akuntansi perusahaan WorldCom
Beberapa SPE digunakan untuk menghasilkan keuntungan palsu, menyembunyikan kerugian, dan
mengurangi biaya pada laporan keuangan.
Seharusnya Komite Audit mengawasi Dewan Direksi agar tidak terjadi lagi kecerobohan seperti
meminjamkan uang kepada CEO Bernard Ebbers yang mengakibatkan keuangan perusahaan
memburuk
Sebaiknya perusahaan WorldCom membuat standarisasi tambahan selain kode etik yang sudah
berlaku bagi Auditor maupun Akuntan perusahaan agar Staff Akuntansi maupun Auditor dapat
bekerja dengan professional dan dapat menghormati profesinya. Sehingga dapat menjalankan tugas
sesuai prosedur
| Kasus Penyimpangan Akuntansi WorldCom 13
DAFTAR PUSTAKA
http://hikariaichan.blogspot.com/2013/02/skandal-akuntansi-keuangan-dalam-tubuh.html
https://yvesrey.wordpress.com/2011/02/10/kasus-skandal-akuntansi-pada-worldcom/
http://goreplay.blogspot.com/2011/03/kasus-skandal-akuntansi-pada-worldcom.html
http://bintannurul10.blogspot.com/2014/11/kasus-worldcom_23.html