Anda di halaman 1dari 3

Nama : DESY MARSHYA ANDINI

Nim : 2104010052

Kelas : EKS 3B

Soal-soal latihan

6. akuntansi transaksi pembiayaan mudharabah

1. Jelaskan definisi mudharabah.


 Secara bahasa, Mudharabah berasal dari kata Dharb yang artinya melakukan perjalanan yang
umumnya untuk berniaga. Istilah Dharb populer digunakan oleh penduduk Irak. Untuk maksud
yang sama, penduduk Hijaz menggunakan istilah muqharadah atau qiradh yang berarti
memotong. Dalam pengertian ini, makna qiradh adalah pemilik modal memotong sebagian
hartanya untuk diserahkan kepada pengelola modal, dan ia juga akan memotong keuntungan
usahanya. Secara teknis, Antonio (2001) mendefinisikan Mudharabah sebagai akad kerja sama
usaha antara dua pihak di mana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%)
modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.
2. Jelaskan perbedaan antara mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah, dan mudharabah
musytarakah.
 Mudharabah muthlaqah adalah bentuk kerja sama antara pemilik dana dan pengelola tanpa
adanya pembatasan oleh pemilik dana dalam hal tempat, cara, maupun objek investasi. Dalam hal
ini, pemilik dana memberi kewenangan yang sangat luas kepada mudharib untuk menggunakan
dana yang diinvestasikan. Kontrak mudharabah muthlaqah dalam perbankan syariah digunakan
untuk tabungan maupun pembiayaan.
 Mudharabah muqayyadah adalah bentuk kerja sama antara pemilik dana dan pengelola, dengan
kondisi pengelola dikenakan pembatasan oleh pemilik dana dalam hal tempat, cara, dan/atau
objek investasi. Dalam transaksi mudharabah muqayyadah, bank syariah bersifat sebagai agen
yang menghubungkan shahibul maal dengan mudharib. Peran agen yang dilakukan oleh bank
syariah mirip dengan peran manajer investasi pada perusahaan sekuritas. Imbalan yang diterima
oleh bank sebagai agen dinamakan fee dan bersifat tetap tanpa dipengaruhi oleh tingkat
keuntungan yang dihasilkan oleh mudharib. Fee yang diterima oleh bank dilaporkan dalam
laporan laba rugi sebagai pendapatan operasi lainnya. Mudharabah muqayyadah biasa disebut
dengan mudharabah terikat (restricted mudharabah).
 Mudharabah musytarakah adalah bentuk mudharabah di mana pengelola dana menyertakan
modal atau dananya dalam kerja sama investasi. Akad musyatarakah ini merupakan solusi
sekiranya dalam perjalanan usaha, pengelola dana memiliki modal yang dapat dikontribusikan
dalam investasi, sedang di lain sisi, adanya penambahan modal ini akan dapat meningkatkan
kemajuan investasi. Akad musytarakah ini pada dasarnya merupakan perpaduan antara akad
mudharabah dan akad musyarakah. Dalam mudharabah musyatarakah, pengelola dana
berdasarkan akad (mudharabah) menyertakan juga dananya dalam investasi bersama (berdasarkan
akad musyarakah). Setelah penambahan dana oleh pengelola, pembagian hasil usaha antara
pengelola dana dan pemilik dana dalam mudharabah adalah sebesar hasil usaha musyarakah
setelah dikurangi porsi pemilik dana sebagai pemilik dana musyarakah.
3. Dalam kondisi apakah masing-masing mudharabah muthalaqah, mudharabah muqayyadah, dan
mudharabah musytarakah cocok diterapkan?
 mudharabah muthalaqah Dapat diterapkan pada kndisi nasabah membebaskan mudharib
mengusahakan dananya,sehingga mudharib dapat dengan leluasa mengelola dana tanpa ada
batasan walaupun pastinya dana yang dikelola harus dibidang yang halal dan sesuai dengan
kaidah-kaidah syariah.
 Mudharabah muqayyadah adalah bentuk kerja sama antara pemilik dana dan pengelola, dengan
kondisi pengelola dikenakan pembatasan oleh pemilik dana dalam hal tempat, cara, dan/atau
objek investasi.
 Mudharabah musytarakah dzpat diterapkan dalam kondisi nasabasah hanya menitipkan dananya
kepada bank untuk disimpan secara aman.
4. Apakah landasan syar’i dibolehkannya transaksi mudharabah?
 Surah al-jumu’ah ayat 10 artinya “setelah shalat dilaksanakan, kita bisa kembali bekerja untuk
mencari rezeki. Tetapi ketika waktunya shalat tiba, hentikan aktivitas duniawi dan berikan atensi
penuh untuk menunaikan ibadah.
 Surah al-baqarah ayat 283 dan artinya : Dan jika kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak
mendapatkan seorang penulis, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang. Tetapi, jika
sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan
amanatnya (utangnya) dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya. Dan janganlah kamu
menyembunyikan kesaksian, karena barangsiapa menyembunyikannya, sungguh, hatinya kotor
(berdosa). Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
5. Jelaskan rukun transaksi mudharabah.
 Pelaku
 Objek mudharbah dibagi menjadi dua modal dan kerja (usaha)
 Ijab kabul
 Nisbah keuntungan
6. Perhatikan dan lakukanlah screen shoot terhadap penyajian dan pengungkapan yang berkaitan
dengan transaksi pembiayaan mudharabah di laporan keuangan di salah satu bank syariah.
Analisislah penerapannya jika dibandingkan dengan ketentuan yang terdapat di PSAK 105
maupun PAPSI 2013.

