Disusun Oleh :
Kelompok 4
PURWAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
disusun untuk salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Akuntansi Perrbankan. Makalah
ini berjudul “Akuntansi Model Bank”. Adapun pembuatan makalah ini adalah sebagai tugas
makalah pertemuan ke 12 dengan tujuan pembelajaran untuk memahami apa saja model
transaksi internasional dan bagaimana mekanismenya, penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Penulis memohon
maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi
peningkatan karya ini, semoga bermanfaat.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................4
C. TUJUAN.........................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
BAB III....................................................................................................................................13
PENUTUP...............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bank didirikan untuk jangka waktu tak terbatas, yaitu manajemen bank akan berusaha
untuk menjaga keberlangsungan operasi bank. Untuk mempertahankan dan
mengembangkannya diperlukan daya saing yang memadai. Untuk dapat bersaing sebuah
bank harus bekerja pada tingkat efisiensi yang tinggi dan memiliki risiko yang tinggi,
mampu menciptakan dan mengembangkan sistem dan prosedur pelayanan, serta sistem
informasi yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan operasional bank yang cukup
dan sehat sebagai penggerak aktivitas. Modal bank adalah dana yang diinvestasikan oleh
pemilik rangka pendirian badan usaha yang mengurus untuk membiayai kegiatan usaha
bank di samping untuk memenuhi regulasi yang diatur oleh otoritas moneter. Ketentuan
jumlah modal inti di bank umum atau modal disetor di BPR bisa berbeda, namun untuk
rasio. kecukupan modal adalah 8% dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko baik di BPR
maupun Bank Umum. Rasio kecukupan modal di bank harus memperhitungkan risiko
pasar, karena itu akan dibahas mengenai jenis modal dan akuntansinya serta penilaian
rasio kecukupan modal di BPR dan Bank Umum.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu modal inti ?
2. Apa itu rasio kecukupan modal ?
3. Bagaimana cara menghitung rasio car capital adequic ratio BPR ?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi kecukupan modal pada bank umum?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian modal inti
2. Untuk mengetahui rasio kecukupan modal
3. Untuk mengetahui cara menghitung rasio car capital edequic ratio BPR
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kecukupan modal pada bank umum
4
BAB II
PEMBAHASAN
Modal Bank adalah dana yang diinvestasikan oleh pemilik dalam rangka
pendirian badan usaha yang dimaksudkan untuk membiayai kegiatan usaha bank
disamping untuk memenuhi regulasi yang ditetapkan oleh otoritas moneter.
Pembagian jenis modal bank di Indonesia menganut klasifikasi yang disampaikan
oleh Standard Bank For International Settlement, yaitu modal bank terdiri dari:
5
Contoh:
a. Tanggal 3 Maret 2006 diterima setoran awal dari Tn. David untuk modal bank berupa
uang tunai Rp800.000.000, aktiva tetap berupa tanah senilai Rp500.000.000, kendaraan
senilai Rp300.000.000, Inventaris kantor senilai Rp200.000.000. Setoran ini dicatat
dalam bentuk saham biasa untuk 300.000 lembar dengan nilai nominal Rp6.000 per
lembar, kurs 105%.
b. Tanggal 12 Maret 2006 dijual saham biasa 30.000 lembar dengan nominal Rp4.000,
kurs 98%. Pembayaran diterima tunai.
Bank yang mengeluarkan saham sering menerima pesanan dari calon investor.
Saham yang dijual secara pesanan harus diserahkan setelah dilunasi seluruhnya.
Perlakuan akuntansi untuk pemesanan saham adalah emiten akan mendebet piutan
pemesanan saham dan mengkredit modal saham yang dipesan. Apabila pemesan tidak
melunasi sisa pembayaran saham, maka emiten dapat mengembalikan jumlah
pembayaran sebelumnya, atau dijadikan hak milik emiten (bila ada perjanjian) dan
dimasukkan dalam komponen tambahan modal dengan perkiraan tambahan modal-
pembatalan pemesanan saham.
a. Tanggal 7 Agustus 2007 Bank Dwipa menerima pesanan saham 200.000 lembar
saham biasa dari PT. Mandiri dengan kurs 104%. Harga nominal per lembar
Rp12.000, uang muka pesanan saham diterima 70% tunai.
b. Tanggal 30 Agustus 2007 pesanan saham tersebut dilunasi secara tunai
6
Bila dikemudian hari pemesanan saham tidak mampu melunasi kekurangannya
dan bank selaku emiten harus mencatatnya sesuai dengan perjanjian yang disepakati
awal.
Contoh:
Bila pesanan saham yang dilakukan PT. Mandiri tidak dilunasi, dan Bank Dwipa
mengembalikan sebesar 75% dari nilai yang telah dibayar, maka jurnalnya adalah:
7
‘Keterangan:
Telah diterima tunai = 1.747.200.000
Dikembalikan 75% = 1.310.400.000 –
Pendapatan Lain-lain = 436.800.000
8
laba ditahan, sebaliknya bila yang dibayarkan lebih kecil daripada saat pengeluaran
saham maka dikreditkan tambahan modal-saham treasuri
Contoh:
a. Tanggal 1 Februari 2007 Bank Delta melakukan emisi saham biasa 150.000
lembar dengan nominal Rp10.000 per lembar, kurs 105%.
b. Tanggal 28 Februari 2007 Bank Delta membeli kembali 40.000 lembar sahamnya
dengan kurs 102%
c. Tanggal 31 Maret 2007 Bank Delta menjual kembali saham treasuri sebanyak
20.000 lembar dengan kurs 103%
d. Tanggal 1 April 2007 Bank Delta menjual kembali 20.000 lembar saham treasuri
dengan kurs 97%
9
MODAL PELENGKAP (SECOND TIER CAPITAL)
Modal pelengkap terdiri dari atas cadangan-cadangan yang dibentuk tidak
berasal dari laba, modal pinjaman serta pinjaman subordinasi. Dalam perhitungan
CAR, modal pinjaman termasuk komponen modal pelengkap. Untuk itu sifat modal
pinjaman mempunyai kedudukan sama dengan modal pada umumnya. Modal
pinjaman dimaksud adalah pinjaman yang didukung dengan menggunakan instrument
yang disebut capital assets, loan stock, atau warkat lain yang dipersamakan dengan itu
dan mempnyai sifat seperti modal.
1. RUMUS
RASIO CAR = Modal / ATMR
Dimana:
Modal adalah jumlah modal inti dan modal pelengkap dalam perhitungan
KPMM
ATMR adalah aktiva tertimbang menurut risiko
10
2. NILAI KREDIT
Rasio >=8% maka NK = 81dan setiap kenaikan 0,1% maka NK + 1 dan NK
maksimal 100
NK = 81 + ((Rasio - 8%) / 0,1%)
Rasio <8% maka NK = 65 dan setiap penurunan 0,1% makaNK -1 dan NK
minimal 0
NK = 65 - ((8% - Rasio) / 0,1%)
3. HASIL PERHITUNGAN AKHIR
Besarnya hasil perhitungan dari nilai kredit dikalikan bobot adalah:
HP = NK x Bobot
Dimana bobotnya sebesar 30%
4. KRITERIA
Untuk kriteria dari rasio ini adalah:
Rasio >=8% --------------> Sehat
Rasio 6,5% s.d <8% ----> Kurang Sehat
Rasio <6,5% -------------> Tidak Sehat
5. CONTOH PERHITUNGAN
Misalkan anda memiliki data sebagai berikut, pada Bulan Januari 2018 jumlah
ATMR sebesar Rp. 2.600.000,- dan Modal sebesar Rp.2.000.000,-. Dan pada
bulan Februari 2018 ATMR turun menjadi 2.500.000 dan modal turun menjadi
Rp. 50.000,-
Maka:
Untuk Bulan Januari:
Rasio KPMM / CAR Per Januari 2018:
= Modal / ATMR
= 2.000.000 / 2.600.000,-
= 76,92%
Nilai Kredit Januari 2018
= 81 + ((76,92% - 8%) / 0,1%)
= 81 + (8,92% / 0,1%)
= 81 + 689,23
= 770,231
Sehingga maksimal yang diperhitungkan sebesar 100.
11
Hasil Perhitungan Per Januari 2018
= NK x Bobot
= 100 x 30%
= 30
Kriteria Kesehatan:
Karena rasio >= 8%, maka rasio ini berada dalam kondisi "SEHAT"
Faktor utama yang cukup mempengaruhi jumlah modal bank adalah jumlah modal
minimum yang ditentukan oleh penguasa moneter yang biasanya merupakan
wewenang bank sentral. Tingkat atau jumlah modal bank yang memadai diperlukan
untuk meningkatkan ketahanan dan efisiensi di era deregulasi saat ini. Jumlah modal
yang memadai memegang peranan penting dalam memberikan rasa aman kepada
calon atau para penitip uang. Namun masih terdapat perbedaan cara dalam
menentukan tingkat permodalanyang sehat. Tingkat kecukupan modal dalam
penelitian ini diproksikan dengan capital adequacy ratio (CAR).
12
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Modal inti merupakan modal yang disetor para pemilik bank dan modal yang
berasal dari cadangan yang dibentuk ditambah dengan laba yang ditahan. Porsi
terbesar modal inti terletak pada modal saham yang disetor. Sedangkan selebihnya
sangat tergantung laba yang diperoleh dan kebijakan rapat umum pemegang saham.
Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang
menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang ada untuk
menutup kemungkinan kerugian dalam perkreditan, penyertaan, surat berharga, dan
tagihan pada bank lain.
14
DAFTAR PUSTAKA
Internet :
shttps://r.search.yahoo.com/
_ylt=AwrPiBS3urVgCxoAFRPLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzIEdnRpZAMEc2VjA3
Ny/RV=2/RE=1622551352/RO=10/RU=https%3a%2f%2fpokebanking.blogspot.com
%2f2018%2f03%2fmenghitung-tks-rasio-car-capital-adequacy-ratio-bpr.html/RK=2/
RS=llGmdI24ueNKM9n0j9OaC8OOc6c-
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318570/pendidikan/bab-7-akuntansi-modal-bank.pdf
15