B. Soal Kasus

Pada tanggal 5 Januari 20XA, ditandatangani akad pembiayaan mudharabah antara BPRS Minang Raya
dengan PT Ufi Widi senilai Rp100.000.000 untuk pembiayaan proyek renovasi 2 unit puskesmas dari
Pemerintah Kota Padang. Bagi hasil usaha didasarkan atas laba bruto proyek dengan komposisi 25%
untuk BPRS. Buatlah jurnal untuk rangkaian transaksi berikut.

1. Tanggal 5 Januari BPRS Minang Raya membuka rekening komitmen administratif pembiayaan
tersebut.
2. Tanggal 5 Januari BPRS membebankan biaya administrasi pembiayaan kepada PT Ufi Widi
sebesar 0,2% dari nilai pembiayaan. Pembebanan langsung dilakukan dengan mendebit rekening
PT Ufi Widi.
3. Tanggal 10 Januari 20XA, BPRS mencairkan pembiayaan sebesar Rp100.000.000 untuk
pembiayaan mudharabah pada proyek renovasi Puskesmas yang dikelola oleh PT Ufi Widi.
4. Tanggal 10 Maret 20XA PT Ufi Widi melaporkan telah menerima uang proyek dari pemerintah
untuk puskesmas pertama dengan laba bruto sebesar Rp20.000.000, bagi hasil untuk BPRS (25%)
langsung diserahkan secara tunai pada tanggal yang sama.
5. Tanggal 20 April 20XA PT Ufi Widi melaporkan telah menerima uang proyek dari pemerintah
untuk puskesmas kedua dengan laba bruto sebesar Rp16.000.000, bagi hasil untuk BPRS (25%)
dibayarkan secara tunai pada tanggal 27 April 20XA.
6. Tanggal 10 Mei 20XA, saat jatuh tempo PT Ufi Widi melunasi pembiayaan mudharabah secara
tunai sebesar Rp100.000.000.

tanggal rekening Debit Kredit


Dr. Pos lawan kewajiban komitmen 100.000.000
5 Jan 20XA Admnistrasi pembiayaan
Cr. Kewajiban Komitmen 100.000.000
Administrasi Pembiayaan
5 Jan 20XA Dr. Kas/Rekening Nasabah 200.000
Cr. Pendapatan Nasabah 200.000
Dr. Kewajiban Komitmen 100.000.000
Admnistrasi pembiayaan
Cr. Pos lawan kewajiban 100.000.000
Komitmen Administrasi
10 Jan 20XA Pembiayaan
Dr. Investasi mudharabah 100.000.000
Cr. Kas 100.000.000
Dr. Investasi Nasabah 100.000.000
Cr. Rekening Nasabah 100.000.000
Dr. Kas 5.000.000
10 Mar 20XA Cr. pendapatanBagi Hasil 5.000.000
Mudharabah
27 Apr 20XA Dr. Kas 4.000.000
Cr. Tagihan Bagi Hasil 4.000.000
Mudharabah
10 Mei 20XA Dr. Kas 100.000.000
Cr. Investasi Mudharabah 100.000.000

Anda mungkin juga menyukai